![]() 3
Wawancara pertama, dilakukan di komplek keraton Yogyakarta, menemui
seorang abdi dalem yang bernama R. Handoko Pawoko, seorang bapak yang
berumur 63 tahun ini, masih mengingat jelas beberapa pantangan Jawa serta
perhitungan-perhitungan dalam primbon, namun ia sendiri mengaku bahwa hal-hal
seperti itu tidak lagi diterapkan ke anak cucunya, meskipun sesekali beberapa kerabat
sering menanyakan perhitungan primbon kepadanya.
Sebagai orang yang hampir paham mengenai budaya Jawa, ia pun dapat
memberikan penjelasan logis yang tepat dari beberapa pantangan yang saya berikan.
Gambar 2.2: Bapak Prof. Dr. Kasidi Hadiprayitno, M.Hum.
Wawancara kedua, saya menemui seorang budayawan,
guru filsafat,
sekaligus dosen UGM yaitu Prof. Dr. Kasidi Hadiprayitno, M.Hum. Diwawancara
kedua ini, saya mendapatkan banyak pengertian dan penjelasan dari primbon,
pantangan atau gugon tuhon dalam budaya Jawa. Serta contoh konkritnya dalam
kehidupan sehari-hari. Budaya Jawa seakan-akan sudah menjadi santapan sehari-hari
dalam kehidupan beliau.
Oleh karena itu, dalam wawancara-wawancara tersebut saya mendapatkan
banyak masukan mengenai apa itu primbon apa itu gugon tuhon dan apa itu
pantangan menurut budaya Jawa serta penjelasan logis dalam kehidupan sehari-hari.
|