7
PBAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Kerangka Teori
2.1.1.
Teori Umum
2.1.1.1.
Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan sebuah analisis yang menyeluruh dan
sistematis dalam mengembangkan sebuah rencana kegiatan (Ward
& Peppard, 2002, p.69).
Menurut Robbins
dan Coulter
(2009, p.192), perencanaan
mencakup mendefinisikan sasaran organisasi, menetapkan strategi
menyeluruh untuk mencapai sasaran itu, dan menyusun serangkaian
rencana yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan pekerjaan organisasi.
Dari teori diatas,
dapat disimpulkan bahwa perencanaan
adalah suatu strategi yang dilakukan perusahaan dalam mencapai
sasaran untuk mengembangkan kinerja organisasi yang telah
dilakukan.
2.1.1.2.
Pengertian Strategi
Menurut Rangkuti (2004, p.3), strategi
adalah alat untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka
panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya.
Berdasarkan prinsip strategi
dapat dibagi dalam tiga tipe,
(Rangkuti, 2004, p.6), yakni :
|
8
1.
Strategi
manajemen: meliputi strategi
yang dapat dilakukan oleh
manajemen dengan orientasi pengembangan strategi
secara makro.
Misalnya strategi
pengembangan produk, strategi
penerapan harga
dan sebagainya.
2.
Strategi
investasi: merupakan kegiatan yang berorientasi pada
investasi. Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi
pertumbuhan agresif, strategi bertahan, dan sebagainya.
3.
Strategi bisnis: strategi
yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan
manajemen. Misalnya strategi
produksi atau operasional, strategi
distribusi, dan strategi yang berhubungan dengan keuangan.
Suatu strategi bisnis biasanya meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1.
Vision, pencapaian dari sebuah misi atau dapat diartikan sebagai
sebuah pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi tujuan
umum sebuah perusahaan.
2.
Mission, adalah sebuah pernyataan yang memberikan arahan tentang
apa yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya.
3.
Business Driver, adalah beberapa faktor kritis pendorong perubahan
yang memberikan fokus pada bisnis sehingga dapat memenuhi
sasarannya.
4.
Objectives, adalah sasaran-sasaran yang ditetapkan dan harus
dipenuhi oleh perusahaan dalam pencapaian visi perusahaan.
5.
Strategies, adalah kebijakan atau tindakan langsung yang dipilih
perusahaan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan memenuhi
misinya.
|
9
6.
Critical Success Factor (CSF), adalah beberapa area kunci dimana
harus berjalan dengan baik sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai.
7.
Business Area Plans, adalah perencanaan dari berbagai area bisnis
yang ada berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan.
2.1.1.3.
Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut Satzinger, Jackson, Burd
(2010,
p.6) merupakan suatu kumpulan dari seluruh komponen yang saling
berkaitan antara fungsi satu dan fungsi lainnya untuk menghasilkan
suatu output.
Mathiassen (2000, p.9) mengungkapkan bahwa sistem adalah
kumpulan dari komponen yang mengimplementasikan modelling
requirement, function, interface.
Sistem merupakan sekelompok komponen yang saling
berhubungan dan bekerja
sama dalam mencapai tujuan bersama
dengan menerima input
dan menghasilkan output
dalam proses
perpindahan yang diatur (OBrien, 2005, p.29)
Kemudian kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian
diatas, sistem adalah kumpulan komponen yang saling bekerja sama
untuk mencapai suatu output yang telah di tentukan.
|
10
2.1.1.4.
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010, p.7)
merupakan kumpulan komponen yang berkaitan dalam
pengumpulan, pemprosesan, penyimpanan yang berguna sebagai
output yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis.
Sistem informasi menurut Turban, Rainer, Potter
(2006, p.36)
yaitu mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.
Sedangkan Whitten, Bentley, Dittman
(2004, p.10) sistem
informasi dapat diartikan sebagai pengaturan orang, data, proses, dan
teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi
yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.
Berdasarkan pengertian sistem informasi yang telah
dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah
kumpulan dari komponen yang saling berinteraksi dalam
mengumpulkan, memproses,
menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi yang berguna sebagai output
untuk
mendukung tujuan tertentu.
2.1.1.5.
Pengertian Teknologi Informasi
Menurut OBrien
(2005, p.9) teknologi informasi meliputi
konsepkonsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen
teknologi informasi yaitu hardware, software, jaringan manajemen
data dan banyak teknologi berbasis internet.
|
11
2.1.1.6.
Pengertian Data
Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh
para ahli mengenai pengertian data, yaitu menurut (O'Brien, 2005,
p.38) data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya
mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis, lebih rincinya data
adalah pengukuran objektif dari atribut (karakteristik), dan entitas
(seperti manusia, tempat, barang, dan kejadian). Menurut (McLeod,
2001, p.15) data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif
tidak berarti bagi pemakai. Saat
data ini diproses dapat dirubah
menjadi informasi.
2.1.1.7.
Pengertian Proses Bisnis
Menurut Rama and Jones
(2006, p.4), proses bisnis adalah
urutan dari aktifitas yang dilakukan oleh sebuah bisnis untuk
mendapatkan, memproduksi, dan menjual barang atau jasa. Proses
bisnis adalah susunan aktifitas yang berhubungan dengan penyediaan
barang dan jasa pada pelanggan.
2.1.1.8.
Pengertian Jejaring/Network
Ini adalah tulang punggung arsitektur. Tingkat kelima dan
bawah kerangka arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk mengatur
dan mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan dari
voice, data dan video network
dimana perusahaan menggunakan
untuk host systems, aplikasi, website, dan database.
|
12
EA Artifacts :
NI-1. Network Connectivity Diagram
Menurut Bernard
(2005, p.321), menunjukkan koneksi
fisik
antara suara perusahaan, data, dan jaringan video.
Menurut Chuck
Williams (2009, p.315), network/jaringan adalah sebuah sistem yang
terdiri
dari perangkat komunikasi
yang
saling berhubungan dan
untuk saling berbagi aplikasi dan data.
Berikut ini adalah beberapa
tipe jaringan:
1)
Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network adalah sebuah jaringan komunikasi yang
mencakup area geografis yang cukup luas, misalnya sebuah
negara, atau seluruh dunia. Perusahaan telefon besar biasanya
menggunakan jenis jaringan ini.
2)
Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network
adalah sebuah jaringan komunikasi
yang mencakup daerah kota atau pinggiran kota. Tujuan dari
jaringan ini biasanya untuk mewadahi perusahaan telekomunikasi
untuk mengakses layanan jarak jauh.
3)
Local Area Network (LAN)
Local Area Network
adalah sebuah jaringan yang
menghubungkan beberapa komputer atau alat komunikasi
lainnya dalam area yang terbatas, misalnya pada sebuah kantor,
gedung, atau beberapa gedung yang letaknya berdekatan.
|
![]() 13
4)
Personal Area Network (PAN)
Personal Area Network adalah sebuah jaringan yang
menggunakan teknologi nirkabel dengan jangkauan pendek untuk
menghubungkan perangkat perangkat pribadi seperti ponsel,
pemutar MP3, smartphone¸dan lainnya.
2.1.1.9.
Analisis 5 Daya Saing Porter
Porter Compertitive Model digunakan untuk menganalisa dan
memahami faktor eksternal dari organisasi pada organisasi atau
organisasi, yaitu ancaman serta peluangnya (Callon, 1996). Model
ini digunakan untuk mengetahui dan mengevaluasi struktur
lingkungan industri bisnis serta ancaman persaingan.
Gambar 2.1 Porter Competitive Model (Turban, 2005, p.16)
|
![]() 14
1.
Pesaing
Pesaing dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja
perusahaan, tingkat persaingan dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu :
Jumlah kompetitor.
Tingkat pertumbuhan industri.
Karakteristik produk.
Biaya tetap yang besar.
Kapasitas.
Hambatan keluar.
2.
Pendatang Baru
Pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi
perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi
bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan
sumber daya produksi bagi perusahaan yang telah ada. Ada
beberapa faktor penghambat pendatang baru untuk masuk ke
dalam suatu industri yaitu:
Skala ekonomi.
Diferensasi produk.
Kecukupan modal.
Biaya peralihan.
Akses ke saluran distribusi.
Peraturan pemerintah.
|
![]() 15
3.
Pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka
menaiki harga atau mengurangi kualitas produk dan jasa. Pemasok
menjadi kuat apabila beberapa kondisi berikut terpengaruhi :
Jumlah pemasok sedikit.
Produk/jasa yang unik.
Tidak tersedianya produk pengganti.
Pemasok mampu mengintegrasi ke depan dan mengolah
produk yang menghasilkan suatu produk yang sama.
4.
Pembeli
Para pembeli dengan kekuatan yang mereka punya mampu
mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk,
meningkatkan kualitas dan mutu produk atau layanan. Kekuatan
tawar-menawar pembeli akan kuat apabila perusahaan dihadapkan
pada kondisi sebagai berikut :
Mampu memproduksi sendiri produk
sesuai keperluan atau
kebutuhan.
Tidak terdiferensiasi.
Switching cost pemasok yang rendah.
Pembeli memiliki pendapatan rendah.
Produk yang dihasilkan perusahaan bukan merupakan
kebutuhan mereka atau tidak terlalu penting.
|
16
5.
Produk Pengganti
Produk pengganti adalah produk yang muncul untuk berbeda
tetapi dapat memuaskan kebutuhan seperti produk lain.
2.1.1.10.
Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi)
PEST
adalah kajian mengenai politik, ekonomi, sosial, dan
teknologi umum dapat mempengaruhi produk,
jasa, pasar dan
organisasi di
dunia. Menurut Ward dan Peppard
(2002, p.70-72),
mengemukakan bahwa PEST adalah analisis terhadap lingkungan
eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan
teknologi.
Berikut adalah penjelasan faktor-faktor yang terdapat
dalam PEST :
1.
Politik
Faktor politik meliputi berbagai
tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh pemerintah yang dapat mempengaruhi
bisnis perusahaan, masalah mengenai hukum serta
mencakup aturanaturan formal dan informal dari
lingkungan tempat perusahaan melakukan kegiatan proses
bisnis. Misalnya kebijakan pajak peraturan daerah.
2.
Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang dapat
mempengaruhi daya beli dari pelanggan dan mempengaruhi
tingkat daya perusahaan. Misalnya
kebutuhan ekonomi,
standar nilai tukar dan tingkat inflasi.
|
![]() 17
3.
Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang mempengaruhi
kebutuhan dari
pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari
besarnya pangsa pasar yang ada. Misalnya
tingkat
pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk,
kondisi lingkungan sosial masyarakat, dan kesejahteraan
lingkungan.
4.
Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu
dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisien
proses bisnis.
2.1.1.11.
Analisis Rantai Nilai (Value Chain)
Gambar 2.2 Value Chain (Kridanto Surendro, 2007, p.7)
Menurut Cheryl
(2005, p.38-39)
value chain
adalah
suatu set
bisnis proses yang mengalir berdasarkan sumber daya-sumber daya
|
18
dengan asumsi bahwa suatu nilai dapat ditambah ke dalam setiap
prosesproses bisnis yang ada.
Ada dua tipe aktivitas dari value chain ini, Primary value
activities
dan support value activities. Primary value activities
mengandung kumpulankumpulan kejadian yang menciptakan nilai
pelanggan dan menyediakan keunggulan perusahaan di pasar.
Sedangkan support value activities adalah alat untuk memfasilitasi
aktivitas bisnis di primary activities.
Aktivitas yang termasuk pada primary value activities meliputi:
1.
Inbound adalah aktifitas yang berhubungan dengan menerima
menyimpan memisahkan input.
2.
Operation adalah aktifitas berhubungan
dengan merubah
input ke produk akhir.
3.
Outbound
adalah aktifitas mengumpulkan menyimpan
distribusi produk atau jasa.
4.
Marketing sales
adalah aktifitas yg berhubungan
dengan
menyediakan layanan kepada customer
agar mereka dapat
melakukan transaksi pembelian barang atau jasa perusahaan.
5.
Service
adalah
aktifitas berhubungan dengan menyediakan
layanan untuk memperkuat dan menjaga
hubungan dengan
para pelanggan/customer.
|
19
Aktivitas yang termasuk pada support value activities meliputi:
1.
Procurement adalah proses membeli input
untuk dimasukan ke
value chain perusahaan.
2.
Technology
development
adalah teknologi masa kini yang
diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menciptakan
barang dengan efektif dan efisien.
3.
Human resource management
adalah rekrut, menyewa,
training, pengembangan, compensating seluruh pegawai.
4.
Firm Infrastructure
adalah aktifitas mensupport
seluruh
kegiatan value chain
(seperti: general management, planning,
planning, finance, accounting, legal, government affairs, and
quality management).
2.1.1.12.
Analisis CSF (Critical Sucess Factors)
Menurut Ward
(2002, p.209), analisis critical success factor
(CSF) merupakan area terbatas dalam suatu bisnis yang apabila
terpenuhi maka akan menjamin kesuksesan kinerja kompetitif bagi
perusahaan.
Menurut Rockart
(Ward, 2002, p.209) mendefinisikan CSF
sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area
tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan
perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci
dimana sesuatu harus
berjalan dengan baik dan benar,
sehingga
keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang.
|
20
2.1.1.13.
Analisis Faktor Strategi Ekstenal (EFAS)
Menurut Rangkuti
(2006, p.22-23), sebelum membuat matrik
faktor strategi eksternal, terlebih dahulu
kita perlu mengetahui
faktor strategi eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara-cara
penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS):
1.
Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan
ancaman).
2.
Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari
1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting).
Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan
dampak terhadap faktor strategis.
3.
Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor
dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai
dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating
untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin
besar diberi rating +4 tetapi jika peluangnya kecil diberi +1).
Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.
Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, rating adalah 1.
Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
4.
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3
untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.
Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor
yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai
dengan 1,0 (poor).
|
21
5.
Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan
mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor
pembobotannya dihitung.
6.
Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk
memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan.
Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu
bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total
skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan
ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang
sama.
2.1.1.14.
Analisis Faktor Strategi Internal (IFAS)
Menurut Rangkuti
(2006, p.24-25), setelah faktor-faktor
strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS
(Internal Strategic Factor Analysis Summary) disusun untuk
merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam
kerangka Strength and Weakness perusahaan.
Tahapnya adalah:
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta
kelemahan perusahaan dalam kolom 1.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala
mulai dari 1,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-
faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua
bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total
1,00).
|
22
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor
dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding)
sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.
Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan
+4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-
rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan
variabel yang bersifat negatif adalah kebalikannya.
Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali
dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1.
Sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata
industri, nilainya adalah 4.
2.1.1.15.
Analisis SWOT
Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT)
mengambil sudut pandang holistik pada enterprise
dengan
mengidentifikasikan faktorfaktor internal dan eksternal dimana
pada saat dipetakan dapat menampakkan areaarea untuk
pengembangan dan focus (Bernard, 2005, p.293).
|
![]() 23
Gambar 2.3 Contoh Analisis SWOT (Bernard, 2005 , p.118)
Dari identifikasi kekuatan internal (S), kelemahan internal
(W), peluang eksternal (O), dan ancaman eksternal (T) untuk
enterprise, pengaturan matriks seperti contoh di atas dapat
membantu menunjukkan areaarea internal dan
eksternal yang
harus difokuskan. Analisis SWOT ini juga digunakan untuk
membantu arsitek enterprise
dan perencana strategik untuk
mengembangkan skenario Concept of Operation
(CONOPS) yang
mendetailkan lingkungan operasi saat ini dan masa yang akan
datang.
2.1.1.15.1.
Diagram Analisis SWOT
Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masing-
masing IFAS dan EFAS, langkah selanjutnya adalah
memasukkan angka total bobot skor tersebut ke dalam
diagram analisis SWOT berikut ini :
|
![]() 24
Gambar 2.4 Diagram Analisis SWOT (Rangkuti, 2004, p.19)
1.
Kuadran 1:
merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan.
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi
ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif.
2.
Kuadran 2:
meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan
cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
3.
Kuadran 3: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di
lain pihak perusahaan menghadapi kendala atau kelemahan internal. Fokus
strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik.
4.
Kuadran 4: merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan perusahaan.
Perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
|
![]() 25
2.1.2.
Teori Khusus
2.1.2.1.
Pengertian Enterprise
Entreprise
adalah suatu area
tempat segala aktivitas dan tujuan
tujuan
nya dalam suatu organisasi atau antara beberapa organisasi
dimana informasi dana sumber daya lainnya saling bertukar dan
berinteraksi (Bernard, 2005, p.31).
2.1.2.2.
Pengertian Enterprise Architecture
Gambar 2.5 The Basic Elements of EA Documentation
(Bernard, 2005 , p.82)
Entreprise Architecture adalah suatu profesi dan praktek
management
yang didedikasi untuk meningkatkan kinerja suatu
enterprise dengan cara membuat perusahaan tersebut mampu secara
keseluruhan mengintegrasikan strategi praktek bisnisnya, aluralur
informasinya, dan sumber daya teknologinya (Bernard, 2005, p.31).
Sebagai praktek, EA adalah sebuah management program
dan
documentation method
yang mengkoordinasikan tindakan dalam
EA = S + B + T
Enterprise Architecture = Strategy + Business + Technology
|
26
pandangan ke arah enterprise's strategic, businnes service, information
flows, dan menggunakan sumber daya. Tujuan dari buku ini akan
berfokus pada penggunaan sumber daya IT, tetapi juga berlaku untuk
jenis lain dari sumber daya di seluruh konsep perusahaan (Bernard,
2005, p.33).
Enterprise Architecture (EA) manajemen adalah suatu bentuk tugas
yang menantang, yang harus di hadapi perusahaan modern. Tugas ini
sering ditujukan melalui metodologi organisasi yang spesifik, yang
dilaksanakan atau berasal dari alat manajemen EA, atau setidaknya
sebagai penyelaras dan didukung oleh alat (tools) tersebut. Namun
demikian, terutama ketika memulai usaha EA manajemen, dokumentasi
dari EA ini sering tidak mungkin untuk memenuhi tingkat formalisasi,
yang diperlukan untuk menggunakan alat manajemen EA. Hal ini
membawa isu dalam memulai EA manajemen, lebih tepat nya lagi EA
documentation dan analysis, dengan memanfaatkan pendekatan berbasis
wiki. Dari sana, kita akan membahas mana fungsi umum yang
dilaksanakan di sistem dapat digunakan dalam konteks ini, yang dimana
penambahan dan ekstensi akan diperlukan, dan hambatan potensial yang
ada. (Ecis, 2009, p.2)
EA bukan hanya tentang menciptakan artefak dokumentasi yang
baik. Artefak yang baik tidak ada gunanya jika tidak dimanfaatkan. Itu
sebenarnya merupakan suatu kerugian EA saat ini. EA adalah tentang
penataan yang baik dan pendekatan yang disiplin. Sejauh artefak yang
bersangkutan, ada baik nya perusahaan mengambil dan memanfaatkan
apa yang sudah dilakukan atau dihasilkan (May, 2008, p.1).
|
27
2.1.2.2.1.
Pengertian Current Architecture
Current architecture
adalah arsitektur yang ada pada
saat sekarang, gambaran ini digunakan sebagai dasar untuk
perbandingan dengan rancangan masa depan (Bernard, 2005,
p.135).
Menurut Pudjo Karsono (2009, p.29), Jasa merupakan
suatu kinerja penampilan berupa aktifitas atau manfaat, yang
dapat diidentifikasi sebagai suatu yang tidak terwujud dan
cepat hilang, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan, dimana
pelanggan lebih dapat
berpartisipasi aktif dalam
mengkonsumsi jasa tersebut.
2.1.2.2.2.
Pengertian Future Architecture
Future architecture
adalah EA komponen sekarang
yang sudah di perbaiki atau dimodifikasi agar dapat menutupi
kekurangan yang di miliki sistem saat ini ataupun ingin
kebutuhan operasional ataupun solusi teknik baru (Bernard,
2005, p.158).
2.1.2.3. Pengertian Value Shop
Menurut Thompson (Stabell dan Fjeldstad, 1998, p414-415), Value
Shop umumnya digunakan oleh perusahaan yang menggunakan
teknologi intensive. Teknologi intensive merupakan teknologi yang pada
umumnya digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang
khususnya jasa yang memberikan solusi bagi para konsumennya. Dan
|
28
value creation logic dari value shop digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan konsumen
2.1.3.
Pengertian Management Plan
Menurut Scout A.Bernard (2005, p.42), EA Management Plan merupakan
Rencana Pengelolaan EA menjabarkan program dan pendekatan dokumentasi
EA. Rencana Pengelolaan EA juga menyediakan deskripsi dari pandangan masa
kini dan masa depan
dari Arsitektur EA, dan urutan perencanaan untuk
mengelola transisi menuju lingkungan bisnis & teknologi operasi di masa depan.
2.1.4.
Pengertian Artifact
Menurut Scout A. Bernard (2005, p.112), EA Artifact adalah jenis
dokumentasi yang menggambarkan komponen, termasuk laporan, diagram,
grafik, spreadsheet, file video, dan jenisjenis informasi yang dapat dicatat.
2.1.4.1.
Goals and Initiatives
2.1.4.1.1.
Strategic Plan
Strategic Plan
adalah dokumen perencanaan yang
berisi tentang arah perusahaan, strategi kompetitif, tujuan
penting perusahaan dan program-program atau proyek
perusahaan di masa mendatang, bisa yang dalam 3 sampai 5
tahun mendatang (Bernard, 2005, p.292).
2.1.4.1.2.
SWOT Analysis
Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
(SWOT) mengambil sudut pandang holistik pada enterprise
|
![]() 29
dengan mengidentifikasikan faktorfaktor internal dan
eksternal dimana pada saat dipetakan dapat menampakkan
areaarea untuk pengembangan dan focus
(Bernard, 2005,
p.293).
Gambar 2.6 Analisis SWOT (Bernard, 2005 , p.118)
Dari identifikasi kekuatan internal (S), kelemahan internal (W),
peluang eksternal (O), dan ancaman eksternal (T) untuk enterprise,
pengaturan matriks seperti contoh di atas dapat membantu menunjukkan
areaarea internal dan eksternal yang harus difokuskan. Analisis SWOT ini
juga digunakan untuk membantu arsitek enterprise dan perencana strategik
untuk mengembangkan skenario Concept of Operation
(CONOPS) yang
mendetailkan lingkungan operasi saat ini dan masa yang akan datang.
2.1.4.1.2.1.
Diagram Analisis SWOT
Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masing-
masing IFAS dan EFAS, langkah selanjutnya adalah
memasukan angka total boot skor tersebut ke dalam
diagram analisis SWOT berikut ini :
|
![]() 30
Gambar 2.7 Diagram Analisis SWOT (Rangkuti, 2004, p.19)
Kuadran 1: merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan.
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam
kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif.
Kuadran 2: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
Kuadran 3: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,
tetapi di lain pihak perusahaan menghadapi kendala atau kelemahan
internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-
masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang yang lebih
baik.
|
![]() 31
Kuadran 4: merupakan situasi yang sangat tidak
menguntungkan perusahaan. Perusahaan tersebut menghadapi berbagai
ancaman dan kelemahan internal.
2.1.4.1.3.
Concept of Operations Scenario
Concept
of Operations Scenario
(CONOPS)
adalah
dokumen naratif yang mendeskripsikan bagaimana enterprise
beroperasi pada saat ini atau akan beroperasi beberapa tahun ke
depan dalam keadaan faktorfaktor internal dan eksternal tertentu
yang diidentifikasikan dalam analisis SWOT. Skenario ini adalah
catatan kaki dengan asumsi perencanaan (Bernard, 2005, p.294).
2.1.4.1.4.
