7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
2.1.1 Sistem Informasi
2.1.1.1 Pengertian Sistem
Menurut OBrien (2005, p29), sistem adalah sekelompok komponen yang
saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan
menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang terartur.
Menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart
(2006, p.4), sistem
adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang berinteraksi untuk mencapai
tujuan. Sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, masing-masing
melaksanakan fungsi penting dan mendukung sistem yang lebih besar.
Berdasarkan McLeod et al. (2006, p. 9), sistem adalah sekelompok elemen-
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, sistem merupakan
komponen-komponen yang saling berhubungan yang bertujuan untuk
menghasilkan output.
2.1.1.2 Pengertian Informasi
Menurut OBrien (2005, p38), informasi adalah data yang telah diubah
menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu.
Menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart
(2006, p5), informasi
adalah data yang telah diorganisir dan diproses untuk memberikan arti kepada
pengguna.Pengguna biasanya memerlukan informasi untuk membuat
keputusan
atau untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan. Sebagai aturan umum,
pengguna dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas informasi.
Berdasarkan McLeod et al. (2006, p. 9), sistem adalah sekelompok elemen-
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
|
8
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, informasi adalah hasil
dari pengolahan data yang sudah terorganisir
yang berguna bagi para penggunanya.
Pengguna biasanya menggunakan informasi untuk mengambil keputusan yang lebih
baik.
2.1.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut OBrien (2005, p5), sistem informasi adalah kombinasi teratur dari
orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data
yang
mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Menurut Satzinger et al. (2007, p7), dalam bukunya Object Oriented Analysis
and Design
menyatakan bahwa sistem informasi adalah kumpulan komponenyang
saling terkait yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan output
informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Menyelesaikan tugas
bisnis biasanya adalah masalah yang telah dibicarakan sebelumnya.
Menurut Susanto (2007, p. 55) Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub -
sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan
bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data
menjadi informasi yang berguna. sistem informasi merupakan gabungan dari
komputer dan user yang mengelola perubahan data menjadi informasi serta
menyimpan data dan informasi tersebut.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, sistem informasi adalah
kombinasi dari komponen-komponen terkait, yang dirancang untuk mengumpulkan,
menyimpan, memproses dan menyediakan output informasi yang diperlukan oleh
pengguna dalam sebuah organisasi.
|
![]() 9
Dibawah ini adalah gambar dari sistem informasi dan komponennya:
Gambar 2.1 Information System and Components Part. Source : Satzinger et al. (2007,p8)
2.1.1.4 Pengertian Sistem Informasi Piutang Dagang
Menurut Ghozali Imam, Anis Chariri (2007, p. 157), yaitu hutang adalah
pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa yang mendatang yang
mungkin timbul dari kewajiban sekarang dari suatu entitas untuk menyerahkan aktiva
atau memberikan ke entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat transaksi di
masa lalu.
Horngren, Harrison, et al. (2005, p. 505) menyatakan bahwa hutang
merupakan suatu kewajiban untuk memindahkan harta atau memberikan jasa di masa
yang akan datang. Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
hutang adalah kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang harus dibayar
dengan uang, barang, atau jasa pada saat jatuh tempo.
Berdasarkan pengertian diatas, maka piutang mempunyai peranan yang sangat
penting bagi perusahaan terutama dalam modal kerja, sebab piutang merupakan alat
likuid perusahaan.Untuk itu maka setiap perusahaan harus dapat menciptakan suatu
|
10
kebijaksanaan dalam hal yang menyangkut piutang melalui manajemen atau
pengelolaan piutang yang menguntungkan perusahaan bersangkutan.
2.1.1.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Menurut Jogiyanto, Harianto
(2005, p. 14), Sistem Informasi Manajemen
adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal didalam suatu organisasi yang
bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi
yang berguna untuk semua tingkatan manajemen didalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian.
Menurut Jogianto, Harianto (2005, p. 15), Sistem Informasi Manajemen adalah
jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu system
(terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi yang bersifat intern dan ekstern
kepada manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan
Jadi dari beberapa definisi tersebut, dapat dirangkum bahwa Sistem Informasi
Manajemen adalah kumpulan dari interaksi system -
sistem informasi yang
menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.
2.1.2
Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
2.1.2.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
Whitten, Jeffery L,
et.al (2007, h179) menyatakan bahwa konsep yang
digunakan dalam orientasi objek adalah pembungkusan semua data yang
mendeskripsikan orang, tempat, kejadian dalam suatu wadah, yaitu objek itu sendiri.
Berdasarkan pendapat Larman. C.
(2006, p. 6), analisis adalah sebuah
investigasi dari sebuah bidang tertentu yang memberikan hasil dalam sebuah model,
yang menggambarkan karakteristik statis dan dinamis dari model tersebut.Analisis
lebih menekankan pada masalah dan kebutuhan, dibandingkan dengan solusi.
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa object oriented
analysis and design merupakan kegiatan untuk menentukan problem domain dan
kemudian mencari pemecahan masalah yang logical dalam suatu wadah, yaitu
objek itu sendiri
|
11
2.1.2.3 Konsep Object Oriented
Dalam mengembangkan sistem, dapat digunakan pendekatan berorientasi
obyek (object oriented approach). Pendekatan berorientasi obyek sendiri menurut
Satzinger
et al.
(2005, p60) adalah suatu pendekatan pengembangan sistem yang
memandang sistem informasi sebagai kumpulan obyek yang saling berinteraksi dan
bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-tugas.
Menurut Jogiyanto (2005, p. 196) Desain sistem menentukan bagaimana suatu
sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut
mengkonfigurasikan dari komponen - komponen perangkat lunak dan perangkat keras
dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan
rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis system. Perancangan adalah
kegiatan lanjutan dari analisis, yaitu kegiatan yang menghasilkan pemecahan masalah
dan pemenuhan kebutuhan dari analisis yang telah dilakukan.
2.1.2.4 Pengertian UML (Unified Modelling Language)
Menurut Satzinger et al. (2007, p48), dalam bukunya Object Oriented Analysis
and Design menyatakan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah satu set
standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara khusus untuk
pengembangan berorientasi objek. Dengan menggungakan UML, analisis dan
pengguna akhir yang dapat menggambarkan dan memahami berbagai diagram spesifik
yang digunakan dalam proyek pengembangan sistem.
Model komponen sistem yang menggunakan Unified Modeling Language
terdiri dari tujuh diagram, yaitu :
1.
Use case diagram
2.
Class diagram
3.
Activity diagram
4.
Sequence diagram
5.
Communication diagram
|
12
6.
Package diagram
7.
Deployement diagram
2.1.2.5 Aktivitas Utama dalam Object Oriented Analysis and Design
Menurut Satzinger et al. (2007, p61), dalam bukunya Object Oriented Analysis
and Design menyebutkan beberapa aktivitas utama yang dilakukan di dalam OOAD
yakni
2.1.2.5.1 Object, Attributes, and Methods
Menurut Satzinger et al. (2007, p61),Sebuah objek dalam sistem
informasi adalah seperti sebuah objek di dunia nyata yaitu sesuatu yang
memiliki attributes dan behaviours. Sebuah sistem informasi dapat memiliki
berbagai jenis objek, seperti User Interface
(UI) objek yang membentuk
antarmuka pengguna dan sistem dan masalah objek domain yang menjadi
fokus dari tugas lingkungan pengguna.
|
![]() 13
Menurut Satzinger et al. (2007, p62) Sebuah User Interface
(UI)
memiliki Attributes, yang merupakan karakteristik yang memiliki nilai :
ukuran, bentuk, warna, lokasi, dan keterangan dari tombol atau tabel sebagai
contohnya. Sebuah form pada layar memiliki atribut seperti tinggi dan lebar,
gaya perbatasan, dan warna latar belakang. Pengguna UI ini juga memiliki
perilaku, atau metode yang menggambarkan apa yang objek dapat lakukan.
Gambar 2.2 Attributes and Methods of UI Objects. Sumber : Satzinger et al.
(2007,p62)
|
14
Objek dari User Interface
(UI) adalah yang paling mudah untuk
dipahami karena pengguna dapat melihat mereka dan berinteraksi dengan
mereka secara langsung.Tetapi sistem Object Oriented
memuat jenis objek
lainnya, yang disebut domain objek masalah, yang khusus dibuat untuk aplikasi
bisnis.
2.1.2.5.2 Classes
Menurut Satzinger et al. (2007, p63), Semua objek dari pelanggan
diklasifikasikan sebagai jenis hal pelanggan, sehinggan dalam pengembangan
Object Oriented, dapat merujuk kepada kelas pelanggan ketika pengguna
membicarakan tentang semua objek pelanggan. Kelas mendefinisikan apa
semua objek dari kelas mewakili. Ketika pengguna bicara tentang
pemrograman komputer dan benda-benda, anda dapat mengacu kepada objek
sebagai contoh kelas.
2.1.2.5.3 Inheritance and polymorphism
Menurut Satzinger et al. (2007, p66), Mungkin sebuah konsep yang
paling sering digunakan adalah ketika membahas objek kelas adalah objek
pewarisan. Dimana suatu
objek kelas mengambil karakteristik kelas lain.
Sebagai contoh, sebuah objek memiliki kelas nasabah mungkin juga sesuatu
yang lebih umum, seperti orang.Oleh karena itu, jika kelas orang sudah
didefiniskan, kelas pelanggan dapat didefinisikan dengan memperluas kelas
pelanggan untuk mengambil atribut yang lebih spesifik dan metode lainnya
yang diperlukan pelanggan.
|
![]() 15
Gambar 2.3 Contoh Superclass and Subclasses.Sumber : Satzinger et al. (2007, p67)
Atribut tidak hanya memiliki karakteristik dan superclass.Subclasses
juga
mewarisi metode dan hubungan asosiasi.Konsep akhir kunci yang terkait untuk
generalisasi hirarki dan warisan metode adalah polymorphism, yang berarti banyak
bentuk. Dalam object oriented, polymorphism
mengacu kepada cara objek yang
berbeda yang dapat merespon dengan cara mereka sendiri untuk pesan yang sama.
2.1.2.6 System Requirements Analysis
Menurut Satzinger et al. (2007, p129) dalam bukunya Object Oriented Analysis
and Design kebutuhan sistem adalah semua kemampuan yang mengharuskan sistem
baru harus memiliki dan sistem baru harus memenuhi kendalanya. Umumnya, analisis
membagi kebutuhan sistem menjadi dua kategori yakni :kebutuhan fungsional dan non
fungsional. Kebutuhan fungsional adalah kegiatan yang sistem harus melakukannya
yaitu penggunaan sistem yang diterapkan.Biasanya yang berkaitan langsung dengan
menggunakan kasus
|
16
2.1.2.7 Activity Diagram
Menurut Satzinger et al. (2007, p144) Flowcharts dan diagram aktivitas yang
khusus dirancang untuk mewakili aliran kontrol di antara langkah-langkah pengolahan.
Banyak analis menggunakan jenis workflow diagram dan menyebutnya activity
diagram. Suatu activity diagram
merupakan gambaran berbagai pengguna (atau
sistem) kegiatan, orang yang melakukan aktivitas masing-masing, dan aliran
sekuensial dari kegiatan tersebut. Symbol yang digunakan yaitu:
1.
Starting Activity (pseudo)
Merupakan simbol untuk menandakan dimulainya aktivitas.
2.
Transition Arrow
Merupakan garis penunujuk arah urutan aktivitas yang menggambarkan transisi
dari suatu aktivitas.
3.
Activity
Merupakan simbol yang menggambarkan aktivitas.
4.
Ending Activity (pseudo)
Merupakan simbol untuk menandakan berakhirnya aktivitas.
5.
Swimlane
Merupakan area persegi dalam activity diagram
yang menunjukkan aktivitas
diselesaikan single agent.
6.
Synchronization bar
Merupakan symbol yang digunakan untuk mengontrol pemisahan atau penyatuan
dari jalur berurutan.
7.
Diamond
Merupakan simbol poin keputusan dalam alur proses mengikuti satu jalur atau jalur
lainnya.
|
![]() 17
Gambar 2.4 Symbol Activity Diagram. Sumber: Satzinger et al. (2007, p145)
2.1.2.8 Event Table
Menurut Satzinger et al. (2007, p174), event table adalah sebuah pedoman use
case daftar peristiwa dalam baris dan potongan kunci informasi setiap peristiwa dalam
kolom.
Di dalam event table terdapat tahapan yang harus dilakukan didalam kolom
yakni seperti kolom berikut ini :
|
![]() 18
Gambar 2.5 Contoh Event Table menurut Satzinger et al. (2007, p175)
a.
Event
Menurut Satzinger et al. (2007, p167), event adalah kejadian pada waktu dan
tempat tertentu, dapat digambarkan, dan harus diingat oleh sistem.
b.
Trigger
Menurut Satzinger et al. (2007, p175), trigger
adalah tanda yang
memberitahukan sistem bahwa telah terjadi peristiwa. Untuk peristiwa eksternal,
trigger
merupakan datangnya data yang harus diproses oleh sistem. Contohnya,
ketika pelanggan melakukan pesanan, maka rincian pesanan baru sebagai input.
Untuk peristiwa sementara, trigger merupakan titik waktu.Contohnya, pada akhir
setiap hari kerja, sistem telah mengetahui waktu untuk menghasilkan laporan
ringkasan transaksi.
c.
Source
Menurut Satzinger
et al. (2007, p175), source
adalah agen eksternal
yang
memberikan data ke sistem
|
19
d.
Response
Menurut Satzinger
et al. (2007, p175), response
adalah output
dari sistem.
Ketika sistem menghasilkan laporan ringkasan transaksi, laporan tersebut
merupakan outputs. Satu use case
dapat menghasilkan beberapa responses.
Contoh, ketika sistem membuat pesanan baru, maka konfirmasi pesanan diberikan
kepada pelanggan, rincian pesanan diberikan kepada bagian pengiriman, dan
catatan transaksi diberikan kepada bank.
e.
Destination
Menurut Satzinger et al. (2007, p175), destination
adalah tempat di mana
beberapa response
telah dikirim. Kadang-kadang use case
tidak menghasilkan
responsesama sekali. Contoh, jika pelanggan ingin melakukan update
informasi
akun, informasi tersebut tersimpan dalam database, tapi tidak dibutuhkan output
untuk dihasilkan. Mencatat informasi dalam database
merupakan bagian dari use
case.
2.1.2.9 Use Case
Menurut Satzinger et al. (2007, p215) dalam bukunya Object Oriented Analysis
and Design
menjelaskan bahwa sebuah use case
itu menunjukan sebuah tongkat
sederhana yang digunakan untuk mewakili aktor (tangan ditunjukan langsung
mengakses ke sistem langsung). Kasus penggunaan sendiri dilambangkan oleh oval
dengan namause case didalamnya. Garis yang menghubungkan aktor dengan use case
menunjukan bahwa aktor memanfaatkan penggunaan sistemnya. Pelaku juga dapat
menggunakan sistem lain yang langsung menunjukan antar muka dengan sistem yang
sedang dikembangkan.
|
![]() 20
Gambar 2.6 Simple Usecase with an Actor. Sumber : Satzinger et al. (2007, p215)
Otomatisasi batasan dan organisasi yang ditunjukan di dalam use case diagram
memperluas penggunaan diagram sama halnya dengan aktor-aktor lain dan
menggunakan kasus.
Gambar 2.7 A Use Case Diagram of the Order-Entry Subsystem for RMO, Showing a
System Boundary. Sumber : Satzinger et al. (2007, p216)
|
![]() 21
2.1.2.10 Use Case Description
Menurut Satzinger et al. (2007, p220) use case description menjelaskan tentang
suatu penggunaan kasus sistem yang mencakup seluruh urutan langkah untuk
menyelesaikan suatu proses bisnis. Dan sering kali beberapa variansi dari langkah-
langkah bisnis ada dalam kasus penggunaan tunggal.
Gambar 2.8 contoh Usecase Description Sumber: Satzinger et al. (2004, p223)
|
![]() 22
2.1.2.11 Class Diagram
Menurut Satzinger et al. (2004, p302), class diagram
memberikan gambaran
struktur dan deskripsi kelas, package, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti
pewarisan dan asosiasi.
Gambar 2.9 Contoh Notasi Class Diagram. Sumber: Satzinger et al. (2004, p304)
Class Diagram memiliki 3 desain, yaitu:
1.
First Cut Class Diagram
First Cut Class Diagram
dikembangkan dengan memperluas domain model class
diagram. Perluasan ini membutuhkan 2 langkah: (1) melakukan elaborasi atribut
dengan informasi type and initial value
dan (2) menambahkan panah navigasi.
Melakukan elaborasi atribut cukup mudah.Semua atribut tetap tak terilhat atau private,
ditunjukkan oleh tanda minus dalam diagram.Gambar 2.6 merupakan contoh First Cut
Class Diagram.
Gambar 2.10 Contoh First Cut Diagram sumber: Satzinger et al. (2004, p448)
|
![]() 23
2. Domain Model Class Diagram
Gambar 2.11 Contoh Domain Class Diagram sumber: Satzinger et al.
(2004, p310)
|
![]() 24
2.1.2.12 Sequence Diagram
2.1.2.12.1 System Sequence Diagram
Menurut Satzinger et al. (2004, p213), system sequence diagram adalah
diagram yang menunjukkan urutan pesan antara aktor eksternal dan sistem
selama dalam use case atau skenario.
Gambar 2.12 Contoh Notasi System Sequence Diagram sumber : Satzinger et al. (2004,
p229)
|
![]() 25
2.1.2.12
.2 Completed Three Layer Design Sequence Diagram
Gambar 2.13 Contoh Completed Three Layer Design Sequence Diagram
Sumber: Satzinger et al. (2004, p487)
2.1.2.13 Package Diagram
Menurut Satzinger et al. (2004, p339), package diagram adalah diagram high-
level
sederhana yang memungkinkan perancang menghubungkan semua class
dalam
grup terkait. Notasi package diagram
dalam bentuk tab
persegi panjang. Nama
package
ditampilkan dalam tab. Dalam gambar 2.11, semua class
dalam package
ditempatkan dalam tab persegi panjang.
|
![]() 26
Gambar 2.14 Contoh Package Diagram sumber: Satzinger et al.
(2004, p341)
2.1.2.14 User Interface
User Interface menurut Satzinger et al. (2005, p442) adalah bagian dari sistem
informasi yang membuutuhkan interaksi dari user
untuk membuat input dan output.
menjelaskan bahwa sebuah sistem informasi baru mempengaruhi banyak sistem
informasi yang ada lainnya, dan analisis harus memastikan bahwa mereka semua
bekerja bersama-sama. Beberapa interface
sistem link sistem organisasi internal,
merupakan sistem lain antarmuka dengan sistem eksternal, seperti pemasok atau
rumah pelanggan. Dalam kasus lain, sistem baru perlu berkomunikasi dengan aplikasi
bahwa organisasi telah dibeli dan diinstall. Dalam setiap kasus hanya terdaftar, analisis
harus memiliki informasi tentang setiap sistem yang akan menyentuh sistem baru.
Sistem juga harus berinteraksi dengan pengguna baik didalam maupun diluar
organisasi.User interface
yang lebih dari sekedar layar, itu adalah merupakan
pengguna yang datang ke dalam kontrak dengan saat menggunakan sistem,
komseptual, dan fisik.
|
![]() 27
2.1.2.15 Component Architecture
Menurut Satzinger et al. (2007) menjelaskan bahwa, dukungan jasa arsitektur
dan penyebaran lingkungan mencakup koleksi yang kompleks dari sebuah perangkat
keras komputer, jaringan, dan perangkat lunak sistem. Kadang-kadang, sebuah
organisasi baik akan kekurangannya layanan dukungan arsitektur, atau ingin
mengganti sistem yang ada. Dalam kebanyakan kasus, sistem baru akan disesuaikan
dengan infrastruktur warisan.
Menurut Hall (2007) menggambarkan component
architecture seperti gambar dibawah ini :
Gambar 2.15 Component Architecture,The component diagram of the complete
system. Sumber Hall (2007)
2.1.2.16 Deployment Environment
Menurut Satzinger et al. (2007), menjelaskan bahwa deployment environment
terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak sistem, dan lingkungan jaringan dimana
sistem akan beroperasi. Deployment environment terbagi atas :
|
28
-
Single Computer
Arsitektur komputer tunggal menggunakan sistem komputer dan perangkat
secara langsung lampirannya.Ini bisa menjadi aplikasi PC yang berdiri sendiri,
tetapi dalam konteks ini, kita membahas aplikasi mainframe
besar yang
pengguna berinteraksi dengan sistem melalui terminal dummy.Keuntungan
utam dari arsitektur komputer tungggal, adalah kesederhanaannya. Sistem
informasi digunakan pada sistem single-computer
yang relatif mudah untuk
merancang,membangun, mengorperasikan, dan memelihara.
