Start Back Next End
  
8
Halusinasi adalah persepsi panca indera yang terjadi tanpa adanya
rangsangan pada reseptor-reseptor panca indera. Dengan kata lain,
halusinasi adalah persepsi tanpa obyek. Halusinasi merupakan suatu gejala
penyakit kejiwaan yang gawat. seseorang
mendengar suara tanpa adanya
rangsangan akustik. seseorang
melihat sesuatu tanpa adanya rangsangan
visual, membau sesuatu tanpa adanya rangsangan dari indera penciuman. 
2.2.7 Realita
Realitas
adalah keadaan hal-hal yangbenar-benar ada, bukan sesuatu
yang
muncul karena dibayangkan.
Dalam definisi yang lebih luas, realita
meliputi segala sesuatu yang telah ada, walaupun itu tidak dapat
diobservasi, dipahami atau tidak. 
Filsafat, matematikawan, dan pemikir kuno dan modern lainnya,
seperti Aristoteles, Plato, Frege, Wittgenstein, dan Russell, telah membuat
perbedaan antara pemikiran yang terkait dengan realitas dan ilusi. Realita
adalah keadaan atau situasi yang sedang terjadi
saat ini
yang benar-benar
bisa kita rasakan menggunakan seluruh indra kita.
Realitas bertolakbelakang dengan apa yang disebut imajinasi, delusi,
mimpi, abstrak, 
palsu, atau fiksi. Kebenaran mengacu pada apa yang
nyata, sedangkan kepalsuan mengacu pada apa yang tidak nyata. 
Hakikat Realitas Menurut Plato
"Plato menyebut realitas adalah 
idea yaitu sesuatu yang bersifat
rohani, bukan duniawi atau ragawi". Karena menurutnya tidak ada yang
abadi didunia ragawi ini. Plato menyebutkan bahwa kita, manusia yang
hidup didunia ini adalah pantulan-pantulan dari realitas yang sebenarnya.
Realitas-realitas itu tinggal disuatu dunia yang Plato sebut Dunia Idea.
Dunia yang kekal, abadi dan yang tidak ada kekurangan didalamnya.
Semua hal yang kita lakukan berasal dari dunia idea tersebut, namun
tidak pernah sempurna. Karena kita hanya pantulan, bayang-bayang yang
hanya memiliki peluang tertinggi yaitu: Mendekati Sempurna. Semakin
mirip wujud kita dengan realias semakin baiklah hidup kita. 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter