11
3)
Perusahaan mengakui pendapatan dari perijinan orang lain untuk
menggunakan aset perusahaan, seperi bunga, sewa, dan royalty, seiring
berjalannya waktu atau sebagai aset yang digunakan.
4)
Perusahaan mengakui pendapatan dari membuang aset selain produk pada
tanggal penjualan.
Keuntungan (bila dibedakan dengan pendapatan) biasanya berasal dari
transaksi dan peristiwa lain yang tidak melibatkan proses menghasilkan
laba. Untuk pengakuan keuntungan, status dihasilkan biasanya kurang
signifikan dibanding status direalisasi atau dapat direalisasi. Keuntungan
biasanya diakui pada saat penjualan aktiva, disposisi kewajiban, atau ketika
harga aktiva tertentu berubah.
Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2011:956) menjelaskan
tentang pengakuan pendapatan pada transaksi penjualan produk:
1)
Revenue recognition at point of sale
2)
Revenue recognition for long term contracts (construction)
3)
Revenue recognition for services
4)
Revenue recognition for multiple deliverable arrangements.
Pengakuan pendapatan menurut Skousen dan Stice (2010) adalah
sebagai berikut:
Recognition refers to the time when transaction are recorded on the
books. Revenues and gain are generally recognized when: (1) They are
realized or realizable; (2) They have been earned through substantial
completion of the activities involved in the earning process
Hal ini dapat diartikan bahwa pengakuan mengacu kepada waktu ketika
transaksi dicatat. Pendapatan dan keuntungan biasanya diakui ketika transaksi
telah direalisasi atau dapat direalisasi dan ketika transaksi telah diperoleh.
Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengakuan pendapatan adalah suatu
|