9
BAB 2
STUDI PUSTAKA
2.1
Komunikasi
     Komunikasi adalah prosessecara langsung ataupun melalui perantara media
menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan. Dimana penyampaian
tersebut dapat dilakukan.
Untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan Siapa Mengatakan?apa dengan Saluran Apa? Kepada Siapa Dengan
Pengaruh Bagaimana? (Deddy Mulyana, 2011: 69).Menurut Wilbur Schramm
mengatakan bahwa untuk terjadinya proses komunikasi paling sedikit harus
memiliki 3 unsur komunikasi, yaitu komunikator, pesan, dan komunikan. Akan 
tetapi Harold D Laswell memperkenalkan 5 formula untuk terjadinya suatu
proses komunikasi, yaitu
Gambar 2.1 Lasswell's Model
Namun banyak dari para ahli selain Laswell mengemukakan komunikasi
merupakan
interaksi antar pribadi yang menggunakan system simbol linguistic,
  
10
seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan nonverbal. Sistem ini dapat
digolongkan ada tiga pengertian utama komunikasi dalam yaitu pengertian secara
etimologis, terminologis, paradigmatis.Suprapto (2011:6-7).
1.Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal-usul kata, yaitu
komunikasi 
berasaldari bahasa latin ‘communicatio’ dan perkataan ini
bersumber pada kata‘comminis’yang berarti sama makna mengenai sesuatu hal
yang dikomunikasikan.
2.Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan
olehseseorang kepada orang lain. Secara paradigmatis, komunikasi berarti pola
yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional
untuk mencapai suatutujuan tertentu.Contohnya adalah ceramah, kuliah, dakwah,
diplomasi, dan sebagainya.Demikian pula pemberitaan surat kabar dan majalah,
penyiaran radio dan televisi ataupertunjukan film di gedung bioskop, dan lain-
lain. 
3.Secara Paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah
komponen 
berkorelasi satu dengan yang lain secara fungsional untuk
mencapai tujuan tertentu.
Secara  serentak, bersifat sekilas
dan
dalam suatu
proses komunikasi haruslah terdapatunsur-unsur kesamaan makna agar terjadi
suatu pertukaran pikiran dan pengertian antarkomunikator (penyebar pesan) dan
komunikan (penerima pesan).
  
11
2.1.1
Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses
dan
setiap langkah  mulai dari saat
menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan,komunikasi berupa
kegiatan yang berlangsung secarab kontinu dan transaksi. Hal tresebut
dimaksudkan bahwa komunikasi mempunyai komponen-komponenn yang saling
terkait
menjadi satu kesatuan dan keseluruhan. Masing-masing komponen yang
mempunyai elemen dan langkah dalam proses komunikasi saling bergantung satu
dengan yang lainnya, saling mengait dengan komponen yang lain.
Biasanya
dalam setiap proses itu terdapat hal-hal yang dapat mempengaruhi jalannya
proses tersebut.
William G.Scott yang mengutip pendapat Babcock dalam Thoha (1977)
mengatakan bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi proses komunikasi,
diantaranya adalah:
1.
The Act (Perbuatan)
Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang-lambang yang
dapat dimengerti secara baik dan hubungan-hubungan yang dilakukan
oleh manusia.
2.
The Scene (Adegan)
Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini menekankan
hubungan dengan lingkungan komunikasi.
3.
The Agent (Pelaku)
Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi
dinamakan pelaku-pelaku komunikasi.Pengirim dan penerima pesan yang
  
12
terlibat dalam hubungan komunikasi ini, adalah contoh dari pelaku-
pelaku komunikasi tersebut.
4.
The Agency (Perantara)
Alat yang digunakan dalam komunikasi dapat membangun terwujudnya
perantara.Alat tersebut selain dapat berwujud komunikasi lisan, tatap
muka, juga alat komunikasi tertulis, seperti surat perintah, memo,
bulletin, nota, surat tugas, dsb.
5.
The Purpose (Tujuan)
Ada 4 macam tujuan yaitu:
a.
Tujuan fungsional
b.
Tujuan manipulatsi
c.
Tujuan keindahan
d.
Tujuan Keyakinan
2.1.2
Fungsi Komunikasi
1.
Pengawasan (surveillaince)
2.
Interpretasi (interpretation)
3.
Hubungan (linkage)
4.
Sosialisasi
5.
Hiburan (entertainment)
  
13
2.1.3
Dampak Komunikasi
Pada dasarnya komunikasi memiliki 3 dampak, yaitu:
1.
Kognitif, memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah
wawasan.
2.
Afektif,menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide atau
pendapat.
3.
Konatif atau Psikomotorik, Mengubah sikap, perilaku dan perbuatan.
2.2
Komunikasi Massa
Ada banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh
beberapa ahli komunikasi. Akan tetapiKomunikasi massa yang lebih perinci
dikemukakan oleh ahli komunikasi lain yaitu: Gerbner (1967) “Mass
communication is the tehnologically and institutionally based production and
distribution of the most broadly shared continuous flow of message in industrial
societies”. (komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandasan
teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimilik
orang dalam masyarakat industri) (Rakhmat, 2003: 188). 
Karakteristik komunikasi massa menggambarkan secara jelas bentuk baru
yang dapat dibedakan dari corak-corak lama karena memiliki
karakteristik
utaman dapat diartikan kepada khalayak yang relative besar, heterogen, dan
anonim. Pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai
kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas.Komunikator cenderung
berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya
yang besar (Rakhmat, 2003 : 189).
  
14
Komunikassi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble dan Teri Kwal
Gamble (1986) yang akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa.
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan
secara serempak, cepat kepada audiences yang luas dan heterogen. Kelebihan
media massadibandingkan dengan jenis komunikasi lain adalah iabisa mengatasi
hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan
hampir seketika pada waktu yang tidak terbatas.Bagi Nabeel Jurdi dalam
bukunya Reading in Mass Communication
(1983) disebutkan bahwa “in mass
communication, there is no face-to-face contact”( dalam komunikasi massa,
tidak ada tatap muka antar penerima pesan).Selain itu, terdapat definisi lain
mengenai komunikasimassa. Menurut Josep A. Devito(Nurudin, 2007: 11)
menyebutkan bahwa“First, mass communication is communication addressed to
masses, to an extremely large science. This does not mean that the audience
includes all people or everyone who who reads or everyone who watches
television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly
defined. Second, mass communication is communication mediated by audio
and/or visual transmitter. Mass communication is perhaps most easily and most
logically defined by its forms: television, radio, newspaper, magazine, films,
books, and tapes.
Jika di terjemahkan secara dapat diartikan bahwa, "Pertama, komunikasi
massa adalah komunkasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang
luar biasa banyaknya.Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk
atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi,
agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak
  
15
sukar untuk didefinisikan.  Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang
disalurkan oleh pemancar-pemancar yang berupa audio atau visual. Komunikasi
massa barangkali akan lebih mudah dan lebih luas bila didefinisikan menurut
bentuknya (televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita)".
2.2.1
Ciri atau Karakteristik Komunikasi Massa
1.
Komunikator melembaga (Intitutionalized Communicator) atauCollective
Communicator. Komunikator berbicara mewakili lembaga (media massa),
bukan atas namanya dirinya sendiri.
2.
Pesan bersifat umum. Hal itu karena dikomsumsi untuk orang banyak yang
heterogen.
3.
Media menimbulkan keserempakan (Simultaneous) dan serentak
(Instantaneos) pemerimaan oleh massa. Media yang menjadi saluran
komunikasi diterima pada saat yang sama oleh publik.
4.
Komunikan bersifat heterogen. Massa pembaca, pendengar, atau pemirsa
tidak heterogen. Mereka terdiri dari atas macam – macam karakter, suku, ras,
agama, dan kepentingan.
5.
Berlangsung satu arah (One Way Traffic Communication), yaitu
komunikator kepada komunikan. Tanggapan atau reaksi muncul belakangan.
(Romli, 2002 : 4)dan menurut(Effendy, 2003 : 81-83)
Karakteristik
Komunikasi Massa meliputi :
a.
Komunikasi Massa Bersifat Umum
Pesan komunikasi yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka
untuk semua orang, tetapi yang sama sekali terbuka juga jarang diperoleh,
  
16
disebabkan oleh faktor yang bersifat paksaan yang timbul karena struktut
sosial. Pengawasan terhadap faktor tersebut dapat dilakukan secara resmi
sejauh bersangkutan dengan larangan bentuk hukum, terutama yang
berhubungan dengan penyiaran ke luar negeri.
b.
Komunikasi Bersifat Hetrogen
Massa dalam komunikasi massa terjadi dari orang-orang yang heterogen
yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang sangat
berbeda dengan kebudayaan yang beragam, bersal dari berbagai lapisan
masyarakat, mempunyai pekerjaan yang berjenis-jenis makan oleh karena itu
mereka berbeda pula dalam kepentingan, standar hidup dan derajat
kehormatan, kekuasaan dan pengaruh. Komunikan dalam komunikasi massa
adalah sekelompok orang yang disatukan oleh suatu minat yang sama
terhadap media massa yang mempunyai bentuk tingkah laku yang sama dan
terbuka bagi pengaktifan tujuan yang sama.
c.
Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Keserempakan adalah keserempakan kontak dengan sejumblah besar
penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator dan penduduk tersebut
satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.
d.
Hubungan Komunikator-Komunikan Bersifat Non-PribadiKomunikasi
dengan menggunakan media massa berlaku dalam satu arah (one-way
communication). Sifat non-pribadi ini timbul disebabkan teknologi dari
penyebaran yang missal dan sebagaian lagi karena syarat-syarat bagi peranan
komunikator yang bersifat umum.
  
17
2.2.2
Fungsi Komunikasi Massa
Ada empat bagian fungsi komunikasi massa yang disebutkan dan di perjelas
secara sederhana oleh Alexis S. Tan kedalam bagan berikut ini (Hidayat,
2007:64)
Tabel 2.1Fungsi Komunikasi Massa Alexis S. Tan
No
Tujuan Komunikator
Tujuan Komunikan
1.
Memberi Informasi
Mempelajari ancaman dan
peluang, memahami
lingkungan, menguji
kenyataan, meraih
keputusan
2.
Mendidik
Memperoleh pengetahuan
dan keterampilan yang
berguna mengfungsikan
dirinya secara efektif
dalam masyarakatnya,
mempelajari nilai, tingkah
laku yang cocok diterima
dalam masyarakatnya
3.
Mempersuasi
Memberikan keputusan,
mengadopsi nilai, tingkah
laku, dan aturan yang
cocok agar diterima dalam
  
18
masyarakatnya
4.
Menyenangkan,memuaskan kebutuhan
komunikan
Menggembirakan,
mengendorkan urat saraf,
menghibur, dan
mengalihkan perhatian
dari masalah yang
dihadapi
2.3
Media Massa
Alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak
(penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat
kabar, film, radio, dan televisi.
Berfungsi sebagai penyampaian informasi atau
hiburan kepada khalayak yang tersebar di berbagai daerah-daerah perkotaan mau
pun pedesaan.
2.3.1
Pengertian Media Massa
Menurut Barber dalam jurnalnya berjudul "New Ideas and Fertility
Limitation: The role of Mass
Media, media massa mengubah perilaku baik
dengan memberikan informasi baru atau pilihan (sejenis perubahan struktural)
dan dengan membentuk identitas diri konsumen (sejenis perubahan
ideasional).kata “media” adalah bentuk jamak dari kata “medium”. Medium
adalah cara atau alat yang menyampaikan sebuah pesan sampai kepada khalayak
(Miller, 2010: 9). Media massa adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan
pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus
  
19
didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. 
Peristiwa yang terjadi di suatu negara, akan segera mempengaruhi perkembangan
masyarakat di negara lain. Atau dengan kata lain, menurut istilah John Naisbitt
dan Patricia Aburdence dalam bukunya Megatrend 2000 (1991),dunia kini telah
menjadi ‘global village’.
2.3.2
Jenis-jenis Media Massa
1.
Media Massa Cetak (Printed Media)
Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Isi media massa
umumnya terbagitiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini,
danfeature.
2.
Media Massa Elektronik (Electronic Media)
Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar
dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi,
dan film.
3.
Media Online (Online Media, Cybermedia)
yakni media massa yang dapat kitatemukan diinternet (situs web).
2.3.3
Karakteristik Media Massa
Karakteristik media massa menurut Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu
Komunikasi (2003:134-135), adalah :
1.
Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari
banyak orang mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada
penyajian informasi.
  
20
2.
Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang
memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerim. Kalau
terjadi reaksi, biasanya memerlukan waktu dan tertunda.
3.
Meluas dan serempak, dimana informasi yang disampaikan diterima
oleh banyak orang pada saat yang sama.
4.
Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, surat kabar,
majalah dan sejenisnya.Bersifat terbuka, artinya pesan yang diterima oleh
siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku
bangsa.
2.4
Televisi
Televisi merupakan alat komunikasi yang berfungsi menangkap siaran
bergambar.Kata televisi berasal dari kata tele dan vision, yang memiliki arti jauh
(tele) dan tampak (vision).  jadi, televisi berarti melihat dari jarak jauh.penemuan
televisi tidak dapat dipisahkan dari penemuan dasar hukum gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday(1831).
Berikut ini sejarah perkembangan televisi khususnya di Indonesia menurut buku
Matinya Rating Televisi(Panjaitan:2006) tahun 1952 muncul gagasan dari
Menteri Penerangan saat itu, Maladi, untuk mendirikan sebuah stasiun televisi di
Indonesia. Sepuluh tahun kemudian, Agustus 1962 keinginan itu terlaksana
dengan nama Televisi Republik Indonesia (TVRI). Ide itu sejalan dengan cita-
cita presiden Soekarno yang ingin menjadikan bangsa Indonesia sebagai
mercusuar melalui penciptaan hal – hal besar, khususnya di bidang kenegaraan
dan politik awal tahun 1980-an beberapa orang yang dekat dengan lingkar
  
21
kekuasaan tertinggi, namun bukan pemerintah, mendirikan stasiun televisi swasta
yang bernama Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Kehadiran televisi
swasta ini sontak membuat kehidupan dunia televisi tidak lagi sederhana. Disusul
dengan kehadiran SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Global TV, TV7,Metro TV,
Lativi, dan Trnas TV.
2.4.1
Karakteristik Televisi
Peran media massa penyiaran amat menonjol, hal ini karena media massa
penyiaran, khususnya media massa televisi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
(Darwanto, 2007: 42-44 ):
1.
Keserempakan
Yang dimaksud keserempakan (simultaneusness) ialah dalam waktu yang
relatif sama, khalayak di mana pun berada dapat menerima informasi dari
media yang bersangkutan. Untuk ini hanya berlaku bagi media massa
elektronik, sedangkan media cetak, masalah teknis, keserempakan tidak
dapat terjadi. Salah satu ciri media massa adalah
kemampuannya
menyampaikan informasi sedini mungkin kepada khalayak. Itulah salah
satu penyebab mengapa radio dan televisi sejak ditemukan pertama kali,
dapat dengan cepat siarannya berkembang.Mampu meliput daerah yang
tidak terbatas Media massa elektronik
dapat  meliput dan mampu
menembus belahan bumi manapun tanpa gangguan yang berarti.
2.
Bisa dimengerti yang buta huruf
Kelebihan lain dari media massa elektronik, bisa dimengerti oleh mereka
  
22
yang buta huruf, mereka hanya dapat menggunakan daya fantasinya saja,
karena itu mereka tidak mengalami kesulitan saat menonton program
siarannya, sebab televisi di dalam susunan gambarnya telah mengubah
bahasa verbal menjadi bahasa gambar.
3.
Bisa diterima mereka yang cacat tubuh
Media massa radio dan televisi saling mengisi kekurangan dan
kelebihannya, sehingga kekurangan masing –
masing dapat diatasi,
sehingga dapat dimanfaatkan mereka yang cacat tubuh pendengaran
maupun penglihatan.
2.4.2
Program Televisi
Pengertian program televisi yaitu kata “program” itu sendiri berasal dari bahasa
Inggris proggrame atau program yang berarti acara atau rencana.Undang-undang
penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara, tetapi
menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan yang disajikan
dalam berbagai bentuk.Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam
duniapenyiaran di Indonesia daripada kata “siaran” untuk mengacu kepada
pengertian acara.Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran
untuk memenuhi kebutuhan audiensnya. (Morissan, 2008:200).
Dengan demikian disimpulkan bahwa pengertian program adalah segala hal yang
ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiencenya.Program
atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk
mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau
televisi.Program menjadi ujung tombak stasiun televisi karena pemirsa secara
  
