5
2.2 Data Produk
Berikut merupakan penjelasan data-data mengenai hal yang berhubungan
dengan cerita dan karakter yang dapat mendukung pemilihan cerita untuk
film animasi series ini.
2.2.1 'Sci Fi' (Fiksi Ilimiah)
Istilah 'science fiction', menurut Aldiss dalam Sandya Maulana (2010: 15)
digunakan pertama kali dalam majalah cerita pendek 'Amazing Stories' yang
disunting oleh Hugo Gernsback dan terbit pertama kali pada tahun 1926.
Sebelum istilah 'science fiction'
digunakan, sebenarnya karya-karya fiksi
sains telah bermunculan sebelumnya. Kecenderungan pemanfaatan sains
atau ilmu pengetahuan sebagai unsur dominan dalam bangunan naratif suatu
karya fiksi ditengarai muncul sejak novel 'Frankenstein' karya Mary Shelley
yang terbit pada tahun 1818.
Kemudian pada abad ke-19, tepatnya tahun 1873 muncul seorang pengarang
Prancis bernama Jules Verne. Novelnya berjudul 'Around the World in 80
Days'
yang telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dengan judul Delapan
Puluh Hari Mengelilingi Dunia dianggap telah menggemparkan dunia. Dan
karenanya Jules Verne kemudian dianggap sebagai Bapak 'science fiction'
dunia.
Meski sudah banyak bermunculan fiksi sains di abad 19, Tetapi 'the golden
age of science fiction'
atau masa keemasan fiksi sains baru terjadi pada
dekade 1930-an dan 1940-an. Pada saat itu, fiksi sains telah menjadi sebuah
ranah populer yang dipenuhi dengan optimisme terhadap pencapaian sains
di masa depan dan peningkatan pengetahuan pembaca fiksi sains tentang
fenomena sains. Perkembangan fiksi sains yang demikian ini sejalan dengan
visi Gernsback ketika ia memulai menerbitkan majalah
'Amazing Stories'
yakni untuk menyemangati jiwa muda dengan antusiasme untuk
melakukan penelitian dan pencapaian ilmiah.
Pada dekade 1980-an hingga memasuki abad ke dua puluh satu, fiksi sains
mengalami perubahan lain dalam perkembangannya. Perubahan ini ditandai
|