-
Multitier architecture
Arsitektur multi-tier
menggunakan sistem komputer didalam sebuah upaya
kerja sama untuk memenuhi kebutuhan pemrosesan informasi.
2.2
Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas
2.2.1
Sistem Informasi Penjualan
Penjualan merupakan salah satu fungsi dari pemasaran atau bagian dari
kegiatan pemasaran karena proses penjualan sangat penting dan menentukan oleh
karena itulah suatu perusahaan untuk dapat melakukan suatu penjualan yang baik
harus mempunyai pemasaran yang baik pula.
Berbicara tentang penjualan, banyak
para ahli yang bergerak dibidangnya
mendefinisikan tentang penjualan. Menurut Nasution, M.N. (2005, p. 16)
bahwa
pengertian penjualan adalah Pola hubungan antar bagian-bagian yang saling berkaitan
untuk melakukan kegiatan yaitu memproses data penjualan sehingga dihasilkan data
yang cepat, tepat dan akurat yang dapat memuaskan kedua belah pihak baik penjual
maupun pembeli sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Menurut Kotler, Philip (2005, p. 456) penjualan merupakan sebuah proses
dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar pertukaran
informasi dan kepentingan.
|
29
Menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart
(2006, p359), siklus
pendapatan adalah seperangkat atau kumpulan aktivitas bisnis dan operasi proses
informasi terkait yang diasosiasikan dengan penyediaan barang dan jasa kepada
pelanggan dan pengumpulan kas dalam pembayaran terhadap transaksi penjualan.
Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk, tempat , waktu
dengan tepat.
Menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart
( 2006, pp360-378 ),
terdapat empat dasar aktivitas bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan, yaitu :
1.
Entry order penjualan
2.
Pengiriman
3.
Penagihan dan piutang dagang
4.
Penerimaan kas
Kesimpulan dari penjualan adalah aktivitas penjualan merupakan pendapatan
utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola
dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan
karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun akan
berkurang.
2.2.2 Persediaan
Secara umum menurut Siagian Yolanda. M.
(2007, p164), persediaan dapat
dibedakan dalam beberapa jenis, antara lain sebagai berikut :
1. Persediaan bahan baku
Persediaan ini disebut juga persediaan bahan mentah. Persediaan bahan baku adalah
bahan atau barang yang akan diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
2. Persediaan barang dalam proses
Persediaan barang dalam proses merupakan persediaan yang telah mengalami
perubahan, tetapi belum selesai.
3. Persediaan barang dagangan
Persediaan jenis ini merupakan yang akan dijual kembali sebagai barang dagangan.
|
![]() 30
2.2.3 Sistem Informasi Persediaan
Menurut Sukawati
et al. (2009, p98), Sistem informasi persediaan adalah
seperangkat prosedur
yang mengkoordinasikan sumber daya untuk menyajikan
informasi bagi manajemen dalam mengambil keputusan, guna mencapai sasaran
organisasi atau perusahaan yang komponennya terdiri dari operasi komputer,
operasi jaringan, persiapan dan pemasukkan data, dan kontrol produksi tentang
bahan baku atau barang dalam proses yang disimpan untuk digunakan atau dijual
pada periode mendatang.
Menurut Suharyadi, Purwanto SK. (2006, p. 227), Persediaan adalah barang
yang dibeli untuk dijual kembali sebagai aktivitas perusahaan memperoleh
pendapatan.
Menurut Naiggolang, English.
(2006, p. 59), Persediaan adalah barang atau
benda yang disimpan atau dijaga untuk nantinya dijual dalam siklus bisnis yang
normal persediaan adalah aktiva yang
Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.
Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan.
Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses
produksi atau pemberian jasa.
Kesimpulan menurut semua pendapat diatas persediaan merupakan sejumlah
bahan - bahan, yang disediakan atau dan bahan - bahan dalam proses yang terdapat
dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk
yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari komponen atau langganan
setiap waktu.
|