26
relasional entitas (ERD), dimulai dengan identifikasi entitas dan hubungan antara
entitas yang merupakan penting bagi organisasi.
Dalam merancang sebuah basis data dibutuhkan sebuah metodologi.
Metodologi perancangan basis data berguna untuk memudahkan dalam perancangan.
Seperti yang dikemukakan oleh Connolly & Begg (2010: 466) Metodologi
perancangan basis data merupakan pendekatan terstruktur yang menggunakan
prosedur, teknik, tools
dan alat bantu dokumentasi untuk mendukung dan
memfasilitasi proses desain. Metodologi perancangan harus dibuat secara pertahap
dari awal sampai akhir sesuai dengan struktur metodologinya. Metodologi
perancangan basis data terdiri dari tiga tahap yaitu :
1.
Conceptual database design
2.
Logical database design
3.
Physical database design
2.1.6.4.1 Conceptual database design
Conceptual database design
merupakan tahap yang pertama dalam
metodologi perancangan database. Seperti yang dikemukakan oleh Connolly & Begg
(2010: 467)
Conceptual database design
adalah proses membangun model data
yang digunakan dalam suatu perusahaan, yang terlepas dari semua pertimbangan
fisik (Physical). Pembuatan model konseptual berdasarkan proses bisnis yang
sedang berjalan pada suatu organisasi, sesuai dengan data-data apa yang dibutuhkan
oleh organisasi.
Conceptual database design memiliki beberapa langkah, yaitu :
1.
Mengidentifikasi tipe entitas.
Untuk mengidentifikasi apa yang diperlukan oleh jenis entitas.
2.
Mengidentifikasi tipe hubungan.
Untuk mengidentifikasi hubungan yang penting diantara tipe entitas
menentukan batasan multiplicity dari relationship.
a. Fan Traps
terjadi dimana model yang mempresentasikan suatu
hubungan dengan entitas,tetapi alur relasinya memperlihatkan ambiguitas.
b. Chasm
Traps terjadi dimana model menggambarkan keadaan dari
hubungan antar entitas yang satu dengan yang lain ,tetapi tidak ada
hubungan Antara kedua entitas yang utama.
|