Start Back Next End
  
25
Untuk kepentingan penelitian, teori yang digunakan hanya terfokus pada pilar
etika mengenai lingkungan untuk dijadikan tolak ukur program yang akan diteliti,
karena program tersebut merupakan sebuah program CSR mengenai lingkungan.
4. Tanggung Jawab Filantropi
Kata kunci untuk dimensi ini adalah goodwill
atau kemauan baik. Kemauan
baik itu hanya mungkin
timbul dari pribadi-pribadi yang utuh dan seimbang karena
telah berhasil membiasakan nilai-nilai kehidupan dalam keseharian hidup. Secara
kronologis, tanggung jawab filantropi muncul karena para pelaku bisnis
telah
berhasil memaknai arti keberhasilan bisnis mereka (dimensi ekonomi), dan berhasil
memberikan jawaban yang persis mengapa usaha atau bisnis mereka harus selalu
mengindahkan peraturan dan perundang-undangan (dimensi hukum)
dalam sebuah
refleksi kritis yang memadai (dimensi etis)  (Yosephus, 2010:305).
Melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan filantropi secara tanpa pamrih, dengan
sendirinya akan menaikkan citra perusahaan di mata masyarakat umum. Pada tataran
ini, para pengusaha memperluas wawasan kesejahteraan sosial dari kesejahteraan
internal yang
meluas menjadi kesejahteraan lingkungan, dan pada gilirannya akan
menjadi kesejahteraan masyarakat luas. Hal ini berarti perusahaan mulai
mengarahkan perhatian serta kepeduliannya kepada pihak luar
perusahaan. Mereka
tidak lagi semata-mata hanya memikirkan untuk melipatgandakan keuntungan,
melainkan juga mulai memberikan sesuatu kepada orang lain dan lingkungan
(Yosephus, 2010:307).
Kegiatan
filantropi seperti yang telah dijelaskan di atas, dapat diwujudkan
dengan kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal seperti  (Yosephus, 2010:307) :
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter