Start Back Next End
  
2
2.2 
Data Umum
2.2.1 
Animasi
Seni dapat diwujudkan dan diekspresikan dalam media yang beragam.
Sekumpulan
estetika yang terdiri dari isi, gagasan dan bentuk dapat diaplikasikan ke
dalam media tulisan,
musik, video, teatrikal, seni gambar dan film. Animasi sebagai
cabang dari perwujudan media
film, merupakan ilusi gerak yang tercipta oleh
penayangan secara runut serangkaian gambar
diam dalam timing tertentu. Kombinasi
berbagai ilmu tercakup di dalam animasi. Beberapa
diantaranya adalah bidang ilmu
fotografi, sinematografi, sense of art, lighting, gerakan, timing
dan berbagai elemen
teknis lainnya. Selain hal-hal tersebut, dengan kebebasan media aplikasi
yang
menggabungkan , animasi mengomunikasikan ide, wawasan, dan propaganda seolah
tanpa batas.
Sejarah yang panjang mewarnai evolusi animasi sampai pada bentuk yang lazim
ditemui saat ini. Lebih dari 35.000 tahun lalu, di langit-langit dan dinding gua Lascaux,
nenek
moyang manusia menggambarkan sosok Babi Hutan yang berkaki banyak untuk
menggambarkan gerakan lari. Manusia juga sudah menggunakan gambar untuk bercerita
sejak
zaman Yunani dan Mesir Kuno. Pada 2000 SM, di Mesir ditemukan cikal bakal
sebuah hiasan dinding berupa deretan gambar dua orang pegulat Mesir dengan gerakan
tangan yang bervariasi. Bangsa Mesir kuno juga mendekorasi sekeliling sisi pot dengan
figur manusia
dengan gerakan yang berubah sedikit demi sedikit yang akan
menghasilkan ilusi pergerakan jika pot tersebut diputar. (animasi dari tahun ke tahun).
Binus (2011) Diakses  mei  2013 dari
Pada tahun 1645 seorang Misionaris Jerman bernama Althanasius Kircher
membuat
sebuah lentera ajaib. Lentera ini berfungsi sebagai slide yang dapat
membesarkan gambar jika
disorotkan ke dinding. Gambar-gambar tersebut dilukis di
atas kaca dan dapat digerakkan
seiring dengan ceritanya. Pada masa selanjutnya
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter