Start Back Next End
  
26
6.
Permit easy reversal of actions
Sediakan cara bagi user
untuk membatalkan aksi
yang sebelumnya telah dilakukan.Sesuaikan fungsi ini
dengan kebutuhan, baik itu untuk membatalkan satu aksi,
dataentry, atau keseluruhan aksi sekuensial tersebut.
7.
Support internal locus of control.
Desain sistem agar user
menjadi inisiator dari suatu
aksi, bukannya merespon terhadap aksi yang diberikan oleh
aplikasi.
8.
Reduce short-term memory load.
Keterbatasan kemampuan manusia dalam
memproses informasi mengharuskan desain yang dibuat
haruslah sesederhana mungkin, dan mudah dimengerti oleh
user.
2.2
Simpulan dari Jurnal
2.2.1.
Implementasi Sistem Informasi Rumah Sakit Untuk Subsistem
Laboratorium Dengan Framework PRADO
Handoyo et al
(2008:10) secara spesifik mengatakan bahwa
“Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu
tatanan yang
berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian
informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian
informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit”.
Penggunaan frameworkpada pengembangan software
menggambarkan struktur pendukung agar software tersebut bukan hanya
lebih mudah dalam pengembangannya, tapi juga terorganisir dengan
baik.Namun perlu diperhatikan ketika menggunakan framework,
pengembang berikutnya tentu membutuhkan kemampuan dalam
pengembangan aplikasi dalam framework
tersebut.Hal ini dapat
menyebabkan keterbatasan dalam pengembangan aplikasi yang
berikutnya.
Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam proses
pengembangan SIRS tersebut, dan juga pada pengembangan aplikasi e-
klnik, yaitu:
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter