2.2. Data Umum
2.2.1. Sejarah Singkat FRETILIN
FRETILIN didirikan pada tanggal 11 September 1974 setelah Revolusi Carnation di
Portugal bulan April tahun itu. Pendirinya termasuk Francisco Xavier do Amaral (Presiden),
Nicolau Lobato (belakangan menjadi Presiden DRET, dibunuh oleh tentara Indonesia bulan
Desember 1978), Mari Alkatiri dan Jose Ramos Horta (Sekretaris). FRETILIN menggantikan
ASDT (Associacao Social Democrata Timorense, Asosiasi Demokrasi Sosial Timor) yang
dibentuk tanggal 20 Mei sebelumnya. Seperti digambarkan oleh namanya, FRETILIN mewakili
spektrum dan pandangan anggotanya dan memiliki komitmen pada program sosial radikal,
perubahan politik dan ekonomi dan kemerdekaan penuh. Merupakan gerakan sosial sekaligus
partai politik yang membentuk dirinya dalam skala nasional, mengangkat program kecakapan
membaca dan menulis serta proyek pembangunan lainnya dan memiliki pengikut yang kuat dari
komunitas pedesaan yang masih berlangsung hingga saat ini. Agendanya yang lebih radikal dan
retorik dan memasukkan dalam jajarannya beberapa pengikut Marx dan Lenin mengejutkan
Indonesia, juga pemerintahan-pemerintahan Barat dan bagian masyarakat Timor Timur termasuk
gereja Katolik dan partai-partai politik lainnya. Koalisi singkatnya dengan UDT berahir setelah
kudeta UDT tanggal 11 Agustus 1975. Kemudian membentuk FALINTIL (Forcas Armadas de
Libertacao Nacional de Timor-Leste, Angkatan Bersenjata Liberasi Nasional Timor Timur) pada
tanggal 20 Agustus 1975. FRETILIN menyatakan kemerdekaan pada tanggal 28 Nopember 1975
dan merupakan tulang punggung militer maupun perjuangan diplomatik hingga bulan Desember
1987 ketika, di bawah pimpinan Xanana Gusmao, gerakan kemerdekaan mengangkat strategi
persatuan nasional yang lebih inklusif. Terjadi kejahatan dan pembunuhan terhadap orang Timor
yang dituduh pengikut revolusi selama kudeta UDT dan masa-masa perlawanan awal.
FRETILIN mengadakan Konperensi Nasional Luar Biasa di Sydney, tanggal 14-20 Agustus
1998. Peserta dalam Konperensi ini termasuk anggota Komite Utama dari dalam Timor Timur,
dipimpin oleh Mau Hodu Ran Kadalak, Jose Luis Guterres (waktu itu Pimpinan Delegasi Luar
Negeri FRETILIN), Mari Alkatiri (waktu itu Sekretaris Hubungan Luar Negeri) dan Roque
Rodrigues (waktu itu Wakil di Angola). Konperensi tersebut menghasilkan:
|