Start Back Next End
  
38
melakaukan sesuatu daripada seseorang yang melakukan suatu pekerjaan atas
dasar paksaan ataupun kewajiban semata.
a.
Teori - teori Kepuasan kerja
Menurut Wexley dan Yukl (1977) teori-teori tentang kepuasan kerja
ada tiga macam yang lazim dikenal yaitu:
-
Teori Perbandingan Intrapersonal (Discrepancy Theory)
Kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan oleh individu
merupakan hasil dari perbandingan yang dilakukan oleh diri sendiri
terhadap berbagai macam hal yang sudah diperolehnya dari pekerjaan
dan yang menjadi harapannya.
Teori Keadilan (Equity Theory)
Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia
merasakan adanya keadilan atau tidak atas suatu situasi. Perasaan equity
atau inequity
atas suatu situasi diperoleh seseorang dengan cara
membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor,
maupunditempat lain.
-
Teori Dua – Faktor (Two Factor Theory)
Prinsip dari teori ini adalah bahwa kepuasan dan ketidakpuasan
kerja merupakan dua hal yang berbeda. Menurut teori ini, karakteristik
pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yang satu
dinamakan
Dissatisfier
atau hygiene factors
dan yang lain dinamakan
Satisfier atau motivators.
Satisfier atau motivators adalah faktor-faktor atau situasi yang
merupakan sumber kepuasan kerja yang terdiri dari prestasi, pengakuan,
wewenang, tanggungjawab dan promosi. Dikatakan tidak adanya
kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak
puas, tetapi kalau ada, akan membentuk motivasi kuat. Oleh sebab itu
faktor ini disebut sebagai pemuas. Hygiene factors adalah faktor-faktor
yang terbukti menjadi sumber kepuasan, terdiri dari gaji, insentif,
pengawasan, hubungan pribadi, kondisi kerja dan status.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter