Start Back Next End
  
Prosesi tradisi dan ritual adat Yogyakarta sudah dilakukan sejak
zaman sejarah. Budaya Yogyakarta berpusat pada kehidupan dan kebiasaan
dari keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang pada akhirnya, seluruh
masyarakat ikut melakukan prosesi tersebut. Namun pada dasarnya budaya
jawa tidak membiasakan untuk mencatat segala kejadian, maka itu tidak ada
pencatatan tanggal dan tempat jelas tradisi dan ritual Yogyakarta dilakukan.
Prosesi tradisi dan ritual biasa dilakukan di tempat tinggal atau
dirumah masing-masing guna untuk menghemat biaya, namun dewasa ini
banyak juga masyarakat yang menyewa tempat lain utnuk melakukan prosesi.
Untuk kehidupan di keraton, biasanya prosesi untuk wanita dilakukan di area
keputren dan biasanya hanya boleh dimasuki oleh kaum wanita saja. Namun
untuk di daerah Yogyakarta sendiri justru sudah tidak banyak yang
melakukan serangkaian prosesi tradisi dan ritual untuk wanita karena alasan
finansial, namun untuk di daerah Jakarta masih cukup banyak yang
melakukan prosesi tersebut walaupun tidak semua prosesi dilakukan.
Biasanya masyarakat hanya melakukan prosesi tradisi dan ritual hanya pada 3
tahapan kehidupan yaitu pernikahan, kehamilan dan kelahiran. Namun,
itupun tidak semua dilakukan secara bertahap dan lengkap.
2.1.4  Kuesioner
Mengambil sample dari 103 responden umum yakni warga negara
Indonesia yang sebagian besar berdomisili di Jakarta dan berusia 20-30 tahun,
mereka mengaku memiliki pengetahuan akan budaya jawa tengah namun 64
responden diantaranya tidak mengetahui adanya tradisi dan ritual adat
Yogyakarta khususnya untuk wanita. 
Mereka juga tidak mengetahui bahwa tradisi dan ritual tersebut
dilakukan pada fase kehidupan dari lahir hingga meninggal.
Ironisnya, 60
responden mengatakan bahwa mereka berasal dari jawa. 32 responden
diantaranya sangat asing mendengar istilah-istilah ritual Yogyakarta seperti
selapanan, tedak siten, midodareni, dan lain lain.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter