Start Back Next End
  
24
Efek pompa/naik turun dari pergerakan ini akan mengakibatkan tanah dasar
terlepas, yang menyebabkan terbentuknya profil S (rongga di tanah dasar) dan
revetment akan runtuh secara keseluruhan.
Adanya
asumsi
bahwa penurunan
tanah
setempat
akan menyebabkan
lepasnya tali penghubung antar matras beton. Kemudian
dampak gelombang juga
akan 
menyebabkan kerusakan dari
tali penghubung tersebut, bila perbandingan dari
H
s
/D terlalu besar
untuk bentang tertentu.
Sebuah metode perhitungan diturunkan
berdasarkan
rumus empiris dari tekanan benturan gelombang maksimum dan teori
balok sederhana. Keruntuhan pada jarak antar saringan yang pendek (lebih kecil dari
1 – 2 m) tidak diterima karena akan menyebabkan banyak keretakan.
Rumus empiris untuk dampak gelombang menurut Klein Breteler :
.
...................................................................................... (2.22)
Dimana:
F
impact
=  gaya tekan per m revetment (N)
Dalam perhitungan telah diketahui bahwa jarak
rata-rata antar retakan
hanya
sebesar 10 sampai 20 cm,
untuk tebal
matras 10 cm dan tinggi
gelombang 2
m. Ini
berarti
bahwa pada
suatu
rasio
H
s
/D,
dampak
gelombang
dapat menghancurkan
matras secara keseluruhan. Untuk
matras dengan tebal  15 cm dan tinggi
gelombang
1,5m, retakan akan ada di setiap
jarak 1
m. Terlepas dari retakan akibat
gelombang,
matras
juga harus
menahan tekanan
gaya angkat
akibat
hantaman
gelombang.
Tekanan
gaya angkat
tersebut
dihitung
dengan cara yang sama
seperti blok
revetment. Dalam
kebanyakan kondisi
kerusakan mekanisme
oleh
tekanan
gaya
angkat lebih berpengaruh daripada hantaman gelombang normal.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter