2
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Sumber data
 
2.1.1.1 Literatur Buku
Dalam proses perancangan film pendek edukasi animasi ini,
penulis menggunakan literatur buku sebagai referensi yang
mendukung konsep. Buku yang digunakan penulis diantaranya
adalah buku Keajaiban Madu dan buku 99 Resep Sehat dangan
Madu.
2.1.1.2 Literatur Internet
Penulis juga menggunakan internet sebagai sumber materi yang
dijadikan acuan
diantaranya adalah berita, artikel, gambar,
atau 
ulasan-ulasan yang berhubungan dengan konsep dalam
perancangan edukasi animasi ini. Materi tersebut dijadikan
pendukung
isi dari edukasi animasi ini agar isi menjadi lebih
matang. Beberapa diantaranya adalah 
-
manfaatmadu.com
Disini dijelaskan tentang
manfaat madu yang lebih ditekankan
pada obat dan penyembuhan luka. Di lain poin, web ini juga
menjelaskan tentang madu asli, bagaimana caranya
membedakan madu asli dan palsu dengan tolak ukur dari suatu
takaran bahan kimianya, dan beberapa informasi tambahan
tentang ciri-ciri madu asli dan palsu.
-
id.wikipedia.org/wiki/madu
Dijelaskan secara garis besar apa itu madu, kandungan nutrisi,
serta aspek berbagai bidang lainnya tentang madu.
  
3
-
gosyenland.com/front/index.php/2013-08-09-03-38-
24/artikel-madu-dan-lebah/18-sejarah-madu
Disebutkan secara singkat dan jelas poin-poin tentang
madu, yakni sejarah madu, jenis-jenis madu, mengapa
sarang lebah berbentuk segi enam, dan perbandingan antara
madu dan gula.
-
Widjiume.com/2013/04/7-manfaat-madu-untuk-
kecantikan.html
Dijelaskan secara garis besar manfaat madu bagi kecantikan
terutama untuk kulit.
 
2.1.1.3 Referensi Video
n-hanya-madu-lebah-juga-memiliki-manfaat-bagi-kesehatan
Di video Laptop Si Unyil edisi madu dan lebah ini,
kebetulan membahas salah satu minuman madu kemasan.
Disini dijelaskan manfaat madu, serta manfaat lebah yang
juga sama-sama memiliki manfaat di bidang kesehatan.
Gambar 01. Penjelasan lebah di dalam film Laptop Si Unyil
  
4
2.1.2 Data Animasi
2.1.2.1 Definisi Animasi
Definisi animasi sendiri berasal dari kata 'to animate, dalam kamus
umum inggris indonesia berarti menghidupkan (Wojowasito 1997).
Misalkan sebuah benda yang mati, lalu digerakkan melalui
perubahan sedikit demi sedikit dan teratur sehingga memberikan
kesan hidup. 
Animasi adalah proses penciptaan efek gerak atau efek perubahan
bentuk yang terjadi selama beberapa waktu. Animasi juga
merupakan suatu teknik menampilkan gambar berurut sedemikian
rupa sehingga penonton merasakan adanya ilustrasi gerakan
(motion) pada gambar yang ditampilkan. Dengan demikian animasi
tidak semata-
mata hanyalah  menggerakkan, tetapi juga
memberikan suatu karakter pada obyek-obyek yang akan
dianimasikan. Jadi Animasi dapat simpulkan secara sederhana ialah
"menghidupkan benda diam. (Zaharuddin G.Djalle, dkk , 2007).
2.1.2.2 Prinsip Animasi
1. Solid Drawing
Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi,
komposisi, berat, keseimbangan, pencahayaan, dan sebagainya.
2. Timing & Spacing
Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan
harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan
percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak.
3. Squash & Stretch
Squash
and
strecth adalah upaya penambahan efek lentur (plastis)
pada objek atau figur sehingga -seolah-olah ‘memuai’ atau
‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup. 
  
5
4. Anticipation
Anticipation boleh juga dianggap sebagai persiapan/ awalan gerak
atau ancang-ancang.
5. Slow In and Slow Out
Slow In dan Slow Out menegaskan kembali bahwa setiap gerakan
memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow
in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian
menjadi cepat. Slow
out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif
cepat kemudian melambat.
6. Arcs
Dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang,
atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya)
yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara
smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti
suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips,
atau parabola). 
7. Secondary Action
Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang
dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah
animasi tampak lebih realistik.
8. Follow Through and Overlapping Action
Follow
through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap
bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak.  Overlapping
action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan saling-silang.
9. Straight Ahead Action and Pose to Pose
Straight Ahead Action, yaitu membuat animasi dengan cara seorang
animator menggambar satu per satu, frame
by
frame, dari awal
sampai selesai seorang diri. Teknik ini memiliki kelebihan: kualitas
gambar yang konsisten karena dikerjakan oleh satu orang saja.
Tetapi memiliki kekurangan: waktu pengerjaan yang lama.
  
6
Yang kedua adalah Pose to Pose, yaitu pembuatan animasi oleh
seorang animator dengan cara menggambar hanya pada keyframe-
keyframe tertentu saja, selanjutnya in-between atau interval antar
keyframe digambar/ dilanjutkan oleh asisten/ animator lain. Cara
yang kedua ini lebih cocok diterapkan dalam industri karena
memiliki kelebihan: waktu pengerjaan yang relatif lebih cepat
karena melibatkan lebih banyak sumber daya.
10. Staging
Seperti halnya yang dikenal dalam film atau teater, staging dalam
animasi juga meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk
mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam
sebagian atau keseluruhan scene.
11. Appeal
Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam
animasi. Ada juga yang berpendapat bahwa appeal adalah tentang
penokohan, berkorelasi dengan ‘kharisma’ seorang tokoh atau
karakter dalam animasi. 
12. Exaggeration
Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi
dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat
untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan lazimnya
dibuat secara komedi. 
Beberapa dari 12 prinsip animasi di atas, penulis menggunakan
Solid drawing, Timing and spacing, Staging, dan Slow in slow out.
2.1.2.3 Edukasi Animasi
Animasi adalah sebuah gambar bergerak, sedangkan edukasi adalah
pembelajaran tentang sebuah proses atau pengetahuan tertentu.
Dari itu dapat disimpulkan animasi edukasi adalah animasi yang
  
7
dibuat untuk dorongan dengan tujuan menyampaikan suatu
pembelajaran. Popularitas penggunaan animasi dalam membantu
pelajar memahami dan mengingat informasi telah meningkat sejak
munculnya komputer grafis berorientasi tinggi.
2.1.2.4 Teori Edukasi Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk
tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali disoleh Benjamin S.
Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi
menjadi beberapa ranah dan setiap ranah tersebut dibagi ke dalam
bagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
1. Cognitive Domain
(Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-
perilaku yang menekankan
aspek intelektual, seperti pengetahuan,
pengertian, dan keterampilan berpikir.
2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap,
apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain
(Ranah Psikomotor) berisi perilaku-
perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti
tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
2.1.2.5 Teori Infografis
Grafis informasi atau infografis adalah representasi visual
informasi, data,
atau ilmu pengetahuan secara grafis. Grafis ini
memperlihatkan informasi rumit dengan singkat dan jelas
seperti
pada papan, peta,
jurnalisme, penulisan teknis, dan pendidikan.
Melalui grafis informasi, ilmuwan komputer, matematikawan dan
  
8
statistikawan mampu mengembangkan dan mengomunikasikan
konsep menggunakan satu simbol untuk memroses informasi.
Saat ini, grafis informasi ada di segala bentuk media, mulai dari
hasil cetakan biasa dan ilmiah hingga papan dan rambu jalan.
Infografis mengilustasikan informasi yang memiliki sedikit teks,
dan berperan sebagai ringkasan visual untuk konsep sehari-hari
seperti rambu berhenti dan jalan.
2.1.2.6 Motion Graphic
Motion Graphic adalah grafis yang menggunakan rekaman video
dan
atau teknologi animasi untuk menciptakan ilusi gerak atau
rotasi, dan biasanya dikombinasikan dengan audio untuk digunakan
dalam proyek multimedia. Motion Graphic biasanya ditampilkan
melalui teknologi media elektronik, tetapi dapat ditampilkan
melalui petunjuk didukung teknologi (misalnya thaumatrope,
phenakistoscope, stroboscope, zoetrope, praxinoscope, flip book)
juga. 
2.1.2.7 Teori Warna
-Teori Brewster
Teori Brewster adalah teori penyederhanaan warna di alam menjadi
empat warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna
netral. Teori ini pertama dikemukakan pada tahun 1831. Lingkaran
warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna
(komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.
Teori
Brewster banyak digunakan dalam dunia seni rupa.
  
9
Pembagian warna:
a. Warna primer
merupakan warna dasar yang bukan
campuran dari warna-warna
lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah
merah, biru, dan kuning.
b. Warna sekunder
merupakan hasil campuran warna-warna primer dengan proporsi
1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna
merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan
ungu adalah campuran merah dan biru.
c. Warna tersier
merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu
warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari
pencampuran warna kuning dan jingga.
d. Warna netral
merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi
1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna
kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju
hitam.
Gambar 02. Lingkaran warna
  
10
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Data Madu
2.2.1.1 Definisi Madu
Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, bertekstur kental,
rasanya manis, dan memiliki warna kuning sampai agak
kecoklatan. Madu dihasilkan
oleh lebah madu (Apis Mellifera)
dari nektar bunga. Nektar adalah senyawa yang dihasilkan kelenjar
tanaman dalam bentuk larutan gula.
Perubahan nektar menjadi
madu dimulai ketika lebah pekerja membawa nektar bunga
kesarangnya. Nektar yang berhasil dibawa pulang diberikan pada
lebah pekerja
untuk dicampur dengan air liur di mulutnya. Setelah
melalui beberapa proses, barulah campuran larutan gula dari nektar
dan air liur lebah menjadi madu yang sekaligus adalah sarang lebah
madu.
Gambar 03. Madu
2.2.1.2 Sejarah Madu
Madu sudah digunakan manusia sejak berabad-abad yang lalu.
Pada zaman Mesir kuno, madu sudah menjadi barang kebutuhan
rumah tangga sehari-hari. Bahkan pada masa itu, masyarakat Mesir
menghargai madu dengan harga yang tinggi sekali bahkan
menyamai harga mata uang yang langka. 
  
11
Dalam upacara adat mereka juga menggunakan madu untuk
memberi makan kepada binatang yang akan dipersembahkan
kepada dewa-dewa. Sebelum
itu manusia sudah menggunakan
madu sejak puluhan abad sebelum Mesir, hal ini terbukti karena di
gua Afrika dan Spanyol ada gambar manusia mengumpulkan madu
sementara itu ada gambar lebah mengitari di atas mereka. 
berita/madu-dan-lebah/18-sejarah-madu)
Zaman dulu madu sudah digunakan sebagai bahan makanan atau
minuman. Madu dijadikan obat tradisional untuk mengobati
berbagai macam penyakit berat maupun ringan.
Kegiatan
mengoleksi madu sudah berlangsung lama
sejak zaman peradaban
kuno. Madu mulai diburu oleh manusia sejak 8.000 tahun yang
lalu, ini dibuktikan dengan adanya lukisan pada dinding gua yang
terdapat di
Valencia dan Spanyol. Di Mesir kuno madu digunakan
oleh masyarakat sebagai pemanis biskuit dan kue serta hidangan-
hidangan lainnya, selain itu madu juga digunakan untuk
pengawetan atau pembalseman mayat pada zaman Mesir Kuno.
Gambar 04. Gambar manusia dan lebah di dalam gua
kesehatan.html)
  
12
Menurut manuskrip kuno dalam pemanfaatan madu, Ilmuan Fisika
ternama Hypocrates menkonsumsi madu secara terus menerus
untuk menjaga vitalitas dan kebugaran. Madu dipercaya mampu
membuat umur menjadi panjang.
Aristoteles pun menkonsumsi
madu secara teratur dan beranggapan bahwa madu memiliki sifat
yang khas untuk menjaga kesehatan dan memperpanjang usia.
untuk-kesehatan.html)
2.2.1.3 Kandungan Madu
Madu memiliki beberapa kandungan zat-zat yang penting bagi
tubuh., secara garis besar adalah sebagai berikut:
Tabel 01. Kandungan Madu
No
Kandungan Madu
Bobot
1
Energi
294 kalori
2
Karbohidrat
9,5 g
3
Air
24 g
4
Fosfor
16 mg
5
Kalsium
5 mg
6
Vitamin
4 mg
Keterangan: dalam 100 g madu
(sumber: 99 Resep Sehat dengan Madu halaman 48-49 dan
Keajaiban Madu halaman 6)
Secara umum, madu mengandung beberapa komponen berikut:
1. Glukosa
Madu mengandung glukosa sekitar 75%. Glukosa adalah gula inti
yang mudah diserap dan disimpan dalam tubuh. Setelah diserap ia
bisa langsung menuju hati sehingga berubah menjadi glukogen
  
13
yang disimpan untuk kapan saja dibutuhkan. Glukosa mengalir
bersama darah yang digunakan sebagai penggerak dalam otot.
2. Asam Organik
Madu mengandung Asam organik 8%
3. Protein
4. Ragi (enzim)
Ragi diperlukan untuk mengaktifkan timbal balik dalam tubuh
dan mencincang makanan.
5. Garam Mineral
Madu mengandung garam mineral sebesar 18%. Garam mineral
membuat madu memiliki interaksi alkali yang anti keasaman.
Garam sangat penting dalam mengobat berbagai penyakit alat
pencernaan. Diantara mineral mengandung potasium, belerang,
kalsium, sodium, fosfor, magnesium, besi, dan mangan.
6. Vitamin
Sejumlah kecil vitamin ada di dalam kandungan madu
diantaranya B2, B5, B6, A, C, K, dan betakaroten. B2 berfungsi
membantu pertumbuhan dan mereproduksi. Kekurangan B2
mengakibatkan bibir pecah-pecah iritasi pada lidah, mata gatal,
dan katarak. B5 berperan dalam produksi hormon andrenalin dan
sel-sel darah merah. B6 berperan sebagai benteng pertahanan dan
keseimbangan hormon dan mengatur fungsi kekebalan. C sangat
berguna bagi penyembuhan luka, anti oksidan, dan kekbalan
tubuh.
(sumber: 99 Resep Sehat dengan Madu halaman 48-49 dan
Keajaiban Madu halaman 6)
  
14
2.2.1.4 Jenis-jenis Madu
-
Madu Campuran
Campuran dari dua atau lebih jenis madu yang berbeda dalam hal
warna, rasa, dan tempat serta asal bunga. Sebagian besar madu di
pasaran berjenis madu campuran.
-
Madu Monofloral
Dibuat dari berbagai jenis bunga. Madu ini memiliki rasa dan
warna berbeda tergantung asal nektar.
-
Embun Madu
Berasal dari cairan mirip madu berupa sekresi serangga lain atau
dari getah tanaman yang dihisap serangga lain.
-
Madu Organik
Standard madu organik yang ditentukan Departemen Pertanian
meliputi asal lebah, tempat penangkaran lebah, dan bunga-bunga
yang dihinggapi lebah harus berasal dari lingkungan pertanian
organik.
-
Madu Akasia
Warna kuning muda dan memiliki aroma yang lembut. Madu
jenis ini istimewa karena memiliki gula buah (fruktosa) yang
tinggi.
-
Madu Pohon Limau
Madu yang paling laris di pasaran, karena dia memiliki aroma
yang harum dan rasa yang lezat.
-
Madu Heather
Madu ini banyak dicari orang sehingga harganya mahal. Madu ini
memiliki warna kuning tua atau merah tua dan memiliki rasa yang
tajam namun lembut.
-
Madu Lobak
Mengandung glukosa dalam jumlah besar, sehingga madu jenis
ini akan mengkristal dengan cepat. Jika tidak dikeluarkan
  
15
langsung dari sarang lebah untuk dikemas, ia dapat mengeras
dalam sarang lebah atau bahkan rusak.
-
Madu Alfalfa
Berwarna Amber
(kekuningan terang). Memiliki aroma harum
dan cita rasa yang lembut. Madu ini tidak cepat mengkristal, oleh
sebab itu biasanya masih dijual dalam bentuk sarang lebah.
-
Madu Willow
Salah satu jenis madu yang paling nikmat rasanya. Memiliki
warna terang kehijau-kehijauan. Madu jenis ini
dapat terus cair
selama bertahun-tahun.
-
Madu Eucalyptus
Memiliki rasa yang kuat, sangat terkenal karena khasiat yang
dimilikinya, khususnya untuk mengobati penyakit dada. 
-
Madu Citrus
Madu ini berasal dari pohon lemon.
-
Madu Pohon Sikamore
Rasanya tidak cepat rusak, oleh sebab itu sebaiknya madu jenis
ini baru digunakan beberapa bulan setelah diperas. 
-
Madu Dandelion
Memiliki ciri khas kuning tua keemasan. 
-
Madu Gandum Hitam
Berwarna gelap bahkan hampir hitam gelap. Sebelum diolah,
madu gandum hitam mengandung sejumlah besar serbuk
berwarna kuning. Madu ini mengandung zat besi dalam kuantitas
tinggi, sehingga madu gandum ini dianjurkan untuk dikonsumsi
oleh para penderita penyakit anemia.
-
Madu Thyme
Berwarna kemerahan, cita rasanya sangat kuat dan nikmat.
(sumber: Keajaiban Madu halaman 9-12)
  
16
Gambar 05. Jenis-jenis madu
2.2.1.5 Manfaat Madu
-
Untuk kesehatan
Manfaat madu seperti yang sudah banyak orang tahu memang
baik untuk kesehatan. Hal ini disebabkan madu mengandung
mineral dan vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh. Madu sangat
baik bila dikonsumsi secara teratur setiap hari. Khasiatnya
membuat daya tahan tubuh menjadi kuat, tidak mudah sakit yang
ditimbulkan oleh virus yang menyerang daya tahan tubuh yang
lemah. Madu juga menjadi antioksidan alami yang baik untuk
tubuh.
Untuk penyembuhan
Sejak zaman dahulu, madu sudah dijadikan sebagai obat
tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Berbagai
penyakit seperti diabetes, batuk, sakit tenggorokan dapat diatasi
oleh madu. Selain itu
madu dapat dijadikan sebagai obat
antiseptik. Konsumsi madu yang teratur bisa membantu
penyembuhan penyakit pernapasan dan mempercepat regenerasi
pada tubuh. 
  
17
Madu merupakan pemanis alami, sehingga bila dicampurkan pada
minuman, ia tak perlu ditambahkan gula lagi. Madu lebih sehat
daripada gula, oleh karena itu madu cocok bila dijadikan
pengganti gula pada penderita diabetes. Lain hal dengan batuk
dan sakit tenggorokan. Madu juga memiliki sifat antibakteri dan
bisa dijadikan obat. Cukup dengan mencampurkannya dengan
jeruk nipis, madu siap diminum oleh penderita batuk dan sakit
tenggorokan. 
-
Untuk kecantikan
Sekarang, madu sudah banyak dipakai untuk perawatan kulit.
Selain teksturnya yang lembut, kandungan madu sangat kaya
akan vitamin, mineral, antioksidan, dan potasium yang dapat
digunakan sebagai pelembab dan penyegar dalm masker wajah.
Madu yang rutin dipakai sebagai masker pada wajah, dapat
membantu menghilangkan jerawat, membantu anti penuaan dini,
serta menjaga kesehatan kulit.
Gambar 06. Madu dijadikan masker pada wajah
2.2.1.6 Perbedaan Madu dan Gula
Madu dan gula, memang keduanya adalah pemanis. Namun
kandungannya berbeda, dan dari segi kesehatannya pun juga
berbeda. Madu adalah pemanis alami, tidak melalui proses
  
18
kimiawi yang panjang dan pemanasannya minimal, oleh karena
itu baik dikonsumsi tubuh. Sedangkan gula, awalnya berupa tebu.
Tebu melalui proses kimiawi terlebih
dahulu di pabrik,
mengalami beberapa tahapan termasuk termasuk pemanasan suhu
maksimal yang hanya menyisakan ampasnya saja. Hasil
pengolahan tebu yang dihilangkan airnya sampai habis, hasil
akhir itulah yang menjadi gula.
Gambar 07. Madu dan gula
2.2.1.7 Beberapa Cara Membedakan Madu Murni dan Tidak
Madu di pasaran tidaklah semuanya murni. Banyak oknum yang
mencampurkannya agar menekan harga produksi. Banyak
diantaranya yang dicampur dengan gula atau pemanis buatan.
Semakin banyaknya madu tidak murni di pasaran, menuntut
konsumen untuk pintar membedakan mana yang murni.
Disini penulis merangkum sebagian cara yang cukup mudah dari
banyaknya cara membedakan madu murni dan tidak murni,
diantaranya adalah
-
memakai kertas koran
Cara ini terbilang cukup mudah. Dengan menggunakan kertas
koran, anak-anak diajak untuk mencobanya sendiri. Caranya
cukup mudah, tuangkan saja madu di atas kertas koran. Bila
  
19
madunya murni, madunya tidak cepat meresap pada koran. Kalau
madunya tidak murni (campuran), madunya cepat meresap pada
koran. Hal ini dikarenakan kadar air yang berlebih pada madu
yang tidak murni.
-
menuangkan ke dalam air
Cara kali ini pun tidak kalah mudahnya. Cukup menuangkan
madu pada gelas berisi air dan bedakan saja dengan madu di gelas
yang satunya. Bila madunya murni, madunya akan langsung jatuh
ke dasar gelas tanpa menyebar terlebih dahulu di air. Sedangkan
kalau madunya tidak murni, madunya akan menyebar di air
sebelum sampai ke dasar gelas.
-
dirasakan dengan mulut
Nah, cara ini cara yang paling mudah. Cukup membedakan
dengan merasakannya pada mulut. Kalau madunya asli, rasanya
ada sedikit asam. Kalau madunya tidak murni, rasanya sudah
pasti lebih manis dan terkadang sangat manis dikarenakan
tambahan gula atau pemanis buatan.
Gambar 08. Madu murni dan campuran
(sumber:
  
20
2.2.2 Data Lebah
2.2.2.1 Lebah Madu
Lebah madu adalah serangga sosial kaya manfaat. Dalam dunia
binatang, lebah dimasukkan dalam ordo Hymenoptera yang berarti
sayap bening. Di dunia ada 9 spesies lebah madu yang sudah
diketahui, antaranya Apis Dorsata, Apis Laboriosa, Apis Mellifera,
Apis Florea, Apis Andreniformis, Apis Cerana dan Apis
Koschevnikovi, Apis Nigrocincta (ditemukan di Sulawesi) dan Apis
Nuluensis (ditemukan di Kalimantan).
Gambar 09. Lebah madu mengambil nektar bunga
(sumber:
Apis Dorsata (lebah raksasa, lebah hutan) adalah lebah madu yang
hidupnya masih liar. Lebah madu ini masih sulit dibudidayakan
karena sifatnya yang agresif dan galak,
serta
lokasi sarangnya
sering berada di tempat yang sangat tinggi
seperti 
di cabang
pohon, loteng, atau bukit batu yang terjal.
Pada satu pohon bisa
terdapat 5 – 10 koloni. Produk utama Apis Dorsata dapat mencapai
10 -20 kg madu per koloni setiap panen. Bahkan, dari sarang yang
besar produksinya bisa mencapai 30kg. Madu yang dihasilkan
dinamakan madu hutan. Madu hutan disebut juga Madu Multiflora,
karena terbuat dari bermacam-macam bunga tanaman yang
berlainan. Umumnya madu hutan berwarna coklat kehitaman.
  
21
Gambar 10. Sarang lebah
2.2.2.2 Kehidupan Koloni Lebah Madu
Lebah madu selalu hidup berkoloni, rata-rata setiap koloni berkisar
60-70 ribu lebah dalam satu sarang. 
Didalam sarang lebah, terdapat:
-
Ratu lebah (Queen Bee)
-
Lebah jantan (Drones)
-
Lebah Pekerja
Lebah pekerja pun terbagi lagi menjadi:
-
Lebah perawat (Nurse Bees)
-
Lebah pencari (Scout Bees)
-
Lebah pengumpul (Collector Bees)
Tabel 02. Fase-Fase Lebah
Fase-fase Lebah
Keterangan
Fase telur (3 hari)
Sang ratu meletakkan sebutir
telur di bagian dasar tiap-tiap sel.
Posisi telur berada di tengah sel
de-ngan salah satu ujungnya
melekat pada dasar sel.
Fase larva (6 hari)
Ketika larva menetas dari telur,
selama 3 hari larva tersebut
  
22
diberikan royal jelly yang
diproduksi dari kelenjar yang
terdapat di kepala lebah perawat.
Fase pupa (12 hari)
Sel-sel setiap larva tersebut
kemudian ditutup dengan lilin
selama 12 hari. Setelah 21 hari,
lebah pekerja dewasa akan
menetas.
Gambar 11. Metamorfosis lebah
2.2.2.3 Ratu Lebah (Queen Bee)
Ratu lebah mempunyai tubuh yang lebih besar dan berat 2,8 kali
dari lebah pekerja. Setiap koloni lebah hanya ada satu ratu lebah.
Jika di dalam satu koloni ada dua ratu lebah maka keduanya akan
saling membunuh untuk mendapatkan kedudukan sebagai
ratu
lebah.
Ratu lebah bertugas memimpin dan menjaga keharmonisan
lebah
dalam satu koloni. Semua lebah dalam satu koloni akan sangat
mentaati ratu lebah, kemanapun ratu lebah pergi maka satu koloni
  
23
lebah akan mengikutinya. Selain memimpin koloni lebah, ratu
lebah mempunyai tanggung jawab untuk meneruskan kelangsungan
hidup koloni lebah yaitu dengan cara bertelur sepanjang hidupnya.
Ratu lebah sanggup bertelur 1500-2000 butir setip harinya.
Ratu lebah mempunyai umur lebih lama dibandingkan dengan
lebah pekerja. Lebah pekerja berumur sekitar 40 hari,
sedangkan
ratu lebah sanggup hidup hingga 3-5 tahun atau sekitar 30x lebih
lama dari lebah pekerja.
Rahasia ratu lebah berumur lebih lama
adalah disebabkan ratu lebah mengkonsumsi Royal Jelly sepanjang
hidupnya. Sedangkan lebah pekerja hanya mengkonsumsi royal
jelly selama 3 hari pada saat menjadi larva.
Gambar 12. Ratu lebah
Tabel 03. Fase-Fase Lebah
Ratu Lebah
Lebah Pekerja
Mengonsumsi royal jelly
sepanjang hidupnya.
Mengonsumsi royal jelly hanya
pada 3 hari pertama dalam fase
larva.
Hidup 40 kali lebih lama
diban-dingkan lebah pekerja,
kira-kira 4 hingga 6 tahun.
Hanya hidup untuk beberapa
minggu, rata-rata sampai dengan
50 hari.
  
24
Tumbuh 40% lebih besar
dibandingkan lebah pekerja.
Memiliki tubuh lebih kecil dari
ratu lebah.
Bertelur (ribuan) setiap hari.
Tidak berproduksi/mandul.
Aktif secara seksual.
Tidak aktif secara seksual.
Membutuhkan 16 hari untuk
berkembang.
Membutuhkan 21 hari untuk
berkembang.
2.2.2.4 Lebah Pekerja
Lebah pekerja biasa disebut juga sebagai lebah betina, lebah inilah
yang memiliki tanggung jawab pekerjaan sepanjang hidupnya.
Ukuran tubuh lebah pekerja lebih kecil daripada lebah ratu dan
lebah jantan. Bentuk tubuhnya ramping warnanya hitam kecoklatan
dan ekornya mempunyai sengat yang lurus dan berduri. Dengan
sengatnya
lebah pekerja melindungi sarangnya dan menyerang
siapapun yang menggangu.
Lebah pekerja mempunyai tanggung jawab pekerjaan yang
berbeda-beda sesuai dengan umur lebah pekerja tersebut. Sesaat
setelah keluar dari kepompong,
larva lebah pekerja langsung
mempunyai tanggung jawab untuk membersihkan sarang lebah dari
kotoran-kotoran. Ketika berumur 3-10 hari lebah pekerja ini
menghasilkan Royal Jelly yang sangat dibutuhkan larva lebah dan
ratu lebah. Royal jelly dihasilkan lebah muda setelah lebah tersebut
mengkomsumsi madu dan bee pollen. Royal jelly di hasilkan dari
kelenjar lebah yang berada di sekitar leher lebah tersebut.
Lebah
muda ini kemudian bertugas memberi makan larva dan ratu lebah.
Perlu diketahui Ratu Lebah mengkonsumsi Royal jelly sepanjang
hidupnya.
Setelah lebah pekerja berusia sekitar 3 minggu, lebah mempunyai
tugas baru diluar sarangnya yaitu bertugas mencari nektar bunga
  
25
yang akan diolah menjadi madu dan tepung sari bunga yang diolah
menjadi bee pollen.
Lebah terbang mencari pollen dan madu
dengan menghinggapi beribu-ribu bunga yang sedang merekah.
Lebah menghisap nektar dengan alat hisapnya dan menyimpannya
ke dalam kantong madu yang ada di dalam tubuhnya.
Untuk memperoleh sekitar 375 gr madu, maka lebah harus mondar
mandir sebanyak 75.000 kali untuk mengambil nektar. Untuk
jumlah madu yang dikumpulkan sebanyak itu lebah pekerja
menempuh jarak terbang yang setara dengan 4-6 kali keliling bumi.
Lebah madu bisanya mencari nektar yang berjarak sekitar 3 km
dari sarangnya.
Gambar 13. Lebah pekerja
2.2.2.5 Lebah Perawat (Nurse Bee)
Lebah perawat adalah lebah pekerja yang khusus
merawat ratu
lebah dan anak-anaknya atau larva. Mereka bertanggung jawab
untuk memproduksi royal jelly, serta memberi makan sang ratu
dengan royal jelly, bee pollen dan madu.
2.2.2.6 Lebah Pencari (Scouts Bee)
Lebah pencari adalah lebah pekerja yang mencari sumber-sumber
pollen, nektar dan propolis. Ketika mereka menemukan sumber
makanan yang terbaik, mereka akan kembali ke sarang dan
  
26
menginformasikannya kepada lebah pengumpul. Kemudian, lebah
pengumpul pergi untuk mengumpulkan makanan tersebut.
Gambar 14. Lebah Pencari
2.2.2.7 Lebah Pengumpul (Collector Bees)
Ketika mengumpulkan pollen dari bunga-bunga, lebah pengumpul
hanya akan mengunjungi tipe bunga yang sama hingga semua
pollen habis terkumpul. Pada saat lebah mengumpulkan pollen, ia
juga mencampurkannya dengan sedikit madu dari mulutnya dan
kemudian membentuk gumpalan pollen yang akan disimpan dalam
kantong yang terdapat di kaki lebah.
Lebah pengumpul menghisap nektar dari bunga-bunga dengan
lidah mereka yang panjang. Mereka hanya mengunjungi bunga dari
spesies yang sama dalam satu putaran pengumpulan, untuk
memastikan bahwa nektar yang dikumpulkan berasal dari satu
sumber yang sama.
Nektar yang terkumpul kemudian disimpan dalam sel madu yang
terbuka. Sel-sel ini akan tetap terbuka hingga nektar menguap dan
terbentuk cairan madu yang kental dan matang.
  
27
2.2.2.8 Lebah Jantan (Drones)
Lebah jantan mempunyai sifat fisik yang lebih kecil dari ratu lebah
tetapi lebih besar dari lebah pekerja. Ciri yang menonjol adalah
matanya yang besar. Mata itu terdiri dari faset yang lebih banyak
dari pada faset pada mata lebah pekerja dan ratu lebah.
Lebah jantan tidak mempunyai pipa penghisap madu dan juga tidak
mempunyai kantong pollen di kakinya. Sehingga lebah jantan tidak
bertugas mengumpulkan pollen atau madu. Lebah jantan hanya
membersihkan sarang, menjaga sarang,
dan tugas ringan lainnya.
Fungsi utama lebah jantan adalah mengawini ratu lebah.
Lebah pejantan adalah satu-satunya lebah jantan yang terdapat di
sarang lebah dan hanya bertugas untuk membuahi sang ratu lebah.
Enam belas hari setelah ratu lebah yang baru terlahir, ia terbang ke
tempat lebah jantan yang telah menunggu kedatangannya. Setelah
membuahi sang ratu, lebah jantan ini kemudian mati.
Gambar 15. Tiga jenis lebah
  
28
2.2.3 Analisa
2.2.3.1 Data Pembanding
A. Studi alur
1. Dokumentasi di acara Laptop Si Unyil Edisi Minuman Madu
Di dalam film dokumentasi ini, menceritakan tentang perjalanan Si
Unyil yang mengunjungi pabrik Minuman Madu. Disini diceritakan 
selain madu, lebah juga dapat menjadi obat untuk berbagai macam
penyakit. Lebah tersebut merupakan therapi tradisional yang
memanfaatkan sengatan lebah ke bagian tubuh penderita sakit.
Therapi sengatan lebah ini bernama Aphiterapy, berasal dari
Bahasa Latin Apis yang berarti lebah dan Therapy
Aphiterapy
termasuk pengobatan akupunktur
di Indonesia yang
sudah ada sejak tahun 1980-an. Lebahnya berasal dari jenis Apis
Mellifera
dan Apis Cerana. Racun lebah sangat berguna untuk
melancarkan saraf. Aphiterapy ini dapat mengobati beberapa
penyakit seperti reumatik, masuk angin, flu, salah urat, darah
tinggi, serta diabetes. Pasien juga disarankan mengkonsumsi madu
sebagai pelengkap agar lebih sehat.
Setelah
menjelaskan tentang terapi sengat lebah, Si Unyil
menjelaskan tentang cara pembuatan Minuman Madu dalam
kemasan yang akan dijual di pasaran. Prosesnya tidak terlalu sulit.
Pertama pabriknya membuat air panas sebelum memasukkan madu,
bahan keasaman, sedikit gula. Semua dicampur di dalam tangki
yang akan diolah dalam suhu 60 derajat Celcius selama kurang
lebih 30 menit.. Pemanasan tersebut untuk memudahkan pelarutan
bahan dan menjaga kesterilan Minuman Madu. Setelah semua
selesai, rasa manisnya akan dites terlebih dahulu agar pas rasanya.
Kemudian proses pengendapan selama 3 hari dilakukan sebelum
akhirnya dikemas.
  
29
Gambar 16. Dokumentasi Laptop Si Unyil Edisi Minuman Madu
(sumber:
)
B. Studi bentuk
Disini penulis menganalisa bentuk karakter yang digunakan pada
animasi “Larva”. Desain karakter Larva sangatlah menarik penulis
agar menerapkannya pada film edukasi ini. Penulis berharap
karakter yang mengacu pada bentuk simpel namun atraktif pada
sang karakter Larva, dapat mencuri minat anak-anak agar tertatik
menonton. Bentuk
yang tidak proporsional pada Larva terbukti
dapat memberikan nilai kejenakaan yang disukai anak-anak.
Larva Cartoon adalah kisah dua ekor larva yang lucu dan unik dan
tentu saja bisa membuat anda tertawa terbahak-bahak menyaksikan
  
30
tingkahnya konyol mereka berdua. Larva cartoon diproduksi oleh
Tuba Entertaiment dan
Synergy Media Larva Animation
yang
berasal dari Korea.
Gambar 17. Red and Yellow Larva
C. Studi warna
Warna sangat penting dalam menentukan mood yang membawa
arah cerita pada film. Dalam perancangan film “Madu Sahabat
Kita” ini penulis mengacu pada beberapa film, yakni
1. Film “Bee Movie”
Warna yang ditampilkan dalam film Bee Movie mengacu pada
warna-warna cerah, natural, dan mengacu pada satu warna utama
yaitu jingga.
Gambar 18. Bee Movie (1)
  
31
Gambar 19. Bee Movie (2)
disneyscreencaps_com-3470.jpg)
Gambar 20. Bee Movie (3)
2. Film “Winnie The Pooh”
Film Winnie The Pooh sudah tidak diragukan lagi bahwa anak-
anak sangat menyukainya. Tokoh dan warna yang pas sudah pasti
ikut membangun mood film tersebut. Film Winnie The Pooh sangat
mudah diingat dan dikenali, terlebih ciri warnanya yang khas dan
tidak lupa objek madunya pula. Di film Winnie The Pooh ini warna
yang banyak dipakai adalah warna-warna soft dan warna-warna
cerah yang diiringi gradasi halus.
Warna-warna tersebut adalah
warna jingga, kuning, jingga kecoklatan, dan sedikit pink.
  
32
Gambar 21. Winnie The Pooh (1)
(sumber:
Gambar 22. Winnie The Pooh (2)
(sumber:
wallpaper-hd.html)
Gambar 23. Winnie The Pooh (3) 
the-pooh-winnie-the1024-.html)
  
33
2.2.3.2 Analisa (S.W.O.T)
Analisis
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
digunakan untuk menganalisa kekuatan, kelemahan, kesempatan,
dan ancaman yang melingkupi objek film edukasi animasi ini.
Dengan analisis SWOT ini, penulis diharapkan mampu
menentukan langkah strategis dan tepat untuk memaksimalkan
hasil. Berikut analisis SWOT untuk film ini: 
- Strength ( Kekuatan )
1. Film edukasi ini menampilkan tentang madu sebagai minuman
yang sehat dan baik diminum sejak kecil.
2. Mengajak audiens untuk lebih mengenal madu minuman alami
yang unggul dibanding minuman penyegar dan manis lainnya di
pasaran.
3. Jarangnya film edukasi animasi kesehatan tentang minuman
madu.
-
Weakness (Kelemahan)
1. Kurangnya anak-anak mengetahui madu adalah minuman sehat.
2. Anak-anak kurang tertarik dengan film animasi bergenre
edukasi.
-
Opportunity (Kesempatan)
1. Film edukasi animasi ini dapat disebarluaskan pada anak-anak
secara umum seperti sekolah.
2. Film edukasi animasi ini merupakan tayangan yang baik karena
menyangkut kesehatan anak-anak, terlebih lagi orangtua juga dapat
menemani dan membimbing anaknya agar setelah menonton,
orangtua dapat mengajak anaknya ikut menjaga kesehatan dengan
minum madu setiap hari.
-
Threat (Ancaman)
1. Anak-anak
cenderung jenuh dengan jenis film animasi yang
bergenre edukasi dan memiliki isi film yang banyak.