![]() 13
yang signifikan terhadap perkembangan sastra Indonesia
mengakibatkan banyak arsip karya-karyanya yang tak diterbitkan oleh
penerbit resmi dan besar pun tercecer dan hilang. Hal ini juga diperburuk
dengan kecenderungan Afrizal Malna yang hidup berpindah-pindah
kota/ nomaden. Gunawan Maryanto, sebagai salah satu penggiat seni dan
budaya, termasuk sastra, memiliki ketertarikan untuk merapikan arsip
puisi-puisi Afrizal Malna tersebut.
Omahsore, sebuah penerbit independen yang berbasis di
Yogyakarta dan Jakarta, yang sebelumnya telah menerbitkan buku-buku
karya Gunawan Maryanto, pun menyambut inisiatif Gunawan Maryanto
untuk menerbitkan kumpulan-kumpulan puisi Afrizal Malna. Empat
judul buku kumpulan puisi yang menjadi judul tiap babnya diterbitkan
ulang oleh Omahsore sebagai sebuah upaya pengarsipan, termasuk
dengan menerbitkan keempat
buku terdahulunya ke dalam satu buku:
Pada Bantal Berasap.
2.3. Data Target
2.3.1. Demografis :
Usia
: 22 35 tahun
SES
: B A
Kelamin
: Perempuan dan laki-laki
Pekerjaan : penikmat dan
pengamat sastra, pekerja budaya, pekerja
grafis, dan akademia seperti dosen dan mahasiswa.
Geografis :
Kota-kota besar Indonesia, dengan Jakarta pada
khususnya.
|