Start Back Next End
  
6
yang disebut dengan the size constancy mechanism atau mekanisme
ketetapan ukuran. Mekanisme ketetapan ukuranlah yang menjadi penyebab
terjadinya kesalahan dalam mempersepsi ukuran, saat secara tidak sadar
otak kita menskala obyek yang dirasakan kedalam model 3D.
2.2.4 Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah persepsi yang kuat atas suatu peristiwa atau objek
yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi dapat terjadi pada setiap panca
indra yaitu penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, atau perabaan.
Meskipun halusinasi adalah bagian dari banyak penyakit, ada juga saat-
saat di mana ia dianggap normal atau umum, misalnya ketika tertidur atau
selama pengalaman religius.
Halusinasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk yang paralel dengan
indra manusia. Halusinasi visual melibatkan indra penglihatan. Halusinasi
pendengaran umumnya melibatkan pendengaran suara yang biasanya jenis
paling umum dari halusinasi. Kadang-kadang, halusinasi dapat mencakup
pengalaman suara dan visual,
profesional kesehatan mental
menggambarkannya sebagai halusinasi auditori-visual. Mencium adanya
bau atau merasakan ada sesuatu di kulit seseorang yang sebenarnya tidak
ada adalah bentuk-bentuk halusinasi. Halusinasi berkaitan dengan Psikosis
yaitu sebuah gejala gangguan mental berat di mana seseorang kehilangan
kemampuan untuk mengenali realitas atau berhubungan dengan orang lain
dan mereka biasanya berperilaku dengan cara yang tidak tepat dan aneh.
Psikosis muncul sebagai gejala dari sejumlah gangguan mental, termasuk
gangguan suasana hati dan gangguan kepribadian, skizofrenia, halusinasi,
delusi, katatonia dan penyalahgunaan zat.
2.2.5 Faktor Penyebab halusinasi
Halusinasi
tidak hanya terjadi pada orang-orang yang memiliki
gangguan kejiwaan. Pengalaman sensorik ini bisa terjadi pada siapa saja.
Hypnagogic adalah salah satu bentuk halusinasi yang terjadi saat sedang
tertidur dan halusinasi hypnopompic terjadi ketika terbangun dari tidur.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter