Start Back Next End
  
18
Kancil : “Oke, aku setuju.” Jawab kancil.
Sambil menunggu hari yang telah ditentukan itu, siput mengatur taktik.
Segera dia kumpulkan bangsa siput
sebanyak-banyaknya. Dalam pertemuan
itu, siput membakar semangat kawan-kawannya dan dengan geram mereka
ingin mempermalukan kancil dihadapan umum. Dalam musyawarah itu,
disepakatilah dengan suara bulat bahwa dalam lomba nanti setiap siput
ditugaskan berdiri diantara rerumputan di pinggir kali. Diaturlah tempat
mereka masing-masing. Bila kancil memanggil maka siput yang didepannya
itu yang menjawab begitu seterusnya.
Sampailah saat yang ditunggu itu. Penonton pun sangat penuh. Para penonton
datang dari semua penjuru hutan.
Kancil dan siput telah bersiap digaris start. Pemimpin lomba mengangkat
bendera, tanda lomba di mulai. Kancil berlari sangat cepatnya. Semua tenaga
dikeluarkannya. Tepuk tangan penonton kian menggema, memberi semangat
kepada kancil. Setelah lari sekian kilometer, berhentilah kancil. Sambil napas
terengah-engah dia memanggil.
Kancil : “Siput !” seru kancil.
Siput : “Ya, aku disini.”
Karena siput telah berada didepannya, kancilpun kembali lari sangat cepat
sampai tidak ada lagi tenaga yang tersisa. Kemudia dia pun memanggil.
Kancil : “Siput !” teriak kancil lagi.
Siput : “Ya, aku disini.”
Berkali-kali selalu begitu. Sampai pada akhirnya kancil lunglai dan tak dapat
berlari lagi. Menyerahlah sang kancil dan mengakui kekalahannya. Penonton
terbengong-bengong.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter