17
Hasil analisis berorientasi objek adalah deskripsi dari apa sistem
secara fungsional diperlukan untuk melakukan pengerjaan, dalam bentuk
sebuah model konseptual. Itu biasanya akan disajikan sebagai
seperangkat menggunakan kasus, satu atau lebih UML diagram kelas,
dan sejumlah diagram interaksi. Tujuan dari analisis berorientasi objek
adalah untuk mengembangkan model yang menggambarkan perangkat
lunak komputer karena bekerja untuk memenuhi seperangkat persyaratan
yang ditentukan pelanggan.
Object-oriented Design (OOD)
Menurut (Booch:
2007:
p. 45),
desain berorientasi objek adalah
metode desain meliputi proses dekomposisi berorientasi objek dan
notasi untuk menggambarkan model baik secara fisik dan logis serta
statis dan dinamis dari sistem di bawah desain
Sedangkan menurut (Whitten, Jeffrey L; Bentley, Lannie D:
2005:
p.370)
konsep OOD adalah membuat aplikasi bekerja dengan
memiliki kelas mengirim dan menerima pesan dari kelas-kelas lain.
Tujuan desain berorientasi objek adalah untuk menentukan objek dan
pesan dari sistem
OOD mengubah model konseptual yang dihasilkan dalam analisis
berorientasi objek memperhitungkan kendala yang dipaksakan oleh
arsitektur yang dipilih dan setiap non-fungsional
teknologi atau
lingkungan kendala, seperti transaksi throughput, response time, run
waktu platform, lingkungan pengembangan, atau bahasa pemrograman.
Model Berorientasi Objek
1. Karakteristik dari Objek
Objek adalah benda secara fisik dan konseptual yang ada di
sekitar kita. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat yang disebut
state.Objek dapat kongkrit, seperti halnya arsip dalam sistem, atau
konseptual seperti
kebijakan penjadwalan dalam multiprocessing pada
sistem operasi. Dua objek dapat berbeda walaupun bila semua nilai
atributnya identik.
|