besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya
memanfaatkan peluang tersebut.
Strategi ST (ST Strategy)
menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk
menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa
suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam
lingkungan eksternal.
Strategi WT (WT Strategy)
merupakan strategi yang mengarahkan untuk
mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi
yang menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar
dalam posisi yang membahayakan. Dalam kenyataannya, perusahaan semacam itu
mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan
(downsize), menyatakan diri bangkrut, atau memilih likuidasi.
Dalam prosesnya, ada delapan langkah dalam membentuk sebuah Matriks SWOT:
1.
Membuat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.
2.
Membuat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan.
3.
Membuat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan.
4.
Membuat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan.
5.
Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catat hasilnya pada
Strategi SO.
6.
Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catat hasilnya
pada Strategi WO.
7.
Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasilnya
pada Strategi ST.
8.
Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat
hasilnya
pada Strategi WT.
Tujuan dari Matriks SWOT ini adalah untuk menghasilkan strategi-strategi alternatif.
Strategi ini bukan untuk memilih atau menentukan strategi mana yang terbaik. Oleh
karena itu, tidak semua strategi yang dikembangkan dalam Matriks SWOT akan dipilih
untuk diterapkan.
2.2 Internet
|