9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manajemen
Menurut Robbins dan Coulter (2007:7) manajemen adalah suatu proses
mengkoordinasikan aktivitas aktivitas pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut dapat
terselesaikan dengan efektif dan efisien melalui orang lain.
Menurut Solihin (2009:4) dalam bukunya Pengantar Manajemen, manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari
berbagai sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Dari uraian tersebut, disimpulkan bahwa manajemen merupakan serangkaian
aktivitas perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan berbagai
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan
secara efektif dan efisien.
2.2 Pengertian Strategi
Menurut Lestari (2011:2) dalam bukunya, strategi merupakan serangkaian
keputusan dan tindakan yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Evy Herawaty (2004:41) dalam jurnal pentingnya Manajemen Strategis,
Menyebutkan bahwa strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk
mewujudkan visi organisasi melalui misi. Strategi adalah suatu sasaran untuk
mencapai tujuan akhir atau sasaran akhir, bersifat rencana yang disatukan, mengikat
semua pihak atau bagian perusahaan.
Menurut David, (2011:18) strategi adalah sarana bersama dengan tujuan
jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis,
diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi,
likuidasi, dan joint venture.
Dari pengertian tersebut, maka ditariklah kesimpulan bahwa strategi
merupakan proses perencanaan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau
|
10
seseorang dengan bahan pertimbangan berupa faktor
faktor internal dan eksternal
perusahaan untuk mencapai sasaran yang diinginkan, sehingga mampu untuk unggul
dari pesaingnya.
2.3 Manajemen Strategi
Menurut Madura (2009:390) rencana strategis yaitu mengidentifikasikan
fokus bisnis utama perusahaan untuk periode jangka panjang, misalnya tiga hingga
lima tahun ke depan, dan rencana strategis juga meliputi tujuan dan strategi yang
dapat digunakan untuk mewujudkan misi perusahaan.
Menurut Pearce dan Robinson (2007:5) manajemen strategis
terdefinisikan
sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan
pelaksanaan rencana
rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran
sasaran
perusahaan.
Menurut David (2011:5) manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai
seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta
mengevaluasi keputusan
keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah
organisasi emncapai tujuannya.
2.4 Manfaat Manajemen Strategi
Penerapan manajemen yang strategis dalam sebuah perusahaan akan
menciptakan sebuah sistem yang baik dan teratur dan mampu untuk membawa
kemajuan bagi perusahaan, hal ini dikutip dari jurnal Analisis Proses Bisnis dan
Penerapan Manajemen Strategis pada PT Optik XYZ (2011).
Menurut Pearce dan Robinson (2007:13), beberapa efek keprilakuan dari
manajemen strategik meningkatkan kesejahteraan perusahaan :
1.
Memperkuat kemampuan perusahaan dalam mencegah masalah.
|
![]() 11
2.
Keputusan strategik yang dihasilkan dari interaksi kelompok menghasilkan
keputusan yang lebih baik, karena strategi yang dihasilkan lebih beragam dan
peramalan yang didasarkan pada spesialisasi anggota kelompok.
3.
Keterlibatan karyawan dalam perumusan strategi meningkatkan pemahaman
mereka mengenai adanya hubungan produktivitas imbalan di setiap rencana
strategik, dan dengan demikian akan mempertinggi motivasi mereka.
4.
Manajemen strategik memperjelas perbedaan peran
masing
masing
karyawan, sehingga kesenjangan dan tumpang
tindih kegiatan akan
berkurang.
5.
Penolakan terhadap perubahan berkurang, manajemen strategi membuat
parameter yang membatasi pilihan, sehingga membuat karyawan yang
menolak perubahan akan lebih mau menerima keputusan.
2.5 Model Manajemen Strategi
Gambar 2.1 Model Manajemen Strategi Menurut David
Sumber : buku Konsep Manajemen Strategis David (2011:21).
|
![]() 12
Gambar 2.2 Model Manajemen Strategi Menurut Evy Herawaty
Sumber : jurnal Pentingnya Manajemen Strategis (2004:42).