23
langsung melihat dari program-program yang disajikan setiap hari dan program
mempunyai arti yang sangat penting dalam menginterpretasikan identitas sebuah
stasiun televisi.
Seperti diketahui yang menjadi audiens tentu saja dari berbagai kalangan serta
segmen yang berbeda-beda, karena itu program acaranya pun disesuaikan
berdasakan tujuan atau target audiens dari program yanga akan ditayangkan,
maka pengelola program televisi harus mengetahui siapa audiens yang menonton
televisi pada waktu-
waktu tertentu. Semakin banyak audiens menonton suatu
program acara televisi maka pemasang iklan akan berlomba-lomba untuk
beriklan sebelum dan sesudah program itu ditayangkan.
Di samping itu khalayak umum memiliki sifat yang sangat heterogen, maka akan
sulit bagi media penyiaran untuk melayani semuanya, sehingga pengelola
program penyiaran harus memilih satu atau beberapa khalayak saja yang
memiliki karakter atau respon yang sama dari seluruh populasi penduduk
Indonesia.Morissan (2005:100) mengelompokkan berbagai jenis program
menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya, yaitu :
1.
Program informasi (berita)yang dibagi kedalam dua jenis, yaitu : 
a.
Berita keras (hard news) yang merupakan laporanberita terkini
yang harussegera disiarkan. 
b.
Berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta,
gossip,danopiniseperti halnya talk show.
2.
Program Hiburan (entertainment) yang dibagi kedalam tiga kelompok,
yaitu :
a.
Musik 
  
24
b.
Drama permainan  (game show)
c.
Pertunjukan (variety show)
2.5
Talk Show
Program acara televisi yangmenarik dan sekaligus sebagai program yang
mendidik bagi penonton adalah program talkshow.Program ini dikatakan
mendidik karena merupakan program yang menghadirkan narasumber sebagai
pembicara dalam hal meningkatkan wawasan bagi seseorang. Menurut Subroto
(dalam Zainuddin, 2009:1)menyatakan bahwa untuk membuat sebuah program
acara televisi, maka terlebih dahulu harus dibuat perencanaannya terlebih dahulu,
baik itu acara budaya, hiburan, penerangan, maupun pendidikan.
Program wicara di televisi, atau biasa kita sebut The Talk program meliputi
banyak format, antara lain. Vox-pop,
kuis, interview (wawancara) baik dalam
studio maupun di luar studio dan diskusi panel televisi. Semua memang dapat
disebut sebagai program wicara (Talk Program).
Program ini tampil dalam
bentuk sajian yang mengetengahkan pembicaraan seseorang atau lebih mengenai
sesuatu yang menarik, sedang hangat dibicarakan masayarakat, atau tanya jawab
persoalan dengan hadiah, yang disebut kuis.
Apabila pembicaraan dilakukan oleh satu orang, program itu dinamakan program
uraian pendek atau pernyataan (the talk program). Wawancara dilakukan oleh
dua orang dan diskusi oleh lebih dari
dua orang. Sementara program kuis
disajikan oleh seorang master kuis dan peserta kuis.
  
25
2.5.1
Jenis-Jenis Talk Show
Menurut (Wibowo, 2007: 67-68) jenis - jenis talk show yaitu:
1.
Program uraian pendek atau pernyataan (The Talk Program)
Ketika penonton menyaksikan acara televisi, pada saat itu mencul
seorang presenter menceritakan sesuatu yang menarik. Presenter itu
muncul di tengah uatu program feature, diantaranya sajian acara musik,
dan di awal suatu acara sebagai pembukaan atau dalam suatu acara cerita
yang menarik yang disajikan secara khusus. Penonton ini sedang
menyaksiakn the talk show program. Uraian yang disajikan oleh seorang
presenter di dalam acara televisi biasanya sangat pendek.
2.
Program Vox-pop suara masyarakat
Vox-pop
kependekan dari vox populli
dalam istilah Indonesia sebagai
"suara masyarakat". Artinya suatu program yang mengetengahkan
pendapat umum suatu masalah. Tujuan dari program ini dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
Vox-pop sebagai program mengetengahkan serangkaian pendapat
umum mengenai suatu maslaah yang sedang dibahas dalam
program kepada penonton dengan maksud agar penonton juga
dapat mengetahui bermacam-macam pendapat dari sebagai orang
atau grup sehingga dapat di konfrontir dengan pendapatnya
sendiri.
Vox-pop digunakan untuk menunjukan masalah itu sebagai
masalah yang penuh dengan kontradiksi, apabila vox-pop tadi
  
26
mengemukan pandanganyang berlain-lainan sama sekali antara
orang satu dengan orang lainnya. Jadi, penonton dapat
mendudukan persoalan pada porsi yang sebenernya bahwa
masalah yang dibahas itu masalah yang pelik.
3.
Program Wawancara (interview)
Dalam hal ini terdapat dua macam wawancara, yaitu wawancara di luar
studio dan wawancara di dalam studio. Cara memproduksi program luar
studio tidak jauh berbeda dengan cara memproduksi program vox-pop.
Namun, wawancara di dalam studio memiliki beberapa persiapan dan
cara memproduksi program yang beberapa persiapan dan cara
memproduksi yang berbeda.
Memproduksi program talk show
wawancara yang baik di televisi
merupakan suatu kerja keras, karena program itu melakukan persiapan-
persiapan yang cukup banyak. Tanpa persiapan yang sungguh-sungguh
program ini hanya menjadi program yang membosankan dan ditinggalkan
para penonton. Jika program ini disajikan dengan baik, penonton
memperoleh suatu yang sungguh-sungguh berguna, bermakna dan bukan
sekedar program untuk membawa waktu luang.
Program "Show Imah" di TRANS TV termasuk dalam kategori talkshow
untuk jenis talkswoh wawancara. Pewawancaranya merupakan host
"Show Imah" yaitu Soimah Pancawati
dan di dampingi oleh Yadi
Sembako. Pertanyaan yang diajukan adalah merupakan hasil riset yang
dilakukan sebelum-sebelumnya terhadap bintang tamu. Sehingga
dimungkinkan agar pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak menyinggung
  
27
bintang tamu. Karena dalam tayangan "Show Imah"
sendiri tujuannya
adalah menghibur, maka pertanyaan yang diajukan pun adalah pertanyaan
yang ringan dan diselingi humor-humor, jadi tidak kaku.
4.
Program Panel Diskusi
Program talk show diskusi di televisi swasta menjadi program yang cukup
sulit. Pertama sebagai program yang hanya menyajikan suatu
pembicaraan sudah bertentangan dengan prinsip televisi yang audio
visual.
Kunci utama dari program ini adalah kemampuan moderator sebagai
presenter dalam mengendalikan dan menjaga pembicaraan agar tetap
segar, tetapi jadi juga tegang. Tentu saja topik tersebut akan menjadi
perdebatan yang menarik. Oleh karena itu perencanaan merupakan bagian
yang penting.
Program talk show diskusi adalah program pembicaraan tiga oarang atau
lebih mengenai suatu permasalahaan. Dalam program ini masing-masing
tokoh yang diundang dapat saling berbicara mengemukakanpendapatnya
dan prsenter bertindak sebagai moderator yang kadang-kadang juga
melontarkan pendapat atau membagi pembicaraan. 
2.6
Teori Khusus
Teori khusus dapat mempresentasikan pembahasan topik penelitian, dan teori ini
masih berkisaran antara komunikasi massa dan efeknya.
  
