![]() 9
Gambar di atas menunjukkan proses dari XP dengan rincian tahapan seperti berikut
ini.
Planning, aktivitas mengumpulkan requirement
yang memungkinkan anggota
teknis dari tim XP dapat mengerti konteks bisnis software
serta mendapatkan
gambaran umum mengenai output yang dibutuhkan dan fitur utama serta
fungsionalitasnya.
Client
akan memberikan stories mengenai output,
functionality dan features yang dikehendaki
serta prioritasnya, kemudian
anggota XP menetapkan cost yang dihitung secara mingguan. Jika stories
membutuhkan lebih dari tiga minggu pengembangan, client akan diminta untuk
memisahkan atau memodulkan stories menjadi stories
yang lebih kecil dan
diberi cost untuk tiap
stories
tersebut.
Stories akan dikembangkan dalam tiga
cara oleh tim XP
1) Semua stories
akan dikembangkan secepatnya (dalam kurun beberapa
minggu)
2) Stories dengan prioritas tertinggi akan dipindahkan ke bagian atas jadwal dan
diimplementasikan pertama kali
3) Stories dengan resiko yang lebih tinggi (misalnya deadline yang sudah dekat)
akan dipindahkan ke atas jadwal dan diimplementasikan pertama kali.
Design, rancangan dibuat dengan mengikuti prinsip Keep It Simple. XP
menggunakan CRC
(Class Responsibility Collaborator) Cards sebagai
mekanisme penggambaran software yang efektif dalam konteks berbasis obyek
dengan mengidentifikasikan dan mengorganisasikan class yang relevansi
dengan software.
Untuk permasalahan perancangan yang kompleks
dapat
digunakan spike solution, yaitu membuat rancangan prototype. Solusi ini
bertujuan untuk meminimalisir resiko ketika implementasi yang sebenarnya
dimulai dan untuk menvalidasikan perkiraan mengenai rancangan sebenarnya
dari stories yang bermasalah tersebut.
Coding, dalam aktivitas coding, XP menggunakan aspek pair programming,
dimana dua orang bekerja secara bersama-sama pada satu komputer.
Hal ini
menguntungkan dalam pemecahan masalah yang lebih efektif, dan pengecekan
code
yang lebih cepat karena bisa diperiksa pada saat code
tersebut
diimplementasi.
|