14
Menurut Gondodiyoto (2007: 255) Pengendalian Internal atau Internal Control
merupakan keseluruhan mekanisme yang merupakan bagian integral dari sistem dan
prosedur kerja suatu organisasi, dan disusun sedemikian rupa untuk menjamin bahwa
pelaksanaan kegiatan organisasi sudah sesuai dengan yang seharusnya.
Menurut Rama dan Jones (2006:103) Pengendalian Internal atau Internal
Control
merupakan suatu proses, yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas,
manajemen, dan personel lainnya, yang dirancang untuk memberikan kepastian yang
beralasan terkait dengan pencapaian sasaran kategori sebagai berikut : efektivitas dan
efesiensi operasi, kendala pelaporan keuangan, dan ketaatan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku.
Menurut Romney dan Steinbart (2006:192) tujuan pengendalian internal
adalah proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen dan staff
dibawahnya untuk memberikan keyakinan bahwa tujuan pengendalian
yang
dapat
dicapai sebagai berikut:
1. Menjaga asset, termasuk mencegah atau mendeteksi perolehan, penggunaan, atau
pembuangan material yang tidak terotorisasi dari asset perubahan.
2. Memelihara catatan dalam detail yang cukup
untuk secara akurat dan sesuai
menggambarkan asset perusahaan.
3.
Menyediakan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
4.
Menyediakan kepastian yang masuk akal bahwa pelaporan keuangan dipersiapkan
sesuai dengan GAAP (generally Accepted Accounting Principles).
5. Mempromosikan dan meningkatkan efisiensi operasional, termasuk memastikan
penerimaan dan pengeluaran perusahaan dibuat sesuai dengan otorisasi manajer
dan direktur.
6.
Menggalakkan keterikatan pada kebijakan manajerial yang telah dirumuskan.
7.
Menyesuaikan dengan hukum dan peraturan yang ditetapkan.
|