28
2.6.1
Teori Stimulus Responses
Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini semua berasal
dari psikologi. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama
yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini,
perilaku, kognisi afeksi dan konasi.Menurut stimulus response ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang
dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi
komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah ;
Pesan (stimulus, S)
Komunikan (organism, O)
Efek (Response, R)
Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika
stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Mengutip pendapat
Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang
baru ada tiga variabel penting yaitu : (a) perhatian, (b) pengertian, dan (c)
penerimaan.
Stimulus
Organisme:
a.
Perhatian
b.
Pengertian
c.
Penerimaan
Respons
(Perubahan SIkap)
  
29
Gambar 2.2 Teori S-O-R
Teori Uses and Grafititation (Nurudin, 2007: 194-195)
(Sumber : Onong Uchjana Effendi, “Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi”)
Teori S-O-R mempersoalkan bagaimana efek adalah reaksi yang ditimbulkan oleh
stimulus khusus.Jadi, dalam hal ini, jelas bahwa individu bereaksi karena telah
menerima stimulus. Dalam penelitian ini, akan dilihat, bagaiman Pengaruh yang
ditimbulkan dari tayangan Show Imah
terhadapminat menontonmahasiswa bina
nusantara marketing komunikasi 2015.
2.7
Definisi Minat
Menurut jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, minat merupakan motivator yang kuat
untuk melakukan suatu aktivitas. Ada juga
yang mengartikan minat sebagai
kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas
disertai dengan rasa senang. Berdasarkan teori “Acceptance Rejection” yang
dikemukakan Fryer, bahwa keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka
dan tidak sukanya individu terhadap objek, subjek atau aktifitas. Orientasi ini
pada gilirannya akan mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka
terhadap objek, subjek atau aktifitas tersebut, maka individu akan menerimanya.
Jika individu tidak suka kepada objek, subjek atau aktifitas tersebut, maka akan
menolaknya. Penentuan minat ini didasarkan pada reaksi individu (menolak,
menerima). Jika menerima berarti ia berminat dan jika menolak berarti ia tidak
berminat (Sarwono S.W, 2003:71).
  
30
Faktor timbulnya minat menurut Crow and Crow (1982), terdiri dari tiga factor
(Sarwono S.W, 2003:76)
1.
Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat
membuat sseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik,
melakukan penelitian ilmiah, atau aktifitas lain yang menantang.
2.
Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari
dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk
mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk
memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.
3.
Faktor emosional, yaki minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi.
Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat
meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat
seseorang.
2.8
Definisi Pengaruh
Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (2002, 849)
yaitu“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”.
Pengaruh dapat terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan
perilaku.Pada tingkat pengetahuan, pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan
persepsi dan perubahan pendapat.
  
31
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya
yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain. Dalam hal ini, suatu
daya yang dapat mengubah sesuatu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ada (2002, 849) ada tiga komponen yang
saling berhubungan dan rupanya pendapat ini diterima sampai saatini yaitu:
Komponen Cognitive
Berupa pengetahuan, kepercayaan arau pikiran yang didasarkan pada
informasi, yang berhubungan dengan obyek.
Komponen affective
Menunjuk pada dimensi emosional dari sikap, yaitu emosi yang
berhubungan dengan obyek. Obyek di nilai dan
dirasakan sebagai
menyenangkan atau tidak menyenangkan
Komponen Behavior atau conative
Melibatkan salah satu preposisi untuk  bertindak terhadap obyek.
Pada penelitian ini, penelitian lebih fokus kepada efek yang diambil yaitu
tingkat perhatian, afektif, kognatif yang berkaitan dengan minat menonton
“tayangan Swoh Imah” yang dapat diamati.
2.9
Penelitian Kuantitatif
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variable independen (X) dan
variabel dependen (Y).
Variabel Bebas (X)
  
32
Yaitu suatu gejala, faktor dan unsur yang menentukan atau mempengaruhi
ada atau munculnya gejala atau faktor dan unsur lain (Nawawi, 1991: 40)
variabel  bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Variabel Terikat (Y)
Yaitu sejumlah gejala, faktor dan unsur yang muncul dipengaruhi atau
ditentukan adanya variabel bebas dan bukan adanya variabel lain. Variabel
terikat yaitu variabel yang merupakan akibat atau yang dipengaruhi oleh
variabel yang mendahuluinya (Rakhmat, 1997: 12)
1.
Variabel Independen (X)
Penelitian ini menggunakan variabel independen (x) adalah program
"Show  Imah"
2.
Variabel Dependen (Y)
Penelitian ini menggunakan variabel dependennya (Y) adalah "Minat
Menonton Mahasiswa Binusian Marketing Komunikasi 2015".
Program Acara Show
Imah
(X)
Pengaruh Minat
Menonton
(Y)
  
33
2.10
Definisi dan Operasional Konsep
PENGARUH PROGRAM ACARA TALK SHOW “SHOW IMAH”
TERHADAP MINAT MENONTON MAHASISWA BINA
NUSANTARA MARKETING KOMUNIKASI 2015
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala Pengukuran
Program
Show Imah
Variabel X
Host
1.Host memiliki kemampuan
menghibur
2.Menjadi host yang baik dan
lucu dapat memikat hati
penonton
3.  Host mempunyai rasa percaya
diri yang tinggidalam
membawakan acara Show
Imah
Likert
Narasi
1.
Narasi menyajikan unsur
informasi yang bermanfaat
dan menarik
2.
Menonton acara show imah di
sore hari menghilangkan rasa
bosan
3.
Pemilihan bintang tamu yang
dapat mendukung berjalannya
acara tersebut
Likert
  
34
Isi Pesan
Tayangan
1.
Pesan dan informasi yang
diangkat setiap episodenya
menarik
2.
Terhibur dengan isi pesan dan
informasi yang diangkat
3.
Isi pesan inspiratif yang
disampaikan dalam tayangan
program
Likert
BintangTamu
1.
Bintang tamu danhostsudah
memberikan informasi yang
jelas dalam talkshow
2.
Dalam talkshow bintang
tamu dan host sudah sangat
aktif dalam menghibur
3.
Penyampaian pesan dari host
ke bintang tamu sudah sangat
jelas dan dapat di pahami
Likert
Pengaruh
minat
Faktor
Dorongan
1.
Penonton menikmati
tayangan yang disajikan oleh
  
35
menonton
Variabel Y
dari Dalam
program Show Imah dengan
adegan yang menghibur
2.
Penonton merasa program
Show Imah memberi dampak
yang cukup berpengaruh
terhadap gaya berfikir
penonton
3.
Penonton merasaprogram
Show Imah telah membawa
manfaat pengetahuan
informasi dan berita
Likert
Faktor Motif
Sosial
1.
Penonton mendapatkan nilai
edukatif yang cukup menarik
dari program show imah
2.
Penonton mendapatkan
informasi, berita ataupun
gosip up to date yang sedang
terjadi di lingkungan sekitar
3.
Penonton menikmati program
acara Show Imah secara
keseluruhan
Likert
Faktor
Emosional
1.
Penonton merasa puas dengan
durasi 1 jam dalam program
  
36
Show Imah
2.
Penonton sangat tertarik
dengan tayangan program
Show Imah di setiap
segmennya
3.
Penonton merasaterhibur
dengan program show imah
Likert
2.11
Perumusan Hipotesis
2.11.1
Hipotesis Penelitian
Hipotesis digunakan untuk membantu peneliti dalam menjalankan
penelitian.Hipotesis juga dapat mengarahkan peneliti agar tidak melenceng dari
kasus yang dibahas.
Hipotesis Nol
Tidak adanya pengaruh dari tayangan Show Imahterhadapminat
menontonMahasiswa Binusian Marketing Komunikasi 2015.
Hipotesis Alternatif
Adanya pengaruh dari tayangan “Show Imah”terhadap minat
menontonMahasiswa Binusian Marketing Komunikasi 2015.
  
37
2.12
Kerangka Pemikiran
PROGRAM TALK SHOW
(x)
Variabel Independent
PROGRAM SHOW IMAH
(x)
MINAT 
(Y)
Variabel Dipenden
Minat Menonton Mahasiswa
Binusian Marketing
Komunikasi 2015
(Y)