6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1   Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sistem yang terdiri dari komputer-komputer, serta
piranti-piranti yang saling terhubung sebagai satu kesatuan. Dengan dihubungkannya
piranti-piranti tersebut, alhasil dapat saling berbagi sumber daya antar satu piranti
dengan piranti lainnya.
Dalam istilah komputer, jaringan merupakan antara dua komputer atau lebih
yang tujuan utamanya adalah berbagi data. Betulkah jaringan komputer itu hardware
dan software ? Jawabannya adalah betul. Jaringan komputer adalah gabungan antara
hardware dan software.
Tujuan dari jaringan komputer adalah :
1. Membagi sumber daya,
contohnya berbagi pemakaian printer, CPU,
memori, hardisk.
2. Komunikasi, contohnya suara elektronik, instant messaging, chatting.
3. Akses informasi,contohnya web browsing.
Agar dapat mencapai tujuan yang sama,setiap bagian dari jaringan komputer
meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut
client dan yang memberikan layanan
disebut server. Arsitektur ini disebut dengan
sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh jaringan komputer.
  
7
2.1.1   Pengertian LAN (Local Area Network)
LAN adalah sekelompok komputer yang lebih dari satu yang saling
terhubung satu sama lain untuk saling berkomunikasi dalam suatu area yang
sama (Lokal) membentuk jaringan kerja seperti berbagai pakai data, berbagai
program, peripheral dan sebagainya. (Todd Lammle, 2008)
2.1.2   Pengertian MAN (Metropolitan Area Network)
MAN pada dasarnya
merupakan versi yang lebih besar dari LAN.
MAN bisa berupa gabungan dari LAN –
LAN yang terpisah yang
dihubungkan dengan jalur transmisi yang dinamakan backbone.
Biasanya
merupakan jaringan komputer yang menghubungkan antar perusahaan dalam
satu wilayah kota.( Todd Lammle, 2008)
2.1.3   Pengertian WAN (Wide Area Network)
WAN (Wide Area Network) adalah sebuah pengaturan yang
digunakan untuk menghubungkan LAN-LAN bersama melalui sebuah
network DCE (Data Comunication Equipment), biasanya, sebuah WAN
adalah sebuah koneksi leasedline atau dialup yang melalui sebuah network
PSTN. Contoh-contoh protokol WAN termasuk, framerelay, PPP, ISDN,
HDLC (Todd Lammle, CCNA Study Guide hal 709).
WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan LAN
(Local Area Network) satu dengan yang lain yang berdekatan maupun
berjauhan dan menggunakan protocol
yang sama maupun dengan perantara
kabel-kabel milik perusahaan sendiri, jaringan WAN umumnya dihubungkan
lewat jaringan milik perusahaan telekomunikasi sebagai media perantara. 
  
8
2.1.3.1   Protokol -Protokol pada WAN
Agar supaya jaringan WAN dapat berfungsi dengan baik,
maka Cisco Router
yang menghubungkan dengan WAN
tersebut harus dikonfigurasi menggunakan protocol
WAN
yang tepat sesuai dengan layanan TELKOM yang dipakai.
Protocol High –
Level Data –
Link
Control
( HDLC)
merupakan protocol WAN default yang digunakan oleh Cisco
Router untuk  hubungan lewat Interface syncronous serialnya.
· Protocol Point To Point (PPP) adalah merupakan standar
protocol untuk hubungan point to point dengan Interface serial
yang  menggunakan  protocol TCP/IP. 
ISDN dan Frame Relay adalah protokol-protokol WAN yang
paling banyak dipakai hingga saat ini.
X25 adalah jenis protokol WAN yang sudah kuno yang
menggunakan metode packet Switching seperti yang digunakan
Frame Relay,
tetapi lamban sehingga sudah kurang
pemakaiannya.
2.2 Topologi Jaringan
Menurut (Dede Sopandi, 2010 :p27-p32) dalam buku Instalasi dan
Konfigurasi Jaringan Komputer. Topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan
interkoneksi antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis
(virtual).
  
9
Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan
workstation-workstation di dalam LAN tersebut. Macam-macam topologi jaringan
fisik, antara lain : 
Topologi Star
Topologi jaringan ini banyak digunakan diberbagai tempat karena
kemudahan untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang
ada.
Gambar 2.1  Topologi Star
Topologi Bus
Pada topologi ini, node
yang satu dengan node
yang lain di hubungkan
dengan suatu jalur data atau bus. sistem topologi bus tidak memiliki central node dan
semua node memiliki status yang sama antara satu dengan yang lainnya. 
  
10
Gambar 2.2  Topologi Bus
Topologi Mesh
Topologi mesh
adalah jenis topologi dimana setiap node yang berada pada
jaringan dapat berperan sebagai
router sendiri. Topologi ini memungkinkan sebuah
node untuk meloncati node yang mengalami kerusakan atau dengan kata lain mencari
jalan hingga paket yang dikirimkan sampai ke tujuan. 
  
11
Gambar 2.3  Topologi Mesh
Topologi Ring
Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data
disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya fasilitas ini
memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya. 
  
12
Gambar 2.4  Topologi Ring
Topoligi Tree
Topologi tree
merupakan topologi jaringan dimana topologi ini merupakan
gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada yaitu topologi star, topologi
ring, dan topologi bus.
  
13
Gambar 2.5  Topologi Tree
2.3  Voice Over Internet Protocol
VoIP didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan internet
untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain
menggunakan perantara protokol IP. Sehingga perbedaan VoIP
dengan telepon
tradisional adalah masalah infrastrukturnya, jika VoIP
menggunakan internet
sedangkan telepon tradisional menggunakan infrastruktur telepon yang sudah
dibangun lebih awal. Dalam hal ini, tipe media transmisi sangatlah penting untuk
menentukan awal terbentuknya suatu komunikasi, karena mempengaruhi jumlah
maksimum bit (binary
bit)
yang dapat di transmisikan (bps). Bebagai media
transmisi yang digunakan (Winarno Sugeng, 2008)
  
14
2.3.1  Two Wire Open Line
Media transmisi yang paling sederhana , yang masing masing wire
diinsulasi dari wire lainnya, dan semua berada dalam keadaan
terbuka. Jarak komunikasi antar komunikasi ini adalah 50 meter
dengan menggunakan modem dengan bit rate 19,2 kbps
2.3.2   Twice Pair Line
Pada media ini derau (noise) dapat diperkecil. Dapat dipakai 100
meter dengan bit rate sampai 1 mbps
2.3.3   Coaxial Cable
Kabel ini dapat digunakan sampai dengan jarak 1 km dan dapat
dilewati sampai 10 mbps. Jika diperlukan jarak yang lebih jauh maka
tekhnik modulasi di perlukan dalam hal ini.
2.3.4  Fiber Optic
Kabel serat optik berbeda dengan jenis media transmisi yang telah
disebutkan sebelumnya. Sistem transmisi yang digunakan
menggunakan tekhnik beam of light atau percikan cahaya pada serat
kacanya. Dengan cara ini, bit rate transmisi dapat mencapai ratusan
mbps.
2.3.5   Radio
Gelombang radio
dapat juga digunakan untuk menggantikan
sambungan kabel. Saat ini, khususnya di Indonesia media transmisi
radio
atau lebih dikenal wireless communication sangat marak
  
15
digunakan, hal mana karena infrastruktur di Indonesia masih banyak
yang belum terbangun. Pada awalnya medai transmisi ini sangat
mahal dan semakin banyaknya pengguna harga semakin turun,
dengan minimal bit rate yang lebih baik yaitu 11 mbps.
2.3.6   Terrestrial Microwave
Terrestrial Microwave, sambungan gelombang mikro telesterial 
secara luas digunakan untuk menyediakan komunikasi yang ketika
secara praktis media transmisi secara fisik terlalu mahal untuk
dipasang. Karena prinsip bekerjanya berjalan menyusuri atmosfir
bumi,
maka akibat beberapa faktor rentan terjadi gangguan. Akan
tetapi, media transmisi ini cukup efektif dengan jarak 50 km.
2.3.7   Satellite
Satellite, sistem menggunakan satelit dapat pula digunakan. Bahkan
komunikasi data mesin-mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
banyak memanfaatkan media transmisi ini, karena lebih memberikan
garansi berhasilnya komunikasi, walaupun inventasi yang diperlukan
relatif lebih mahal. Prinsip kerjanya data yang telah dimodulasi
diterima dan dikirim ulang (relay) ke tujuan yang dimaksud
menggunakan rangkaian terpasang yang dikenal dengan sebutan
transponder. Sebuah satelit terdiri dari beberapa transponder, yang
masing-masing meliputi pita frekwensi tertentu (custom band
frequency). Sebuah satelit dapat memilik bandwidth
sampai 500
Mhz, dan dapat menyediakan ratusan saluran data yang mempunyai
bit rate
tinggi dengan menggunakan teknik multiplexing. Stasiun
  
