Start Back Next End
  
15
Museum Tekstil Jakarta.
2.2.6.1 Perawatan Kain
Tekstil Tradisional umumnya
berbahan dasar organik, baik yang
berasal dari tumbuhan (katun, linen), maupun yang berasal dari hewan
(wool, sutera) sehingga mudah mengalami kerusakan terutama diwilayah
tropis yang memiliki suhu dan kelembapan tinggi. Oleh karenanya
diperlukan perawatan untuk menjaga koleksi tekstil yang dimiliki.
Berikut adalah faktor Penyebab Kerusakan Tekstil,
1.
Cahaya,
menyebabkan warna pudar, kain kering dan serat
menjadi rapuh. Kerusakan oleh cahaya bersifat kumulatif dan
tidak dapat diperbaiki. Oleh karenanya dilakukan
peminimalisiran paparan cahaya terhadap kain misalnya dengan
tirai atau menutup jendela, serta tidak menggunakan sorot
lampu yang kuat. Display juga perlu dirotasi secara berkala, dan
jika koleksi dipindahkan harus ditutupi dengan katun. 
2.
Suhu dan Kelembapan, suhu yang tinggi dan sirkulasi udara
yang buruk mempercepat kerusakan tekstil karena jamur dan
serangga menjadi mudah berkembang biak. Suhu ideal untuk
tekstil adalah 22
oC
25
o
C dengan kelembapan antara 50% -
60%. Untuk menjaga kelembapan udara digunakan dehumidifier
ataupun silica gel atau arang. Fluktuasi suhu yang ekstrim juga
dapat menyebabkan ekspansi dan kontraksi pada serat. Sehingga
sebaiknya fluktuasi diminimalisir. Kipas Angin juga dapat
digunakan untuk sirkulasi udara.
3.
Debu dan Kotoran,
dapat menyayat serat tekstil dan
menyebabkan kerusakan. Oleh karenanya perlu dijaga
kebersihan ruang display dan penyimpanan. Pembersihan tekstil
secara berkala dengan vacuum perlu dilakukan.
4.
Jamur dan Serangga merusak tekstil baik secara fisik maupun
kimia. Jamur menyebabkan bercak dan melemahkan struktur
tekstil karena hifanya menembus serat. Serangga memakan serat
dan menyebabkan lubang pada tekstil dan residunya
menyebabkan noda. Serangga yang sering merusak antara lain
ngengat, kutu, rayap, kumbang dan kecoa. Oleh karenanya pada
koleksi tekstil yang baru datang perlu di periksa keberadaan
jamur dan serangga agar tidak menyebar ke tekstil lain. Apabila
ada jamur, selama 1-2 jam kain dijemur dibawah matahari
setelah itu partiker jamur dibersihkan dengan kuas dan vacuum.
Setelah itu jamur dan serangga dapat di basmi dengan cara
freezing atau fumigasi.
5.
Penyimpanan Tekstil, agar tekstil tidak cepat rusak perlu
diperhatikan cara penyimpanannya. Untuk testil yang berukuran
besar dilakukan penggulungan diatas pipa PVC yang dilapisi
busa dan kain blacu steril. Untuk tekstil berukuran kecil
disimpan dengan cara dihampar dan dibungkus dengan kertas
bebas asam. Untuk tekstil yang berbentuk busana dapat
digantung dengan menggunakan hanger. Untuk tekstil yang
memiliki ornamen berat  dihampar.
2.2.6.2 Konservasi Tekstil
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter