9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Umum
2.1.1 Organisasi Bisnis dan Enterprise
Organisasi sulit untuk dilihat, walaupun setiap hari terlihat susunan gedung gedung
tinggi di lingkungan sekitar. Sesungguhnya makna dari organisasi sangatlah luas dan
bervariasi, serta tersebar di beberapa lokasi. Seseorang dapat mengetahui sebuah organisasi
itu ada, karena manusia setiap hari bersentuhan dengan organisasi. Oleh karena itu, organisasi
dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk entitas sosial dengan tujuan tertentu yang
dirancang sebagai kegiatan yang terkoordinasi dan tersusun jelas, serta berhubungan dengan
lingkungan luas (Daft, 2013:11). Inti dari sebuah organisasi bukanlah gedung atau susunan
peraturan dan prosedur, melainkan manusia dan hubungan antara satu dengan lainnya akan
membentuk sebuah organisasi. Sebuah organisasi hadir ketika manusia saling berinteraksi
untuk melakukan fungsi penting yang membantu mencapai sebuah tujuan tertentu. Setiap
individu di perusahaan memiliki fungsi yang berbeda, oleh karena itu manajer dibutuhkan
untuk mengatur dan membentuk sumberdaya perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi.
Sebuah organisasi tidak terlepas dari hubungannya dengan pelanggan, supplier, pesaing, dan
elemen lain dari lingkup luar organisasi itu sendiri, bahkan kini beberapa perusahaan
bekerjasama dengan pesaingnya, saling berbagi informasi dan teknologi untuk kepentingan
bersama. Tanpa adanya elemen eksternal tersebut perusahaan tidak dapat hadir di masyarakat.
Seperti sudah di jelaskan sebelumnya, organisasi adalah sebuah entitas sosial yang
memiliki tujuan tertentu, jika disatukan dengan kata bisnis menjadi organisasi bisnis, maka
pengertian menurut kamus bahasa umum dapat diartikan sebagai berikut : Organisasi bisnis
adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam produksi atau distribusi barang untuk dijual di
pasar atau memberikan jasa untuk harga. (Owen, 2009:16).
Oleh karena itu, sebuah
perusahaan atau industri komersial beserta orang-orang yang membentuknya. Lebih jelasnya
organisasi bisnis memproduksi dan mendistribusikan barang dan atau jasa yang ditukar untuk
sebuah harga tertentu. Sebuah organisasi bisnis mendapatkan profit serta dapat terus
menjalankan usaha bisnisnya berdasarkan dari selisih harga yang telah mereka tentukan
sebelumnya.
Organisasi dan enterprise
memiliki kemiripan karena dua hal tersebut adalah tipe dari
entitas sosial yang memiliki kebudayaan, struktur yang formal maupun informal, tujuan,
aktivitas, serta sumber daya. Perbedaannya adalah enterprise
dapat didefinisikan sebagai
|
10
bagian dari sebuah organisasi atau bahkan dapat meliputi beberapa organisasi sekaligus,
enterprise
adalah area dari aktivitas dan tujuan umum dalam sebuah organisasi, dimana
informasi dan sumber daya lainnya yang di pertukarkan (Bernard, 2012:31).
. Enterprise
biasanya terdiri dari komponen vertikal, horisontal, dan extended.
Komponen vertikal (juga dikenal sebagai Line of bussiness atau segments) adalah daerah
aktivitas yang khusus untuk satu bidang bisnis (misalnya, research & development).
Komponen horisontal (juga dikenal sebagai crosscutting enterprise) adalah wilayah aktivitas
yang lebih umum yang menyajikan beberapa bidang bisnis. Sementara Extended components
meliputi lebih dari satu organisasi (misalnya, ekstranet dan rantai pasokan). . Kata enterprise
lebih tepat di gunakan dalam pembahasan ini daripada organisasi, karena organisasi
akan
memperluas pembahasan kepada arsitektur yang mencakup keseluruhan organisasi.
Enterprise
adalah konsep yang lebih fleksibel untuk di gunakan, karena enterprise
dapat
mencakup sebagian, beberapa, atau bahkan seluruh organisasi.
Berdasarkan teori yang telah dibahas diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah
organisasi berdiri untuk sebuah tujuan tertentu, yang dimiliki oleh beberapa individu dengan
fungsi-fungsi berbeda tetapi diatur oleh manajer, sehingga dapat memiliki ketersinambungan
antara satu dan lainnya, agar dapat menghasilkan suatu hal yang di jadikan tujuan dari awal
secara efektif dan efisien. Jika sebuah organisasi berorientasi profit, maka perusahaan itu
dapat disebut sebagai organisasi bisnis. Organisasi bisnis akan mengolah sumber daya yang
dimiliki nya menjadi suatu produk barang atau jasa untuk dijual kepada konsumen, sehingga
perusahaan mendapatkan keuntungan yang digunakan untuk menjaga keberlangsungan
perusahaan tersebut, serta terus mengembangkan perusahaan supaya dapat tetap bertahan dan
bersaing di bidangnya. Enterprise
dalam hal ini adalah sebuah entitas yang terlibat dalam
proses bisnis melalui jaringan dengan visi yang sama serta terhubung antara satu dengan
lainnya.
2.1.2 Visi dan Misi
Visi dan misi perusahaan dapat disebut sebagai mimpi dari perusahaan tersebut.
Kedua hal ini adalah acuan sekaligus tujuan dari setiap perusahaan yang mendasari
didirikannya sebuah perusahaan. Oleh sebab itu visi dan misi perlu di sosialisasikan ke setiap
tingkatan
perusahaan, sehingga setiap anggota organisasi paham tujuan dan fungsinya
masing-masing. Jika semua bagian organisasi telah memahami visi dan misi yang dimiliki
sebagai sebuah team, maka sebuah organisasi akan berdinamika bergerak bersamaan untuk
mencapai tujuan yang sama.
|
11
Harapan, mimpi, dan citra diri selalu mengacu pada masa depan yang diinginkan. Visi
merumuskan individu/organisasi
akan menjadi seperti apa di kemudian hari. Visi itu
memang jauh untuk di jangkau, tetapi karena sifatnya yang jauh tetapi sangat baik bagi
perusahaan, visi dalam hal ini menantang dan menggerakan seseorang untuk sedapat mungkin
meraihnya.
Sementara misi
adalah kata yang berasal dari bahasa latin missio yang berarti
utusan. Yang dapat diartikan lebih lanjut yaitu bagaimana seseorang mengembangkan tugas
perutusan yang berkaitan dengan harapan, mimpi-mimpi, dan cita-cita kedepan . Karena itu,
pernyataan misi harus dapat memberikan motivasi. Ketika misi telah diakui dan diterima oleh
organisasi, misi akan menjadi kerangka kerja bersama bagi pengambilan keputusan dan
penetapan prioritas. Misi adalah sesuatu yang disadari oleh setiap orang dalam organisasi.
Karyawan dapat menghubungkan aktivitas yang satu dengan yang lainnya secara total dan
seirama melalui misi organisasi (Susanto, 2010: 340-341).
2.1.3 Pengertian Strategi
Strategi dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan-tindakan yang tergabung
ditunjukan untuk meningkatkan keberhasilan dan kekuatan jangka panjang dari perushaan
yang terkait dengan para pesaingnya (Ward dan
Peppard, 2002:69).
Strategi merupakan
sarana yang
individu atau
organisasi
mencapai tujuan
mereka, dalam hal ini strategi
diperlukan untuk menunjang keberhasilan dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan yang
merupakan bagian dari suatu pondasi dasar dalam bisnis. Dalam arti luas, strategi
adalah
sarana yang digunakan individu atau organisasi untuk mencapai tujuan mereka (Grant dan
Jordan 2012:17). Macam-macam strategi diantaranya adalah:
a.
Corporate strategy: mendefinisikan ruang lingkup dari perusahaan dalam hal
industri
dan pasar di mana ia menyelesaikan. Keputusan strategi perusahaan termasuk investasi
dalam diversifikasi, integrasi vertikal, akuisisi
dan
usaha-usaha baru, alokasi sumber
daya antara bisnis yang berbeda dari perusahaan, dan divestasi.
b.
Business strategy:
berkaitan dengan bagaimana
perusahaan
bersaing
dalam
industri
tertentu atau pasar.
2.1.4 Pengertian Sistem
Setiap organisasi yang ada memiliki sistem dalam organisasi nya masing
masing.
Sistem yang ada tersebut di gunakan untuk menuntun berjalannya aktivitas di perusahaan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Teori mengatakan sistem adalah sekelompok komponen
yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima
|
12
input serta menghasilkan output
dalam proses transformasi yang teratur
(OBrien, 2005:29).
Atau singkatnya
sistem adalah kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan
tertentu (Jogiyanto, 2005:34).
Dapat ditarik kesimpulan bahwa, sistem adalam serangkaian kejadian, atau event yang
saling berhubungan satu sama lain, bekerja beriringan dengan menerima suatu input, yang
kemudian melalui proses sistem tersebut menghasilkan suatu output
yang memiliki tujuan
tertentu, sesuai fungsi dan kegunaan sistem yang di miliki suatu organisasi tersebut.
2.1.5 Pengertian Informasi
Informasi pasti dimiliki oleh semua perusahaan atau organisasi. Informasi tersebut di
butuhkan untuk menjalankan proses bisnis di perusahaan, dengan mengetahui keadaan
perusahaan, aliran dana, data-data tahunan perusahaan dan perusahaan pesaing, serta hal-hal
lainnya. Semua hal tersebut di butuhkan untuk menjalankan serangkaian strategi yang di
butuhkan bagi perusahaan supaya dapat mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri.
Informasi adalah data yang telah diproses atau diatur kembali sehingga menjadi bentuk yang
lebih berarti bagi seseorang . Informasi adalah bentuk dari kombinasi data yang diharapkan
dapat disampaikan sehingga memiliki artiuntuk yang menerima. Atau dengan pengertian lain
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya
(Jogiyanto, 2005:36) . Dengan kata lain
informasi adalah data yang sudah diubah menjadi
suatu konteks yang bermanfaat dan berarti untuk end-user tertentu (OBrien, 2006:703).
Dengan kata lain, jika sebuah data tidak memiliki korelasi dengan data lainnya, dan
tidak memiliki arti atau guna bagi seseorang, maka data tersebut tidak dapat dikatakan sebagai
sebuah informasi.
2.1.6 Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi Informasi di perusahaan merupakan konsep yang di terapkan di sebuah
perusahaan agar data dan informasi yang terdapat di perusahaan dapat berjalan seiring dengan
teknologi yang sudah tersedia. Menurut (Obrien, 2006:704) teknologi informasi adalah
perangkat keras (hardware),
perangkat lunak
(software), telekomunikasi, manajemen basis
data (database) dan teknologi pemprosesan informasi lainnya yang digunakan dalam sistem
informasi berbasis komputer. Juga di jelaskan teknologi informasi adalah kumpulan
sumberdaya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya
(Turban, Rainer, dan Potter, 2005:49) .
Teknologi informasi dapat dijelaskan sebagai keseluruhan konsep serta manajemen
yang meliputi semua elemen-elemen yang berkaitan dengan teknologi yang di gunakan untuk
|
13
menerima, menyimpan, dan mengolah informasi sehingga dapat mencapai tujuan dari
teknologi informasi itu sendiri.
2.1.7 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan,
karena dengan adanya sistem informasi perusahaan dapat berjalan dengan lebih efektif dan
efisien, maka dapat didefinisikan sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari
manusia, hardware, software, jaringan komputer dan sumber data yang mengumpulkan,
mentransformasikan dan menyebarkan informasi di dalam suatu organisasi
(OBrien,
2006:703). Juga bisa dilihat dari referensi (Whitten, 2004:12) yang menyatakan sistem
informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi
untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan keluaran (output)
yang
dibutuhkan untuk mendukung perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi, yang telah di jelaskan sebelum nya, terdiri
dari beberapa elemen yang bekerja bersamaan dan saling terintegrasi satu sama lain tersebut
digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data, informasi, serta segala kebutuhan
perusahaan untuk kemudian di proses dan disebarkan kembali ke seluruh bagian perusahaan
dengan penyampaian sesuai tingkatan penggunanya. Dengan proses penyebaran,
pengumpulan, serta pengelolaan informasi dengan Sistem Informasi, sebuah perusahaan dapat
berkompetisi lebih dan menempatkan perusahaan pada level yang lebih superior di
bandingkan kompetitor di bidang
nya. Tetapi kembali lagi kepada bagaimana
pengimplementasian sebuah sistem informasi di perusahaan, terdapat banyak tahap
dalam
pengimplementasian sistem informasi tersebut, apabila di lakukan dengan benar dan sesuai
kebutuhan, niscaya sebuah perusahaan dengan proses bisnis yang efektif dan efisien serta
sesuai dengan visi misi yang di miliki perusahaan akan tercipta.
2.1.8 Strategi Sistem Informasi
Di sebuah perusahaan, strategi sistem informasi berfungsi sebagai pendukung
perusahaan dalam mencapai keunggulan dalam pemanfaatan informasi. Dikemukakan oleh
(Ward & Peppard, 2002:44) strategi sistem informasi adalah strategi yang mendefinisikan
kebutuhan organisasi atau permasalahan terhadap sistem informasi yang mendukung
keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki perusahaan tersebut.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi sistem informasi adalah sistem pendukung
perusahaan yang mendefinisikan kebutuhan perusahaan beserta permasalahannya untuk
|
14
kemudian di aplikasikan dengan strategi bisnis agar menghasilkan suatu output yang memiliki
manfaat bagi perusahaan tersebut.
2.1.9 Perencanaan Strategi Sistem Informasi
Perencanaan dalam sebuah perusahaan meningkatkan probabilitas keberhasilan dari
susunan langkah-langkah yang sedang dan akan di ambil oleh sebuah perusahaan. Yang di
definisikan oleh (Ward dan
Peppard, 2002:69) sebagai berikut, perencanaan strategi
merupakan suatu cara untuk menyusun dan bukan untuk menemukan. Perencanaan
merupakan sistematika, analisa secara luas untuk membentuk suatu rencana dari tindakan
yang akan dilakukan dan yang akan dibuat. Atau juga dapat diartikan perencanaan strategi
merupakan sekumpulan tujuan jangka panjang yang menggambarkan kebutuhan sistem dan
arsitektur teknologi informasi untuk mencapai tujuan perusahaan (Turban, 2003:462).
Dapat disimpulkan dengan adanya strategi di sebuah perusahaan, perusahaan itu telah
mengenal dengan baik kebutuhannya, kelebihan, serta kekurangannya, oleh sebab itu mereka
dapat menciptakan sebuah strategi bisnis yang sesuai dengan keadaan perusahaan itu sendiri,
yang telah di ketahui sebelumnya. Strategi di gunakan untuk menggapai tujuan jangka
panjang perusahaan, dengan terus memperbaiki dan mengembangkan proses bisnis, serta
efisiensi dan kinerja sebuah perusahaan.
2.1.10 Strategi Bisnis
Adanya strategi bisnis di perusahaan membantu perusahaan dalam menemukan
pencapaiannya. Lebih jelasnya strategi bisnis adalah sekumpulan tindakan terintegrasi yang
bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan kekuatan perusahaan dalam menghadapi
para pesaing (Ward dan
Peppard, 2002:188). Juga dijelaskan,
Strategi bisnis adalah strategi
fungsional yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi
pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan
strategi-strategi yang berhubungan dengan sektor keuangan dalam suatu bisnis
(Rangkuti,
2006:7).
Kami menarik kesimpulan, strategi bisnis adalah rangkaian kegiatan yang disusun
sedemikian rupa, berkaitan dengan proses bisnis, dan bisnis itu sendiri yang akan di tempuh
dalam jangka waktu tertentu supaya tujuan perusahaan dapat tercapai.
|
15
2.1.11 Strategi Teknologi Informasi
Serupa dengan strategi sistem informasi, strategi teknologi informasi juga merupakan
pendukung perusahaan dalam mencapai keunggulan, hanya saja dalam hal ini menggunakan
teknologi. Strategi teknologi informasi adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi
tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan
sistem (Ward dan Peppard, 2002:44). Penggunaan strategi teknologi informasi di perusahaan
tentunya dapat meningkatkan performa perusahaan dalam mencapai tujuannya, hal ini bisa di
capai dengan penggunaan teknologi yang dalam hal ini berperan penting dalam berjalannya
proses tersebut.
2.1.12 Arsitektur Teknologi Informasi
Sebuah perusahaan harus memiliki acuan susunan bagaimana perusahaan itu berjalan,
gambaran sebaran aset informasi serta teknologi yang dimilikinya
yang dapat diartikan
sebagai Arsitektur Teknologi Informasi, Jelasnya arsitektur teknologi informasi adalah peta
atau rencana tingkat tinggi berbagai aset informsi dalam perusahaan
(Turban, Rainer, dan
Potter, 2005:47). Arsitektur ini merupakan arahan untuk operasi bisnis yang sedang berjalan
serta cetak biru (rencana) yang akan diterapkan di masa yang akan datang.
Dengan arsitektur teknologi yang jelas, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis
sesuai dengan tujuan perusahaan, serta terus mengembangkannya terus menerus seiring
berjalannya operasi di perusahaan.
2.1.13 Infrastruktur Teknologi Informasi
Penggunaan infrastruktur teknologi informasi di
perusahaan sangat membantu
perusahaan mendapatkan hasil maksimal dari operasi yang
dilakukan perusahaan.
Infrastruktur teknologi informasi adalah fasilitas fisik, komponen teknologi informasi,
layanan teknologi informasi dan manajemen teknologi informasi yang mendukung
keseluruhan perusahaan (Turban, Rainer, & Potter, 2005:48). Komponen teknologi informasi
adalah perangkat keras komputer, perangkat lunak, dan teknologi informasi yang digunakan
oleh bagian IT di perusahaan, untuk menghasilkan suatu proses layanan teknologi informasi
yang meliputi, manajemen data, pengembangan sistem dan masalah keamanan.
|
![]() 16
2.2. Teori Khusus
2.2.1 Enterprise Architecture
Sebuah perusahaan memiliki tahapan-tahapan proses bisnis masing-masing yang di
rancang sedemikian rupa agar sebuah perusahaan dapat melakukan operasi bisnisnya. Praktek
manajemen yang didedikasikan untuk meningkatkan kinerja dari suatu Enterprise
yaitu
dengan mengintegrasikan strategi, praktek-praktek bisnis, alur-alur informasi, serta sumber
daya teknologi yang di gunakan disebut Enterprise Architecture
(Bernard, 2012:31).
Enterprise Architecture yang akan di gunakan dalam pembahasan kami memiliki pengertian
yaitu, analisis dan dokumentasi dari kondisi strategi terintegrasi, bisnis, dan sumber daya
teknologi yang dimiliki enterprise sekarang dan untuk kedepannya.
Berkaitan dengan sumberdaya, salah satu tantangan terbesar yang terus di hadapi
banyak perusahaan adalah, bagaimana mengidentifikasi komponen bisnis dan teknologi dari
inisiatif strategis. Unsur utama dari tantangan ini adalah, bahwa IT pada umumnya tidak
pernah di pandang sebagai aset strategis. Jika IT digunakan sebagai aset strategis perusahaan,
di barengi dengan bisnis dan strategi, akan menghasilkan sebuah Enterprise Architecture. Hal
inilah yang membedakan strategi IT dan Enterprise Architecture, bahwa EA didorong oleh
tujuan strategis dan kebutuhan bisnis. Inilah yang akan di jadikan dasar untuk pengembangan
perusahaan kedepannya.
2.2.2 EA³ Cube Framework
Current view
dari EA dimaksudkan untuk menunjukkan sumber daya IT yang di
gunakan secara aktif oleh lingkungan operasional perusahaan saat ini. Current view
digunakan sebagai dasar pembanding future architecture dari perusahaan untuk menentukan
apakah sumber daya EA sebelumnya sudah berjalan selaras dengan tujuan strategis
perusahaan dan business services atau belum (Bernard, 2012:33). Sementara future
architecture adalah komponen EA saat ini yang sudah di perbaiki atau dimodifikasi supaya
bisa menutupi kekurangan yang dimiliki sistem saat ini ataupun kebutuhan operasional juga
solusi teknik yang baru (Bernard, 2005:104).
|
![]() 17
Gambar 2.1 Perubahan Current Architecture ke Future Architecture
Dokumentasi EA dicapai melalui enam elemen dasar berikut: (1) Kerangka kerja
dokumentasi EA, (2) Metodologi implementasi yang mendukung penciptaan (3) pandangan
saat ini dan (4) pandangan arsitektur masa depan, serta pengembangan (5) rencana
pengelolaan EA berencana untuk mengelola transisi perusahaan dari saat ini ke arsitektur
masa depan. Termasuk juga beberapa area umum bagi semua tingkat kerangka EA³
yang
disebut sebagai (6) "rangkaian" atau threads.
Dikenal sebagai EA³ Cube, contoh tingkatan ini adalah kerangka hirarkis yang dapat
membuat sub-architecture (yang menggambarkan area fungsional yang berbeda) dapat secara
logis berhubungan satu sama lain. Hal ini dilakukan dengan memposisikan strategic
goals/initiatives
di bagian atas, product/services dari bisnis dan aliran data/information di
bagian tengah, serta system/application pendukung juga technology/infrastructure di bagian
bawah. Dengan cara ini keselarasan juga dapat ditunjukkan antara strategi, informasi, dan
teknologi, yang membantu dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan (Bernard,
2005:33).
Gambar 2.2 EA³ Cube Documentation Framework
|
![]() 18
2.2.2.1 Goals and Initiatives
Goals and Initiatives adalah elemen pendorong dibalik arsitektur sebuah perusahaan.
Tingkatan atas dari kerangka EA³ ini mengidentifikasikan tujuan strategis dan inisiatif dari
sebuah perusahaan, juga memaparkan dengan jelas kontribusi dari TI yang akan membantu
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Goals and Initiatives berisi deskripsi dari tujuan
strategis yang saat ini dijalani oleh perusahaan, skenario yang akan muncul, dan juga strategi
kompetitif, yang akan memastikan bukan hanya kemampuan bertahan sebuah perusahaan,
tetapi juga makna dari kesuksesan yang harus ditentukan oleh perusahaan tersebut (Bernard,
2012:112).
Strategic Plan adalah salah satu artefak yang memiliki peran penting dalam Goals and
Initiatives. Dalam rencana strategis ini, berisi tentang kebijakan tingkat tinggi dan
perencanaan dokumen yang digunakan perusahaan untuk mendokumentasikan tujuan,
strategi kompetitif, sasaran utama perusahaan, serta program dan proyek yang memungkinkan
bagi perusahaan. Lingkup dari strategic plan
berjangka waktu sekitar 3 sampai 5 tahun
(Bernard, 2012:284).
SWOT Analysis
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) disebut juga dengan
analisis KEKEPAN(Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman). Digunakan untuk menilai
kekuatan dan kelemahan dari sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan
eksternal juga tantangan yang di hadapi (Jogiyanto, 2005:47).
Definisi lain analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini dilakukan dengan logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan dan peluang secara bersamaan, juga dapat meminimalisasi
kelemahan dan ancaman
(Rangkuti, 2006:47).
Bisa dikatakan analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan
dan kelemahan.
Penjelasan dari SWOT (Strengths, Opportunities, Weakness, Threats) adalah:
Strengths: Sumber daya, keterampilan yang lebih dari pada pesaing perusahaan
sehingga memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Weakness: keterbatasan dalam SDA, keahlian dan kemampuan yang
menghambat kinerja perusahaan.
Opportunities: situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan suatu
perusahaan. Meskipun trend
merupakan hal yang paling pentung dalam
menganilisi peluang bagi perusahaan.
|
![]() 19
Threats: situasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan, tapi tidak untuk
dihindari namum harus dihadapi sebagai tantangan. Pengertian terhadap
peluang dan ancaman yang ada akan membantu perushaan untuk
mengidentifikasi pilihan-pilihan yang nyata yang akan dipilih untuk menyusun
strategi yang efektif bagi perusahaan.
Matriks SWOT
Matriks SWOT
adalah alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis
perusahaan (Rangkuti, 2006:31). Matriks ini menggambarkan bagaimana peluang dan
ancaman external (EFAS) yang di hadapi perusahaan, dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan internal (IFAS) yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategi.
Penentuan Strategi Internal (IFAS)
Penentuan strategi internal (IFAS) adalah setelah faktor strategi eksternal
diketahui, maka faktor-faktor strategi ingernal perlu diidentifikasi.
Tahapan-tahapan faktor strategi internal sebagai berikut:
1.
Tentukan faktor-faktor yang jadi kekuatan dan kelemahan perusahaan
dalam 1 kolom.
2.
Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala dari 1,0 (paling
penting) sampai 0,0 (tidak penting). Berdasarkan pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap posisi strategi perusahaan (semua bobot tersebut tidak
boleh melebihi skor total 1,00).
3.
Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala 4 (Outstanding) sampai dengan 1 (Poor).
Berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhdap kondisi perusahaan.
Variabel yang bersifat positif (semua variable yang masuk kategori
kekuatan) diberi dari nilai +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan
membandingkannya dengan pesaing utama. Sedangkan variabel bersifat
negatif adalah kebalikannya.
4.
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam skor 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai
dari 4,0 (Outstanding) sampai 1,0 (Poor).
5.
Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
|
![]() 20
menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor strategi eksternalnya. Skor ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain dalam kelompok
yang sejenis.
Penentuan Strategi Eksternal (EFAS)
Penentuan faktor strategi eksternal (EFAS) adalah untuk membuat matriks strategi
internal terlebih dahulu perlu mengetahui faktor-faktor eksternal itu apa saja,
faktor tersebut dapat diketahui setelah dilakukan analisis pada perusahaan.
Tahap-tahap faktor strategi eksternal sebagai berikut:
1.
Tentukan faktor-faktor yang jadi peluang dan ancaman perusahaan dalam 1
kolom.
2.
Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala dari 1,0 (paling penting)
sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap
posisi strategi perusahaan (semua bobot tersebut tidak boleh melebihi skor total
1,00).
3.
Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan
skala 4 (Outstanding) sampai dengan 1 (Poor). Berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahaan. Variabel yang bersifat positif (semua
variabel yang masuk kategori peluang) diberi dari nilai +1 sampai dengan +4
(sangat baik) dengan membandingkannya dengan pesaing utama. Sedangkan
variabel bersifat negatif adalah kebalikannya.
4.
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam skor 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (Outstanding)
sampai 1,0 (Poor).
5.
Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi
eksternalnya. Skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan
dengan perusahaan lain dalam kelompok sejenis.
|
![]() 21
Tabel 2.1 Matriks SWOT
IFAS
Kekauatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
EFAS
Peluang (Opportunity)
STRATEGI SO
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang
menggunakan
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
untuk memanfaatkan peluang
kelemahan untuk memanfaatkan
peluang
Ancaman (Threads)
STRATEGI ST
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang
menggunakan
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kekuatan untuk mengatasi kekuatan
kelemahan dan menghindari
ancaman
Berikut ini adalah keterangan matriks SWOT
Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikir perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
Strategi ST
Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi
ancaman.
Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
Strategi WT
Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk
menggurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.
Diagram Analisis SWOT
Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masing-masing IFAS dan EFAS, langkah
selanjutnya adalah memasukan angka total bobot skor tersebut ke dalam diagram analisis
SWOT berikut ini:
-Kuadran 1: merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang
|
![]() 22
ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan agresif (Growth oriented strategy)
-Kuadran 2: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi
diverifikasi (produk atau pasar).
-Kuadran 3: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain
pihak perusahaan menghadapi kendalah atau
kelemahan internal. Fokus strategi
perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga
dapat merebut peluang yang lebih baik.
-Kuadran 4: merupakan situai yang sangat tidak menguntungkan perusahaan.
Perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Gambar 2.3 Diagram Analisis SWOT
CONOPS
CONOPS Scenarios
merupakan sebuah konsep operasi skenario yang
berbentuk dokumen naratif yang menjelaskan bagaimana enterprise
beroperasi
sekarang ini, atau yang akan beroperasi untuk beberapa tahun kedepan, memberikan
penjelasan tentang keadaan internal dan eksternal yang diidentifikasikan didalam
analisis SWOT (Bernard, 2012:286).
|
![]() 23
CONOD
Concept of Operations Diagram
adalah sebuah penggambaran grafis tingkat
tinggi dari bagaimana fungsi perusahaan, baik secara keseluruhan, atau di wilayah
tertentu (Bernard, 2012:287). Grafik CONOPS sangat penting bagi enterprise karena
menjelaskan didalam satu gambar mencakup semua proses bisnis didalam CONOPS
saat ini serta hubungan setiap aktifitas. Grafik CONOPS menjadi acuan untuk
membantu perusahaan mengerti apa yang harus dilakukan pada tingkat dasar.
2.2.2.2 Products and Services
Wilayah arsitektur yang di maksudkan menjadi pengaruh utama dalam proses bisnis
sebuah perusahaan adalah Products and Service. Tingkatan kedua dalam kerangka EA³ ini
mengidentifikasikan produk dan servis bisnis dari sebuah perusahaan, dan juga kontribusi
teknologi yang turut mendukung proses-proses tersebut. Istilah pelayanan bisnis digunakan
untuk mengartikan proses-proses juga prosedur-prosedur yang menyelesaikan misi dan tujuan
utama dari perusahaan, baik untuk bersaing dalam private sector, menyediakan layanan
umum, pembelajaran, menyediakan layanan medis, ataupun memberikan kemampuan
pertahanan (Bernard, 2012:112).
Business Plan
Business Plan
adalah perencanaan yang menghasilkan fungsi bisnis dan strategi
financial
yang sejalan dengan tujuan perusahaan business plan
memiliki beberapa
item pendukung (Bernard, 2012:289). Yaitu:
1.
Business overview
2.
Executive team profile
3.
Relationship of business activities to strategic goal
4.
Organizational structure
5.
Market outlook and competitive strategy
6.
Business cycles
7.
Capitalization strategy
8.
Financial strategy
9.
Current financial status summar
10.
Business partnerships and alliances
Node Connectivity Diagram
Node Connectivity
Diagram
menunjukkan node-node
operasional, aktivitas yang
dilakukan pada setiap node, hubungan node ke node, dan pertukaran informasi. Tujuan
dari diagram ini untuk menunjukkan, pada tingkat tinggi, siapa yang mengoperasikan
|
![]() 24
grup
grup dalam enterprise (lini bisnis) dan bagaimana mereka berbagi informasi
(Bernard 2012:290).
Swim Lane Process Diagram
Swim Lane Process Diagram
adalah diagram yang menggambarkan aktivitas dari
setiap stakeholder
yang terlibat di dalam kegiatan bisnis perusahaan (Bernard,
2005:299).
Berdasarkan metode Enterprise Architecture: EA³
Cube Framework
karangan Bernard (2012:291) maka dapat disimpulkan bahwa, langkah-langkah untuk
membuat Swim Lane Process Diagram berikut:
1.
Fokus pada proses tertentu, dan menempatkan judul diagram Anda di atas.
2.
Menghitung
orang yang terlibat dalam
proses ini
dan
menetapkan mereka
untuk baris, biasanya dimulai dengan pelanggan di baris atas.
3.
Buat
flowchart proses, proses
menggambar dan
keputusan yang dibuat, serta
panah yang menunjukkan aliran proses.
4.
Jika
diagram
terlalu rumit, memecahnya menjadi
komponen-komponennya.
Diagram
menunjukkan
fase
atau
sub-proses (yaitu, pra-asupan, asupan, pra-
perawatan, pengobatan, dan lain-lain).
5.
Jika memungkinkan, mengindikasikan kali untuk setiap node di bagian bawah
diagram. Hitung total-akumulasi total waktu berlalu-dalam setiap fase.
Business Process Diagram
Business Process Diagram adalah sebuah Diagram Node Connectivity menunjukkan
node-node operasional, aktivitas yang dilakukan pada setiap node, hubungan node ke
node, dan pertukaran informasi. Tujuan dari diagram ini untuk menunjukkan, pada
tingkat tinggi, siapa yang mengoperasikan grupgrup dalam enterprise
(lini bisnis)
dan bagaimana mereka berbagi informasi. Yang menggambarkan setiap aktivitas
secara keseluruhan dari proses bisnis perusahaan termasuk setiap tingkatan aktivitas
dan hubungan antar aktivitas di dalam proses bisnis perusahaan (Bernard, 2012:392).
Activity/Product Matrix
Activity/Product Matrix adalah
sebuah tabel yang menjelaskan aktivitas atau produk
dalam setiap lini bisnis perusahaan, tabel ini memberikan penjelasan secara vertikal
dan horisontal
(cross cutting) dari setiap aktivitas produk dan kemana produk tersebut
di alokasikan (Bernard, 2012:293).
Use Case Narrative & Diagram
Use Case Narrative & Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara
actor (Stakeholder), peraturan bisnis, sistem dan layanan, dan aplikasi. Use Case
|
![]() 25
Narative and Diagram
digunakan untuk mengidentifikasi solusi teknologi yang
dibutuhkan dalam pengembangan (Bernard, 2012:294).
Investment Business Case
Investment Business Case menggunakan format standar untuk mendeskripsikan nilai,
resiko, dan tingkat pengembalian investasi yang dibuat dengan teknologi dan sumber
daya lainnya. Business Case
juga berisi analisi alternatif, metriks pelacakan kinerja
program, arsitektur informasi, dan informasi status keamanan (Bernard 2012:295).
2.2.2.3 Data and Information
Mengoptimalkan
data dan
pertukaran
informasi
adalah tujuan
sekunder
arsitektur.
Tingkat ketiga
dari kerangka
EA³
dimaksudkan
untuk mendokumentasikan
bagaimana
informasi
saat ini sedang digunakan
oleh perusahaan
dan
bagaimana masa depan
arus
informasi
akan terlihat. Tingkat ini
dapat tercermin
melalui
Strategi
TI
dokumen
yang
mengikat ke dalam rencana strategis perusahaan dan / atau rencana bisnis. Tujuan dari strategi
TI adalah
untuk membentuk suatu pendekatan
tingkat tinggi untuk
mengumpulkan,
menyimpan, mengubah, dan menyebarkan informasi
di seluruh perusahaan. Penggunaan
konsep-konsep seperti
manajemen pengetahuan, data
mining, gudang
informasi, data mart,
dan portal web dapat diatur melalui strategi TI (Bernard, 2012:113).
Knowledge Management Plan
Knowledge Management Plan
menyediakan deskripsi detail mengenai bagaimana
pengetahuan, informasi, dan data di-share dalam enterprise. Perencanaan Knowledge
Management mencakup deskripsi dan diagram dari sharing informasi antara sistem,
aplikasi, gudang pengetahuan, dan database (Bernard, 2012:296).
Information Exchange Matrix
Information Exchange Matrix
mendeskripsikan atribut relevan dari pertukaran data
antara sistem. Atribut ini dapat mencakup ukuran, spesifikasi logis dari informasi,
misalnya media, timeliness
yang dibutuhkan, dan klasifikasi dan properti informasi
keamanan (Bernard, 2012:297).
Object State Transition Diagram
Object State Transition Diagram
adalah diagram yang menggambarkan daur hidup
dari setiap aktivitas, mulai dari awal sampai aktivitas tersebut berakhir (Bernard,
2012:229).
Object Event Trace Diagram
Juga disebut sebagai Object Sequence Diagram, Diagram D-5 mendukung
pelacakan aksi dalam serangkaian skenario atau thread
operasional. Setiap model
|
![]() 26
harus fokus kepada urutan kritis dari kejadian dan deskripsi dari skenario ini harus
mengikuti model (Bernard, 2012:299).
Logical Data Model
Logical Data Model merupakan model data sematik yang dapat dikembangkan dengan
menggunakan metode terstruktur tradisional dan menggunakan simbol (Entity
Relationship Diagram), atau dapat juga menggunakan metode object oriented
dan
penggunaan simbol dari Unified Modeling Language (UML), yang menghasilkan
diagram kelas dan atau diagram objek (Bernard, 2012:300).
Physical Data Model
Physical Data Model
digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana informasi
digambarkan dalam logical data model
yang seharusnya diimplementasikan dalam
sistem informasi terotomatisasi (Bernard, 2012:301).
Activity / Entity Matrix
Activity / Entity Matrix adalah pemetaan yang dikembangkan oleh entitas data yang
terpengaruhi oleh aktivitas bisnis. Sering juga disebut CRUD karena matriks
itu
mengidentifikasi tipe dasar yang dilakukan untuk perubahan suatu data (create, read,
update, delete) melalui proses bisnis (Bernard, 2012:302).
Data Dictionary
Data Dictionary
adalah sebuah kamus data yang menyediakan daftar komprehensif
dari entitas data yang dikumpulkan dan dirawat oleh perusahaan, termasuk atribut
standar, kunci dan hubungan dari setiap data (Bernard, 2012:303).
2.2.2.4 Systems and Application
Tingkat keempat kerangka EA³ dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan
kelompok
saat ini sistem
informasi, dan aplikasi
yang menggunakan
perusahaan
untuk
memberikan kemampuan IT. Tergantung pada perubahan di tingkat atas kerangka EA³ (Jasa
bisnis atau arus informasi) mungkin ada direncanakan perubahan sistem / aplikasi yang harus
tercermin dalam pandangan arsitektur masa depan (Bernard, 2012:113).
System Interface Diagram
System Interface Diagram menunjukkan antar muka secara logika dan/atau fisik antara
sistem enterprise untuk informasi, produksi, dan lain lain, dimana informasi dan/atau
sumber daya lainnya dipertukarkan (Bernard, 2012:318).
|
![]() 27
System Communication Description
System Communication Description
adalah sebuah S-1 Sistem interface
diagram
menyediakan sebuah deskripsi bagaimana sebuah data dikomunikasikan antara sistem
seluruh perusahaan, termasuk sistem terntang link, jalur, jaringan, dan media (Bernard,
2012:319).
System Data Flow Diagram
Sebuah sistem data flow diagram
yang dikenal lebih baik sebagai
Data Flow
Diagram
dan
dimaksudkan untuk menunjukkan sebuah proses dengan sistem
pertukaran data dan bagaimana pertukaran mereka dapat terjadi. Sebuah SA-4 artifak
compliments
dengan diagram proses bisnis
danakan bisa didekomposisi untuk
menunjukkan perincian tambahan (Bernard, 2012:307).
Web Application Diagram
Web Application Diagram
menunjukkan hubungan secara logis antara layanan
informasi berbasiskan web, dalam kasus ini menunjukkan diagram yang didetailkan
dari layanan yang berinteraksi melalui protokol dan antarmuka standar yang
mendukung pertukaran data platform independen (Bernard 2012:312).
2.2.2.5 Networks and Infrastructure
Ini adalah tulang punggung dari arsitektur. Tingkat kelima kerangka EA³ dimaksudkan
untuk mengatur dan
mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan suara, data, dan
jaringan
video yang
perusahaan
menggunakan untuk
sistem host, aplikasi, situs web, dan
database. Tingkat ini juga mendokumentasikan infrastruktur perusahaan (misalnya bangunan,
ruang server, peralatan modal). Local Area
Network (LAN), Wide Area Network (WAN),
System Application Network (SAN), intranet, extranet, Jaringan Nirkabel semua terorganisir
dan didokumentasikan pada tingkat ini sehingga desain yang efisien dapat diimplementasikan
melalui arsitektur masa depan yang mengurangi duplikasi, meningkatkan biaya dan efisiensi
kinerja, dan mempromosikan ketersediaan dan bertahan hidup (Bernard 2012:114).
Network Connectivity Diagram
Network Connectivity Diagram
adalah sebuah diagram jaringan konektivitas
menunjukan sebuah koneksi fisik antara sebuah perusahaan suara data
dan video
jaringan, termasuk eksternal wide area network (WAN) dan local area network (LAN)
yang juga disebut ekstranet dan intranet (Bernard, 2012:313).
|
![]() 28
2.2.2.6 Security
Keamanan paling efektif jika merupakan bagian integral dari program
manajemen EA
dan metodologi dokumentasi. Program Keamanan
TI
yang komprehensif
memiliki beberapa
daerah fokus termasuk: informasi, personil, operasi, dan fasilitas. Agar efektif, keamanan TI
harus bekerja
di semua tingkat
kerangka
EA
dan dalam
semua komponen
EA (Bernard
2012:115).
Security Plan
Security Plan
menyediakan deskripsi tingkat tinggi dan detail mengenai program
keamanan yang berdampak dalam enterprise. Hal ini mencakup secara fisik, data,
personel dan elemen-elemen dan prosedur keamanan operasional (Bernard 2012:320).
2.2.2.7 Standards
Salah satu fungsi
yang paling penting dari EA adalah bahwa ia menyediakan standar
teknologi
yang terkait
di semua tingkat kerangka
EA. EA
harus menggambar pada standar
industri
diterima
internasional, nasional, dan untuk
mempromosikan penggunaan
solusi
komersial
non-proprietary
dalam komponen
EA. Serta lebih
mendukung
beralih
dari
komponen bila diperlukan (Bernard 2012:115).
Technology Forecast
Technology Forecast mendukung dan berhubungan
dengan profil standar teknologi.
Peramalan teknologi mendokumentasikan perubahan yang telah diperkirakan dalam
berbagai standar yang dicatat dalam artifak profil standar teknologi, dimana perubahan
masa depan mulai terjadi atau akan terjadi (Bernard 2012:326).
2.2.2.8 Workforce
Salah satu sumber daya terbesar yang suatu perusahaan memiliki adalah orang-orang.
Hal ini
Oleh karena itu penting
untuk memastikan bahwa staf TI-terkait, keterampilan, dan
persyaratan
pelatihan diidentifikasi
pada setiap tingkat
dari kerangka
EA, dan solusi yang
tepat tercermin dalam arsitektur
masa depan. Rencana Tenaga Kerja TI mungkin adalah cara
terbaik untuk
mengartikulasikan bagaimana
modal manusia
akan dipekerjakan
dalam
memungkinkan
kemampuan teknologi
yang
mendasari
layanan bisnis
dan arus informasi
(Bernard 2012:115).
Workforce Plan
Workforce Plan
menyediakan deskripsi tingkat tinggi mengenai bagaimana modal
manusia diatur dalam enterprise. Perencanaan tenaga kerja mencakup strategi untuk
|
![]() 29
mempekerjakan, mempertahankan dan pengembangan professional pada tingkat
eksekutif, manajemen dan staf dari enterprise (Bernard 2012:327).
Organization Chart
Organization Chart
menunjukkan bagaimana posisi dan personel diatur dalam
diagram secara hierarki atau format matriks. Bagan organisasi membantu untuk
menunjukkan garis otorisasi, hubungan pekerjaan, sama seperti kepemilikan terhadap
sumber daya, produk dan proses (Bernard 2012:328).
Knowledge & Skills Profile
Knowledge & Skills Profile menyediakan pendataan detail mengenai orang seperti apa
yang harus mengetahui dan dapat lakukan dalam posisi khusus dalam enterprise
(Bernard 2012:329).
2.2.3 Swim Lane Process Diagram
Swim Lane Process Diagram
adalah diagram yang menggambarkan aktivitas dari
setiap stakeholder yang terlibat di dalam kegiatan bisnis perusahaan (Bernard, 2012:291).
Berdasarkan metode Enterprise Architecture: EA3 Cube Framework
karangan Bernard
(2012:300) maka dapat disimpulkan bahwa,
langkah-langkah
untuk membuat Swim Lane
Process Diagram berikut:
1.
Fokus pada proses tertentu, dan menempatkan judul diagram Anda di atas.
2.
Menghitung
orang yang terlibat dalam
proses ini
dan
menetapkan mereka
untuk
baris, biasanya dimulai dengan pelanggan di baris atas.
3.
Buat flowchart proses, proses menggambar dan keputusan yang dibuat, serta panah
yang menunjukkan aliran proses.
4.
Jika diagram terlalu rumit, memecahnya menjadi komponen-komponennya. Seperti
yang terlihat pada gambar 2.4, diagram menunjukkan fase atau sub-proses.
5.
Jika memungkinkan, mengindikasikan
kali
untuk setiap node
di bagian bawah
diagram. Hitung total-akumulasi total waktu berlalu-dalam setiap fase.
|
![]() 30
Gambar 2.4 Contoh Swim Lane Process Diagram
2.2.4 Business Process Diagram
Menurut Bernard, 2012:292, Business Process Diagram terdiri dari :
Input: Suatu hal yang memulai / memicu aktivitas dan diubah, dikonsumsi, atau
menjadi bagian.
Control: Memandu atau mengatur aktivitas, biasanya mengindikasikan kapan/
bagaimana akan dilakukan.
Output: Hasil yang diproduksi oleh aktivitas, alasan mengapa proses dilaksanakan.
Mekanisme: sistem, orang, dan peralatan yang digunakan untuk melakukan aktivitas.
|
![]() 31
Gambar 2.5 Hubungan Aktivitas dengan Input, Control, Output dan Mekanisme
Pemodelan aktivitas IDEF
(Integration Definition for Function)
cocok untuk
pendokumentasian proses bisnis yang menyediakan sudut pandang konteks tingkat tinggi, dan
juga sudut pandang yang didetailkan pada setiap langkah dalam aktivitas dalam format yang
dapat didekomposisi lebih lanjut dan dihubungkan dengan proses lainnya untuk menunjukkan
kaitannya. Tipe diagram ini berguna untuk menunjukkan hubungan antara langkah
langkah
dan pengaruh internal / eksternal, tetapi tidak mengindikasikan urutan waktu.
Berdasarkan metode Enterprise Architecture: EA³ Cube Framework karangan Bernard
(2012:33) maka dapat disimpulkan bahwa, langkah-langkah
yang dapat diikuti untuk
membuat Business Process Diagram yaitu :
1.
Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk menciptakan model bisnis proses. Ini
akan membantu merancang sebuah model proses terorganisir untuk aliran yang lebih
baik dan pemahaman.
2.
Uraikan proses yang diperlukan dalam urutan yang perlu dilakukan untuk merancang
model proses. Urutan operasi adalah kunci untuk berhasil mencapai tugas bisnis untuk
model proses yang dibuat.
3.
Diskusikan dan mendokumentasikan proses bisnis untuk model proses yang dibuat. Ini
akan memungkinkan untuk memiliki pemahaman penuh dari setiap langkah yang
terlibat dalam tugas untuk membangun model bisnis proses.
4.
Buat langkah-langkah flow chart yang diperlukan untuk mencapai proses model. Flow
chart
terdiri dari simbol banyak mulai proses bisnis, mewakili keputusan yang perlu
dibuat, dan menunjukkan hasil akhir dari proses bisnis.
5.
Mulailah proses dengan menulis langkah pertama dalam bentuk oval.
|
![]() 32
6.
Tuliskan langkah berikutnya sebagai kegiatan yang dilakukan dalam proses
menggunakan bentuk persegi panjang. Gunakan panah untuk menunjukkan pemirsa
dalam aliran arah yang benar dari proses tugas itu.
7.
Menulis ya atau tidak pertanyaan dalam bentuk berlian untuk langkah-langkah yang
memerlukan keputusan. Dalam langkah ini harus memiliki 2 anak panah keluar dari
langkah ini berbentuk berlian untuk menandakan apa yang orang tersebut selanjutnya
didasarkan pada jawaban atas pertanyaan langkah itu. Sehingga menjadi 2 bagian yang
terpisah dari langkah yang diikuti jika didasarkan pada jawaban pengguna.
8.
Buat kotak persegi panjang lebih setelah berlian keputusan untuk menunjukkan apa
tugas aktif yang diperlukan untuk melanjutkan proses tugas itu.
9.
Selesaikan
diagram alir seperti yang memulainya, dengan menggunakan bentuk oval
untuk menandakan penyelesaian itu.
10. Bandingkan kebenaran flow chart
dengan membandingkan
karyawan yang
mengetahui proses serta karyawan yang belum pernah melakukan proses untuk
memastikan itu adalah akurasi lengkap dan berhasil.
Gambar 2.6 Contoh Business Process Diagram
2.2.5 Activity/Product Matrix
Activity/Product Matrix
memetakan siklus hidup dari setiap produk penghasil
keuntungan yang dihasilkan oleh enterprise untuk lini bisnis yang mendukung satu atau lebih
langkah dari siklus hidup produksi. Matriks ini mendukung perusahaan untuk melihat dimana
vertikal dan horisontal (perpotongan) aktivitas produk bisnis dilokasikan, sama seperti
|
![]() 33
membantu mendefinisikan mendefinisikan kepemilikan dari proses tersebut. Activity/Product
Matrix
kemudian dapat digunakan dengan berbagai artifak tingkat Data dan Informasi
(misalnya Activity/Entity Matrix) untuk memetakan lebih lanjut siklus hidup produksi untuk
kebutuhan dari data dalam enterprise (Bernard, 2012:293).
Gambar 2.7 Contoh Activity/Product Matrix
Siklus hidup produksi digambarkan dalam contoh diatas
memiliki 5 tahap berurutan
(riset dan pengembangan, manufaktur, penyimpanan gudang, penjualan/ distribusi, dan
pelayanan) dan dua fungsi administratif paralel (finansial dan hukum). Siklus hidup produk
berbeda
beda dalam kebanyakan enterprise, dan penyesuaian terhadap matriks ini harus
dibuat (Bernard 2005:301).
2.2.6 Use Case Narative and Diagram
Menurut Satzinger, John., Jackson, Robert., dan Burd, Stephen (2009:248)
dalam
mengembangkan use case diagram bisa dalam dua tahap, yang dilakukan dalam iterasi, yaitu :
1.
Mengidentifikasi aktor-aktor
dari sistem. Perhatikan bahwa pelaku sebenarnya
peran
yang dimainkan
oleh pengguna. Pengguna
harus mengidentifikasi
peran spesifik
bahwa aktor-aktor yang
terlibat. Ingat bahwa orang yang sama
mungkin memainkan
berbagai peran
karena pengguna
menggunakan
sistem.
Peran-peran
menjadi
judul
seperti
rangka petugas, departemen, manajer, auditor, dan sebagainya. Hal ini penting
dilakukan secara komprehensif dan
mengidentifikasi setiap
kemungkinan peran
yang
akan menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari suatu sistem.
2.
Setelah
peran
aktor
telah diidentifikasi, langkah berikutnya adalah
untuk
mengembangkan
daftar tujuan
peran
pengguna
miliki dalam
penggunaan
sistem
otomatis. Tujuan adalah tugas yang dilakukan oleh seorang aktor untuk menyelesaikan
beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis. Tujuan adalah tugas
|
![]() 34
seperti "proses penjualan," "menerima kembali," atau "kapal perintah." Tujuan adalah
unit kerja yang dapat diidentifikasi dan dijelaskan. Pada penyelesaian tujuan, data dari
sistem harus stabil untuk beberapa waktu.
Kedua langkah
ini dilakukan
dalam sesi
brainstorming
dengan
anggota tim
proyek
dan pengguna. Tidak ada cara
langsung
untuk menemukan atau
mengidentifikasi kasus penggunaan. Meskipun
fokusnya adalah pada sistem otomatis,
analisis mendalam tentang
proses bisnis
yang
diperlukan untuk memahami
cara-cara
yang aktor akan perlu menggunakan sistem.
Gambar 2.8 Contoh Use Case Diagram
2.2.7 Object State Transition Diagram
Langkah-langkah dalam merancang Object State Transition Diagram
(Monash
University 2005) :
Menggambar satu diagram untuk setiap objek / kelas.
Mengidentifikasi keadaan yang mungkin kelas obyek / dapat mengambil.
Menggambar lingkaran pada diagram label masing-masing dengan negara.
Menghubungkan negara menunjukkan transisi dari satu keadaan ke keadaan yang lain.
|
![]() 35
Garis transisi label untuk mengidentifikasi peristiwa.
Label baris dengan proses yang mengelola acara.
Gambar 2.9 Contoh Object State Transition Diagram
2.2.8 Logical Data Model (ERD/Class Diagram)
Berdasarkan metode Enterprise Architecture: EA3 Cube Framework
karangan
Bernard (2012:300) maka dapat disimpulkan bahwa, langkah-langkah
yang dapat diikuti
untuk membuat Entity-Relationship Diagram yaitu:
a.
Identifikasi Entitas
Identifikasi entitas ini biasanya kata benda dan kata benda-frase dalam data deskriptif
yang dihasilkan dalam analisis pelaku. Jangan menyertakan entitas
yang tidak relevan
dengan domain pelaku.
b.
Cari Hubungan
Temukan
hubungan
semantik antara
entitas. Ini biasanya
kata kerja
yang
menghubungkan
kata benda. Tidak
semua hubungan
ini
terang-terangan, pelaku
mungkin harus menemukan beberapa
hubungan entitas. Cara termudah
untuk melihat
semua hubungan yang mungkin adalah untuk membangun sebuah meja dengan entitas
melalui
kolom dan
baris
bawah, dan mengisi sel-sel
di mana
ada hubungan antara
entitas.
c.
Menggambar rancangan ERD
Gambarkan entitas dan hubungan yang telah ditemukan oleh pelaku.
|
![]() 36
d.
Isi Kardinalitas
Tentukan
kardinalitas
hubungan. Pelaku mungkin ingin
memutuskan
kardinalitas
ketika pelaku membuat tabel hubungan.
e.
Tentukan Kunci Utama
Mengidentifikasi atribut-atribut
yang secara unik
mengidentifikasi setiap kemunculan
entitas tersebut.
f.
Hasil pengundian Kunci Berbasis ERD
Sekarang
menambahkan mereka
(atribut primary key) ke
ERD
pelaku. Merevisi
diagram pelaku dan tag semua kunci asing.
g.
Mengidentifikasi Atribut
Identifikasi semua
karakteristik
entitas
yang relevan dengan
domain
yang sedang
dianalisis.
h.
Peta Atribut
Menentukan
kepada entitas
masing-masing
karakteristik
milik. Jangan
menduplikasi
atribut di seluruh entitas. Jika perlu, mengandung mereka (atribut primary key) dalam
baru, terkait, entitas.
i.
Menggambar sepenuhnya dikaitkan ERD
Sekarang
menambahkan atribut tersebut. Diagram
mungkin
perlu dimodifikasi
untuk
mengakomodasi entitas baru yang diperlukan.
j.
Hasil Periksa
Apakah diagram representasi konsisten dan lengkap dari domain.
Gambar 2-10 Contoh Entity-Relationship Diagram
|
37
Langkah-langkah dalam membuat Class Diagram :
a.
Identifikasi Kelas
Ini merupakan abstrak atau fisik "sesuatu" dalam sistem pelaku
yang pelaku
ingin
jelaskan.
Temukan semua kata benda dan frase kata benda dalam deskripsi domain
yang telah diperoleh melalui analisis. Pertimbangkan kandidat kelas.
b.
Cari Asosiasi
Sekarang menemukan kata kerja yang bergabung dengan
kata benda. misalnya,
Profesor (kata benda) mengajarkan (kata kerja)
siswa (kata benda). Kata kerja dalam kasus ini, mendefinisikan hubungan antara dua
kata benda. Identifikasi jenis asosiasi. Gunakan matriks untuk menentukan hubungan
antara kelas.
c.
Menggambar rancangan Class Diagram
Masukan kelas dalam persegi panjang dan menarik asosiasi yang menghubungkan
kelas.
d.
Isi Multiplisitas
Tentukan jumlah kejadian satu kelas untuk kejadian tunggal dari kelas terkait.
e.
Mengidentifikasi Atribut
Nama rincian informasi (field) yang relevan dengan domain aplikasi untuk
masing-
masing kelas.
f.
Identifikasi Perilaku
Tentukan operasi yang diperlukan untuk masing-masing kelas. (asumsikan pengambil
dan metode setter untuk setiap atribut.)
g.
Meninjau diagram dan fine tune.
Carilah ketidakkonsistenan dan kesalahan. Perbaiki ketidakkonsistenan dan Kesalahan
yang ada. Pastikan telah menangkap segala sesuatu yang diperlukan dari domain.
|
![]() 38
Gambar 2.11 Contoh Class Diagram
2.2.9 Activity/Entity Matrix (Activity Listing dan Entity-Activity Matrix)
Langkah-langkah merancang Activity/Entity Matrix yaitu (Bernard, 2012:302):
a.
Membuat daftar
kegiatan dari
diagram
batas. Daftar
kegiatan
yang terjadi
hanya di
dalam batas sistem. Urutan tidak ditunjukkan.
Gambar 2. 12 Contoh Activity Listing
b.
Setelah itu maka siap untuk
membuat
Entity-Activity Matrix
(CRUD Matrix, yang
menunjukkan
bagaimana data
dibuat, membaca, diperbarui, dihapus) menggunakan
hirarki dan ERD yang sebelumnya telah dirancang.
|
![]() 39
Gambar 2.13 Contoh Entity-Relationship Diagram
c.
Mengidentifikasi entitas
yang ada dalam sebuah ERD digunakan dalam entity-activity
matrix.
Gambar 2.14 Contoh Entity-Activity Matrix
2.2.10 Data Flow Diagram
Menurut (Bernard, 2012:307)
Data Flow Diagram
merupakan dapat
menangkap dan
menjelaskan
fungsi
sistem dan
aliran
data
antara para pelaku, dokumen
sistem
hirarki
fungsional. Tujuan utama adalah untuk
mengembangkan gambaran yang jelas dari
aliran data
sistem yang diperlukan input (digunakan) dan output (diproduksi) oleh masing-masing sistem,
memastikan konektivitas
fungsional
selesai dan merupakan tingkat dukungan
yang tepat dari
dekomposisi
fungsional
untuk detail
tambahan. Data flow diagram
adalah
mitra sistem
dari
Business Process Model (IDEF / Integration Definition for Function).
|
![]() 40
Berikut langkah-langkah mengembangkan diagram alir data menggunakan pendekatan
top-down menurut (Kendall, 2005:194):
1.
Membuat daftar kegiatan usaha dan menggunakannya untuk menentukan berbagai.
-
Eksternal entitas
-
Data arus
-
Proses
-
Menyimpan data
2.
Membuat diagram konteks
yang menunjukkan entitas eksternal dan aliran data ke dan
dari sistem, tidak menunjukkan proses rinci atau menyimpan data.
3.
Menggambar diagram 0, tingkat berikutnya. menunjukkan proses, tetapi mereka tetap
umum. menampilkan menyimpan data pada tingkat ini.
4.
Membuat diagram anak untuk setiap proses dalam diagram 0.
5.
Memeriksa kesalahan dan pastikan label
Anda tetapkan untuk setiap proses dan aliran
data yang bermakna.
6.
Mengembangkan diagram aliran data fisik dari diagram aliran data logis. membedakan
antara
proses
manual dan
otomatis, menggambarkan
file aktual
dan laporan dengan
nama, dan data
kontrol
untuk menunjukkan bila
proses
telah selesai
atau
terjadi
kesalahan.
7.
Partisi data flow diagram fisik dengan memisahkan atau mengelompokkan bagian dari
diagram dalam rangka memfasilitasi program dan implementasi.
Gambar 2.15 Contoh Data Flow Diagram
|
![]() 41
2.1.11
Teknik Analisis Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
2.1.11.1
Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis
Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan terdiri dari faktor-
faktor pada dasarnya diatur dan terlepas dari perusahaan. Fakrot-faktor utama yang bisa
diperhatikan adalah faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Lingkungan eksternal ini
memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus dapat menjadi
hambatan untuk maju. Adapun teknik-teknik analisis digunakan untuk memahami kondisi
situasi pada lingkungan eksternal bisnis diantaranya adalah:
2.1.11.1.1
Analisis Lima Persaingan Porter
Setiap perusahaan yang ingin sukses untuk mempertahankan eksistensinya
ditengah-tengah persaingan industri harus menaruh perhatian pada kekuatan kompetitif yang
mampu memperngaruhi persaingan pada industri tersebut. Michael Porter, seorang pemerhati
bidang strategi kompetitif, sejak tahun 1980 mengembangkan teori tentang lima kekuatan
yang memperngaruhi persaingan industri, seperti yang dapat dilihat Gambar 2.16.
Menurut (Ward, 2002:95) teori ini telah memberikan pengaruh yang signifikan
dalam perencanaan strategi berbagai perusahaan selama 20 tahun terakhir :
Gambar 2.16 Lima Persaingan Porter
|
![]() 42
Lima faktor kekuatan Porter dapat dijelaskan sebagai berikut (Turban, 2005:16):
1.
Ancaman Pesaing Sejenis
Persaingan tersebut bertingkat dari industri yang kuat sampai industri yang lemah.
Ketika tingkat persaingan tinggi, keuntungan akan menjadi cenderung rendah dan
sebaliknya. Menurut Porter tingkat persaingan diperngaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu: jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk, biaya
tetap yang besar, kapasitas, dan hambatan keluar.
2.
ancaman masuknya pendatang baru
masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan
yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa
pasar, serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas.
3.
Ancaman dari produk atau jasa pengganti.
Ketika tingkat ancaman ini menjadi lebih tinggi maka keuntungan organisasi menjadi
rendah dan pelanggan akan berubah ketika harga produk
menjadi tinggi. Pelanggan
akan lebih memilih untuk menggunakan produk substitusi apabila harga produk
tinggi.
4.
Kekuatan tawar-menawar pembeli
Para pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruhi
perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan pelayanan,
serta membandingkan produk perusahaan dengan kompetitor.
5.
Kekuatan tawar-menawar pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka menaikkan
harga atau mengurangi kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.
2.2.11.1.2 Analisis PEST (Politic, Economic, Social, Technology)
Analisis PEST merupakan pengamatan
dari lingkungan eksternal di mana sebuah
organisasi. Ini adalah alat yang berguna untuk memahami lingkungan politik, ekonomi, sosial
budaya dan teknologi yang organisasi beroperasi masuk Hal ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi pertumbuhan pasar atau kemunduran, dan kedudukan demikian, potensi dan
arah untuk bisnis.
Faktor politik. Ini termasuk peraturan pemerintah seperti undang-undang
ketenagakerjaan, peraturan lingkungan dan kebijakan pajak. Faktor-faktor politik
lainnya adalah pembatasan perdagangan dan stabilitas politik.
|
![]() 43
Faktor ekonomi. Ini mempengaruhi biaya modal dan daya beli dari sebuah
organisasi. Faktor ekonomi meliputi pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga,
inflasi dan nilai tukar mata uang.
Faktor sosial. Ini memiliki dampak pada kebutuhan konsumen dan ukuran
pasar potensial bagi barang dan jasa organisasi. Faktor sosial termasuk
pertumbuhan penduduk, demografi usia dan sikap terhadap kesehatan.
Faktor teknologi. Ini pengaruh hambatan masuk, membuat atau membeli
keputusan dan investasi dalam inovasi, seperti otomatisasi, insentif investasi dan
tingkat perubahan teknologi.
Faktor-faktor PEST dapat diklasifikasikan sebagai peluang atau ancaman dalam
analisis SWOT. Biasanya dengan menyelesaikan analisis PEST terlebih dahulu
dapat membantu menyelesaikan analisis SWOT (Downey, 2007:6).
2.1.11.2 Analisis Lingkungan Internal Bisnis
Analisis lingkungan bisnis dari perusahaan digunakan untuk mengetahui strategi
bisnis perusahaan pada saat ini dan visi misi perusahaan, aktifitas dan proses bisnis
perusahaan, sumber daya yang dimiliki, dan informasi yang dibutuhkan perusahaan. Adapun
teknik-teknik analisis yang digunakan dalam memahami kondisi situasi leingkungan internal
bisnis diantaranya adalah:
2.2.11.2.1 Analisis Rantai Nilai (Value Chain)
Menurut (Ward dan Preppard, 2002:244) value chain analisis adalah kegiatan
menganalisa kumpulan aktifitas
yang dilakukan untuk merancang, memproduksi,
memasarkan, mengantarkan, dan mendukung produk dan jasa. Pendekatan rantai nilai (Value
Chain) dibedakan menjadi dua tipe aktifitas bisnis (Raymond, 2007:29):
1.
Aktivitas Utama (Primary Activities)
Aktivitas-aktivitas utama pada perusahaan yang pada akhirnya memberikan kepuasan
pada pelanggan. Aktivitas-aktivitas tidak hanya dilakukan dengan baik, tapi juga harus
saling berhubungan dengan efektif jika keseluruhan performa bisnis hendak
dioptimalkan. Aktivitas utama terdiri dari inbound logistic, outbount logistic, sales &
marketing dan services.
2.
Aktivitas Pendukung (support Activities)
Aktivitas-aktivitas yang melengkapi aktivitas utama berbagai fungsi, yaitu
kelengkapan infrastruktur, manajemen SDM, pengadaan barang dan pengembangan
|
![]() 44
teknologi. Dengan konsep mata rantai nilai ini Porter menjelaskan bahwa setiap mata
rantai baik yang utama maupun pendukung dapat menambah nilai dari produk yang
dihasilkan. Nilai tambah yang dihasilkan oleh aktivitas-aktivitas tersebut merupakan
harga yang akan dibayar konsumen. Jika harga yang dibayar tersebut lebih besar dari
harga total biaya yang dikeluarkan oleh seluruh aktivitas, maka perusahaan akan
mendapatkan keuntungan atau margin.
Gambar 2.17 Rantai Nilai (Value Chain)
|
![]() 45
2.3 Kerangka Berpikir
Gambar 2.18 Contoh Kerangka Berfikir
|
46
|