masalah sulit tisur daripada menggunakan valium, karena valium dapat
menghambat atau memperpendek tahapan bermimpi dalam tidur. Pada tahun
2005, tercatat 1.500-an kematian di Amerika disebabkan overdosis valium.
Sedangkan pengguna ganja sama sekali tidak memiliki catatan kematian ataupun
overdosis.
Pada tahun 1890 J.R Reynolds, dokter pribadi ratu Victoria mengatakan,
ganja adalah obat paling efektif untuk mengatasi masalah sulit tidur
dibandingkan semua obat-obatan lain.
o
KANKER DAN LEUKIMIA
Kanker adalah penyakit mematikan yang memiliki ciri-ciri tumbuhnya
sejumlah sel secara tidak terkontrol (pertumbuhan dan pembelahan berlebihan
yang tidak normal), invasi (memasuki dan menghancurkan jaringan
disekitarnya) dan metastasis (menyebar ke bagian lain badan lewat darah atau
cairan getah bening).
Kanker disebabkan oleh kelainan genetis dari sel yang diakibatkan
oleh karsinogen, asap rokok, radiasi, zat-zat kimia dan infeksi. Penyebab lainnya
adalah mutasi genetis pada saat pembelahan sel atau kelainan genetis yang
memang diturunkan dari keluarga.
Kemoterapi adalah salah satu cara pengobatan bagi penderita kanker,
cara ini membunuh sel-sel kanker dan juga sel yang sehat. Efek sampingnya
adalah mual-mual berlebihan, muntah-muntah, kerontokan rambut dan
berkurangnya sel darah merah. Efek samping tersebut menimbulkan depresi bagi
penderita bahkan beberpa diantaranya berhenti mengikuti pengobatan
kemoterapi dan pasrah menerima kematian.
Ganja dikenal memiliki efek menghilangkan rasa mual, mengatasi
depresi dan mengembalikan napsu makan. Hal ini dapat menjadi pencerahan
bagi para penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi.
Selain hal tersebut diatas, penemuan paling mutakhir menunjukkan
bahwa ganja memiliki potensi yang lebih besar dalam pengobatan kanker. Ganja
memiliki kemampuan membunuh berbagai jenis sel tumor dan menghambat
metastasis (penyebaran) sel-sel tersebut.
Zat psikoaktif delta-9-THC yang terkandung dalam ganja terbukti
mampu menghambat replikasi sel kanker payudara, membunuh sel-sel kanker
|