Concept Of Operations Diagram
Concept of Operations Diagram (CONOD)
adalah
penggambaran secara grafis tingkat tinggi mengenai bagaimana
fungsifungsi enterprise, juga secara keseluruhan, atau dalam
area tertentu yang diinginkan (Bernard, 2005, p.295).
2.1.4.1.5.
Balance Scorecard
Balance Scorecard
(Bernard, 2005, p.296)
telah
menjadi tolak
ukur kesuksesan dalam bidang finansial dari sebuah enterprise.
Ada 4 kunci kesuksesan bisnis yang terdiri dari: Customer,
Financial, Internal Business Process, dan Learning and Growth.
|
32
2.1.4.2.
Products and Services
2.1.4.2.1.
Business Plan
Business Plan menyediakan deskripsi tingkat tinggi dari
fungsifungsi lini bisnis kunci, dan strategi finansial yang
akan mewujudkan tujuan dan inisiatif strategik (Bernard,
2005, p.297). Berikut ini adalah beberapa hal yang biasanya
ditemukan dalam Rencana Bisnis :
1.
Gambaran luas bisnis.
2.
Profil tim eksekutif.
3.
Hubungan aktivitas bisnis kepada tujuan strategic.
4.
Struktur organisasional.
5.
Pandangan pasar dan strategi kompetitif.
6.
Siklus bisnis.
7.
Ringkasan kapitalisasi.
8.
Strategi finansial.
9.
Ringkasan status finansial saat ini.
10. Rekan dan aliansi bisnis.
2.1.4.2.2.
Swim Lane Process Diagram
Swim line process diagram
adalah diagram yang
menggambarkan aktivitas setiap stakeholder
yang terlibat di
dalam kegiatan bisnis perusahaan (Bernard, 2005, p.299).
Diagram Stakeholder Activity
menunjukkan
stakeholder (orang yang secara pribadi berminat dalam
enterprise) yang terlibat dalam proses lini bisnis, dan
|
![]() 33
ketepatan dari interaksi. Diagram menggunakan format swim
lane
untuk mengatur stakeholder dengan baris, dan kerangka
waktu dengan kolom, kemudian menggambarkan aktivitas
menggunakan simbol bagian alur.
Gambar 2.8 Contoh Swim Lane Process Diagram (Bernard, 2005 , p.141)
2.1.4.2.3.
Business Process Diagram
Business Process Diagram adalah diagram yang
menggambarkan setiap aktivitas secara keseluruhan dari
proses bisnis perusahaan termasuk setiap tingkatan aktivitas
dan hubungan antar aktivitas didalam proses bisnis
perusahaan. (Bernard, 2005, p.300).
|
![]() 34
Gambar 2.9 Business Process Diagram (Bernard, 2005, p.300)
Berikut ini penjelasan dari gambar 2.4:
Input: item yang memulai atau memicu aktivitas dan diubah, dikonsumsi,
atau menjadi bagian.
Output: hasil yang dihasilkan oleh aktifitas tersebut; alasan yang
membuat proses itu bekerja.
Mechanisme: sistem, orang,
dan peralatan yang digunakan untuk
melakukan aktivitas.
Control: mengindikasikan bagaimana atau kapan proses akan tampil.
2.1.4.2.4.
Activity/Product Matrix
Activity / Product Matrix adalah sebuah tabel yang
menjelaskan aktivitas atau produk dalam setiap bisnis
perusahaan, tabel ini memberikan penjelasan secara vertical
dan horizontal (cross cutting) dari setiap aktivitas produk dan
kemana produk tersebut di alokasikan (Bernard, 2005, p.301).
|
![]() 35
Gambar 2.10 Activity / Product Matrix (Bernard, 2005,
p.301)
2.1.4.2.5.
Use Case Narrative and Diagram
Use Case Narrative and Diagram
adalah
diagram yang
menggambarkan interaksi antara actor
(stakeholder), peraturan bisnis, sistem dan layanan, dan
aplikasi yang diidentifikasikan sebagai solusi teknologi
yang membutuhkan pengembangan
(Bernard, 2005,
p.306).
Gambar 2.11 Contoh Use Case Diagram (Bernard, 2005 , p.302)
|
![]() 36
2.1.4.3.
Data and Information
2.1.4.3.1.
Object State Transition Diagram
State Transition Diagram
menggunakan notasi
dari Unified Modelling Language
(UML) untuk
menunjukkan bagaimana siklus hidup dari data objek
spesifik. Diagram ini menunjukkan perubahan pada
atribut, hubungan, dan/atau perilaku dari objek On-
Line Order
yang menghasilkan kejadian sistem
internal atau eksternal yang memicu perubahan dalam
keadaan.
Gambar 2.12 Contoh UML (Bernard, 2005 , p.306)
2.1.4.3.2.
Logical Data Model
Model data semantik dapat dikembangkan
menggunakan metode dan simbologi (Entity
Relationship Diagram) tradisional yang terstruktur,
atau juga dapat menggunakan metode dan simbologi
berorientasi objek dari Unified Modelling Language,
|
![]() 37
yang menghasilkan Class Diagram dan Object
Diagram.
Gambar 2.13 Logical Data Model (Bernard, 2005 , p.308)
2.1.4.3.3.
Activity/Entity (CRUD) Matrix
Activity / Entity (CRUD) Matrix dikembangkan
dengan pemetaan dimana entitas data dipengaruhi oleh
aktivitas lini bisnis yang berkaitan. Biasa disebut
sebagai matriks CRUD, karena matriks ini
mengidentifikasikan tipe transformasi dasar yang
dilakukan oleh data (Create, Read, Update, Delete)
melalui proses bisnis.
|
![]() 38
Gambar 2.14 Contoh Activity / Entity Matrix (Bernard, 2005, p.310)
2.1.4.4.
Systems and Applications
2.1.4.4.1.
System Communication Description
Artifak S-2 merupakan pelengkap dari Diagram
AntarMuka Sistem S-1 dengan menyediakan deskripsi
mengenai bagaimana data dikomunikasikan antar
sistem dalam enterprise,
dan mencakup spesifikasi
mengenai hubungan, jalur, jaringan, dan media.
|
![]() 39
Gambar 2.15 Contoh System Communication Diagram (Bernard, 2005, p.313)
2.1.4.4.2.
System Data Flow Diagram
System Data Flow Diagram
lebih dikenal
dengan sebagai Data Flow Diagram
dan ditujukan
untuk menunjukkan proses dalam sistem yang
bertukaran data, dan bagaimana pertukaran tersebut
muncul. Artifak SA-4 merupakan pelengkap Diagram
Proses Bisnis B-4, dan dapat didekomposisi untuk
menunjukkan detail tambahan.
|
![]() 40
Gambar 2.16 Contoh System Data Flow Diagram (Bernard, 2005 , p.315)
2.1.4.5.
Networks and Infrastructure
2.1.4.5.1.
Network Connectivity Diagram
Diagram konektivitas jaringan yang
menunjukkan koneksi fisik antara enterprises voice,
data dan video network meliputi bagian eksternal Wide
Area Networks (WANs) and Local Area Network's
(LANs) yang juga disebut ekstranet
dan intranet
(Bernard, 2005, p.321).
2.1.4.6.
Security
2.1.4.6.1.
Security and Privacy Plan
Security and Privacy Plan
menyediakan
deskripsi tingkat tinggi dan detail mengenai program
keamanan yang berdampak dalam enterprise.
Hal ini
mencakup secara fisik, data, personel, dan elemen
elemen dan prosedur keamanan operasional.
Bab 11
|
41
menyediakan detail tambahan pada Perencanaan
Keamanan.
2.1.4.6.2.
Disaster Recovery Procedures
Rencana pemulihan bencana adalah matriks
penilaian dan serangkaian prosedur untuk menangani
pemadaman di berbagai bisnis atau kemampuan
teknologi yang tidak memerlukan perusahaan untuk
merelokasi operasinya.
Pemadaman dapat disebabkan
oleh peristiwa alam atau buatan manusia.
2.1.4.7.
Standards
2.1.4.7.1.
Technology Forecast
Peramalan Teknologi mendukung dan
berhubungan dengan Profil Standar Teknologi.
Peramalan Teknologi mendokumentasikan perubahan
yang telah diperkirakan dalam berbagai standar yang
dicatat dalam artifak, dimana perubahan masa depan
mulai terjadi atau akan terjadi.
2.1.4.8.
Workforce
2.1.4.8.1.
Workforce Plan
Workforce Plan memberikan gambaran tingkat
tinggi tentang bagaimana modal manusia dikelola oleh
perusahaan.
Workforce plan
mencakup strategi untuk
|
42
memperkerjakan, retensi, dan pengembangan
profesional di tingkat eksekutif, manajemen, dan staf
dari perusahaan (Bernard, 2005, p.319).
2.1.4.8.2.
Organization Chart
Organization Chart
menunjukkan bagaimana
posisi dan personil diatur dalam diagram hirarkis atau
format matriks. Bagan organisasi membantu
menunjukkan jalur kewenangan, hubungan kerja, serta
kepemilikan sumber daya, produk, dan proses
(Bernard, 2005, p.320).
2.1.4.8.3.
Knowledge and Skills Profile
Knowledge & Skills profile adalah sebuah
pengetahuan dan profil keterampilan memberikan
persediaan yang rinci tentang bagaimana orang
tersebut harus tahu kemampuan mereka dan dapat di
praktekkan di posisi di dalam perusahaan tersebut.
(Bernard, 2005, p.337).
2.1.5.
Pengertian EA Documentation Framework
Menurut Scout A.
Bernard
(2005, p.38), Kerangka kerja
Dokumentasi EA mengidentifikasikan ruang lingkup pada arsitektur
untuk didokumentasikan dan menentukan hubungan antara area
arsitektur, ruang lingkup kerangka kerja EA menggambarkan desain
|
43
geometris dan area yang diidentifikasi untuk dokumentasi. Kerangka
kerja EA menghasilkan sekumpulan pandangan awal mengenai
perusahaan melalui bagaimana Informasi arsitektur dikumpulkan dan
diatur.
2.1.6.
Pengertian EA Components
Menurut Scout A. Bernard (2005, p.39), Komponen EA adalah
pengubah tujuan, proses, standar dan sumber
daya untuk
meningkatkan perkembangan perusahaan yang di dalamnya terdapat
rincian spesifik tentang bisnis yang dijalankan. Komponen EA terdiri
dari: tujuan strategis dan inisiatif; produk dan pelayanan bisnis; arus
informasi; sumber pengetahuan dan objek
didalam data; sistem
informasi, aplikasi perangkat lunak, program sumber
daya
perusahaan, dan situs web; suara, data, dan jaringan video; dan
infrastruktur pendukung yang di
dalamnya terdapat gedung, ruang
server, sistem kabel, dan peralatan penting dalam infrastruktur
pendukung.
|
![]() 44
Gambar 2.17 EA Cube Documentation Framework
Level Hirarki pada kubus kerangka kerja EA
Goals and Initiatives: dasar fundamental pada arsitektur. Level
paling yang terdapat di paling atas ini mengidentifkasi arah
strategi, tujuan, dan inisiatif pada perusahaan dan memberikan
penjelasan lengkap mengenai kontribusi yang diberikan IT
akan membantu dalam pencapaian tujuan.
Products
and Services: ini adalah level arsitektur dari
kerangka kerja EA mengidentifikasi pelayanan yang diberikan
produk bisnis pada
perusahaan dan kontribusi dari teknologi
yang mendukung setiap proses yang ada dalam perusahaan.
Data and Information: mengoptimalisasikan pertukaran data
dan informasi adalah tujuan sekunder pada arsitektur, level
ketiga dari kerangka kerja EA ini bertujuan untuk
mendokumentasikan bagaimana informasi yang ada digunakan
|
![]() 45
oleh perusahaan dan bagaimana aliran informasi dimasa
mendatang akan tampak.
Systems
and Applications: level hirarki keempat dalam
kerangka kerja EA ini bertujuan untuk mengatur dan
mendokumentasikan sistem
informasi dan aplikasi yang sudah
ada dalam perusahaan
yang bertujuan untuk menggunakan kemampuan IT yang
dimiliki.
Networks and Infrastructure: ini adalah fondasi dari arsitektur
kerangka kerja EA, level hirarki ini bertujuan untuk mengatur
dan mendokumentasi pandangan perusahaan di masa kini dan
masa mendatang tentang suara, data, dan video network yang
digunakan perusahaan untuk sistem, aplikasi, website, dan
database.
2.1.7.
Pengertian Lines Of Business
Menurut (Bernard,
2005, p.108), Line of Business
(LOB)
adalah area yang berbeda dari kegiatan dalam perusahaan. Juga dapat
diartikan
sebagai "vertikal" area yang mungkin melibatkan penyedia
jasa pengembangan produk, pengiriman atau fungsi administrasi
internal. Masing-masing LOB telah memiliki arsitektur yang
lengkap
yang mencakup lima hieraki level dari EA³ framework.
|
![]() 46
2.1.8.
Pengertian Komponen - Komponen Pendukung (Threads)
Menurut Scout A.Bernard (2005, p.42), Dokumentasi EA juga
terdiri dari jalinan aktivitas umum yang ada dalam setiap level dalam
kerangka kerja EA, yaitu :
IT Security,
keamanan adalah
paling efektif
bila
merupakan bagian tak terpisahkan
dari program
pengelolaan
EA dan
metodologi dokumentasi, IT security
yang menyeluruh mencakul beberapa area yaitu informasi,
personil, operasi dan fasilitas. Untuk menjadi IT Security
yang baik, IT Security harus melingkupi semua level dalam
EA framework serta komponen EA di dalamnya.
IT Standards, salah satu fungsi yang sangat penting dalam
EA adalah menyediakan standarisasi teknologi dalam
semua level pada kerangka kerja EA. Oleh karena itu
Enterprise Architecture
harus diterima dalam skala
internasional,
nasional
dan standarisasi industri yang
bertujuan untuk meningkatkan penggunaan solusi
sementara dalam komponen EA.
IT Workforce, sangat penting untuk memastikan IT
berhubungan dengan susunan kepegawaian
/
staffing,
kemampuan
dan pelatihan yang dibutuhkan yang
diidentifikasi untuk jenis bisnis yang dijalankan dan
aktivitas pelayanan dalam setiap level pada dalam
kerangka kerja.
|