16
bumi (geostationary) menggunakan satelit untuk komunikasinya,
satelit mengitari bumi setiap 24 jam, sehingga sinkron dengan rotasi
bumi.
2.4   User Agent
User agent ada yang berupa software, ada pula yang berupa hardware. User
agent
seperti layaknya telepon yang kita kenal yang berfungsi untuk melakukan
pemanggilan atau menerima telepon, baik berasal dari sambungan komputer dengan
komputer, komputer dengan IP-phone, komputer dengan PSTN (perlu di tambah alat
ATA). User
agent
berupa software
yang lebih populer, hal ini karenakan banyak
software user
agent
yang dapat diperoleh secara gratis, cukup melakukan browsing
dan download software tersebut.
.Jenis softphone SIP
Gambar 2.6  SjPhone
  
17
(Sumber :
Gambar 2.7  X-Lite
  
18
Jenis softphone IAX
Gambar 2.8  Idefisk
Gambar 2.9  IaxLite
  
19
Jenis softphone H.323
Gambar 2.10  NetMeeting
(Sumber :
2.5  Jenis - Jenis Komunikasi VoIP
2.5.1  Computer to Computer
Hubungan computer to computer
adalah koneksi yang
menghubungkan dua buah komputer melalui sebuah broadband atau
koneksi internet. Koneksi computer to computer bisa dilakukan jika
telah memenuhi tiga syarat, yaitu koneksi internet, headset (spekaer
dan microphone) dan softphone. Hampir semua situs penyelenggara
  
20
VoIP
dan layanan chatting
menggratiskan hubungan computer to
computer.(Ahmad Yani, 2007)
2.5.2  Computer to Phone
Fasilitas ini hampir serupa dengan sambungan computer to
computer. Bedanya, hubungan ini memiliki hubungan fasilitas, yaitu
komputer bisa menghubungi nomor PSTN dan ponsel. Fasilitas ini
bisa dilakukan jika pengguna komputer memiliki sejumlah pulsa dari
perusahaan penyelenggara VoIP. (Ahmad Yani, 2007)
2.5.3  Phone to Computer dan Phone to Phone
Panggilan phone to computer dan phone to phone dapat dilakukan
dengan catatan anda menggunakan IP-phone
(sejenis ponsel) yang
dikoneksikan ke jaringan internet dan memiliki sejumlah nominal
pulsa dari penyelenggara VoIP. Jika dua syarat dipenuhi, anda bhisa
melakukan hubungan ke IP-phone
lainnya, PSTN dan ponsel.
Koneksi ini juga mengenal istilah pulsa. Biaya koneksi yang
dibebankan ke pengguna tergantung dari penyelenggara VoIP.
Biasanya, pulsa VoIP
lebih hemat untuk koneksi SLJJ dan SLI.
(Ahmad Yani, 2007)
2.6  Proxy
Karena VoIP
akan dijalankan di internet
maka perlu dibentuk jembatan
penghubung, jembatan tersebut biasa disebut
proxy, seperti halnya proxy-proxy
server
pada umunya, tetapi ini khusus untuk kebutuhan VoIP. Untuk
  
21
mengoperasikan proxy
dibutuhkan softswitch.
Untuk versi softswitch open source
yang teruji baik kinerjanya adalah Asterisk. (Winarno Sugeng, 2008)
2.7  Protokol
2.7.1   H.323
Protokol H.323 adalah salah satu dari Protokol VoIP
yang
penerapannya ditemukan secara luas untuk lalulintas jarak jauh, seperti
layanan Jaringan Area Lokal (LAN). Namun, karena perkembangan baru,
protokol yang lebih kompleks seperti MGCP dan SIP, H.323 penyebaran
semakin terbatas untuk membawa jarak jauh yang ada lalu lintas jaringan.
Secara khusus, Session Initiation Protocol (SIP) telah mendapatkan penetrasi
pasar luas VoIP.
Sebuah implementasi milik penting adalah protokol Skype, yang
sebagian didasarkan pada prinsip-prinsip peer-to-peer
(P2P) jaringan.
Berdasarkan ITU-T Recommendation
H.323: “H.323 is
packet-based
multimedia communications
systems”. Standar H.323 terdiri dari komponen,
protokol, dan prosedur yang menyediakan komunikasi multimedia melalui
jaringan packet-based. Bentuk jaringan Packet-based
yang dapat dilalui
antara lain jaringan internet,
Internet Packet Exchange
(IPX)-based, Local
Area Network (LAN), dan Wide Area Network
(WAN). H.323 dapat
digunakan untuk layanan-layanan multimedia seperti komunikasi suara (IP
telephony), komunikasi video dengan suara (video telephony), dan gabungan
suara, video dan data. Tujuan desain dan pengembangan H.323 adalah untuk
memungkinkan interoperabilitas dengan tipe terminal multimedia
lainnya.
  
22
Terminal dengan standar H.323 dapat berkomunikasi dengan terminal H.320
pada N-ISDN, terminal H.321 pada ATM, dan terminal H.324 pada Public
Switched Telephone
Network (PSTN). Terminal H.323 memungkinkan
komunikasi real time dua arah berupa suara, video, dan data.
2.7.2   Media Gateway Control Protocol (MGCP)
Media Gateway Control Protocol
juga dikenal sebagai MGCP
merupakan salah satu implementasi dari Media Gateway Control Protocol
Architecture
untuk mengontrol media gateway
di Internet Protocol
(IP)
network
dan Public Switched Telephone Network
(PSTN). Arsitektur
dasarnya dan interface pemrograman dijelaskan didalam RFC 2805 dan saat
ini definisi spesifik dari MGCP adalah RFC 3435 (Usang RFC 2705). Ini
adalah penerus dari Simple Gateway Control
Protocol
(SGCP) yang
dikembangkan oleh Bellcore dan Cisco. Pada bulan November 1998, Simple
Gateway Control Protocol
(SGCP) dikombinasikan di 3 Level komunikasi
Internet Protocol Device Control (IPDC), untuk membentuk Media Gateway
Control Protocol (MGCP).
MGCP adalah sinyal dan call control protocol yang digunakan dalam
Voice over IP (VoIP) sistem yang biasanya beroperasi antar Public Switched
Telephone Network
(PSTN). Karena itu menerapkan model PSTN-over-IP
dengan kekuatan jaringan yang berada di pusat kendali (softswitch, mirip
dengan kantor pusat PSTN) dan hasilnya “low-intelligence device”, sebagian
besar dari perangkat yang ada hanya melaksanakan kontrol dari sebuah
perintah yang dibuat. Protokol merupakan dekomposisi model VoIP
lainnya,
  
23
seperti H.323, di mana media gateway
(misalnya, H.323 's gatekeeper)
memiliki tingkat sinyal inteligen yang lebih baik.
MGCP menggunakan Session Description Protocol
(SDP) untuk
menentukan dan negosiasi media stream yang akan dikirim dalam sesi
panggilan dan Real-time
Transport Protocol
(RTP) untuk framing media
stream.
Implementasi lain dari MGCP Arsitektur yang ada adalah protokol
H.248/Megaco, sebuah kolaborasi dari Internet Engineering
Task
Force
(RFC 3525) dan International
Telecommunication
Union
(Rekomendasi
H.248.1). Kedua protokol mengikuti standarisasi  dari API MGCP Arsitektur
dan Persyaratan dalam RFC 2805. Namun, protokol ini tidak kompatibel
karena perbedaan sintaks protokol dan model yang mendasari koneksi.
2.7.3   Session Initiation Protocol (SIP)
Berbeda dengan H.323, SIP diterbitkan sebagai standar oleh IETF
setelah adanya VoIP. SIP disiapkan sebagai protokol dalam Suite IP untuk
membentuk dan melakukan pengendalian atas sesi multimedia over
IP
(Sitepu, 2008: 7). SIP merupakan protokol client-server yang diangkut di atas
TCP. Bentuknya teks, seperti HTTP. SIP client
menggunakan port
5060
untuk berhubungan dengan SIP server dan SIP endpoint
lainnya. SIP hanya
digunakan untuk persinyalan. Transportasi data media tetap menggunakan
RTP, seperti pada H.323. Sebagai bagian dari negosiasi, SIP juga
menggunakan protokol yang disebut SDP (Session Description Protocol).
Berdasarkan RFC 2327: ”Session
Description Protocol (SDP) is intended for
describing multimedia sessions for the purposes of session announcement,
  
24
session invitation, and other forms of multimedia session initiation”. Tugas
SDP adalah memberikan deskripsi tentang sebuah sesi multimedia, meliputi
antara lain informasi port berapa yang digunakan, serta jenis codec apa yang
digunakan.
SIP menggunakan struktur protokol yang sederhana, sehingga
operasinya cepat dan fleksibel. SIP invitations
digunakan untuk membuat
suatu sesi komunikasi. SIP juga mendukung mobilitas user
dengan cara
meneruskan request ke lokasi
user
saat itu. SIP juga dapat digunakan untuk
membuat panggilan multiparty dengan menggunakan Multipoint Control Unit
(MCU). 
2.7.4   IAX
IAX (The Inter-Asterisk Exchange) yang merupakan protokol dari
asterisk sekarang ini, dengan di motori di Indonesia melalui VoIP
rakyat di
masyaratkan protokol IAX2, untuk user agent software idefisk menggunakan
IAX2
2.8   CODEC
Pengkodean suara merupakan pengalihan kode analog menjadi kode digital
agar suara dapat dikirim dalam jaringan komputer (Purbo, 2007: 6). Pengkodean
dikenal dengan istilah codec, yang merupakan singkatan dari compressor
decompressor.Berbagai jenis codec
dikembangkan untuk memapatkan
/
mengkompresi suara agar bisa menggunakan bandwidth
secara hemat tanpa
mengorbankan kualitas suara (suara yang keluar masih dapat didengar dengan baik).
  
25
Berikut
ini adalah beberapa standar codec suara yang banyak digunakan di
jaringan beserta bandwidth yang dibutuhkan (Purbo, 2007: 7)
GIPS 13,3 Kbps & lebih tinggi 18
GSM 13 Kbps (full rate), 20 ms frame size
iLBC 15 Kbps, 20 ms frame size: 13,3 Kbps, 30 ms frame size
ITU G.711 64 Kbps, sample-based (juga dikenal sebagai alaw/ulaw)
ITU G.722 48/56/64 Kbps
ITU G.723.1 5,3/6,3 Kbps, 30ms framesize
ITU G.726 16/24/32/40 Kbps
ITU G.728 16 Kbps
ITU G.729 8 Kbps, 10 ms frame size
Speex 2,15 to 44,2 Kbps
LPC10 2,5 Kbps
DoD CELP 4,8 Kbps
Yang sering digunakan adalah codec
G.729 dan GSM, sedangkan pada
LAN biasanya digunakan codec G.711 yang memang bagus kualitasnya. Pengguna
open source
lebih banyak menggunakan codec
GSM yang tidak memiliki hak cipta
(copyright). Sementara
itu, banyak peralatan VoIP
menggunakan codec
G.729
dikarenakan lebih baik dan optimal. Tetapi, sayangnya codec ini masuk dalam versi
proprietary, jadi harus memiliki hak cipta. Tapi sangat banyak user
yang
menggunakan codec
ini karena tuntutan kebutuhan dan tidak mempermasalahkan
harus membeli dengan sesuai budgetnya.