Gambar 2.3
Model Manajemen Strategi Menurut Ali Handighi dan Iraj
Mahdavi
Sumber : Jurnal A New Model Strategy Formulation Using Mahalanobis - Taguchi System
and Clustering Algorithm (2011)
|
13
2.6 Proses Manajemen Strategi
Menurut David (2011:6) proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahap :
perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi.
1.
Perumusan strategi merupakan gabungan antara kondisi eksternal dan internal
perusahaan saat ini dengan tujuan yang akan dicapai di masa yang akan
datang.
Perumusan strategi mencakup :
1.
Pengembangan visi dan misi
2.
Identifikasi ancaman dan peluang eksternal suatu perusahaan
3.
Identifikasi kelemahan dan kekuatan internal perusahaan
4.
Menetapkan tujuan jangka panjang
5.
Identifikasi alternatif alternatif strategi.
6.
Pemilihan strategi.
Perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas, oleh karena itu,perusahaan harus
memilih langkah strategi yang menguntungkan dan bermanfaat paling besar.
2.
Penerapan strategi sering kali disebut tahap aksi
dari manajemen strategis,
yang berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk melaksanakan
strategi yang telah dirumuskan. Yang dilakukan dalam penerapan strategi
diantaranya :
1.
Menetapkan tujuan tahunan
2.
Membuat kebijakan
3.
Memotivasi karyawan
4.
Mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi yang telah dirumuskan
dapat dijalankan.
3.
Penilaian strategi merupakan suatu cara untuk menentukan apakahstrategi
tertentu sudah berjalan dengan baik atau tidak, penilaian strategis merupakan
tahap terakhir dalam manajemen strategis. Tiga aktivitas penilaian strategi
diantaranya :
1.
Peninjauan kembali faktor faktor eksternal dan internal yang dijadikan
sebagai landasan sebuah strategi.
|
14
2.
Pengukuran kinerja.
3.
Pengambilan langkah korektif .
Menurut Pearce dan Robinson (2007:5) proses manajemen strategi terdiri dari
beberapa tahap, yaitu :
1.
Perumusan misi perusahaan yang meliputi rumusan umum tentang maksud
keberadaan, filosofi dan tujuan.
2.
Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi internal dan
kemampuannya.
3.
Menilai
lingkungan eksternal perusahaan, baik pesaing maupun faktor
faktor kontekstual umum.
4.
Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumber dayanya dengan
lingkungan eksternal.
5.
Mengidentifikasi opsi yang paling diinginkan dengan mengevaluasi setiap
opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.
6.
Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum yang akan
mencapai pilihan yang paling diinginkan.
7.
Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai
dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.
8.
Mengimplementasikan pilihan strategi dengan cara mengalokasikan sumber
daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas, sumber daya
manusia, struktur, teknologi dan sistem imbalan.
9.
Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi
pengambilan keputusan yang akan datang.
Menurut Mitchell (2006), manajemen strategi memiliki tiga tahapan, yaitu :
1. Diagnosa
Pada tahap ini, dilakukan analisa terhadap faktor faktor dari lingkungan internal
dan lingkungan eksternal perusahaan dan isu
isu kritis yang dihadapi
perusahaan.
|
15
2. Formulasi
Tahap kedua dalam proses manajemen strategi, yang membuat sekumpulan
rekomendasi strategi dengan meninjau misi dan tujuan perusahaan. Dan
rekomendasi yang baik adalalah rekomendasi yang dianggap mampu untuk
memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan.
3. Implementasi
Tahap ketiga, yaitu tahap penerapan strategi yang direkomendasikan.
2.7 Formulasi Strategi
2.7.1 Visi dan Misi
Visi dan misi merupakan titik awal untuk rencana strategis. Visi adalah
sebuah gambaran mengenai tujuan dan cita cita di masa depan yang harus dimiliki
organisasi sebelum disusun rencana bagaimana mencapainya.
Menurut Lestari (2011:18) visi adalah gambaran kondisi yang diwujudkan
oleh organisasi perusahaan di masa mensatang,, visi tersebut merupakan impian yang
dicita citakan oleh para personil organisasi, biasanya oleh para pendiri perusahaan.
Cita
cita di masa depan yang ada di dalam pemikiran para
pendiri perusahaan
disebut sebagai visi dari sebuah perusahaan. Pernyataan visi menunjukkan what we
believe we can dan what do we want become.
