![]() 29
µ
MUDA
GAJITINGGI
= max(µ
MUDA
[27], µ
GAJITINGGI
[2 x 10
6
])
= min(0,6;0,8)
= 0,8
Nilai a-predikat untuk usia TIDAK MUDA adalah :
µ
MUDA
= 1- µ
MUDA
[27]
= 1-0,6
= 0,4
2.6 Pengelompokan Fuzzy (Fuzzy Clustering)
2.6.1
Fuzzy Substractive Clustering
Fuzzy
C-Means (FCM) adalah algoritma pengclusteran yang
terawasi, sebab pada FCM kita perlu tahu terlebih dahulu jumlah cluster
yang akan dibentuk. Apabila jumlah cluster
yang akan dibentuk belum
diketahui sebelumnya, maka kita harus menggunakan algoritma yang tidak
terawasi. Substractive clustering didasarkan atas ukuran densitas (potensi)
titik-titik data dalam suatu ruang (variabel). Konsep dasar dari substractive
clustering
adalah menentukan daerah-daerah dalam suatu variabel yang
memiliki densitas tinggi terhadap titik-titik di sekitarnya. Titik dengan
jumlah tetangga terbanyak akan dipilih sebagai pusat cluster.
Titik yang
sudah terpilih sebagai pusat cluster
ini kemudian akan dikurangi
densitasnya. Kemudian algoritma akan memilih titik lain yang memiliki
tetangga terbanyak untuk dijadikan cluster
yang lain. Hal ini akan
dilakukan berulang-ulang hingga smua titik diuji.
Apabila terdapat N buah data: X1, X2, ..., X
N
dan dengan
menganggap bahwa data-data tersebut sudah dalam keadaan normal, maka
densitas titik X
k
dapat dihitung sebagai :
dengan ||X
k
-X
j
|| adalah jarak antara X
k
dengan X
j
, dan r adalah
konstanta positif yang kemudian dikenal dengan nama jari-jari. Jari-jari,
berupa vektor yang akan menentukan seberapa besar pengaruh pusat
cluster
pada tiap-tiap variabel. Dengan demikian, suatu titik data akan
memiliki densitas yang besar jika dia memiliki banyak tetangga dekat.
|