6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Tinjauan Umum
2.1.1
Definisi
2.1.1.1 Definisi Sekolah
Pengertian sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen
Pendidikan Nasional (2008, p1244) yang sama persis dengan yang ditulis oleh W.J.S
Poerwadarminta (1999,p889), yaitu bangunan atau lembaga untuk belajar mengajar
serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Kata sekolah juga berasal dari Bahasa
Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu
senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di
tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk
menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah
mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi
pekerti) dan estetika (seni).
Bruner yang memiliki nama lengkap Jerome S.Bruner seorang ahli psikologi
(1915) dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, telah mempelopori aliran psikologi
kognitif yang memberi dorongan agar pendidikan memberikan perhatian pada
pentingnya pengembangan berfikir. Bruner memberikan pandangan mengenai
perkembangan kognitif manusia, bagaimana manusia belajar, atau memperoleh
pengetahuan dan mentransformasi pengetahuan. Dasar pemikiran teorinya
memandang bahwa manusia sebagai pemproses, pemikir dan pencipta informasi.
Bruner menyatakan belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan
manusia untuk menemukan hal-hal baru diluar informasi yang diberikan kepada
dirinya.
|
![]() 7
Menurut Bruner, dalam proses belajar menempuh tiga tahap, yaitu:
a.
Tahap informasi (tahap penerimaan materi)
Dalam tahap ini, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah
keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari.
b.
Tahap transformasi (tahap pengubahan materi)
Dalam tahap ini, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah
atauditransformasikan menjadi bentuk yang abstrakatau konseptual
c.
Tahap evaluasi
Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana
informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk
memahami gejala atau masalah yang dihadapi.
1
Jerome Bruner membagi alat instruksional dalam 4 macam menurut fungsinya.
a.
Alat untuk menyampaikan pengalaman vicarious. Yaitu menyajikan
bahan-bahan kepada murid-murid yang sedianya tidak dapat mereka
peroleh dengan pengalaman langsung yang lazim di sekolah. Ini dapat
dilakukan melalui film, TV, rekaman suara dan lainnya.
b.
Alat model yang dapat memberikan pengertian tentang struktur atau
prinsip suatu gejala, misalnya model molekul atau alat pernafasan, tetapi
juga eksperimen atau demonstrasi, juga program yang memberikan
langkah-langkah untuk memahami suatu prinsip atau struktur pokok.
c.
Alat dramatisasi, yakni yang mendramatisasikan sejarah suatu peristiwa
atau tokoh, film tentang alam yang memperlihatkan perjuangan untuk
hidup, untuk memberi pengertian tentang suatu ide atau gejala.
d.
Alat automatisasi seperti teaching machine atau pelajaran berprograma,
yang menyajikan suatu masalah dalam urutan yang teratur dan memberi
ballikan atau feedback tentang responds murid.²
Sebagai rujukan pengembangan bangunan dan perabot sekolah, substansi di
1
Muhibbin Syah, M.Ed., Psikologi Belajar , hal.110
2
Prof. Dr. S. Nasution, M.A., Berbagai Pendekatan ....... hal.15
|
8
dalamnya terbagi ke dalam 2 kelompok, yakni yang bersifat utama dan yang bersifat
pilihan. Substansi yang bersifat utama mencakup standar minimal untuk beroperasinya
bangunan sekolah dengan baik dan selamat. Yang dimaksudkan sebagai standar
minimal ini adalah:
a.
Luas lantai bangunan dan tanah.
b.
Keamanan komunitas sekolah terhadap struktur bangunan, kebakaran,
gempa, banjir dan kerusakan lingkungan.
c.
Bentuk dan jenis ruang sirkulasi serta kelengkapan ruang.
d.
Standar yang berkaitan dengan hal ini terdiri atas: jenis, luas dan jumlah
ruang; sirkulasi dan organisasi ruang; denah minimum dan stuktur
bangunan yang disesuaikan dengan pilihan bahan.
Definisi mewujudkan bangunan sekolah yang nyaman dan sesuai dengan
paradigma pendidikan baru. Substansi pilihan mencakup:
a.
Penataan perabot.
b.
Penataan ruang luar.
c.
Sirkulasi kegiatan.
d.
Ruang-ruang penunjang untuk kegiatan siswa, guru dan pegawai
administrasi di luar pengajaran; seperti ruang OSIS, kantin dan MGMP.
e.
Kepemilikan ruang terbuka untuk olah raga voli, basket atau lainnya.
Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam
terlaksananya proses pendidikan. Dibawah ini terdapat berbagai contoh fasilitas ruang
yang ada di dalam sekolah pada umumnya ;
a.
Ruang Belajar
Ruang belajar adalah suatu ruangan tempat kegiatan belajar mengajar
dilangsungkan. Ruang belajar terdiri dari beberapa jenis sesuai fungsinya
yaitu:
-
Ruang kelas ; ruang ini berfungsi sebagai ruangan tempat siswa
menerima pelajaran melalui proses interaktif antara peserta didik
dengan pendidik.
|
9
-
Ruang Praktik; ruang yang berfungsi sebagai ruang tempat
peserta didik menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan
keahlian melalui praktik, latihan, penelitian, percobaan.
b.
Kantor
Ruang kantor adalah suatu tempat dimana tenaga kependidikan melakukan
proses administrasi sekolah tersebut
c.
Perpustakaan
Sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang keilmuan, maka
keberadaan perpustakaan sangat penting. Kegunaan ruangan ini adalah
untuk mencari referensi, membaca buku, menambah pengetahuan, dan
lainnya.
d.
Ruang lain
Ruang ini adalah ruang pendukung fasilitas yang ada didalam sekolah.
Ruangan ini bersifat tidak wajib. Contoh ruangan yang dapat dikatakan
pendukung fasilitas sekolah seperti ; Ruang Unit Kesehatan Sekolah
(UKS), Kantin, Gudang, dan lainnya.
2.1.1.2 Definisi Kuliner
Seni Kuliner adalah seni yang mengajarkan keterampilan memasak,
menyajikan makanan sesuai dengan tata cara yang baik.
Kata kuliner sendiri dapat didefinisikan kepada sesuatu yang berkaitan dengan
masak memasak. Memasak adalah kegiatan menyiapkan makanan untuk dimakan
dengan cara memanaskan pada bahan makanan agar bahan makanan tersebut bisa
dikonsumsi. Memasak terdiri dari berbagai macam metode, teknik, peralatan, dan
kombinasi bumbu dapur untuk mengatur rasa memudahkan makanan untuk dicerna
dan mengubah makanan dari segi warna, rupa, rasa, tekstur, penampilan dan nilai
nutrisi. Memasak secara umum adalah persiapan dan proses memilih, mengatur
kuantitas, dan mencampur bahan makanan dengan urutan tertentu dengan tujuan untuk
medapatkan hasil yang diinginkan. Memanaskan bahan makanan umumnya, walaupun
|
10
tidak selalu, perubahan bahan makanan tersebut secara kimiawi, mengakibatkan
adanya perubahan rasa, tekstur, penampilan, dan nilai nutrisi.
Untuk mengetahui pengertian memasak secara utuh, metode atau teknik yang
digunakan dalam memasak.
a.
Digoreng, yaitu mengolah makanan dengan cara memasukkan bahan
masakan ke dalam minyak panas.
b.
Direbus, yaitu mengolah bahan makanan dengan merendam bahan atau
masakan ke dalam air yang panas dan banyak.
c.
Dikukus, yaitu memasak dengan menggunakan uap air dan
menggunakan alat seperti kukusan, dandang, panci, dan lain-lain.
d.
Ditumis, yaitu memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan
dan ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah.
e.
Dibakar, yaitu memasak secara langsung di atas bara api, biasanya
teknik ini disebut memanggang.
f.
Dioven, yaitu memasak makanan dengan memasukkan ke dalam alat
pembakaran seperti oven dan Oven mikrogelombang dan alat lainya.
2.1.1.3 Definisi Sekolah Kuliner
Sekolah masak adalah sebuah institusi pendidikan yang mengajarkan ilmu dan
seni memasak. Hal tersebut meliputi cara memasak, berbagi resep, dan tata cara
menghias makanan. Sekolah masak biasanya bekerja sama dengan restoran pada
umumnya agar murid-muridnya bisa mempraktikan secara langsung apa yang telah
diajarkan sebelumnya.
|
11
Ada empat jenis utama dari lembaga yang menawarkan pendidikan kuliner :
a.
Sekolah / lembaga kuliner yang berdedikasi
Sekolah-sekolah ini hanya menawarkan studi kuliner saja tanpa ada
tambahan pelajaran lainnya.
b.
Sekolah Kuliner Karir
Sekolah-sekolah ini menawarkan pendidikan kejuruan bertujuan
mempersiapkan siswa untuk salah satu dari berbagai bidang karir .
c.
Perguruan tinggi dan universitas tradisional
Sekolah ini mengajarkan program kuliner yang lengkap. Dimulai dari
teknik, seni, bahkan disiplin kuliner sekalipun.
d.
Sekolah kuliner tambahan
Sekolah ini mempelajari tentang seni kuliner secara umum. Biasanya kelas
memasaknya berupa seminar dan workshop. Kelas memasak ini hanya
memakan waktu sekitar 1-2 jam. Oleh karena itu kelas seperti ini biasanya
tidak memberikan topik pembelajaran kuliner secara khusus.
2.1.2
Sejarah Sekolah Kuliner
Pada awalnya, sebelum teknik memasak diperkenalkan, manusia hanya
memasak daging dengan diguling tanpa dilengkapi bumbu apapun. Memasak
hanya sebatas mematangkan daging yang mentah. Namun akhirnya roti
diciptakan untuk melengkapi makanan. Seiring berjalannya waktu,
ditemukanlah jenis-jenis tanaman dan rempah-rempah yang bisa dimakan dan
digunakan sebagai pelezat dalam memasak. Ketika manusia sudah mulai
mengenal bumbu dan sudah mulai bisa memasak dengan teknik yang berbeda-
beda, barulah memasak diakui sebagai sebuah profesi resmi di Dunia
Internasional.
|
![]() 12
Gambar 2.1 Bebek Guling
Setelah diakui secara internasional, pada tahun 600 sebelum masehi,
diselenggarakanlah lomba memasak untuk pertama kalinya. Pada tahun 400 sebelum
masehi, buku resep pertama Hedypatheia atau yang terkenal dengan Pleasant
Living ditulis oleh seorang penulis dari Yunani yang bernama Archestratus. Seiring
berkembangnya jaman, Trajan Kaisar Roma mendirikan sebuah organisasi memasak
profesional
a bakers guild. Pada tahun 1765, dibukalah restoran pertama di Paris.
Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat, dan teknik memasak yang semakin
berkembang turun temurun, tahun 1895, Marthe Distell seorang wartawan dan
penerbit yang ingin mempromosikan La Cuisinière Cordon Bleu majalah mendirikan
sebuah sekolah masak yang diakui secara internasional. Sekolah tersebut berada di
Paris dan disebut Le Cordon Bleu.
Nama Le Cordon Bleu telah digunakan untuk melambangkan kesempurnaan
dalam bidang kuliner sejak abad ke-16 ketika Raja Henry III memegang peranan
penting dalam pemerintahan, "L'Ordre du Saint-Esprit. Demi melambangkan
pemerintahan ini digantunglah salib pada pita biru atau un cordon bleu. Karena hal
tersebut dianggap mewah dan sakral, dibuatlah upacara peresmian nama Le Cordon
Bleu yang akhirnya membuat nama tersebut diakui secara internasional.
2.1.3
Fungsi dan Tujuan
Marthe Distel (1895), selaku pendiri sekolah kuliner pertama di dunia
menyatakan bahwa tujuan dibuatnya sekolah masak pada dasarnya adalah
|
13
untuk melestarikan dan mewariskan keahlian
dan kekaguman terhadap seni
kuliner.
Adapula yang mengatakan bahwa tujuan pendirian sekolah kuliner
adalah sebagai berikut :
a.
Melahirkan ahli-ahli kuliner dan pengusaha kuliner yang sukses.
Meningkatkan dan fokus dalam industri makanan dan minuman dan
menjadi pusat institusi kuliner dimana orang orang berpotensi dapat
meningkatkan karir mereka, karena seni kuliner akan sangat
menjanjikan di masa mendatang. (Jakarta Culinary Center, 2005)
b.
Mempelajari masakan baru.
Biasanya pengetahuan resep makanan dari seseorang didapatkan
secara turun temurun ataupun dari media sosial. Dalam sekolah
masak, para peserta didik tidak hanya mendapatkan resep baru,
namun juga bisa mempraktikannya secara langsung.
c.
Mendapatkan ilmu tentang bumbu-bumbu masak.
Secara umum, setiap negara memiliki bumbu masak yang sama.
Namun, belum tentu semuanya dapat diketahui oleh orang lain.
Dalam sekolah masak, peserta didik bisa menambah pengetahuan
mereka tentang bumbu-bumbu masak yang berbeda dan atau yang
tidak mereka ketahui sama sekali.
d.
Mempelajari teknik memasak.
Peserta didik bukan hanya sekedar diajari memasak saja, namun
juga diajarkan teknik dasar maupun lanjut dari memasak.
e.
Mengetahui berbagai jenis masakan dari berbagai budaya.
Mengambil kursus memasak akan membuka pengetahuan peserta
didik untuk mengetahui masakan khas dari setiap negara yang ada.
|
14
Selain menjadi sarana belajar mengajar, sekolah kuliner juga memiliki
fungsi sebagai :
a.
Tempat menimba ilmu untuk menjadi koki professional dengan
sertifikasi resmi dan diakui
b.
Sebagai tempat berbisnis dalam bidang pendidikan kuliner
2.1.4
Klasifikasi Jenis Kegiatan
Belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara
sadar untuk menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai-nilai (Hamzah, 2009: 54). Oemar Hamalik
(2005: 154) mendefinisikan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif
mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar menurut Suhaenah Suparno
(2001: 2) merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif
permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya. Mengajar
adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses
belajar (JJ. Hasibuan dan Moedjiono, 2002: 3). Menurut Suryosubroto (2002:
19), mengajar pada hakekatnya adalah melakukan kegiatan belajar, sehingga
proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Suryosubroto melanjutkan proses belajar mengajar yaitu meliputi kegiatan
yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai
evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran.
Berdasarkan konsep 'segitiga' atau triangle concept yang pertama kali
di kembangkan tahun 1940 di Unniversity of Illinois School of Architecture,
ada 3 area kegiatan yang dilakukan dalam dapur, yaitu :
|
![]() 15
1)
Area storage
merupakan area penyimpanan berupa refrigerator (kulkas) untuk makanan
basah dan kabinet untuk makanan kering. Jenis-jenis tempat penyimpanan
dapat dibagi sebagai berikut :
a.
Makanan
-
Bumbu
-
Sayuran
-
Daging
-
Ikan
-
Keju dan Susu
-
Pasta
-
Telur
-
Sereal dan Beras
b.
Peralatan makan
-
Peralatan makan yang terbuat dari logam yang dilapisi perak /
stainless steel
Demitasse spoon : sendok untuk kopi atau selai
Tea spoon : sendok teh
Ice cream spoon : sendok ice cream
Long spoon : sendok es the/kopi
Mellon spoon : sendok untuk makan melon
Bouillon spoon : sendok sup encer
Onion soup spoon : sendok sup kental
Dessert spoon
: sendok untuk menyantap hidangan
penutup(dessert)
Dinner spoon
: sendok makan besar, biasanya
dipergunakan
untuk mengambil makanan sebagai pengganti serving spoon
Serving spoon
: sendok makan besar untuk penyajian makanan,
memindahkan makanan ke piring tamu, biasanyan berpasangan
dengan serving fork
|
![]() 16
Grape fruit spoon : sendok untuk makan belahan buah anggur
Sugar ladle : sendok gula
Sauce ladle : sendok untuk mengambil saus
Soup ladle : sendok besar bertangkai bengkok untuk mengambil
soup tureen
Punch ladle : sendok besar bertangkai panjang, bengkok, untuk
mengambil es campur(fruit punch). Tempatnya disebut punch
bowl
Caviar knife : pisau untuk mengoles atau meratakan cavier pada
roti panggang
Pastry knife : pisau untuk memotong pastry diatas trolley(kereta
dorong)
Cheese knife : pisau untuk memotong dan memakan keju
Fruit knife/fork : pisau/garpu untuk makan buah potong
Dessert knife/fork : pisau/garpu untuk makan hidangan pembuka
maupun penutup
Fish knife/fork : pisau/garpu untuk makan hidangan ikan.
Bagian tajam dari pisau ini tumpul dan tebal dengan ujung yang
runcing
Dinner knife/fork : pisau/garpu untuk menyantap hidangan
utama
Steak knife/dinner fork : pisau/garpu untuk menyantap hidangan
steak, sirloin steak, t-bone steak
Fish carving knife/fork pisau/garpu untuk memotong hidangan
ikan yang berukuran besar dan masih utuh.
Meat carving knife/fork : pisau/garpu untuk memotong daging
Cake tongs : jepitan untuk mengambil kue
Ice tongs : jepitan untuk mengambil es batu, umumnya
dipergunakan dibar/tempat menjual minuman dingin
Eggs stand : tempat untuk menyajikan telur rebus di restoran
|
![]() 17
Cake stand : tempat untuk menyajikan kue ulang tahun
Cake knife : pisau panjang untuk memotong kue ulangtahun
Sugar bowl : tempat untuk menempatkan gula yang berada di
atas meja makan
Finger bowl : tempat untuk mencuci tangan yang diletakkan di
atas meja makan
Butter bowl : tempat mentega yang diletakan diatas meja makan
Supreme bowl : tempat untuk menyajikan shrimp cocktail, ice
cream di dalam kamar
Cream pitcher/ creamer : tempat untuk menyajikan krim kopi
Water pitcher : poci besar untuk tempat air es
Tea pot : poci untuk tempat the
Coffee pot : poci untuk tempat kopi
Ice bucket : sejenis ember kecil yang terbuat dari logam, yang
gunanya untuk tempat es batu
Champagne/wine cooler : sejenis ember yang terbuat dari
logam, berukuran sedang yang digunakan unuk mendinginkan
champagne
Wine cooler stand : tempat untuk menyangah/meletakkan wine
cooler
Lobster pick : semacam, garpu kecil panjang untuk mengambil
daging udang untuk diletakkan di atas piring makan, tetapi
bukan garpu makan
Lobster tongs : penjempit untuk memegang kulit udang besar
Snail tongs : berpasangan dengan snail forks untuk menjepit
kulit kerang
Ashtray
: asbak untuk abu rokok, yang diletakkan di atas meja
makan
|
![]() 18
Candle set : tempat lilin dengan cerobong dari kaca yang
dipasang di atas meja makan terutama pada acara candle light
dinner, sedangkan candle labra dipasang dimeja buffet
Rechaud : alat pemanas makanan yang berupa lempengan baja
dengan aliran listrik gunanya untuk memanaskan makanan yang
ada di atas meja dorong, gueridon
Bread basket : keranjang tempat roti untuk diletakkan di atas
meja makan
Platter
: piring lodor dengan berbagai ukuran, berbentuk
lonjong, bulat dan persegi panjang, banyak digunakan dalam
pelayanan ala Rusia, Perancis maupun untuk acara buffet
Vegetable bowl : tempat/mangkok sayuran beserta hidangan
utama pada pelayanan gaya Rusia dan Perancis
Gravy boat : disebut juga sauce boat, tempat untuk menyajikan
saus dengan bentuk yang mirip perahu
Tray
: baki yang berbentuk bulat, ada beberapa ukuran
umumnya untuk menyajikan minuman, hidangan pembuka, sup,
salad dan hidangan penutup, snack, untuk membawa gelas,
cutleries dll, sedangkan yang berbentuk persegi panjang besar
umumnya untuk menyajikan hidangan utama.
-
Glassware: peralatan yang terbuat dari gelas
Water goblet : gelas untuk menyajikan air es
White wine glass : gelas untuk menyajikan anggur putih
Red wine glass : gelas untuk menyajikan anggur merah
Champagne glass : gelas untuk menyajikan champagne
Beer glass : gelas untuk menyajikan bir
Tumbler glass 6 oz : gelas untuk menyajikan jus
Tumbler glass 8 oz : gelas untuk menyajikan soft drink
|
![]() 19
-
Chinaware/crockery
(pecah belah): barang keramik yang dibuat
dari bahan tanah liat yang diproses dengan pemanasan yang tinggi
Gambar 2.2 Jenis Peralatan makan dari keramik
|
![]() 20
c.
Peralatan dapur
Peralatan dapur adalah peralatan yang digunakan baik dalam proses
persiapan maupun saat memasak. Contoh peralatan dapur, seperti :
Kitchen pan dan Pots
-
Grati Dish
adalah alat masak yang terbuat dari logam
tahan panas (api) yang berguna sebagai mengolah
makanan dengan memanaskannya bersama sama dengan
tempatnya langsung dioven atau di salamander. Bentuknya
ada dua macam yaitu oval dan bundar.
-
Cocotte
adalah alat masak yang
trbuat dari logam tahan
panas (api) yang fungsinya sama dengan gratin dish. Alat
ini juga dapat digunakan sebagai tempat untuk mencetak
suatu jenis makanan.
-
Bain
Marie Pot adalah suatu yang terbuat dari logam
tahan panas, bain marie pot sejenis panic dengan dua
pegangan. Fungsinya sebagai tempat menyimpan makanan
yang sudah matang.
-
Stock Pot
adalah yang terbuat dari logam tahan panas
(api), stock pot semacam panic besar dengan dua pegangan
serta tutupnya dan fungsinya untuk memasak makanan
yang berkuah,
merebus makanan, membuat soup maupun
kaldu dan lain sebagainya.
-
Marmite adalah suatu yang terbuat dari logam tahan panas
(api) fungsinya untuk tempat memasak atau merebus dan
untuk menggoreng (menumis) makanan. Marmite sejenis
stock pot hanya lebih pendek
-
Roasting Pan
adalah suatu yang terbuat dari logam tahan
panas, yang digunakan untuk tempat mengolah makanan
dengan cara roasting yaitu memanggang langsung
dioven
|
21
-
Braising Pan
adalah sama halnya dengan poasting pan,
maka braising pan ini juga digunakan untuk tempat
mengolah makanan, tetapi dengan cara braising, yaitu
makanan tersebut dimatangkan dengan cara diungkep.
-
Frying Pan
adalah penggorengean dengan satu tangkai
atau pegangan. Penggorengan ini hanya khusus digunakan
untuk menggoreng dengan menggunakan minyak goring
sedikit.
-
Saute Pan (Sauteuse)
adalah penggorengan dengan satu
pegangan. Penggorengan ini hanya khusus digunakan
untuk menggoreng dengan minyak goring sedikit.Hanya
bentuknya lebih cekung.
-
Wok
(wajan) adalah penggorengan cekung dengan dua
pegangan, fungsinya untuk menggoreng dengan minyak
goring yang banyak.
-
Crepe pan adalah juga semacam penggorengan kecil yang
khusus digunakan untuk membuat crepe (adonan yang
digoreng tipis).
-
Griil Pan
adalah juga semacam penggorengan, pada
umumnya digunakan untuk memanggang. Penggorengan
ini juga dilengkapi dengan tutup, sehingga mempercepat
dalam proses pemanggangan.
-
Fried Egg pan
adalah penggorengan yang khusus
digunakan untuk menggoreng telur.
-
Pressed Cooker
adalah alat yang dilengkapi dengan tutup
serta alat untuk mengeluarkan asap yang ditimbulkan dari
pengolahan makanan dengan system mirip peluit (alat
akan berbunyi bila makanan yang ada didalammya sudah
matang).
|
![]() 22
-
Mixing Bowl adalah semacam panic tanpa pegangan, yang
umumya digunakan untuk mencampur suatu bahan
makanan untuk persiapan pengolahan.
-
Whisking Bowl adalah hamper sama dengan mixing bowl,
hanya mempunyai dua pegangan dan mengaduknya harus
menggunakan adukan (whisk).
-
Colander adalah semacam pan dengan dua pegangan dan
dilengkapi dengan saringan dibawahnya, colander
biasanya digunakan didapur untuk meniriskan suatu bahan
makanan yang telah dicuci.
-
Dandang adalah alat yang sudah umum digunakan, baik
dirumah tangga maupun di hotel atau restaurant. Alat ini
di gunakan untuk menanak nasi dengan cara proses
penguapan.
Pisau Dapur
-
Vegetable knife adalah suatu alat yang terbuat dari bahan
logam anti karat, yang khusus digunakan untuk memotong
atau mengiris sayuran
-
French knife / Chef Knife
adalah alat yang terbuat dari
bahan logam anti karat, yang berguna sebagai alat
serbaguna dalam memotong segala jenis bahan yang akan
diolah
-
Filleting knife
adalah alat yang terbuat dari logam anti
karat, yang digunakan untuk mengiris daging dengan
irisan tipis
-
Meat Knife adalah alat yang terbuat dari logam anti karat ,
yang digunakan untuk memotong atau mengiris daging
-
Boning Knife
adalah alat yang terbuat dari logam anti
karat, yang digunakan untuk menghilangkan atau
melepaskan tulang dari dagingnya
|
23
-
Salmon Knife
adalah alat yang terbuat dari logam anti
karat, yang khusus digunakan untuk memotong atau
mengiris ikan salmon
-
Bread/biscuit knife adalah alat yang terbuat dari logam anti
karat,yang khusus digunakan untuk memotong roti atau
biscuit
-
Bread knife adalah alat yang terbuat dari logam anti karat,
sama penggunaannya dengan bread atau biscuit knife,
hanya berbeda modelnya yaitu pisau ini terdapat bagian
gerigi pada bagian tajamnya
-
Carving Knife
adalah alat yang terbuat dari bahan logam
anti karat, yang khusus digunakan untuk memotong atau
mengiris daging yang sudah dimasak
-
Cheese Cutter
adalah alat yang terbuat dari bahan logam
anti karat, yang khusus digunakan untuk mengiris atau
memotong keju, umumnya untuk keju besar yang agak
keras
-
Cheese knife
adalah alat yang terbuat dari bahan logam
anti karat, untuk mengiris keju dan biasanya digunakan di
depan tamu
-
Bone Chopper Large adalah alat yang terbuat dari logam
anti karat, yang khusus digunakan untuk mencuncang
daging atau tulang
-
Butter Riller
adalah alat yang terbuat dari bahan logam
anti karat, yang khusus digunakan memotong mentega
dengan bentuk yang bulat
-
Column cutter
adalah alat yang terbuat dari bahan logam
anti karat, yang khusus digunakan untuk membuang hati
(biji) dari buah buahan
|
24
-
Olive Pitcher adalah alat yang digunakan untuk
mengeluarkan biji dari buah olive
-
Vegetable Peeler atau Castor adalah alat yang terbuat dari
bahan logam anti karat, yang khusus digunakan untuk
mengupas kulit sayuran
-
Paring Knife
adalah alat yang terbuat dari bahan logam
anti karat yang digunakan untuk membuat garnish
-
Peaver Knife
adalah alat yang terbuat dari bahan logam
anti karat, yang digunakan untuk membuat garnish.
Namun dengan tingkat kerumitan yang tinggi, misalnya
berpola seperti ukiran ukiran
-
Parisienne Cutter
adalah alat yang terbuat dari bahan
logam anti karat yang digunakan untuk memotong buah
buahan dengan bentuk bulat bulat
-
Palette
adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti
karat, yang digunakan untuk mengambil atau
mengembalikan suatu makanan dalam proses
pengolahannya. Serta dapat pula untuk mengambil
makanan dalam proses penyajian
-
Trusting Needle
adalah jarum yang digunakan untuk
mengikat atau menjahit daging
-
Knife Sharpener
adalah alat yang terbuat dari baja yang
digunakan untuk mengasah pisau agar menjadi tajam
-
Cutlet Bat
adalah alat yang terbuat dati bahan logam anti
karat, yang digunakan untuk menipiskan daging. Dengan
cara memukul mukil pada permukaan daging tersebut.
-
Meat Fork adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti
karat, yang berbentuk garpu. Khususnya digunakan untuk
mengamnil daging dari proses pengolahan
|
25
-
Fish Scissors
adalah suatu alat gunting yang terbuat dari
bahan logam anti karat, yang khusus digunakan untuk
menggunting ikan
-
Poultry Scissor adalah suatu alat gunting yang terbuat dari
bahan logam anti karat, yang khusus digunakan untuk
menggunting atau memeotong daging unggas atau yang
bertulang
-
Tong
adalah gunting penjapit yang berguna untuk
membalik makanan yang sedang di grilled
-
Potato Cutter adalah alat yang digunakan untuk memotong
kentang, alat ini juga dapat diatur agar hasil yang
diperoleh sesuai dengan bentuk potongan yang
dikehendaki
-
Egg Slicer adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti
karat, yang khusus digunakan untuk mengiris tipis
tipis
telur rebus
-
Onion Chopper adalah alat yang di gunakan untuk
mencincang onion
-
Grater adalah alat dari bahan stainless steel, yang berguna
untuk memarut keju dalam berbagai bentik
-
Meat Hook adalah alat yang terbuat dari bahan logam anti
karat, yang khusus berguna ontuk menggantung daging,
terutama ditempat penyimpanan (freezer)
|
![]() 26
Kitchen Laddle
-
Kitchen Spoon
adalah sendok makan yang khusus
digunakan untuk juru masak (cook) bila ingin mencicipi
rasa makanan
-
Slotted Spoon
adalah alat masak yang terbuat dari bahan
stainlees steel yang berfungsi menggoreng bahan
makanan
-
Wooden Spatula adalah alat yang terbuat dari bahan kayu
dan berguna untuk mengaduk, membalik, dan menumis
dalam suatu proses pengolahan makanan
-
Iron Spatula adalah alat yang terbuat dari bahan besi atau
stainlees steel dan berguna untuk mengaduk , membalik
dan mengangkat suatu makanan selama dalam proses
pengolahan
-
Roasting Spatula adalah alat yang terbuat dari bahan besi
atau stainlees steel dan fungsinya yang sama dengan jenis
spatula lainnya, hanya alat ini diutamakan untuk
mengangkat suatu makanan panas dari dalam oven
sekaligus dengan tempatnya.
-
Rubber Spatula adalah alat masak yang terbuat dari bahan
karet yang berguna untuk membersihkan sisa
sisa
adonan makanan yang menempel dipinggir
pinggir
bowl
-
Laddle adalah alat yang terbuat dari bahan stainlees steel
dan berguna untuk menyendok dengan tangkai yang
panjang. Alat ini digunakan untuk mengambil makanan
yang berkuah
-
Skimmer
adalah alat yang terbuat dari bahan stainlees
steel dan berguna untuk menyaring busa yang dihasilkan
dalam suatu proses merebus
|
![]() 27
-
Spider
adalah alat yang terbuat dari bahan stainlees steel
dan berguna untuk mengambil suatu makanan setelah
melalui proses penggorengan
-
Strainer
adalah saringan dengan satu pegangan, yang
dibuat dari kawat anti karat. Saringan ini digunakan untuk
menyaring suatu bahan makanan yang mengandung
cairan
-
Frying Basket
adalah semacam keranjang dari besi atau
stainlees steel dan alat ini digunakan untuk menggoreng
(sebagai alat bantu deep fat fryer)
-
Cooling wire
adalah alat yang terbuat dari kawat anti
karat dengan 4 buah kaki. Alat ini digunakan sebagai
tatakan untuk makanan yang perlu didinginkan lebih
dahulu
-
Wisk adalah alat yang terbuat dari bahan stainlees steel
dan berguna untuk mengaduk atau mencampur suatu
adonan
d.
Peralatan masak
Peralatan persiapan memasak (preparation equipment)
Peralatan ini dipakai untuk keperluan Mise en Place
(menyiapkan
segala sesuatunya secara lengkap, rapi, dan detil) bagi tiap proses
memasak sesuatu makanan. Bentuk peralatannya, misalnya
chopping board (talenan), mandolin (parut kentang), bowls (panci
cekung), baloonwhisker atau wirewhip (pengocok), scale
(timbangan), grater (pemarut), slicer (pengiris), bermacam-macam
pisau, needle (jarum), sifter (kasa penyaring tepung), peeler
(pengupas), apple corer (alat untuk melubangi).
Peralatan porselen tahan api (Earthen ware dan oven proof dish)
|
28
Adapula alat-alat yang memiliki karakteristik tahan api (fireproof)
dan digunakan untuk keperluan tertentu dan menu tertentu.
Contohnya seperti di bawah ini :
-
Gratin dish
: Alat ini terbuat dari porselen, dipakai untuk
makanan-makanan yang diproses secara au gratin, atau
dipanasi dengan api dari sebelah atas, memakai
salamander. Misalnya Macaroni au gratin, Gratinated
leeks. Istilah lain untuk alat ini adalah Sole Dish.
-
Marmite : Alat ini berbentuk cambung porselen berwarna
coklat, biasa dipakai untuk menu yang direbus sekalian
dengan alat itu (perebus-penyaji). Misalnya Pot au Feu,
Petit Marmite, dan Chawan Mushi.
-
Casserole : ada bermacam jenis casserole, misalnya round
cassarole, oval cassarole. Semua itu digunakan untuk
makanan yang namanya diikuti dengan cassarole, seperti
Chicken cassarole, Beef Cassarole.
-
Cocotte : Alat ini dipakai untuk masak telur yang
langsung dioven, misalnya Eggs en Cocotte, Eggs
Benedict. Sebelum dipakai harus dioles dulu dengan
mentega.
-
Dariole
: Dinamakan juga Custard Por, dipakai untuk
memasak pudding atau puding agar-agar atau bread
pudding, terbuat dari porselen tahan api.
-
Pyrex dish
: Alat ini tidak hanya tahan oven, tetapi juga
dapat untuk menggoreng dan merebus, dibuat dari kaca
tahan api dan tembus pandang.
-
Alat perebus: egg-boiler, brassier, pan perebus, large
steam jacketted boiler, double boiler, dan berbagai ukuran
panci perebus.
|
29
-
Alat penggoreng : deepfryer, chinese wock, gas Freyer,
Pressure Freyer, Tilting-Pan.
-
Alat penumis : sautee-pan, sauteuse. Dapat juga memakai
sautoir atau sauce pan, sangat tergantung situasi dan
keperluannya.
-
Alat pendadar : teflon berbagai ukuran. Istilah lengkapnya
adalah teflon coated sautee-pan.
-
Alat poach : Untuk bahan yang berukuran kecil dapat
memakai panci atau sautoir, tetapi untuk yang berukuran
sangat besar seperti ikan utuh, harus memakai brassiere
agar muat.
-
Alat pembakar : Proses membakar atau grill
juga
memakai alat yang dinamakan grill, dibuat dari ram-ram
besi dan dipakai di atas arang menyala.
-
Alat Broil
: Untuk proses ini digunakan alat broiler dan
kalau tak ada dapat memakai salamander atau grill.
-
Alat barbeque
: Barbeque
memakai grill, memakai
tusukan bagi bahan yang dipanggang di atas api arang.
-
Alat Roast : Memanggang dengan oven dinamakan roast
dan berlaku untuk daging. Untuk alas bahan yang
dipanggang maka digunakan roasting pan.
-
Alat steam
: Mengukus memerlukan steamer atau
kukusan. Uap yang muncul dari alat ini akan
mematangkan objek yang dikukus.
-
Alat Braise
: Braising diperlukan bagi daging yang keras.
Alatnya dinamakan braissiere dan prosesnya
menggunakan kaldu atau saus sebagai kelengkapan.
-
Alat Baking
: Membuat roti harus memakai Baking-oven
yang berbeda dengan roasting oven untuk daging. Alat
|
30
bantuannya adalah baking-pan, mould, dan alat kecil
lainnya.
-
Alat Griddle
: Berupa plat besi rata, untuk memasak
burger, griddle cake, atau griddle egg, dan yang sulit
dimasak dengan grill. Alat itu harus dijaga kebersihannya
dan bebas dari karat dan kotoran. Harus pula dilakukan
pembersihan secara periodik atau general cleaning bagi
semua alat dapur tersebut.
e.
Laundry
Side towel, apron, napkin dan table cloth.
2)
Area cleaning
Merupakan area pencucian bahan makanan serta peralatan masak berupa
bak cuci piring atau dishwaser (alat pencuci piring). Biasanya dalam area
ini dilakukan juga proses persiapan sebelum memasak. Perencanaan dan
persiapan dalam kegiatan masak atau yang umumnya dalam istilah kuliner
dikenal dengan sebutan mise en place, diantaranya adalah :
-
Melakukan penyusunan tahapan kegiatan masak (baca resep dari
awal hingga akhir, untuk memastikan pemahaman bahan dan
metode.)
-
Menjaga pantry dalam keadaan baik (termasuk penyimpanan
bahan sesuai kegunaannya.)
-
Membuat daftar belanja (cek untuk melihat apa yang dimiliki, dan
tuliskan apa yang kurang.)
-
Pembelian bahan berkualitas untuk penggunaan masak harian
(membeli bahan sesuai kebutuhan, dan pilihlah bahan yang
segar.)
-
Melakukan tinjauan terhadap resep (duduk, ambil waktu, dan
membuat rencana tindakan, memungkinkan cukup waktu untuk
setiap langkah.)
|
31
-
Memulai penataan ruang kerja dapur (penggunaan pakaian masak
dan celemek, pengaturan area kerja, kemudian penyusunan bahan
dan peralatan.)
-
Bersiaplah (sebelum mulai memasak, kalkulasi bahan dan
menyelesaikan langkah-langkah persiapan seperti mengupas,
mengiris, dan memotong bahan.)
-
Rapi dan bersih di area kerja (menjaga area kerja agar tetap bersih
dan rapi setiap saat, dari mulai persiapan, pengolahan, hingga
penyajian.)
-
Mengatur kembali (jika hal-hal tidak berjalan sesuai rencana,
berhenti
sejenak dan monitor situasi, kemudian pikirkan tujuan
akhir sebelum melanjutkan.
-
Senangi memasak (yang tak kalah pentingnya, santai dan ciptakan
suasana nyaman. Makanan akan terasa lebih nikmat apabila koki
menikmati proses memasak.)
3)
Area cooking
merupakan area memasak makanan berupa peralatan kompor, oven, dan
microwave. Dalam area memasak, ada beberapa contoh kegiatan yang
dapat dilakukan seperti :
a.
Memasak dengan konveksi air
|
32
-
Merebus
Merebus adalah proses memasak makanan di dalam air mendidih,
atau memasak makanan berbasis pada cairan seperti kaldu,
santan atau susu yang direbus. Ketika bahan cair dipanaskan
sampai titik didih (1000C), maka terjadi vaporisasi (penguapan)
cairan secara cepat.
-
Simmering
Simmering
adalah teknik memasak makanan dalam cairan panas
yang dijaga pada titik didih air yaitu rata-rata pada suhu 100°C
(212°F). Untuk menjaga suhu air tetap berada dalam posisi stabil,
kecilkan api pada saat gelembung air mulai terbentuk pada awal
air akan mendidih. Awal simering dapat dimulai ketika air berada
pada suhu sekitar 94°C atau 200°F. Simmering menjamin
perlakuan yang lebih halus dari perlakuan boiling untuk
mencegah makanan tersebut mengalami kerusakan tekstur.
-
Poaching
Proses merebus bahan makanan yang dilakukan dengan perlahan-
lahan.
Api yang digunakan untuk teknik ini berpanas sedang
sehingga gelembung air perebus kecil-kecil. Proses pematangan
bahan yang direbus dengan teknik poaching berjalan lambat.
Poaching sering dilakukan untuk memasak telur, ayam, ikan dan
buah.
-
Blanching
Blanching adalah teknik memasak dengan cara merebus sayuran
atau buah ke dalam air yang telah mendidih dalam waktu cepat.
Blanching
sering digunakan dalam proses persiapan (preparing)
bahan makanan (sayur atau buah) yang akan diolah lebih lanjut
menjadi bentuk makanan lain. Bahan makanan yang diblanch
dimasukkan ke dalam air mendidih selama 1-2 menit. Setelah
direbus, sayur atau buah yang diblanching segera diangkat dan
|
33
dicelupkan ke dalam air es untuk menghentikan proses
pemasakan lanjut. Proses ini
menjamin warna sayuran hijau tetap
berwarna hijau setelah mengalami proses pengolahan
-
Braising
Braising
berasal dari bahasa Perancis braiser yaitu teknik
memasak dengan pemanasan lembab/basah (moist heat). Tahap
awal proses pengolahan dengan teknik braising dimulai dengan
cara membakar (searing) atau memanggang (roasting) bahan
makanan sampai permukaannya berwarna coklat. Setelah
permukaan makanan tersebut berwarna coklat, bahan makan
yang diolah dengan braising diberi cairan kemudian dimasak
dengan suhu rendah dalam panci tertutup (direbus) atau dioven
dalam pan yang tertutup. Aroma bahan yang dipanggang atau
dibakar menjadi lebih enak dan rasanya meningkat. Panas tidak
langsung di dalam oven akan memasak makanan dengan hasil
yang lebih bagus dan merata kematangannya. Cairan yang
digunakan untuk braising dapat ditambah dengan tomat, wine,
atau kaldu. Agar bahan makanan yang di brais tidak bersentuhan
langsung dengan pan, yang dapat menyebabkan bahan makanan
gosong atau lengket, maka bagian dasar pan dapat diisi dengan
mirepoix (campuran bawang bombay, wortel dan seledri). Setelah
proses braising
selesai, sisa cairan yang terdapat pada pan dapat
digunakan untuk membuat saus atau gravy. Teknik olah braising
akan menghasilkan cairan masakan dari campuran berbagai
flavor makanan yang dimasak (Tropp, 1996).
-
Stewing
Stew merupakan teknik pengolahan bahan makanan padat yang
dimasak dalam air atau berbasis cairan. Sebenarnya teknik ini
serupa dengan simmering
yang kemudian disajikan tanpa
dikeringkan. Bahan makanan yang dimasak dengan stew
|
34
merupakan kombinasi berbagai jenis bahan makanan nabati dan
hewani.
-
Pressure Cooking
Ini adalah metode memasak dalam panci yang ditutup rapat dan
terkunci sehingga tidak ada udara atau cairan yang dapat keluar.
Titik
didih air meningkat seiring dengan peningkatan tekanan
udara di dalam panci.
-
Steaming
Steam adalah proses memasak lembab/basah, dengan panas dari
uap air atau dikenal dengan istilah mengukus. Alat pengukus
(steamer) terdiri dari beberapa panci yang disusun ke atas secara
berlapis-lapis. Panci paling bawah berisi air yang direbus. Panci
yang disusun di atasnya berlubang untuk memberi kesempatan
uap air masuk melalui lubang-lubang tersebut.
b.
Memasak dengan konduksi dan konveksi minyak
-
Menggoreng
Menggoreng
adalah metode memasak makanan dalam minyak
atau lemak. Secara kimiawi, lemak dan minyak adalah sama,
perbedaanya hanya terletak pada titik leleh.
-
Sautéing
Ini adalah metode memasak makanan dengan menggunakan
sedikit minyak atau lemak yang hanya menempel pada
permukaan wajan atau alat pemanas seperti wajan dadar (frying
pan), wajan, atau sauteuse.
|
35
-
Stir Frying
Stir frying merupakan metode menggoreng cepat pada temperatur
yang sangat tinggi. Stir frying menggunakan sedikit minyak
dengan alat wajan yang agak
dalam. Istilah stir menunjukkan
bahwa makanan harus di stir (digerakkan, atau dibolak -balik)
secara terus menerus untuk mencegah makanan itu gosong pada
salah satu sisinya atau agar seluruh permukaan makanan matang.
-
Shallow Frying
Shallow frying
adalah metode memasak makanan dalam jumlah
sedikit, dengan lemak atau minyak yang dipanaskan terlebih
dahulu dalam wajan dangkal atau tipis.
-
Deep Frying
Deep-frying, adalah metode menggoreng dengan minyak
berjumlah banyak sehingga semua bagian makanan yang
digoreng terendam di dalam minyak panas. Deep frying
diklasifikasikan ke dalam metode memasak kering sebab tidak
ada air yang digunakan dalam proses memasak tersebut. Deep-
frying banyak digunakan untuk mendapatkan hasil penggorengan
yang optimal.
-
Pan Frying
Pan frying
termasuk teknik memasak dengan menggunakan
minyak goreng, tetapi minyak yang digunakan lebih sedikit
daripada deep frying. Istilah pan frying
lebih tepat diterapkan
pada teknik menggoreng yang menggunakan wajan
penggorengan. Sebagai salah satu teknik penggorengan, pan
frying
menggunakan penghantar panas sedang. Metode
penggorengan ini bertujuan mempertahankan kelembaban
makanan.
|
36
c.
Memasak dengan Panas Kering
-
Baking
Baking
merupakan teknik memasak makanan dengan panas
kering oleh konveksi (penghantar) uap udara panas di dalam
oven. Beberapa oven domestik menggunakan dua elemen
pemanas, yaitu satu berada di bawah untuk baking dan satu
berada di atas untuk broiling. Energi panas di dalam oven tidak
menyentuh bahan makanan secara langsung tetapi melalui udara
panas yang dialirkan dari celah-celah/lubang oven.
-
Grilling
Grilling adalah bentuk memasak makanan yang melibatkan
panas langsung. Sumber panas yang dapat digunakan untuk
griling ada tiga yaitu arang kayu, listrik dan gas. Sumber panas
grilling berada di bawah makanan sedangkan broiling
di atas
makanan. Kata grill berasal dari grid of wire (panggangan kawat)
yang disiapkan untuk membakar makanan.
-
Roasting
Roasting
adalah metode memasak dengan menggunakan panas
kering, dari nyala api yang terbuka, oven atau sumber panas lain.
Sejak abad 19, roasting dengan pemanasan kering di dalam oven
dinamakan baking. Secara tradisional, roasting termasuk metode
baking. Makanan yang dimasak dengan teknik roasting
ditempatkan pada rak, pan atau ditusukkan pada batang stainless
steel yang dapat diputar (rotasi). Selama proses roasting, udara
panas di oven dialirkan ke seputar daging dari semua sisi (atas,
bawah dan samping).
|
37
2.1.5
Klasifikasi Fasilitas
Menurut pendapat Dimyati dan Mudjiono (1999: 244), Fasilitas belajar
merupakan sarana dan prasarana pembelajaran. Prasarana meliputi gedung
sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian dan
peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku
bacaan, alat dan fasilitas laboraturium sekolah dan berbagai media
pembelajaran yang lain.
Sedangkan menurut H. M Daryanto (2006: 51) secara etimologi (arti
kata) fasilitas yang terdiri dari sarana dan prasarana belajar, bahwa sarana
belajar adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya
lokasi/tempat, bangunan dan lain-lain, sedangkan prasarana adalah alat yang
tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya ruang, buku,
perpustakaan, laboraturium dan sebagainya.
2.1.5.1 Fasilitas Utama
Pada dasarnya sekolah masak memiliki jenis-jenis fasilitas yang
sama dengan sekolah pada umumnya seperti :
-
Ruang belajar mengajar, yang terdiri dari papan tulis, infocus,
meja dan kursi murid, merja dan kursi guru
-
Ruang Administasi
-
Ruang Akademik
-
Lobby
-
Ruang Senat
-
Toilet
-
Pantry / Kantin
-
Receptionist
Namun yang membedakan adalah, setiap peserta didik tidak
hanya memiliki meja belajar yang berupa meja dan kursi saja,
namun akan diberikan preparing table lengkap dengan sink dan
alat-alat masak lainnya.
|
38
2.1.5.2 Fasilitas Pendukung
Selain fasilitas-fasilitas penting diatas, sekolah masak juga
memiliki fasilitas lain yang tujuannya sebagai pendukung proses
belajar mengajar peserta didik maupun guru. Fasilitas tersebut
seperti :
-
Perpustakaan
Baik peserta/pengajar didik bisa mempelajari resep resep
baru ataupun untuk mencari referensi di dalam ruangan ini.
-
Loker
Dalam sekolah masak, para peserta masak biasanya
diwajibkan untuk menggunakan baju koki dan sepatu tahan
panas. Untuk mempermudah proses belajar mengajar, loker
biasanya diadakan peserta bisa menaruh barang bawaan
mereka tanpa harus takut akan kehilangan.
-
Lounge / Ruang Tunggu
Ruangan ini lebih banyak digunakan untuk bersosialisasi
antara satu dengan yang lainnya.
-
Open Kitchen
Dapur ini bukan berarti dapur yang dapat digunakan oleh
umum. Dapur ini berarti dapur yang dimana saat ada yang
melakukan kegiatan memasak, bisa dilihat oleh publik.
-
Restoran / Cafetaria
|
39
2.1.6
Persyaratan Umum
Berdasarkan peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 105 Tahun 2012, tentang prosedur pendirian, penggabungan dan
penutupan Lembaga Pendidikan, Bab 2, yaitu :
1.
Bagian kesatu : Umum
-
Pasal 3
Pendirian lembaga pendidikan nonformal, informal, Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) dan Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) yang diselenggarakan masyarakat harus
memiliki izin operasional dari Kepala Suku Dinas.
-
Pasal 4
Izin pendirian lembaga pendidikan yang diselenggarakan
Pemerintah Daerah, diberikan oleh Gubernur atas usul dari
Kepala Dinas dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2.
Bagian Kedua ; Persyaratan Izin Prinsip
-
Pasal 5 (1) Untuk mendapatkan izin prinsip pend irian lembaga
pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a,
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. hasil studi kelayakan;
b. rencana induk pengembangan;
c. sumber peserta didik;
d. pendidik dan tenaga kependidikan;
e. kurikulum/program kegiatan belajar;
f. sumber pendanaan;
g. prasarana;
h. sarana;
i. penyelenggara; dan
j. penamaan sekolah.
|
40
(2) Persyaratan mendapatkan izin prinsip sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), harus melampirkan dokumen sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I Peraturan Gubernur ini.
-
Pasal 6 (1) Persyaratan hasil studi kelayakan pendirian lembaga
pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a,
sekurang-kurangnya memuat :
a. latar belakang dan tujuan pendirian;
b. bentuk dan nama lembaga pendidikan;
c. lokasi lembaga pendidikan;
d. dukungan masyarakat;
e. sumber peserta didik;
f. kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan;
g.rencana
pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan;
h. sumber pendanaan selama 5 (lima) tahun;
i. fasilitas lingkungan penunjang;
j. peta pendidikan; dan
k. kesimpulan studi kelayakan.
(2) Latar belakang dan tujuan pend irian sekolah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, sekurang-kurangnya memuat
pokok-pokok pikiran sebagai alasan filosofis, sosiologis dan
empiris pend irian dan tujuan yang ingin dicapai.
(3) Dukungan dari masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf d, dibuktikan dengan surat pernyataan dari Ketua RT
dan Ketua RW dengan melampirkan bukti tanda tangan warga
sekitar sekurang-kurangnya 15 (lima belas) kepala keluarga
disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk.
-
Pasal 7 (1) Persyaratan rencana induk pengembangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b, untuk
|
41
jangka waktu sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan disusun
berdasarkan hasil studi kelayakan.
(2) Rencana induk pengembangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), memuat :
a. visi dan misi;
b. kurikulum;
c. peserta didik;
d. pendidik dan tenaga kependidikan;
e. prasarana;
f. sarana;
g. organisasi;
h. pendanaan;
i. manajemen lembaga pendidikan;
j. peran serta masyarakat; dan
k. rencana pentahapan pelaksanaan.
2.1.7
Persyaratan Fasilitas
Dalam Keputusan Menteri P dan K No. 079/1975, fasilitas belajar
terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:
-
Bangunan dan perabot sekolah
Bangunan di sekolah pada dasarnya harus sesuai dengan
kebutuhan pendidikan dan harus layak untuk ditempati siswa
pada proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bangunan
sekolah terdiri atas berbagai macam ruangan. Secara umum jenis
ruangan ditinjau dari fungsinya dapat dikelompokkan dalam
ruang pendidikan untuk menampung proses kegiatan belajar
mengajar baik teori maupun praktek, ruang administrasi untuk
proses administrasi sekolah dan berbagai kegiatan kantor, dan
ruang penunjang untuk kegiatan yang mendukung proses belajar
mengajar. Sedangkan perabot sekolah yang pada umumnya terdiri
|
42
dari berbagai jenis mebel, harus dapat mendukung semua semua
kegiatan yang berlangsung di sekolah, baik kegiatan belajar
mengajar maupun kegiatan administrasi sekolah.
-
Alat pelajaran
Alat pelajaran yang dimaksudkan disini adalah alat peraga dan
buku-buku bahan ajar. Alat peraga berfungsi untuk memperlancar
dan memperjelas
komunikasi dalam proses belajar mengajar
antara guru dan siswa. Buku-buku pelajaran yang digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar, biasanya terdiri dari buku
pegangan, buku pelengkap, dan buku bacaan.
-
Media pendidikan
Media pengajaran merupakan sarana non personal yang
digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar yang memegang
peranan dalam proses belajar untuk mencapai tujuan
instruksional. Media pengajaran dapat dikategorikan dalam media
visual yang menggunakan proyeksi, media auditif, dan media
kombinasi.
Dalam kegiatan pendidikan yang tergolong dalam fasilitas materiil
antara lain: perabot ruang kelas, perabot ruang TU, perabot laboratorium,
perpustakaan dan ruang praktek.
-
Fasilitas uang, yakni segala sesuatu yang bersifat mempermudah
suatu kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang.
-
Fasilitas sumber daya manusia
-
Agar tujuan-tujuan manajemen perlengkapan bisa tercapai ada
beberapa prinsip yang perlu di perhatikan dalam mengelola
perlengkapan di sekolah, prinsip-prinsip yang dimaksud adalah :
-
Prinsip pencapaian tujuan
|
43
-
Prinsip efisiensi
-
Prinsip administratif
-
Prinsip kejelasan tanggung jawab
-
Prinsip kekohesifan
Persyaratan hygiene dan Sanitasi Jasa Boga, sesuai Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 715/Menkes/SK/V/2003 tentang persyaratan
Higiene dan Sanitasi Jasa Boga, meliputi antara lain :
1.
Persyaratan tenaga atau karyawan pengolah makanan, antara lain:
-
Memiliki sertifikat higiene sanitasi makanan
-
Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter
-
Tidak mengidap penyakit menular atau pembawa kuman (carrier)
-
Setiap karyawan harus memiliki buku pemeriksaan kesehatan
2.
Persyaratan peralatan yang kontak dengan makanan, antara lain:
-
Permukaan utuh dan mudah dibersihkan
-
Lapisan permukaan tidak terlarut dalam asam/basa atau garam
garam yang lazim dijumpai dalam makanan
-
Bila kontak dengan makanan tidak mengeluarkan logam berat
beracun yang membahayakan seperti timah hitam, arsen, tembaga
dan lain-lain.
-
Wadah yang digunakan harus mempunyai tutup yang menutup
sempurna
3.
Persyaratan cara pengolahan makanan, antra lain:
-
Semua kegiatan mengolah makanan harus dilakukan dengan cara
terlindung dari kontak langsung dengan anggota tubuh
|
44
-
Perlindungan kontak langsung dengan makanan dilakukan dengan
memakai sarung tangan plastik sekali pakai, penjepit makanan
dan sendok garpu.
-
Untuk melindungi pencemaran terhadap makanan harus
menggunakan celemek, tutup rambut dan sepatu dapur.
-
Perilaku tenaga/karyawan selama bekerja, tidak merokok, tidak
makan atau mengunyah, tidak memakai perhiasan kecuali cincin
kawin yang polos, tidak menggunakan peralatan dan fasilitas
yang bukan untuk keperluannya, selalu mencuci tangan sebelum
bekerja dan setelah keluar dari kamar kecil, selalu memakai
pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan benar, bersih dan
tidak dipakai di luar tempat kerja.
-
Persyaratan higiene sanitasi penyimpanan makanan jasaboga,
baik bahan baku maupun hasil olahannya, sebagai berikut :
4.
Persyaratan penyimpanan bahan mentah
-
Penyimpanan bahan mentah harus di dalam lemari pendingin
dengan mengatur suhu penyimpanan sesuai dengan jenis bahan
makanan dan lamanya waktu penyimpanan.
-
Ketebalan bahan padat tidak lebih dari 10 cm
-
Kelembaban penyimpanan dalam ruangan 80 90%
-
Persyaratan penyimpanan makanan terolah, diharuskan dalam
bentuk kemasan tertutup serta disimpan dalam suhu 10.
5.
Persyaratan penyimpanan makanan jadi, antara lain :
-
Terlindung dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga dan tikus
-
Makanan cepat busuk disimpan dalam suhu panas 65,5 0 C atau
lebih atau disimpan dalam suhu dingin 4 0 C atau kurang.
-
Makanan cepat busuk untuk penggunaan dalam waktu lama (> 6
jam) disimpan dalam suhu 5 0 C sampai 1 0 C
|
![]() 45
6.
Cara penyimpanan makanan, harus mempertimbangkan beberapa hal
sebagai berikut :
-
Tidak menempel pada lantai, dinding atau langitlangit dengan
ketentuan jarak
makanan dengan lantai 15 cm, dengan dinding 5
cm dan dengan langitlangit 60 cm.
-
Tidak tercampur antara makanan yang siap untuk dimakan
dengan bahan makanan mentah
2.1.8
Data Ergonomis
Pembuatan dapur memiliki standarisasi ergonomisnya sendiri seperti berikut :
a.
Standarisasi wall cabinet and base unit
Gambar 2.3 Standarisasi Wall Unit
(sumber : Human Dimension)
|
![]() 46
Gambar 2.4 Standarisasi Perhitungan Wall Unit
(sumber : Human Dimension)
b.
Standarisasi counter and base unit
Gambar 2.5 Standarisasi Counter and Base Cabinet
(sumber : Human Dimension)
|
![]() 47
Gambar 2.6 Standarisasi Cabinet Reach Comparison
(sumber : Human Dimension)
c.
Standarisasi Prepartion Table
Gambar 2.7 Standarisasi Preparation Table
(sumber : Human Dimension)
|
![]() 48
d.
Standarisasi Sink Center
Gambar 2.8 Standarisasi Sink Center
(sumber : Human Dimension)
Gambar 2.9 Standarisasi Sink Center 2
(sumber : Human Dimension)
|
![]() 49
e.
Standarisasi Refridgerator Center
Gambar 2.10 Standarisasi Refrigerator Center
(sumber : Human Dimension)
Gambar 2.11 Standarisasi Refrigerator Center 2
(sumber : Human Dimension)
|
![]() 50
f.
Standarisasi Range Center
Gambar 2.12 Standarisasi Range Center
(sumber : Human Dimension)
Gambar 2.13 Standarisasi Range Center 2
(sumber : Human Dimension)
|
![]() 51
Gambar 2.14 Standarisasi Perhitungan Range Center
(sumber : Human Dimension)
2.2
Tinjauan Khusus
2.2.1
Jakarta Culinary Center
1.
Sejarah
Jakarta Culinary Center didirikan pada pada 17 Juli 2004. JCC ini
sendiri adalah salah satu institusi kuliner favorit di antara peminat dunia
masak memasak. Jakarta Culinary Center memiliki kurikulum terintegrasi
dan sistem belajar yang memprioritaskan belajar dan praktek dengan
instruktur dimana kebanyakan dari mereka adalah ahli kuliner dan
pengusaha kuliner yang sukses. Dengan kurikulum yang memfokuskan
dalam praktek langsung (hands-on-cooking) dan juga teori manajemen dan
operasional, yang dibawakan oleh koki-koki berpengalaman dari hotel
terkenal dan jasa penyedia makanan yang sudah mapan.
Pengalaman belajar di Jakarta Culinary Center terdiri dari pengetahuan
makanan seperti masakan Asia, masakan Eropa, masakan Mediterania, dan
|
![]() 52
sebagainya. Dengan diskusi mendalam seputar bumbu, pengaruhnya dalam
rasa makanan, pengetahuan menu, dan lain lain. peserta kursus akan sangat
mengerti tentang bagaimana mendapatkan penjiwaan dalam menciptakan
hidangan khas mereka (signature dish).
Beberapa murid dari Jakarta Culinary Center telah memenangkan
beberapa penghargaan dalam kompetisi dan pameran kuliner seperti: A
champion award dari "The Chef Indonesia", juara 1 dalam kontes "Korean
Food Cooking", penghargaan emas, perak, dan perunggu dalam
kontes"Salon Culinaire", penghargaan emas, perak, dan perunggu dalam
kontes "Junior Cook Competition" yang diadakan oleh Indonesian Chef
Association, serta juara 1 dalam kontes dekorasi kue yang diadakan oleh
Indonesian Bakery Association.
Sampai saat ini, JCC sendiri berdiri sudah lebih dari 8 tahun dan
memiliki 4 cabang di Jakarta, 1 di Tanggerang dan 1 di Semarang. Berikut
adalah cabang-cabang JCC :
a.
JAKARTA CULINARY CENTER - MAL ARTHA GADING
@ Artha Gading Mall (Atrium Paris)
Lt. 2F/ B1/ 21-25
Jl. Artha Gading Selatan No.1
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240
Telp. : (+62 21) 4586 4544, 4586 3843, 4586 4063
Email: jakartaculinarymag@yahoo.com
Gambar 2.15 JCC Mal Artha Gading
(Sumber : http://www.jakartaculinary.com/en/contact/)
|
![]() 53
b.
JAKARTA CULINARY CENTER - MAL CIPUTRA
@ Ciputra Mall
Level 5 - 22A
Jl. Arteri S. Parman, Grogol, Jakarta Barat 11470
Telp. : (+62 21) 560 6558
Fax : (+62 21) 566 6549
Gambar 2.16 JCC Mal Ciputra
(Sumber : http://www.jakartaculinary.com/en/contact/)
c.
JAKARTA CULINARY CENTER - SUDIRMAN
@ Sona Topas Tower
Jl. Jend. Sudirman Kav. 26 Lt. B1 (Pan & Wok)
Jakarta Selatan 12920
Telp./Fax : (+62 21) 250 6468
Gambar 2.17 JCC Sudirman
(Sumber : http://www.jakartaculinary.com/en/contact/)
d.
JAKARTA CULINARY CENTER - SENAYAN
@ Rukan Permata Senayan Blok A/29
|
![]() 54
Jl. Tentara Pelajar - Patal Senayan
Jakart Selatan 12220
Telp. : (+62 21) 5794 0650, 5794 0651, 5794 0653
Fax : (+62 21) 5794 0652
Gambar 2.18 JCC Senayan
(Sumber : http://www.jakartaculinary.com/en/contact/)
e.
JAKARTA CULINARY CENTER - MALL @ ALAM SUTERA
@ Mall @ Alam Sutera Lower Ground (Mango Farm)
Jl. Jalur Sutera Barat Kav 16
Panunggangan Timur Pinang
Tangerang 15143
Telp : (+62 21) 3044 9179, 3044 9178, 0813 1677 3122
Gambar 2.19 JCC Mal Alam Sutera
(Sumber : http://www.jakartaculinary.com/en/contact/)
f.
SEMARANG CULINARY CENTER
Jl. M.T. Haryono No. 102
Semarang 50241
Jawa Tengah
Telp. : (+62 24) 354 1947
|
55
Fax : (+62 24) 356 0031
2.
Visi dan Misi
-
Visi
Meningkatkan dan fokus dalam industri makanan dan minuman
dan menjadi pusat institusi kuliner dimana orang orang berpotensi
dapat meningkatkan karir mereka, karena seni kuliner akan sangat
menjanjikan di masa mendatang.
-
Misi
Meningkatkan karir, bisnis, dan mempersiapkan sumber daya
manusia dalam industri kuliner dengan pengetahuan yang benar
dan cara yang benar untuk masa depan makanan dan minuman.
3.
Target Pemasaran
Menjadi chef hebat membutuhkan kualifikasi yang jauh dari hanya
sekedar menjadi ahli masak yang berbakat. Berbeda dengan memasak
biasanya, dibutuhkan keterampilan, teknik, pengetahuan ilmiah,
kemampuan berorganisasi serta kemampuan manajerial untuk menjadi
chef hebat (kepala chef). Terlebih lagi, ada banyak pilihan terbuka lebar
bagi orang orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman sebagai
chef, seperti pemilik restoran, pengusaha katering, chef pribadi, chef hotel,
ahli nutrisi, ilmuwan makanan, penulis buku tentang makanan, reviewer
makanan, dan lain lain.
Oleh karena itu target dari Jakarta Culinary Center (peserta kursus)
tidak dibatasi umur dan jenis kelamin. Siapapun atau sekolah apapun dapat
bergabung dengan untuk mendapatkan pengetahuan dengan rekan sesama
tim dan belajar tentang kuliner.
4.
Fasilitas
|
![]() 56
Berdasarkan hasil survey, fasilitas yang ada dalam Jakarta Culinary Center
sebagai berikut :
ITEM
QUANTITY
ROOM
Kitchen Working Table
10
Ruang Praktek
Perlengkapan Membuat Kue
1
Open Kitchen
Perlengkapan Memasak
2
-
Open kitchen
-
Ruang Praktek
Sink
3
-
Ruang Praktek
-
Ruang Teori
-
Open Kitchen
Stove
11
-
Ruang Praktek
-
Ruang Teori
Storage
1
Storage Area
Tabel 2.1 Fasilitas JCC
(Sumber : Jakarta Culinary Center, 2013)
5.
Ruang Fasilitas
a.
Ruang Belajar Praktek
Ruang ini adalah ruangan tempat dimana peserta didik belajar
praktek. Saat ini ruangan ini dilengkapi dengan meja belajar, papan
tulis, sink, hob, dan setiap meja belajar dilengkapi dengan peralatan
masaknya masing-masing.
|
![]() 57
Gambar 2.20
Ruang Kelas 1
(foto : Jennifer, 2013)
Gambar 2.21
Ruang Kelas 2
(foto : Jennifer, 2013)
b.
Ruang Belajar Teori
Ruang ini adalah ruangan tempat dimana peserta didik
belajar teori.
|
![]() 58
Gambar 2.22
Ruang Kelas Teori
(foto : Jennifer, 2013)
c.
Receptionist
Ruang ini adalah ruang yang terletak di bagian dengan dari
sekolah yang ditujukan sebagai tempat customer service,
menerima tamu, dan mengurus administrasi peserta ataupun guru.
Gambar 2.23 Receptionist
(sumber : www.jakartaculinarycenter.com)
|
![]() 59
d.
Open Kitchen
Area ini hanya ada di JCC yang terletak di dalam mall saja.
Area ini biasanya digunakan untuk menarik perhatian pengunjung
saat diadakan demo masak. Open Kitchen ini biasanya digunakan
untuk memasak makanan yang bersifat ringan (pastry).
e.
Storage
Area ini digunakan sebagai tempat penyimpanan baik
makanan/minuman, peralatan, maupun bumbu.
f.
Ruang Tunggu
Ruang ini digunakan sebagai ruang tunggu/ lounge dalam JCC.
Biasanya tempat ini digunakan untuk bimbingan ataupun bersosialisasi
antara sesama peserta, staff dan chef.
Gambar 2.28
Ruang Tunggu
(foto : Jennifer, 2013)
|
![]() 60
6.
Program Pendidikan
Jakarta Culinary Center memiliki 5 jenis kelas yang berbeda.
Dalam setiap mata pelajaran yang diberikan dalam kelas akan dijarkan
oleh professional chef dari hotel bintang lima yang memang ahli
dibidang tersebut. Contohnya jika program pembelajarannya adalah
pastry, chef yang mengajar memang yang khusus dibidang pastry.
Berikut adalah kelas-kelas yang dimiliki oleh JCC :
a.
Culinary Entrepreneur Program
Program pendidikan ini berlangsung selama 3 tahun
dengan pengajaran yang lebih fokus dalam entrepreneur di
bidang kuliner.
Pada tahun pertama, hal-hal yang dipelajari adalah
sebagai berikut :
o
Basic Knowledge and Skill
Pengetahuan dasar teknik memasak
Pengetahuan hygiene, sanitasi dan HACCP
Pengetahuan bahan makanan dari seluruh dunia
Manajemen operasional dapur
Pada tahun kedua, hal-hal yang dipelajari adalah
sebagai berikut :
o
Advance Knowledge and Management
Teknik merencanakan dan membuat sebuah menu
Marketing management untuk industri makanan
Manajemen SDM yang solid
Manajemen dan operasional restaurant
Pengetahuan franchise dan kesempatan berbisnis
Teknik mengkonsep restaurant
Culinary Arts (Ice and Fruit carving), butter
sculpture, food styling)
|
![]() 61
Praktek menu Internasional
Pada tahun terakhir, hal-hal yang diajarkan kepada
peserta didik adalah sebagai berikut:
o
Creative Culinary Entrepreneurship
Pengetahuan untuk menjadi entrepreneurship yang
prima, etis, dan berintegrasi
Teknologi terkini dalam industri makanan dan
minuman
Pengenalan Molecular Gastronomi
Internship and business plan
b.
Profesional Program
Program professional ini berlangsung selama1 tahun.
Kelas professional ini memiliki batas maksimum 7 orang
dalam setiap kelasnya. Kelas ini berlangsung selama 3 kali
dalam 1 minggu dan untuk jadwal pemilihan kelas dapat
ditentukan sendiri oleh peserta.
Dalam program ini, peserta didik mendapatkan 1 set
pisau, seragam kitche, buku diktat, tas, box plastik, bahan
praktek, ujian, asuransi, dan sertifikat.
Program kelas ini dibagi menjadi 3 Cawu yang setiap
cawunya berlangsung selama 4 bulan. Pembagian kegiatan
per cawunya dapat dilihat sebagai berikut :
-
Cawu I
o
Teori dan Praktek Dasar Pengetahuan Bahan
Makanan
Pemilihan komoditas secara baik (sayur, buah,
daging, dan lain lain.)
|
![]() 62
Pengolahan daging, sayur,
buah sesuai metode
pemasakan yang baik
Cara penyimpanan yang baik
o
Praktek dasar metode memasak sesuai bahan
yang digunakan
Teknik potongan sayur, buah, daging dalam
kuliner
Tipe & Jenis metode pengolahan makanan
Jenis saus untuk berbagai hidangan pembuka,
utama, dan penutup
o
Teori Higenis, Sanitasi, Kemananan & Keselamatan
kerja
o
Market Survey
o
Ujian Teori & Praktek
-
Cawu II
o
Teori Manajemen (Marketing, Financial,
Promotion, Purchasing, and Control System)
o
Praktek Internasional Food
o
Kunjungan Tour Kitchen
o
Ujian teori dan praktek
-
Cawu III
o
Speciality Kitchen and Pastry Bakery (Set Up
Restaurant)
o
Bimbingan penyusunan Rancangan Bisnis/ Tugas
Akhir
o
Ujian Praktek dan presentasi Rancangan Bisnis
|
63
c.
Intensive Cooking Class
Program singkat ini berlangsung selama 1 bulan dan
memiliki 20 kali pertemuan untuk jenis makanan Eropa dan
Oriental dengan praktek langsung dan dibimbing oleh chef
handal dan berpengalaman.
Dalam kelas ini, peserta didik juga mendapatkan bahan
praktek, apron, kitchen knife, dan kitchen towel.
d.
Intensive Pastry and Bakery
Program ini juga berlangsung selama 1 bulan dan memiliki
20 kali pertemuan dengan praktek langsung untuk setiap
peserta dan dibimbing oleh Chef Pastry yang ahli
dibidangnya.
Dalam kelas ini, peserta didik mendapatkan bahan praktek,
apron, kitchen knife, dan kitchen towel.
e.
Saturday Program
Program kelas ini hanya berlangsung selama 5 kali di setiap
hari Sabtu. Pertemuan 5 kali tidak dibatasi dalam jangka
waktu, dan jadwal disesuaikan dengan jadwal peserta.
Dalam program ini, peserta mendapatkan bahan praktek,
apron dan kitchen towel.
2.2.2
Chezlely
1.
Sejarah
Chezlely Culinary School resmi berdiri pada tanggal 15 Juni 2005.
Chez berasal dari bahasa Perancis yang artinya tempat. Sedangkan
Lely sendiri diambil dari nama pendiri sekolah kuliner ini. Konsep
awal pendirian sekolah ini adalah sekolah memasak untuk calon chef
profesional dengan ijazah yang berlaku secara internasional. Di awal
|
![]() 64
mendirikan ChezLely, hambatan yang dihadapi adalah pendiri adalah
bagaimana cara mendatangkan siswa. ChezLely Culinary School
merupakan tempat kursus masak profesional pertama dan hingga saat
ini satu-satunya di Indonesia, namun pada awal-awal berdiri setiap
kelas hanya ada 2-3 siswa.
Seiring berjalannya waktu, nama Chezlely semakin terkenal di
Ibukota. Sampai saat ini rata-rata kelas dibatasi delapan siswa, per
harinya ada total ada 24 siswa dan sudah ada ratusan siswa yang lulus.
Chezlely hanya memiliki satu cabang di Jakarta yang terletak di:
Jl. Kav Lestari I No. 100 Komp. Lebak Lestari Indah
Jakarta 12440
Indonesia
Phone: (62-21) 750 4428
Fax: (62-21) 750 4459
Email: info@chezlely.com
Gambar 2.29 Tampak luar Chezlely
(foto : Jennifer, 2013)
2.
Profile Pendiri
Bernama lengkap Lely Simatupang, pendiri sekolah kuliner ini
lahir di Pangkal Pinang pada tanggal 9 Januari 1963. Beliau
mengambil jurusan Ilmu Teknik Kimia di ITB. Setelah lulus dengan
gelar Sarjana Teknik ITB tahun 1986, beliau melanjutkan pendidikan
manajemen di PPM, Menteng, Jakarta. Setelah lulus, beliau bekerja di
restoran cepat saji McDonald selama 10 tahun dengan jabatan terakhir
|
65
sebagai salah satu Direktur Purchasing.Setelah cukup lama bekerja,
Lely kemudian pindah ke PT Unilever Indonesia Tbk. dengan jabatan
Out-of-home Manager, Food Division.
Pada tahun 2003, saat berusia 40 tahun, Lely berkeinginan untuk
membuat sesuatu yang berbeda bagi hidupnya. Akhirnya beliau
memutuskan untuk sekolah memasak selama enam bulan di Le
Cordon Bleu (Paris) dengan mengambil program dasar dilanjutkan
dengan tingkat lanjutannya. Setelah kembali ke Indonesia, Lely
mengurungkan niatnya untuk membuka restoran. Namun atas saran
kakaknya, Ia berencana untuk membuka cabang Le Cordon Bleu di
Indonesia. Akan tetapi, hal tersebut tidak dapat terwujud dikarenakan
untuk wilayah Asia-Pasifik mereka sudah mempunyai cabang di
Australia. Akhirnya tercetuslah ide untuk membuka sekolah masak
yang sampai hari ini masih berjalan.
3. Visi dan Misi
Setiap siswa yang belajar di ChezLely bukan hanya sekedar
belajar memasak secara teori, tapi secara langsung di dapur
professional.
4. Target Pemasaran
Melalui sekolah yang didirikannya ini, Lely menginginkan agar
semua orang bisa memasak, tidak hanya perempuan tapi juga laki-laki,
dan paling tidak mereka bisa memasak untuk dirinya sendiri. Selain itu
Lely juga berpendapat bahwa keterampilan memasak itu semakin dini
diajarkan, semakin baik hasilnya untuk masa tua nanti. Oleh karena itu,
Chezlely juga terbuka untuk anak-anak yang berusia 7-12 tahun.
|
![]() 66
5. Fasilitas
Fasilitas-fasilitas yang ada di Chezlely Culinary School :
ITEM
QUANTITY
ROOM
Kitchen Working Table
1
Ruang Praktek
Perlengkapan Memasak
1
-
Ruang Praktek
Sink
12
-
Ruang Praktek
-
Ruang Teori
-
Cleaning Room
-Storage
Stove
10
-
Ruang Praktek
-
Ruang Teori
Storage
1
Storage Area
Tabel 2.2 Fasilitas Chezlely
(Sumber : Chezlely, 2013)
6. Ruang Fasilitas
Ruang ini adalah ruangan dimana tempat menampung fasilitas-
fasilitas yang dimiliki oleh Chezlely Culinary School :
a.
Demo Room
Demo Room
adalah ruangan yang didesain khusus untuk
melakukan aktivitas demo memasak. Sebelum memulai sebuah
materi, Chef pengajar terlebih dahulu memperagakan cara
memasak yang benar didepan para siswa untuk memberikan
pemahaman awal secara teori, langkah ini dilakukan agar para
siswa sudah memiliki gambaran ketika nanti memasuki tahap
praktek di practical room.
|
![]() 67
Gambar 2.30 Ruang Demo 1
(foto : Jennifer, 2013)
Gambar 2.31 Ruang Demo 2
(foto : Jennifer, 2013)
|
![]() 68
b.
Practical Room
Practical Room adalah ruangan yang didesain khusus untuk
melakukan aktivitas praktek memasak. Ruangan ini dilengkapi
peralatan yang lengkap dan berkualitas tinggi. Di ruang inilah
para Chef professional membimbing siswanya dalam melakukan
praktek yang sebelumnya sudah diperagakan di Demo Room
sebelumnya. Ruangan ini memuat maksimal 12 orang siswa,
sehingga para siswa dapat berkonsentrasi dengan materi yang
diajarkan tanpa harus berdesak-desakan.
Gambar 2.32 Ruang Kelas
(foto : Jennifer, 2013)
c.
Reception Area
Area ini adalah tempat dimana sang receptionist menerima tamu
dan mengurus berkas-berkas administasi peserta didik, karyawan,
ataupun pengajarnya.
|
![]() 69
Gambar 2.33 Reception
(foto : Jennifer, 2013)
Gambar 2.34
Reception & Waiting Area
(foto : Jennifer, 2013)
d.
Loker
Ruangan ini adalah tempat dimana peserta didik menaruh barang-
barang yang mereka punya agar tidak merepotkan saat
kelas
nanti.
|
![]() 70
e.
Student Lounge
Kegunaannya kurang lebih sama seperti lounge pada umumnya
yaitu untuk tempat berkumpul, bersosialisasi antara satu dengan
yang lain dan tempat untuk bersantai.
f.
Office
Ruangan ini memiliki ukuran tidak terlalu besar, namun tidak
kecil juga. Cukup untuk karyawan dan owner bekerja setiap
harinya.
7. Program Pendidikan
Chezlely Culinary Center memiliki 4 program pendidikan yang
dapat diikuti dan disesuaikan dengan keinginan peserta. Program
tersebut antara lain:
a.
Professional Cuisine Indonesia
Program ini ditujukan kepada masyarakat yang sudah terbiasa
memasak di dapur atau mempunyai pengalaman memasak.
Contoh pesertanya seperti pemilik/calon emilik restoran dan calon
chef.
Program ini berlangsung selama 4 jam (2 jam demo dan 2 jam
praktek), 5 kali dalam seminggu dan diadakan sebanyak 17 kali
pertemuan. Dalam kelas ini, peserta didik mendapatkan :
Seluruh bahan untuk kelas demo dan kelas praktek
Student package :
2 set seragam terdiri dari: Jaket chef, Celana hitam,
Apron, Topi dan Neck tie
1 set pisau terdiri dari 3 pcs: Chefs knife, paring
knife, dan peeler
|
![]() 71
Food container
Course manual, Lunch, Group picture, Ujian akhir,
Personal accident insurance, Certificate of
completion
b.
Program Memasak untuk dewasa
Kelas ini berlangsung pada hari kerja selama 4 jam. Program dan
waktu dapat dipilih sendiri oleh peserta didik. Untuk program ini,
usia minimal adalah 17 tahun.
Dalam program ini peserta didik mendapatkan :
Bahan baku untuk demo dan praktek
Apron, Group picture, certificate of completion, dan
personal accident insurance
Program memasak untuk dewasa ini dibagi kembali menjadi 2,
yaitu :
o
Program Memasak Jangka Panjang
Professional Cuisine
Program belajar memasak untuk Anda yang ingin
menjadi seorang Chef Profesional ataupun pemilik
restoran.
Le Cuisinier Regular
Program belajar memasak secara cepat dan padat
untuk Anda yang ingin pandai memasak tetapi
memiliki keterbatasan waktu.
o
Program Memasak Jangka Pendek
Le Cuisinier Short Course
Program belajar memasak ini berlangsung 1-4 hari.
Kelas ini mengajarkan berbagai macam makanan
mulai dari makanan asia hingga Perancis.
|
![]() 72
c.
Program Memasak anak
Program ini dikhususkan untuk anak-anak yang berusia dibawah
18 tahun. Untuk program reguler, ada 10 kali pertemuan.
Kelasnya dibagi menjadi basic,
intermediet, dan advance. Peserta
didik diajarkan untuk mengenal semua teknik memasak. Untuk
kelas basic, mereka belajar mulai dari cara memegang pisau dan
berbagai cara memotong.
o
Le Petit Chef Regular (Anak-anak)
Program memasak untuk menyiapkan anak agar mampu
menyediakan makanan untuk diri sendiri.
Le Petit Chef - Short Course
Program belajar memasak, 1
4 hari, untuk anak-
anak yang gemar makanan tertentu dan ingin dapat
menyiapkannya seperti seorang pemasak
profesional. Mulai dari makanan Asia hingga
makanan Perancis
d.
Program memasak Special Design
Program kelas ini ditujukan kepada masyarakat yang tertarik
untuk menekuni bidang kuliner dengan peserta didik yang
berkelompok (kantor, restoran), ataupun yang memilih untuk
melakukan kegiatan bersama dengan belajar kuliner.
2.2.3
Bogasari Baking Center
1. Sejarah
Guna mengembangkan pasar tepung terigu di Indonesia, pada tahun
1981 Bogasari mendirikan pusat pelatihan bakeri (baking school) di
Jakarta dan kemudian di Surabaya pada tahun 1997 , ditujukan untuk
melatih para wirausahawan baru di bidang pangan berbasis tepung
terigu. Dalam perjalanannya, Baking School kemudian dikembangkan
|
73
menjadi Bogasari Baking Center (BBC) dengan cakupan area yang
diperluas di berbagai kota di Indonesia.
BBC kini telah menjadi salah satu ujung tombak pemasaran
Bogasari. Berbagai program peningkatan keterampilan dan
pengetahuan memasak makanan berbasis tepung terigu yang dimiliki
antara lain program Sajian Bersama Bogasari (SBB) yang digelar
melalui roadshow di berbagai kota di Indonesia, Lomba Cipta Kreasi
Resep (LCKR) bagi siswa-siswi jurusan Tata Boga tingkat SMK dan
Perguruan Tinggi, demo masak, dan berbagai paket pelatihan khusus
BBC lainnya.
Selain itu, pelatihan khusus bagi para mitra Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) yang dilakukan Bogasari juga terus dikembangkan.
Dengan konsep Mitra Tumbuh Bersama, sejak tahun 1998 Bogasari
mendorong para mitra usahanya agar tumbuh menjadi pengusaha
makanan berbasis tepung terigu yang mandiri dan berkembang.
Program Sukses Bersama Bogasari, yang digelar secara periodik,
merupakan upaya edukasi bagi UKM dalam mengembangkan resep
dan teknologi memproduksi makanan berbasis tepung terigu.
Sampai pada hari ini, BBC memiliki berbagai cabang di
berbagai pelosok daerah. Cabang-cabang BBC, adalah sebagai
berikut:
a.
BBC Banda Aceh
Jl. Tgk Imum Leung Bata Simpang Surabaya, No. 3,
Banda Aceh, DI Aceh, 23128.
bbc_aceh@yahoo.com
b.
BBC Bandung
Jl. Astana Anyar No. 23, Bandung, Jawa Barat, 40282.
bbcmahkota@yahoo.com
c.
BBC Banjarmasin
|
74
Jl. PHM Noor Kel Pelambuan Samping Polsek
Banjarmasin
bbcbanjar@telkom.net
d.
BBC Bogor
Jl. Pangkalan Raya VII No.12 (samping Hotel Papaho ),
Bogor, Jawa Barat.
bbc_bogor@yahoo.co.id
e.
BBC Cirebon
Komp. Cirebon Superblok (CSB Mall), Ruko Orange
Blossom 18, Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 26,
Cirebon
bbccirebon@yahoo.co.id
f.
BBC Jakarta Selatan
Jl. RS. Fatmawati No. 22A Jakarta Selatan, 12430.
bbc@titanbaking.com
g.
BBC Jakarta Utara Kelapa Gading
Kelapa Gading Square Blok B-17, Mall of Indonesia
(MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara.
bbc.gading@titanbaking.com
h.
BBC Jakarta Utara Tanjung Priok
Kompleks. PT. ISM Divisi Bogasari Jl. Raya Cilincing
No.1 Tanjung Priok, Jakarta Utara, 14110.
bbcpusat.jakarta@bogasariflour.com
i.
BBC Jember
Jalan Gajah Mada No. 373 Jember 68133.
bbcjemberbogasari@yahoo.co.id
|
75
j.
BBC Kediri
Ruko Hayam Wuruk Trade Center Blok D-3 Jl. Hayam
Wuruk, Kediri, Jawa Timur, 64121.
bbckediri@telkom.net
k.
BBC Medan
Ruko Tata Plaza no. 31A, Jl. Kapten Muslim, Medan,
Sumatera Utara, 20122.
bbcmedan@yahoo.com
l.
BBC Padang
Jl. S. Parman No. 90 C, Padang, Sumatera Barat, 25136.
bbc_padang@yahoo.co.id
m.
BBC Palembang
Palembang Square Mall (PS Mall), Kanto R 127. Jl.
Angkatan 45/POM IX Palembang.
bbcpalembang@rocketmail.com
n.
BBC Purwokerto
Jl. Jend. Sudirman No. 612, Purwokerto, Jawa Tengah,
53141.
bbc@intiprima.com
o.
BBC Puspita BSD
Ruko Pasar Modern Blok R 83A, R 85 -
86 Sektor 1.2
BSD Serpong - Tangerang
bbc_puspita@yahoo.com
p.
BBC Surabaya (BBC Pusat)
Plaza Surabaya, Shop House Blok A No. 8-17 Lt, 1 Jl.
Pemuda No. 33-37 Surabaya, Jawa Timur, 60271.
bbcsby@bogasariflour.com
|
76
2. Profile Pendiri
Pabrik Bogasari di Tanjung Priok, Jakarta mulai beroperasi pada
tanggal 29 November 1971. Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal
10 Juli 1972, dilakukan peresmian Pabrik Bogasari di Tanjung Perak,
Surabaya. Saat ini Bogasari memiliki dua pabrik yang berlokasi di
Jakarta dan Surabaya dengan total kapasitas produksi tepung sebesar
3,2 juta ton per tahun.
Bogasari memproduksi berbagai tepung terigu yang berkualitas
untuk berbagai kebutuhan dan dipasarkan dengan berbagai merek
utama antara lain Cakra Kembar, Segitiga Biru, dan Kunci Biru.
Merek-merek utama tersebut merupakan merek yang telah mapan,
dikenal luas dan dekat di hati konsumen. Guna menjawab kebutuhan
konsumen akan berbagai jenis terigu untuk berbagai makanan,
Bogasari melakukan berbagai terobosan dan mengembangkan berbagai
merek lainnya seperti Cakra Kembar Emas, Lencana Merah, Taj Mahal
dan lainnya.
3. Visi dan Misi
Menyediakan pendidikan kuliner terbaik bagi mereka yang ingin
menjadi pemasak professional dan amatir baik tua maupun muda.
4. Target Pemasaran
Bogasari Baking Center ini terbuka untuk siapapun yang
mempunyai minat dan bakat di bidang kuliner khususnya makanan
yang berbasis terigu.
5. Fasilitas
Bogasari Baking Center memiliki beberapa fasilitas yang
mendukung proses belajar mengajar, contohnya seperti :
-
Meja Belajar
|
77
-
Perlengkapan membuat kue
-
Perlengkapan memasak
-
Sink
-
Stove
-
Open Kitchen
-
Tempat Penyimpanan Makanan
6. Ruang Fasilitas
a.
Ruang Pastry
Ruang ini adalah ruangan tempat dimana peserta didik
belajar praktek.
Saat ini ruangan ini dilengkapi dengan
meja belajar, papan tulis, sink, hob, dan setiap meja
belajar dilengkapi dengan peralatan masaknya masing-
masing.
b.
Receptionist
Ruang ini adalah ruang yang terletak di bagian dengan
dari sekolah yang ditujukan sebagai tempat customer
service, menerima tamu, dan mengurus administrasi
peserta ataupun guru.
c.
Open Kitchen
Area ini hanya ada di JCC yang terletak di dalam mall
saja. Area ini biasanya digunakan untuk menarik
perhatian pengunjung saat diadakan demo masak. Open
Kitchen ini biasanya digunakan untuk memasak makanan
yang bersifat ringan (pastry).
d.
Storage
Area ini digunakan sebagai tempat penyimpanan baik
makanan/minuman, peralatan, maupun bumbu.
|
78
7. Program Pendidikan
Berikut adalah program program pendidikan yang ada di BBC :
a.
Cake Making + Certificate
b.
Bread Making + Certificate
c.
Aneka Mie
d.
Cake Making + Certificate
e.
Pastry Making + Certificate
f.
Cookies Classic
g.
Cookies Making
h.
Dimsum
i.
11 Macam Roti Taiwan
j.
Opera Cake & Tiramisu
k.
Brownies Panggang: Cheese Brownies, Milky
Cheese Brownies & American Brownies
|