Menurut David (2011:84) Misi berupa sebuah deklarasi tentang alasan
keberadaan suatu organisasi. Misi merupakan titik awal untuk perencanaan tugas
tugas manajerial, dan di atas semuanya, untuk perancangan struktur manajerial,
sehingga misi menjadi fondasi bagi prioritas, strategi, rencana dan penugasan kerja.
Karena misi merupakan fondasi utama dari proses manajemen strategis, maka misi
seharusnya memasukkan semua komponen penting seperti berikut :
1.
Pelanggan: Siapakah para pelanggan perusahaan ?
2.
Produk dan Jasa: Apakah produk atau jasa utama perusahaan ?
3.
Pasar: Secara geografis di manakah perusahaan bersaing ?
|
16
4.
Perhatian terhadap keberlangsungan hidup, pertumbuhan, dan keuntungan:
Apakah perusahaan berkomitmen terhadap pertumbuhan dan keuangan yang
sehat ?
5.
Filsafat: Apakah keyakinan, nilai-nilai, cita-cita, dan prioritas etis menjadi
dasar perusahaan ?
6.
Konsep diri: Apakah kompetensi perusahaan yang mencolok atau keunggulan
kompetitif utamanya?
7.
Perhatian terhadap citra masyarakan (pubilc): Apakah perusahaan tanggap
terhadap persoalan-persoalan sosial, komunitas, dan lingkungan ?
8.
Perhatian terhadap karyawan: Apakah karyawan merupakan aset yang
berharga bagi perusahaan ?
2.7.2 Lingkungan Eksternal
Perusahaan perlu untuk menganalisis dan memahami lingkungan
eksternalnya, lingkungan eksternal meliputi variable
variable yang tidak terkontrol
dan berubah sangat cepat. Oleh karena itu lingkungan eksternal mempengaruhi
pilihan strategi perusahaan dan keputusan
keputusan yang dibuat berdasarkan
pilihan tersebut.
Menurut Lestari (2011:30) analisis lingkungan eksternal merupakan proses
mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi
informasi dari luar perusahaan,
sehingga dapat mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan,
linkungan eksternal terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Lingkungan umum atau makro
Yaitu sekumpulan elemen dalam masyarakat yang lebih luas mempengaruhi suatu
industri dan perusahaan di dalamnya.
2. Lingkungan Industri
Yaitu serangkaian faktor
faktor ancaman dari pelaku bisnis baru, pemasok,
pembeli, produk pengganti dan intensitas persaingan di antara pesaing.
|
17
3. Lingkungan Pesaing
Yaitu pemahaman perusahaan untuk mengumpulkan dan menafsirkan informasi
tentang para pesaing.
Dalam buku Konsep Manajemen Strategis yang ditulis oleh David
(2011:145), dijelaskan bahwa model lima kekuatan porter tentang analisis persaingan
adalah pendekatan yang digunakan secara luas dalam mengembangkan strategi di
banyak industri, intensitas persaingan sangat beragam. Hakikat persaingan di suatu
industri dipandang sebagai suatu kesatuan dari lima kekuatan, yaitu :
1. Persaingan antar perusahaan saingan
Persaingandi kalanganpesaingyang adabentuk perlombaan untuk mendapatkanposisi
dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga, perang iklan dan
meningkatkan pelayananataujaminankepada pelanggan.
2. Potensi masuknya pesaing baru
Pendatangbarupadasuatuindustrimembawakapasitasbaru,keinginanuntukmerebut
bagianpasar,seringkalijugadengansumberdayayangbesar.Akibatnyahargamenjadi
turunataubiayamembengkaksehinggamengurangikemampuan mencapai.Ancaman
masuknyapendatangbarukedalamindustritergantungpadarintanganmasukyang
ada,digabungkandenganreaksidari para pesaing yangsudahadayangdapatdi
perkirakan oleh si pendatang baru
3. Daya tawar pemasok
Pemasokdapatmenggunakankekuatan tawar-menawarterhadap parapesertaindustri
dengan mengancamakanmenaikan harga atau menurunkan mutuproduk atau jasa.
4. Daya tawar konsumen
Konsumenbersaingdenganindustridengan caramemaksahargaturun,tawar-menawar
untukmutuyanglebihtinggidanpelayananyanglebihbaikdan pelayananyanglebih baik,
sertaberperan sebagaipesaing satu samalain.
|
18
5. Potensi pengembangan produk produk pengganti.
Semuaperusahaandalamsuatuindustri bersaing,dalamartiyangluasdenganindustri-
industriyang menghasilkanprodukpengganti.Produkpenggantimembatasilaba
potensial dari industri dengan menetapkan harga pagu (ceillingprice)yang dapat
diberikanolehperusahaandalamindustri.Makin menarikalternatif hargayangdi
tawarkanoleh produk pengganti, makinketat pembatasan laba industri.
2.7.3 Lingkungan Internal
Menurut David (2011:176) semua organisasi mempunyai kekuatan dan
kelemahan dalam berbagai bidang fungsional bisnis, dan kekuatan dan kelemahan
internal digabungkan dengan peluang dan ancaman eksternal serta misi yang jelas
akan menghasilkan landasan untuk menetapkan sasaran dan strategi.
Dalam menganalisis lingkungan internal perusahaan, kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan dapat dilihat dari 6 kategori berikut :
1. Manajemen
2. Pemasaran
3. Keuangan
4. Produksi atau operasi
5. Penelitian dan pengembangan
6. Sistem informasi manajemen
2.7.4 Menetapkan Tujuan Jangka Panjang
Menurut David (2011:244) tujuan-tujuan jangka panjang (long term
objectives) mempresentasikan hasil-hasil yang diharapkan dari pelaksanaan strategi
tertentu. Strategi mempresentasikan berbagai tindakan yang perlu diambil untuk
mencapai tujuan jangka panjang. Kerangka waktu bagi tujuan dan strategi harus
konsisten, biasanya berkisar dua sampai lima tahun.
|
![]() 19
Tujuan yang ditetapkan secara jelas menawarkan banyak manfaat, karena
tujuan mengarahkan, mengurangi ketidak pastian, meminimalkan konflik,
merangsang kerja dan membantu dalam alokasi sumber daya maupun rancangan
kerja. Tanpa tujuan jangka panjang,sebuah organisasi akan terombang
ambing
tanpa arah yang jelas.
2.7.5 Tingkatan Strategi
Tingkatan strategi pada perusahaan kecil menurut David (2011:250)
Gambar 2.4 Tingkatan Strategi Perusahaan Kecil
Sumber : Buku Konsep Manajemen Strategik David (2011:250)
|
![]() 20
Tingkatan strategi pada perusahaan besar menurut David (2011:250)
Gambar 2.5 Tingkatan Strategi Perusahaan Besar
Sumber : Buku Konsep Manajemen Strategik David (2011:250)
2.7.6 Jenis Jenis Strategi
Menurut David, (2011:251) jenis jenis alternatif strategi yaitu :
1. Strategi Integrasi
1.
Integrasi ke depan : Memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar
atas distributor atau peritel.
2.
Integrasi ke belakang : Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih
besar atas pemasok perusahaan.
3.
Integrasi horizontal : Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang ebih
besar atas pesaing.
2. Strategi Intensif
1.
Penetrasi pasar : mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau
jasa saat ini di pasar yang ada sekarang melalui upaya
upaya pemasaran
yang lebih baik.
|
21
2.
Pengembangan pasar : memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke
wilayah goegrafis baru.
3.
Pengembanganproduk:mencobameningkatkanpenjualandenganmemperbaiki
produk atau jasa yangsudah adaataumengembangkan yang baru.
3. Diversifikasi
1.
Diversifikasi terkait : Menambah produk atau jasa yang baru, namun masih
berkaitan.
2.
Diversifikasi tak terkait : menambah produk atau jasa yang baru, namun
tidak berkaitan.
4. Defensif
1.
Penciutan : pengelompokkan ulang melalui pengurangan biaya dan aset
untuk membalik penjualan dan laba yang menurun.
2.
Divestasi : penjualan suatu divisi atau bagian dari sebuah organisasi.
3.
Likuidasi : penjualan seluruh aset perusahaan, secara terpisah pisah, untuk
kekayaan berwujudnya.
|
![]() 22
2.8 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran
Sumber : Peneliti
|