2.2.2
Aspek-aspek Subjective well-being
Dalam hal ini, SWB memiliki dua komponen umum : komponen kognitif dan komponen
emosional
(Diener, Lucas, Oshi, 2012).
Komponen Kognitif berkaitan dengan indikator
kepuasan hidup individu yang digambarkan sebagai penilaian kognitif individu mengenai
hidupnya secara keseluruhan maupun kepuasan dalam bidang-bidang tertentu, yang meliputi
pekerjaan, sekolah, kesehatan, kehidupan keluarga, tujuan hidup, prestasi, keamanan, dan
hubungan sosial. Dalam hal ini, kepuasan dapat meliputi
penilaian kepuasan pada domain-
domain tertentu dari hidup individu. Huebner
& Diener (2008) secara rinci membagi domain
kepuasan hidup individu dalam lima domain antara lain kepuasan pada keluarga, kepuasan pada
teman, kepuasan pada sekolah, kepuasan pada lingkungan tempat tinggal dan kepuasan pada diri
sendiri. Komponen Afektif atau emosi terdiri dari dua indikator utama yaitu perasaan positif dan
perasaan negatif. Perasaan positif merefleksikan keadaan suasana hati yang positif dari seseorang
yang meliputi antusias atau bersemangat, aktif, dan alert moods. Perasaan negatif
merefleksikan
tingkat keadaan suasana hati seseorang yang tidak bersahabat yang meliputi marah, jijik, benci,
takut dan gugup.
2.2.3
Remaja dan Subjective well-being
Subjective wellbeing
merupakan hal penting sepanjang rentang kehidupan, termasuk
pada masa remaja. Kepuasa hidup dan perasaan yang menyenangkan akan membantu remaja
untuk bisa belajar secara maksimal, sebaliknya perasaan tidak menyenangkan yang berlebihan
dapat mengantar pada gangguan psikologis (Suldo, 2009)
Di kalangan anak remaja
juga
biasanya memiliki situs jejaring sosial seperti Facebook
atau Twitter. Dalam penggunaan situs tersebut biasanya memiliki interaksi dengan orang lain
yang memungkinkan adanya permintaan pertemanan. Dalam proses pertemanan, setiap individu
termasuk remaja yang menduduki posisi tertinggi dalam pengggunaan ingin sekali mempunyai
teman-teman. Sehingga mereka merasakan bahwa akan adanya dukungan sosial yang mereka
dapatkan dan hal ini berdampak pada SWB. Ketika mereka memiliki pertemanan yang banyak,
memiliki komunikasi yang baik dengan teman-temannya, mereka akan merasa sangat bahagia
atau memiliki afeksi yang positif dalam SWB (Kim & Lee , 2011).
2.3
Remaja
|