Start Back Next End
  
47
Unsur pembentuk warna di rumuskan menjadi tiga yaitu Hue, Value
(Brightness) dan saturation (Chroma). Hue menunjukan warna secara
spesifik, value untuk mengidentifikasi banyak sedikitnya cahaya yang
mempengaruhi warna, dan saturation adalah tingkat warna itu sendiri.
Kombinasi dari permainan unsure warna ini dapat menghasilkan berjuta –
juta warna baru yang dapat digolongkan menjadi sangat banyak variasi
seperti vivid, dull, pastel, chromatic, achromatic dll.
Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan
pelukisnya dalam berkomunikasi. Secara visual, warna memiliki kekuatan
yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing
warna mampu memberikan respons secara psikologis. Molly E. Holzschlag,
seorang pakar tentang warna, dalam tulisannya “Creating Color Scheme
membuat daftar mengenai kemampuan masing-masing warna ketika
memberikan respons secara psikologis kepada pemirsanya (Kusrianto, 2007:
47).
Psikologi yang terdapat pada warna menurut Eko Nugroho adalah
sebagai berikut :
Merah; Makna positifnya adalah
kekuatan, energi, kehangatan, cinta,
persahabatan, api, kegairahan, kecepatan, kepemimpinan, kepriaan, darah,
sosialisme, musim panas, musim gugur, berhenti, hormat, Mars (planet).
Namun warna merah bisa berubah artinya bila dikombinasikan dengan warna
lain. Merah dikombinasikan dengan hijau, maka akan menjadi simbol Natal.
Merah jika dikombinasikan dengan putih, akan mempunyai arti “bahagia” di
budaya oriental.
Makna negatifnya adalah kesombongan, ambisi, peperangan, kemarahan,
revolusi, radikalisme, sosialisme, komunisme.
Merah Muda; Makna positifnya adalah musim semi, hadiah, apresiasi,
kekaguman, simpati, kesehatan, cinta, Juni, pernikahan, kewanitaan,
(feminin), keremajaan (masa muda).
Makna negatifnya adalah homoseksualitas, biseksualitas, naif, kelemahan,
kekurangan.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter