12
laporan, pamflet, prosiding, manuskrip (naskah), studi kasus dan karya tulis ilmiah.
Media lembaran musik, audiovisual dan mikro diantaranya terdapat film, slide, kaset,
piringan hitam,
microfilm, mikrofis, mikroburam, Laser Disc, Compact Disc (CD),
Video Compact Disc (VCD), dan Digital Versatile Disc / Digital Video Disc (DVD).
Menurut Soejono Timo (1992) sirkulasi distribusi koleksi baru perpustakaan harus
melalui tahap- tahap berikut, yaitu:
1.
Pendaftaran bahan- bahan (administrasi)
2.
Proses klasifikasi dan pembuatan katalog (teknis)
3.
Penyusunan bahan-
bahan ke rak atau cabinet
sebagai tahap akhir yang dapat
menentukan kokeksi dapat dipinjam atau disebarluaskan.
Soejono Timo (2002) juga menyatakan bahwa daftar bahan-
bahan di perpustakaan
diklasifikasikan menggunakan nomor atau alphabet secara sistematis untuk
memudahkan pembaca maupun pengelola dalam menemukan dan meletakkan kembali
bahan-
bahan perpustakaan. Katalog dapat dibuat dalam bentuk buku, lembaran lepas
yang dijilid atau menggunakan kartu. Dalam perpustakaan yang telah terkomputerisasi,
katalog manual telah digantikan oleh katalog online yang disebut sebagai OPAC
kepanjangan dari Online Public Access Catalog
yang dapat diakses pada website
perpustakaan.
2.2.4.b
Sistem Katalog
Pada buku- buku seri atau memiliki subjek yang sama dihubungkan menjadi satu harus
ada penerapan metode klasifikasi. Adapun metode klasifikasi dan penomoran pada
koleksi perpustakaan yang telah diakui secara internasional adalah Bibliographic
Classification,
Colon
Classification, Dewey Decimal Classification, Library of
Congres Classification, dan
Universal Decimal Classification. Namun yang sering
diterapkan yaitu Dewey Decimal
Classification (DDC) dan Universal Decimal
Classification (UDC).
a
Dewey Decimal Classification (DDC)
Sistem klasifikasi DDC dibuat oleh Melvil Dewey pada tahun 1876 untuk keperluan
menyusun buku. Sistem klasifikasi yang diterapkan pada DDC adalah penomoran buku
menurut subjeknya tanpa memperhatikan dimana buku diletakkan di rak.Buku yang
|