![]() 15
2.4.2
Yayasan TIFA
PROFIL
Yayasan Tifa, selanjutnya disebut Tifa adalah lembaga dana (grant
making institution) yang bertujuan memperkuat masyarakat warga
dan mengembangkan masyarakat terbuka di Indonesia.
Tifa bertujuan untuk menumbuhkan pemimpin-pemimpin muda yang
akuntabel, mengembangkan mekanisme partisipasi publik dalam
pembuatan kebijakan, mempromosikan perdamaian melalui keadilan
dan penegakan hukum serta mempromosikan open society melalui
pembaharuan hukum. Yayasan Tifa saat ini fokus pada empat
Program Prioritas yaitu Tata Pemerintahan Daerah (Local
Governance), Hak Asasi Manusia (Human Rights), Pluralisme
(Pluralism) dan Access to Justice. Program Penguatan Kapasitas
Organisasi Masyarakat Warga (Capacity Building) dan Media,
menjadi program pendukung yang mensinergikan program-
programnya dengan keempat Program Prioritas Tifa.
Pemberdayaan perempuan, penegakan hak asasi manusia,
penyelesaian dan pencegahan konflik serta reformasi dan penegakan
hukum adalah isu yang mendasari program-program Tifa. Disamping
itu, Tifa pada tahun 2004 ini mempunyai 3 (tiga) fokus daerah yaitu
Aceh, Lampung dan Banten.
MISI
Tifa mengembangkan masyarakat terbuka di Indonesia, yang
menghormati perbedaan, mematuhi hukum, keadilan dan persamaan.
Sementara visi Tifa adalah sebuah komunitas dimana penduduk,
pemerintahan serta sektor bisnis mendukung hak-hak pribadi,
terutama hak dan pandangan perempuan, kelompok minoritas dan
kelompok masyarakat yang tidak diuntungkan lainnya; serta
memupuk solidaritas dan pemerintahan yang baik.
Strategi Tifa untuk mewujudkan visi dan misinya adalah melalui
penguatan masyarakat warga.
PROGRAM
Penguatan suara masyarakat untuk pengaruhi kebijakan.
Yayasan Tifa mendukung prakarsa dan aktifitas yang bertujuan
menguatkan suara masyarakat, untuk memastikan bahwa kepentingan
mereka diperhatikan dalam proses pengambilan kebijakan. Di tahap
ini, Tifa fokus pada tiga daerah: Aceh, Banten dan Lampung. Kendati
demikian, kesempatan bagi
Organisasi Masyarakat Warga di seluruh
Indonesia masih terbuka.
2.5
Analisa SWOT
2.5.1
Strength (Kekuatan)
Kurangnya penyampaian pendidikan mengenai Pancasila,
Kurangnya kesadaran diri masyarakat Indonesia.
|