4
2.2.2 Sejarah Singkat Film Animasi di Indonesia
Animasi di Indonesia telah ada sejak zaman dahulu, ini dapat
dibuktikan dengan kehadiran seni wayang yang populer di kalangan
masyarakat Jawa. Dan seni wayang merupakan cikal bakal lahirnya animasi
Indonesia.
Pada tahun 1955, Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni
mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (Pak Ook) untuk
belajar animasi di Walt Disney. Lalu beliau membuat film animasi pertama
berjudul Si Doel Memilih yang dibuat untuk tujuan kampanye politik
dengan tehnik cell animation berdurasi sepuluh detik dan hitam putih.
Pada tahun 1970an, terdapat studio animasi pertama di Indonesia
bernama Anima Indah yang didirikan oleh orang Amerika.Anima Indah
termasuk pelopor animasi Indonesia, namun cenderung berkembang di
bidang periklanan. Maraknya penggunaan kamera seluloid 8mm saat itu,
menjadi penggagas adanya festival film yang juga memuat beberapa film
animasi seperti: Batu Setahun, Trondolo dan Timun Mas yang disutradarai
oleh Suryadi alias Pak Raden.
Animasi Indonesia semakin ramai di tahun 1980-an. Ada film animasi
Rimba Si Anak Angkasa yang disutradarai oleh Wagiono Sunarto dan Si
Huma, film animasi serial yang diproduksi oleh PPFN yang disiarkan oleh
TVRI yang juga menyiarkan film boneka yang sangat terkenal Si Unyil.
Gotot Prakosa, salah seorang tokoh animasi Indonesia membuka Program
Studi Animasi di Institut Kesenian Jakarta.Di tahun 1990-an, Indonesia
bertaburan dengan berbagai film animasi. Ada lebih dari 50 judul yang
diproduksi tiap tahunnya dan studio-studio animasi yang tersebar dibeberapa
kota di Indonesia sudah mulai berproduksi.
Pada tahun 2000, studio animasi Red Rocket Animation memproduksi
beberapa serial animasi TV dengan menggunakan tehnik penggabungan
animasi 2D dengan animasi 3D, seperti: Dongeng Aku dan Kau, Klilip
dan Putri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek,
|