Start Back Next End
  
7
a. Fiksi sains ‘keras’ atau hard science fiction, yaitu fiksi sains yang
berhubungan erat dengan perkembangan sains dan teknologi dan
membutuhkan pemahaman tentang sains dalam pembacaannya. Fiksi sains
‘keras’ juga mengacu pada sains ‘keras’ yang dibahas di dalamnya. Sains
keras yang dimaksud di sini adalah ilmu alam atau eksakta seperti fisika,
matematika, serta ilmu-ilmu yang relatif baru
seperti sibernetika danrobotika.
b. Fiksi sains ‘halus’ atau soft science fiction, yaitu fiksi sains yang
cenderung menggunakan ilmu-ilmu sains ‘halus’. Termasuk sains halus di
sini adalah ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, ekonomi, politik, dan pada
saat-saat tertentu, psikologi. Fiksi
sains ‘halus’ bisa juga memuat unsur-
unsur sains seperti fisika, matematika, atau biologi, tetapi tingkatnya masih
berada di bawah fiksi sains ‘keras’.
c. Fiksi sains space opera atau opera angkasa. Space opera adalah sub-
genre fiksi sains yang memiliki banyak formula, seperti halnya kisah koboy
dan drama percintaan yang penuh klise, sebuah kisah petualangan dengan
latar yang seolah menunjukkan ketertarikan terhadap sains dan teknologi,
yang ditunjukkan dengan adanya pesawat penjelajah angkasa, pistol laser,
atau perangkat teleportasi (pengalihan materi dari satu titik ke titik lain).
Tiga sub-genre di atas adalah klasifikasi fiksi sains yang paling umum.
Masih ada beberapa sub-genre fiksi sains lainnya yang tidak begitu terkenal,
antara lain sebagai tersebut:
a. Aliens: fiksi sains yang mengulas makhluk dari luar angkasa atau planet
lain.
b. Kloning: Fiksi sains yang ceritanya tentang rekayasa genetika, biasanya
diisi dengan konsekuensi moralnya. Contoh sub-genre
ini adalah
novel Lanang (2006) karya Yonathan Rahardjo.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter