![]() BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Data Proyek
Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang pembuatan media publikasi ulang
dari buku yang berjudul Kitab Tanaman Obat Nusantara. Buku ini berisikan
informasi mengenai tanaman obat beserta khasiatnya, cara pemakaian, bagian yang
digunakan, hingga nama daerah dari tanaman obat itu sendiri.
2.1.1 Sumber Data
Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini
diperoleh dari beberapa sumber, antara lain:
1.
Data dari Buku yang di redesign yaitu Kitab Tanaman Obat Nusantara.
2.
Data Literatur, pencarian data melalui berbagai media, baik media elektronik
(artikel di internet, e-book) maupun media non-elektronik (buku, majalah).
3.
Wawancara dengan narasumber.
4.
Hasil survey berupa penyebaran kuesioner kepada pihak-pihak terkait.
2.2 Data Buku Kitab Tanaman Obat Nusantara
Gambar 2.1 Kitab Tanaman Obat Nusantara
Buku Kitab Tanaman Obat Nusantara ini berisikan kumpulan tanaman obat yang
berkhasiat menyembuhkan penyakit, baik berupa penyakit fisik maupun penyakit
dalam. Tanaman-tanaman ini pada umumnya mudah untuk kita temukan disekitar
pekarangan rumah, yang biasanya dikonsumsi sebagai bahan pelengkap gizi tubuh
kita (sayur & buah) ataupun bahan pelengkap masakan.
Setiap tanaman obat yang tercantum dalam buku ini dilengkapi dengan identifikasi
lengkap, bagian-bagian tanaman yang berkhasiat menyembuhkan / yang biasa
digunakan sebagai obat, cara penggunaan dan pemakaiannya sebagai obat (racikan
sederhana) serta komposisi farmatologis yang dimilikinya.
|
2.2.1 Tujuan Pembuatan Buku
Sebagai acuan untuk mendalami tanaman obat tradisional bagi penggemar pengobatan
penyakit secara tradisional
2.2.2 Analisa Desain Buku
2.2.2.1 Isi
Isi buku ini sangat lengkap, memiliki informasi yang jelas dan mudah dimengerti oleh
pembacanya, disini dibahas sekitar kurang lebih 1000 jenis tanaman obat beserta
informasi mengenai tanaman obat itu sendiri. Buku ini memiliki ketebalan hingga 6.5
cm. Sesuai dengan judul dari buku ini yaitu berupa Kitab, jadi cenderung besar dan
tebal. Namun untuk redesign buku ini dengan target pembaca remaja dibutuhkan buku
yang sesuai dengan life style remaja pada jaman sekarang yang cenderung praktis,
menarik & modern. Walaupun pembahasan yang dibahas di dalamnya berunsur
tradisional.
2.2.2.2 Cover Buku
Cover buku ini sederhana dengan unsur organik di setiap sudut cover dan gambar
seperti ulekan obat di tengah-tengah melambangkan alami atau tradisional. Desain
cover buku ini sudah sesuai dengan informasi yang disampaikan di dalam buku
namun terlalu standar untuk lebih menarik perhatian generasi muda (target pembaca).
Untuk dapat menaikkan minat pembaca dalam membaca buku ini membutuhkan
desain cover yang lebih menarik.
2.2.2.3 Font Buku
Font yang digunakan untuk tulisan di covernya stand out dengan jenis font condensed
bold, sans serif. Isi buku menggunakan font Helvetica, sans serif.
2.2.2.4 Warna Buku
Warna yang digunakan pada cover adalah hijau lumut berpadu dengan turunan warna
hijau lainnya yang menggambarkan bahwa ini adalah buku mengenai tanaman-
tanaman obat.
2.3 Data Literatur
Artikel mengenai tanaman obat :
1.
Seputar Sejarah Obat Tradisional
Sejarah tanaman obat / herbal di Indonesia. Catatan sejarah menunjukkan
bahwa di wilayah nusantara dari abad ke-5 sampai dengan abad ke-19,
tanaman obat merupakan sarana paling utama bagi masyarakat tradisional kita
untuk pengobatan penyakit dan pemeliharan kesehatan. Kerajaan di wilayah
nusantara seperti Sriwijaya, Mojopahit dan Mataram mencapai beberapa
puncak kejayaan dan menyisakan banyak peninggalan yang dikagumi dunia,
pada jaman dahulu tanaman obat merupakan produk yang diandalkan
masyarakat untuk pemeliharaan kesehatannya. Banyak jenis tanaman yang
digunakan secara tunggal maupun ramuan terbukti sebagai bahan pemelihara
kesehatan. Pengetahuan tanaman obat yang ada di wilayah Nusantara
bersumber dari pewarisan pengetahuan secara turun-temurun, dan terus-
menerus diperkaya dengan pengetahuan dari luar Nusantara, khususnya dari
Cina dan India. Tetapi dengan masuknya pengobatan modern di Indonesia,
dengan didirikannya sekolah dokter jawa di Jakarta pada tahun 1904, maka
secara bertahap dan sistematis penggunaan tanaman obat sebagai obat telah
|
ditinggalkan. Dan telah menggantungkan diri pada obat kimia modern,
penggunaan tanaman obat dianggap kuno, berbahaya dan terbelakang.
Sebagai akibatnya masyarakat pada umumnya tidak mengenal tanaman obat
dan penggunaannya sebagai obat. Namun masih ada sebenarnya upaya yang
melestarikan dan memanfaatkan tanaman obat dalam dokumentasinya seperti
K. Heyne, menulis buku Tanaman Berguna Indonesia,. Dr. Seno
Sastroamidjojo, dengan bukunya Obat Asli Indonesia. Dan beberapa upaya
mengembangkan pengetahuan tanaman obat Indonesia dan aplikasinya dalam
pengobatan. Saat ini obat herbal digunakan di klinik pengobatan Tradisional
RS.Dr.,Sutomo Surabaya dan beberapa rumah sakit besar di Jakarta juga sudah
menyediakan obat herbal.
Beberapa dekade terakhir ini terdapat kecenderungan secara global untuk
kembali ke alam. Kecenderungan untuk kembali ke alam atau back to
nature, dalam bidang pengobatan pada herbal ini sangat kuat di Negara-
negara maju dan berpengaruh besar di Negara-negara berkembang seperti
Indonesia. Lembaga-lembaga pendidikan pelatihan herbal pun kini telah
banyak diminati masyarakat. Pentingnya Kepedulian kita akan tanaman obat
atau herbal yang telah sejak jaman dulu kala perlu dilestarikan dan diterapkan
seperti negara-negara lain yang telah menggunakan herbal sebagai obat
leluhur.
2.
Potensi Tanaman Obat Indonesia
Tanaman obat di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk
berkembang baik di pasar domestik maupun luar negeri. Karena Indonesia
memiliki prosentase permintaan pasar akan tanaman obat yang cukup banyak.
Peluang ini seharusnya dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya. Namun
budidaya tanaman obat di Indonesia masih lemah dikarenakan pengelolaan
tanaman obat yang masih menggunakan cara tradisional sehingga kurang
optimal dalam memenuhi permintaan domestic dan dunia. Selain itu tanaman
obat biasanya dikerjakan secara turun - temurun oleh masyarakat sekitar desa
atau yang bertempat tinggal dekat dengan hutan, yang pada jaman sekarang
mungkin mayoritas pengelolanya bukan generasi muda. Oleh karena itu perlu
ditanamkan sedari dini jiwa nasionalisme bahwa warisan budaya obat
tradisional ini perlu dilestarikan.
Kelebihan dan Kekurangan Tanaman Obat
Kelebihannya adalah :
1.
Tanaman obat memiliki efek samping yang relatif kecil.
2.
Sangat efektif untuk penyakit yang sulit disembuhkan dengan obat kimia.
3.
Harganya murah, bahkan dapat ditanam sendiri, untuk jenis tanaman
tertentu.
4.
Penyembuhan bersifat perlahan tapi pasti.
Kelemahannya adalah :
1.
Efek farmakologisnya rendah.
2.
Bahan baku obat belum standar.
3.
Umumnya bahan-bahan tanaman obat belum teruji klinis sehingga masih
rentan tercemar mikroorganisme.
|
2.4 Data Hasil Survey
2.4.1 Kuesioner
1.
Hasil Kuesioner
Hasil survey projek ini adalah, Masyarakat yang tertarik untuk mengetahui
seputar budaya obat tradisional sebagai tradisi kebanyakan adalah perempuan
dengan profesi terbanyak adalah mahasiswa yang berumur 20 tahun ke atas.
Masyarakat pada saat ini lebih cenderung tidak pernah menanam sendiri di
pekarangan rumah / melakukan budidaya tanaman obat secara pribadi,
kebanyakan membeli obat di apotik atau membeli ramuan untuk diseduh.
Kebanyakan konsumsi obat saat ini didominasi oleh obat generic / kimia yang
cenderung memiliki efek yang lebih cepat menyembuhkan dibandingkan
dengan obat tradisional yang cenderung lama dan bertahap. Masyarakat pada
jaman sekarang kurang minat untuk merebus sendiri obat atau bahkan
menanamnya di rumah karena terlalu ribet atau tidak memiliki waktu untuk
merawat tanaman.
Beberapa deskripsi mereka mengenai obat tradisional kebanyakan mengingat
rasa dan bau serta khasiatnya yang tidak menimbulkan efek samping karena
telah ada secara turun-temurun sejak nenek moyang. Walaupun cenderung
lebih suka mengkonsumsi obat generik dibandingkan dengan obat tradisional,
mereka banyak mengetahui tentang macam-macam tanaman obat di sekitar
mereka. Kebanyakan yang disebutkan merupakan tanaman obat yang berupa
rempah-rempah indonesia seperti kencur, kunyit, jahe, ada juga yang
menyebutkan daun-daunan seperti sirih, daun dewa, kumis kucing, ada pula
beberapa yang menyebutkan buah-buahan seperti jeruk nipis. Sebagian besar
tanaman yang disebutkan berasal dari Indonesia dan ada di sekitar kita. Ini
membuktikan bahwa tidak sulit untuk mendapatkan pengobatan secara alami
dan tradisional sedangkan bahan tanaman obatnya saja ada di sekitar
kehidupan kita. Hanya individunya yang mungkin lebih menyukai sesuatu hal
yang serba modern sesuai perkembangan jaman saat ini.
Ketika di data mengenai negara penghasil obat tradisional terbesar China
mendapat peringkat nomor 1, dan Indonesia nomor 2, selanjutnya menurut
mereka efektifitas dari obat tradisional memang terpecaya karena terbuat dari
bahan yang alami dan telah ada dari generasi ke generasi, serta dapat
dikonsumsi oleh semua umur. Mengenai pelestarian Obat tradisional sebagai
warisan negara dirasa perlu sehingga dibutuhkan media komunikasi salah
satunya berupa buku untuk menunjang pelestariannya dengan target pembaca
(primer : 42%) mengarah pada remaja dan target pembaca (sekunder : 32%)
Dewasa, ibu-ibu atau bapak-bapak. Untuk menarik minat pembaca dikalangan
generasi muda dibutuhkan visual yang menarik dan isi bukunya tidak terlalu
berat namun mengedukasi.
2.4.2 Wawancara
|
![]() Gambar 2.2 Taman Apotik Hidup TMII
1.
Sesi Wawancara
Lokasi
: di Taman Apotik Hidup, Taman Mini Indonesia Indah,
Jakarta Timur
Narasumber
: Bpk. Yohanes
Profesi
: Pimpinan pengurus Taman Apotik Hidup, TMII
Gambar 2.3 Galeri Air Mancur TMII
2.
Hasil Wawancara
Sebagian kekayaan alam Indonesia berupa keanekaragaman hayati, yang
dapat kita lihat di Taman Apotik Hidup ini, disini tersedia berbagai macam
tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Tempat wisata ini
dipelopori oleh Almh. Ibu Tien Soeharto sebagai ibu Negara pada masanya
saat itu. Disini dibudidayakan tanaman obat dari berbagai penjuru Indonesia
dan kebanyakan tanaman obat ini juga masih bisa tumbuh / ditanam di
halaman rumah atau bahkan tumbuh liar di pekarangan rumah kita. Di dalam
Taman ini terdapat rumah yang merupakan galeri yang berisikan sejarah
hingga proses pengolahan jamu khas Indonesia (Jamu Air Mancur). Menurut
wawancara, peminatan pengunjung taman apotik hidup ini kebanyakan berasal
|
![]() dari sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan di bidang farmasi yang
membutuhkan surfey / data untuk tugas dan orang-orang dalam organisasi
khusus tertentu yang hendak menikmati alam sekaligus menambah
pengetahuan (Ibu-ibu pengajian, arisan / piknik keluarga). Efektifitas dari
tanaman obat berdasarkan narasumber mengatakan, sangat efektif karena
banyak pembuktian yang telah ada dari jaman nenek moyang hingga sekarang.
Gambar 2.4 Proses Produksi Jamu Gambar 2.5 Tanaman Obat
2.5 Profil Pembaca
Yang menjadi taget pembaca dari perancangan desain buku ini adalah:
1.
Demografi
Gender
: pria, wanita
Usia
: 16 21 th
Strata Sosial
: menengah keatas (B-A)
2.
Geografi
Wilayah
: perkotaan
Iklim
: tropis
3.
Psikologi
Personality
: Seorang pelajar, orang yang aktif, rajin, suka bereksplorasi,
berjiwa nasionalisme, senang bersosialisasi, senang membaca, mengutamakan
kesehatan, senang dengan alam, higienis dan berbudaya.
Life Style
: Seorang yang hobi menanam tanaman, berkumpul bersama
teman dan hobi jalan-jalan.
2.6 Analisa Produk
2.6.1
Judul Buku
Perancangan desain komunikasi visual publikasi buku dengan judul
Health Starts Here buku khasiat tanaman obat Indonesia.
2.6.2
Konsep Buku
Judul buku Health Starts Here ini berdasarkan dari isi buku yang di
tampilkan, yaitu macam / jenis tanaman obat yang merupakan sumber
atau solusi kesehatan masyarakat, yang dimana manusia itu pada
dasarnya merupakan salah satu bagian dari alam (back to nature). Buku
ini berupa buku ilustrasi dari segala macam jenis tanaman obat
Indonesia yang dibagi berdasarkan pengelompokan bentukan ciri
|
visual berupa, rempah-rempah, bunga-bungaan, daun-daunan, dan
buah-buahan. Dalam pemilihan tanaman obat berupa rempah, bunga,
daun dan buah yang akan dibahas dalam buku ini
berdasarkan :
1.
Khasiat
2.
Mudah ditemukan di sekitar kita
Ilustrasi yang digambarkan dalam buku ini diambil berdasarkan
keunikan, khasiat dan manfaat dari tanaman obat. Ilustrasi
tersebut kemudian dipadukan dengan unsur-unsur dinamis berupa
shape, stroke, pattern sampai elemen grafis yang berupa sulur-sulur
organis yang mengelilingi setiap poin penting dari gambar yang perlu
diperhatikan, selain itu elemen grafis ini menambah kesan dekoratif
dan menekankan kealamiahan dari buku ini. Elemen grafis ini juga
mengarahkan mata pembaca ketika membuka halaman per halaman
saat membaca buku ini.
Keunikan dari buku ini terdapat pada desain ilustrasi dan pewarnaan
pada buku yang dibuat yaitu pada gambar yang menggambarkan
tanaman obat diberikan warna hitam putih dengan penggunaan stroke
di dalamnya dan tekstur dari karton yang berkesan klasik. Sedangkan
pada gambar tanaman obat dan elemen grafis pendukungnya
menggunakan warna turunan dari warna pokok tanaman yang dibahas,
berupa warna-warna pada color wheel mulai dari complementary,
analogous, monochromatic, tints hingga pentagram. Warna-warna
yang akan digunakan dalam satu halaman pembahasan menciptakan
mood tersendiri sesuai dengan pembahasan tanamannya. Sehingga
dalam pemilihan harus lebih peka.
Perancangan buku ini, Untuk ukuran sebuah buku yang mudah untuk
dibawa-bawa, yaitu ukuran kurang lebih 20x20 cm (berbentuk
persegi). Buku ini menggunakan kertas khusus dan dicetak sedemikian
rupa sesuai dengan desain / kebutuhan.
2.6.3
Spesifikasi Buku
Buku ini berisikan beberapa informasi & ilustrasi mengenai tanaman-
tanaman obat yang ada di nusantara namun dekat keberadaannya
dengan kehidupan kita sehari-hari. Buku ini merupakan buku koleksi
pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam mengenai tanaman obat.
2.6.4
Daftar Isi
1.
COVER DEPAN
2.
JUDUL DALAM
3.
Penulis / Penyunting / Penerbit
4.
Daftar isi
5.
Gambar Ilustrasi Indonesia
6.
Isi:
1.
Subbab Rempah-rempah
-
Kencur
-
Temulawak
|
-
Sereh
-
Cengkih
-
Jahe
-
Bawang putih
-
Bawang Merah
-
Pala
-
Kunyit
-
Lada
7.
Free content ( quotes atau gambar)
2.
Subbab Bunga-bungaan
-
Bunga Pukul empat
-
Bunga sepatu
-
Bunga Kenanga
-
Bugenvil
-
Mawar
-
Melati
-
Lily
-
Lavender
-
Pacar air
-
Teratai
8.
Free content ( quotes atau gambar)
3.
Subbab Daun-daunan
-
Adas
-
Daun dewa
-
Mint
-
Sendok
-
Kemangi
-
Kayu putih
-
Pandan wangi
-
Sirih
-
Saga
-
Gandarusa
9.
Free content ( quotes atau gambar)
4.
Subbab Buah-buahan
-
Delima
-
Jambu biji
-
Jeruk nipis
-
Buah Naga
-
Kelapa
-
Markisa
-
Melon
-
Murbei
-
Nanas
-
Pepaya
10. Free content ( quotes atau gambar)
11. COVER BELAKANG
2.7 Data Penerbit
2.7.1 Kompas Gramedia
|
![]() Gambar 2.6 Kompas Gramedia
2.7.1.1 Latar Belakang
Kompas Gramedia pertama kali didirikan oleh Petrus Kanisius Ojong (P.K.
Ojong), kemudian diteruskan oleh Jakob Oetama dan hingga saat ini dipegang
oleh Agung Adiprasetyo sebagai Chief Executive Officer. Para pendiri
Kompas Gramedia ini memiliki visi untuk berperan serta dalam
pengembangan intelektual masyarakat Indonesia, sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan dan masa depan mereka. Disamping itu juga
bertujuan untuk mendorong minat baca masyarakat Indonesia, sehingga
kehidupan mereka dapat berubah melalui kekuatan pengetahuan.
Yang menjadikan Grup Kompas Gramedia seperti saat ini diawali dengan
kerendahan hati. Bp. Oetama mengawali karirnya sebagai wartawan dengan
hasrat untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan untuk masyarakat.
Dengan pemikiran ini, ia menerbitkan untuk pertama kalinya majalah Intisari
pada tahun 1963 dengan Bp. P.K.Ojong. Majalah ini mirip versi Bahasa
Indonesia dari Reader's Digest dan terbukti sangat sukses. Majalah ini masih
diterbitkan sampai saat ini. Dua tahun kemudian pada tanggal 28 Juni 1965, Ia
dan Bp. Ojong memulai sebuah koran harian Kompas. Kompas telah menjadi
koran yang paling banyak dibaca di Indonesia dengan sirkulasi terluas.
Toko Buku Gramedia didirikan 02 Februari 1970 oleh P.K. Ojong, dengan
misi Ikut serta dalam upaya mencerdaskan bangsa dengan menyebarluaskan
penegtahuan plus informasi melalui berbagai sarana usaha ritel dan distribusi
buku, alat sekolah dan kantor serta produk multimedia, ditandai dengan
pelayanan unggul, manajemen proaktif dan perilaku bisnis yang sehat.
2.7.1.2 Ragam Produk
Semula pada saat berdiri Toko Buku Gramedia hanya menawarkan buku.
Namun saat ini ragam produknya sudah semakin berkembang, kami
menyediakan produk buku dan non-buku yang ada di Toko Buku Gramedia.
Antara lain stationery, fancy, peralatan kantor, peralatan olahraga, dan produk
berteknologi tinggi seperti CD-ROM, audio-video book, dan berbagai produk
lain. Pemasaran produk tersebut, didukung ratusan penerbit dan pemasok
dalam dan luar negeri, termasuk didalamnya beberapa penerbit intern KKG,
seperti: Gramedia Pustaka Utama, Elex Media Komputindo, Gramedia Widya
Sarana, Bhuana Ilmu Populer, dan Penerbit Gramedia Majalah. Gramedia
Online, Mengantisipasi perkembangan ilmu dan teknologi, Toko Buku
Gramedia membentuk 'Gramedia Online'. Anda dapat mengakses informasi
dan mendapatkan produk buku dan non buku yang diminati melalui jaringan
internet dengan aman. Kami berusaha menjadi toko online yang terlengkap,
baik dari kategori produk maupun kecepatan layanan. Jangkauan layanan kami
mencakup seluruh Indonesia, bahkan sampai ke pelosok hingga luar negeri.
|
![]() 2.8 Data Kompetitor
2.8.1 Buku Pintar Tanaman Obat
Gambar 2.7 Buku Pintar Tanaman Obat
Sudah sejak jaman dahulu, masyarakat Indonesia mengenal dan menggunakan
tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya menanggulangi berbagai masalah
kesehatan, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan modern
menyentuh masyarakat. Selain lebih ekonomis, efek samping ramuan herbal sangat
kecil. Karena itu, penggunaan obat herbal alami dengan formulasi yang tepat sangat
penting dan tentunya lebih aman serta efektif.
Buku ini berisi kumpulan informasi tentang ratusan jenis tanaman obat beserta khasiat
dan manfaatnya dalam mencegah dan mengobati berbagai jenis penyakit, baik
penyakit ringan maupun berat. Buku ini juga dilengkapi dengan ramuan tradisional
untuk mengatasi berbagai jenis penyakit. Untuk lebih mengenal sosoknya, buku ini
juga dilengkapi dengan galeri foto tanaman obat.
Buku ini diterbitkan oleh PT Agromedia Pustaka
Redaksi : Jl. H.Montong No.57 Ciganjur, Jagakarsa Jakarta Selatan 12630
Tlp. (021) 7888 3030 ext.213, 214, 216, faks. (021) 727 0996
E-mail : redaksi@agromedia.net
Cetakan pertama pada tahun 2008.
Analisa Buku
Buku ini dilihat dari isinya memiliki kelengkapan yang cukup memadai untuk
memenuhi informasi mengenai jenis-jenis tanaman obat. Isinya sebagian besar berupa
tulisan dan sedikit sentuhan fotografi, namun untuk target pembaca remaja mungkin
buku ini sedikit terlihat membosankan. Cover buku ini didominasi oleh warna hijau /
natural, karena ini merupakan buku mengenai tanaman-tanaman yang cenderung
bersifat go green, namun warnanya cenderung masih monotone / terlalu formal. Pada
cover buku ini hanya mengaplikasikan teori grid, fotografi dan tipografi. Namun
pengaplikasiannya masih standar atau kurang diolah.
2.8.2 Buku Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia (Dr. Abednego Bangun, SH,
MHA)
|
![]() Gambar 2.8 Ensiklopedia Tanaman Obat
Kebaikan alam yang tak terhingga, alam telah menyediakan segala keperluan hidup
manusia, alam juga telah menyediakan obat untuk semua mahluk hidup. Jika saja
manusia rajin mencari dan menggali ilmu obat-obatan dari alam tumbuh-tumbuhan
(herbal) maka tidak diperlukan obat-obatan kimia yang sangat berbahaya jika salah /
keliru diresepkan, bahkan menimbulkan efek samping yang sangat beresiko tinggi
kepada kesehatan. Buku Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia, sebuah buku yang
sangat istimewa menampilkan 101 jenis tumbuhan obat yang ada di bumi nusantara.
Gambar 2.9 Ensiklopedia Tanaman Obat 2
Melalui buku ini kepada Anda akan dibukakan berbagai rahasia tanaman yang dapat
mengobati berbagai macam penyakit manusia. Buku ini juga akan menuntun Anda
untuk menjadi seorang peramu obat-obatan herbal yang terampil jika saja Anda mau
mempelajari dan mencobanya dengan rajin dan tekun. Buku ini sangat mudah
dipahami karena menampilkan gambar asli (warna) setiap tanaman untuk mencegah
kesalahan menentukan tanaman yang dimaksud. Anda kemungkinan bisa
terkesima/menyesali akan sebuah tanaman yang Anda pikir tidak berguna selama ini
padahal sangat berguna sebagai obat yang ada disekitar atau di pekarangan Anda
padahal sedang tumbuh subur disana yang barangkali Anda sering bersihkan dan
buang untuk/dibakar percuma setelah Anda mengenalinya melalui buku yang
istimewa ini. Buku ini telah menjadi best seller sejak peluncuran perdananya bulan
Mei 2012 yang lalu.
|
![]() Analisa Buku
Buku ini memiliki isi informasi yang lengkap di dampingi oleh susunan ramuan-
ramuan herbal yang terampil agar dapat di prektekkan di rumah. Isi buku ini disertai
dengan fotografi tanaman obat yang jelas dengan warna dengan gambar asli untuk
mencegah menentukan tanaman yang dimaksut. Cover buku ini cenderung simple dan
formal dengan beberapa sentuhan foto yang memiliki komposisi yang pas. Namun
masih terlalu standar desain cover buku yang hanya memanfaatkan fotografi semata
untuk menjelaskan isi dari buku tersebut. Judul buku juga menggunakan font tipografi
biasa yang tidak diolah. Warna yang digunakan adalah warna-warna yang natural dan
segar/ fresh.
2.9 Analisa SWOT Buku
1.
Strength:
Menggunakan illustrasi yang unik dan menarik pembaca
Materi yang singkat dan jelas
Dikemas secara praktis & menarik
2.
Weakness:
Menentukan aplikasi media penunjang buku yang tepat
Penggunaan bahasa dan penulisan yang benar
3.
Opportunity:
Minat pembaca yang lebih mudah menangkap informasi melalui visual
Minat masyarakat akan pelestarian tanaman herbal yang semakin
berkembang
4.
Threat:
Buku pengetahuan / Ensiklopedia
Kurangnya pengetahuan dan kecintaan akan obat tradisional sebagai
warisan karena jaman yang semakin modern
Banyaknya pengobatan modern saat ini menggeser obat tradisional
sebagai kebutuhan utama kesehatan masyarakat
Banyaknya pengobatan tradisional tionghoa yang terkenal akan
khasiatnya, membuat tanaman obat nusantara kurang diminati.
|