![]() 8
Tabel 2.2. Karakteristik dan Komposisi Sampah DKI Jakarta 2012, Dinas Kebersihan
Pemerintah Provinsi Jakarta (2012:102)
2.1.3 Plastik
Plastik banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia, mulai
darin keperluan rumah tangga hingga industri. Penggunaan plastik yang paling
umum adalah sebagai kemasan pangan, plastik digunakan mulai dari proses
pengolahan pangan hingga pangan siap disantap.
Penggunaan plastik sebagai pengemas pangan terutama karena
keunggulannya dalam hal bentuknya yang fleksibel sehingga mudah mengikuti
bentuk pangan yang dikemas, berbobot ringan, tidak mudah pecah, bersifat
transparan atau tembus pandang, mudah diberi label dan dibuat dalam aneka
warna, dapat diproduksi secara massal, harga relative murah dan terdapat
berbagai jenis pilihan bahan dasar plastik.
Walaupun plastik memiliki banyak keunggulan, terdapat pula
kelemahan plastik bila digunakan sebagai kemasan pangan, yaitu jenis tertentu
(misalnya PE, PP, PVC) tidak tahan panas, berpotensi melepaskan migran
berbahaya yang berasal dari sisa monomer dari polimer dan plastik merupakan
bahan yang sulit terbiodegradasi sehingga dapat mencemari lingkungan.
B
Sampah Non-Oragnik
44,63 %
1
Kertas
20,57 %
2
Plastik
13,25 %
3
Kayu
0,07 %
4
Kain & Tekstil
0,61 %
5
Karet / Kulit Tiruan
0,19 %
6
Logam / Metal
1,06 %
7
Kaca / Gelas
1,91 %
8
Sampah Bongkahan
0,81 %
9
Sampah B3
1,52 %
10
Lain-lain (Batu, Pasir, dll.)
4,65 %
Total
100 %
|