5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jaringan Komputer
Forouzan (2007 : 2) mengatakan bahwa jaringan adalah kumpulan dari
devices (sering di referensikan sebagai nodes) yang terhubung oleh
communication links. Sebuah node bisa berbentuk sebuah komputer, printer, atau
alat lainya yang mempunyai kemampuan untuk mengirim dan/atau menerima
data yang tergenerasi oleh nodes lainnya di jaringan.
Kebanyakan jaringan menggunakan distributed processing,
di
mana
tugasnya terpisah diantara banyak komputer. Daripada menggunakan satu mesin
besar yang bertanggung jawab untuk segala aspek dari sebuah proses, beberapa
komputer yang terpisah (biasanya sebuah komputer personal atau workstation)
mengurusi sebuah subset.
Sebuah jaringan harus bisa untuk menemui kriteria yang tersedia.Hal
terpenting dari kriteria tersebut adalah performance, reliability, dan security.
Performance bisa diartikan dengan banyak hal, termasuk transit time dan
response time. Transit time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk sebuah
informasi berpindah ke satu
device
ke device
lainnya Response
Time
adalah
waktu yang dilewati antara sebuah inquiry
dan sebuah respon. Peforma dari
sebuah jaringan tergantung dari jumlah faktor-faktor termasuk dari jumlah user,
tipe dari medium transmisi, kemampuan dari hardware
yang terkoneksi, dan
keefisiensian dari software.
Reliability terkait didalam akurasi pengiriman. Reliability jaringan diukur
dari frekeuensi banyaknya kegagalan, waktu yang dipakai sebuah link
untuk
mengembalikan keadaan dari sebuah kegagalan.
Security dan hal-hal yang terkait dalam isu tersebut memiliki fungsi
dalam perlindungan data dari akses yang tidak diotorisasi, melindungi data dari
kerusakan dan pengembangan, dan aturan implementasi dan prosedur untuk
recovery dari cabang dan data yang hilang.
|
![]() 6
2.1.1 Struktur Fisik
Menurut Forouzan (2007 : 8) di dalam jaringan, terdapat beberapa
atribut jaringan:
Jenis koneksi
Sebuah jaringan adalah perangkat
yang terhubung antara satu
perangkat lainnya melalui media links. Sebuah link adalah sebuah jalur
komunikasi yang mentransfer data dari satu ke lainnya.untuk tujuan
visualisasi, bayangkan sebuah link
sebagai garis yang digambarkan
diantara dua titik. Untuk suatu komunikasi terjadi, dua alat harus
terhubung di suatu cara di link
yang sama dan di waktu yang sama.
Ada dua tipe koneksi yaitu point-to-point dan multipoint.
o
Point-to-Point
Point-to-Point menyediakan sebuah dedicated
link
diantara 2
device. Seluruh kapasitas dari link
telah dipersiapkan untuk
transmisi antara dua alat. Kebanyakan koneksi point-to-point
menggunakan kabel untuk terkoneksi keduanya, tetapi opsi lain,
seperti microwave
atau link
satelit juga memungkinkan untuk
proses berkomunikasi.
o
Multipoint(Multidrop)
Merupakan salah satu dari sekian banyak device
yang
menyebarkan sebuah single
link. Di lingkungan multipoint,
kapasitas dari sebuah channel
disebar, baik secara spasial atau
temporer. Jika beberapa device
bisa menggunakan link
secara
simultan, maka itu termasuk spatially
shared. Jika user
harus
bergantian, maka itu adalah timeshared connection.
2.1.2 Topologi Fisik
Forouzan (2007 : 8) juga mengatakan bahwa istilah dari physical
topology menunjuk kearah dimana jaringan ter-laid out physically. Dua atau
lebih dari device
terhubung ke sebuah link: dua tau lebih link
membentuk
topologi. Topologi jaringan adalah representasi geometrik dari hubungan
|
![]() 7
antar semua link
dan linking
device
(biasanya disebut nodes) lainnya. Ada
empat basic topology yang memungkinkan: Mesh, star, bus, dan ring.
Topologi Mesh
Di teknologi ini, setiap device
memiliki sebuah dedicated
point-to-
point
link
ke semua device
lainnya. Istilah dedicated
berarti link
tersebut
membawa traffic
yang hanya diantara dua device
yang terkoneksi. Untuk
menemukan jumlah dari physical
links
yang terkoneksi secara keseluruhan
jaringan mesh dengan nodes
n, pertama kita harus mengkonsider bahwa
setiap node
harus terkoneksi oleh device
lainnya. Node 1 harus terkoneksi
kepada n-1 nodes, node 2 harus terkoneksi dengan n-1 nodes, dan akhirnya
node n harus terkoneksi oleh n-1 nodes. Kita membutuhkan n(n-1) link
physical. Akan tetapi, jika setiap physicallink
membolehkan komunikasi ke
antara dua arah (mode duplex), kita bisa memisahkan jumlah dari link dengan
2. Dengan kata lain, kita bisa menyebut bahwa di topologi mesh kita
membutuhkan
c = n(n-1)/2
duplex-mode links.Untuk mengakomodasi link-link tersebut, setiap device di
jaringan harus memiliki n-1 input/output (I/O) ports untuk terkoneksi ke n-1
stations lainnya.
|
8
Gambar 2.1 Topologi Mesh
Sebuah mesh memiliki beberapa keuntungan dibandingkan topologi
lainnya. Pertama, penggunaan dedicated
links
dijamin bahwa setiap koneksi
membawa masing-masing datanya sendiri, dengan kata lain menghilangkan
masalah traffic yang bisa mempengaruhi ketika link harus disebar ke banyak
device. Kedua topologi mesh bersifat robust. Jika satu link
menjadi tidak
dapat digunakan, tidak mempengaruhi keseluruhan sistem.
Ketiga ada
keuntungan didalam privacy
dan security. Ketika setiap pesan berjalan
didalam dedicated
link, hanya recipient
yang dituju yang bisa melihatnya.
Halangan
physical
mencegah user lain dalam mendapatkan akses ke pesan.
Terakhir, point-to-point link membuat identifikasi dan isolasi fault
menjadi
mudah. Traffic
bisa dirutekan untuk menghindari link
yang mempunyai
masalah.Fasilitas ini memungkinkan network
manager
untuk mencari letak
masalah dan mencari solusi pemecahannya.
Kerugian dari mesh terkait dari jumlah kabel dan I/O ports yang
dibutuhkan. Pertama karena setiap alat harus terkoneksi kesetiap device
lainnya, instalasi dan rekoneksi menjadi sulit.Kedua
jumlah kabel bisa
menjadi masalah berkaitan dengan ruangan yang tersedia (dinding, langit-
langit, lantai).Terakhir hardware
yang dibutuhkan untuk terkoneksi kesetiap
link (I/O ports dan kabel) bisa jadi sangat mahal. Untuk semuah alasan ini
sebuah mesh topologi biasanya diimplementasikan terbatas, contohnya
sebuah tulang punggung koneksi kepada komputer utama dari sebuah
jaringan hybrid yang termasuk beberapa topologi lainnya.
Topologi Star
Untuk star, setiap device
mempunyai sebuah dedicate
point-to-point
link hanya kepada kontroler sentral, yang biasanya disebut hub. Alat ini tidak
ter-link
langsung ke satu dan lainnya. Tidak seperti topologi mesh, sebuah
topologi star tidak memperbolehkan direct
traffic
antara device. Kontroler
berlaku sebagai alat pertukaran: jika satu device
ingin mengirim data ke
device lainnya, akan mengirim dulu ke kontroler dimana akan meneruskan ke
device lainnya yang terhubung.
|
![]() 9
Topologi star tidak memerlukan biaya yang lebih daripada topologi
mesh. di star, setiap device hanya membutuhkan satu link dan satu I/O port
untuk terhubung ke lainnya. Faktor ini membuat penginstalan dan
rekonfigurasi menjadi mudah.
Keuntungan lainnya termasuk kedalam robustness. DImana jika satu
link gagal, hanya link itu yang terefek. Link lainnya akan tetap aktif. faktor ini
juga menyediakan fault identification dan fault isolation yang mudah. Selama
hub tetap bekerja, maka bisa digunakan untuk memonitor masalah link dan
bypass defective links.
Satu kerugian dari topologi star adalah ketergantungan seluruh
topologi ke satu titik, hub. Jika hub rusak, maka seluruh sistem akan mati.
Walaupun star membutuhkan jumlah kabel yang lebih sedikit
daripada mesh, setiap node harus terhubung kepada hub utama. Untuk alasan
ini, sering kali pengkabelan yang dibutuhkan di star lebih banyak di topologi
lain (ring atau bus).
Gambar 2.2 Topologi Star
Topologi Bus
Sebuah topologi bus di arti lain merupakan multipoin. Sebuah satu
kabel panjang yang berfungsi sebagai tulang belakang setiap link
device di
suatu jaringan.
|
![]() 10
Gambar 2.3 Topologi Bus
Setiap node terhubung dengan kabel bus dengan droplines
dan taps.
Sebuah drop line adalah koneksi yang berjalan diantara device
dan kabel
utama. Tap adalah sebuah konektor yang menggabungkan ke kabel utama
untuk membuat sebuah kontak dengan core
metalik. Saat sinyal berjalan di
tulang belakang, beberapa dari energinya diubah menjadi daya panas.Maka
dari itu, menjadi lemah dan lemah ketika berjalan semakin jauh. Untuk alasan
ini, ada limit dari jumlah taps dari sebuah bus yang bisa didukung dan jarak
diantara taps tersebut.
Keuntungan dari topologi bus termasuk dalam kemudahan instalasi.
Kabel tulang belakang bisa di arahkan ke jalur yang efisien, lalu terhubung ke
nodes
melalui droplines
dan panjang yang bervariasi. dengan ini, bus
menggunakan lebih sedikit kabel dari mesh atau star. Jika di star untuk
contoh, empat alat jaringan di ruangan yang sama membutuhkan 4 kabel
untuk menuju ke arah hub. Sedangkan di bus, redudansi ini
dihilangkan.Hanya kabel backbone
yang memanjang ke seluruh
fasilitas.Setiap dropline
harus menempuh sejauh titik backbone
yang
terdekat.
Kerugian dari topologi bus adalah kesulitan rekoneksi dan fault
isolation.Sebuah bus biasanya didesain untuk pengoptimalan instalasi.Akan
sulit untuk menambah device
baru. Refleksi sinyal di taps
bisa membuat
kualitas terdegradasi. Regradasi ini bisa dikontrol dengan membatasi jumlah
dan luas alat yang terhubung kepada kabel yang tersedia.Menambah device
baru memerlukan modifikasi atau penggantian kabel backbone.
|
![]() 11
Kesimpulannya, sebuah fault
atau breakin
kabel bus akan
menghentikan semua transmisi, bahkan diantara device
di satu sisi masalah
yang sama. Kerusakan area mereflek sinyal kembali ke arah asalnya,
membuat kegaduhan di kedua arah.
Topologi bus merupakan salah satu topologi pertama yang digunakan
untuk mendesain
local
area
network.
Ethernet
LAN bisa digunakan di
topologi bus, tetapi kurang populer digunakan sekarang.
Topologi Ring
Di topologi ring, setiap device
mempunyai koneksi dedicated point-
to-point
dengan hanya dua device
disampingnya. Sebuah sinyal dilalui
kesekeliling ring di satu arah, dari device ke device, sampai menuju ke tujuan.
Setiap device
di ring memiliki repeater. Ketika sebuah device
menerima
sinyal yang ditujukan ke sinal lain, repeater
akan meregenerasi bit dan
mengopernya.
Gambar 2.4 Topologi Ring
Ring mudah untuk diinstal dan dikonfigurasi ulang. Setiap device
terhubung hanya kepada tetangganya saja (physically
atau logically).Untuk
menambah atau menghapus device
memerlukan perubahan hanya ke dua
|
![]() 12
koneksi.Satu-satunya penghalang adalah media dan konsiderasi traffic
(panjang maksimum link
dan jumlah dari device).Kesimpulannya, fault
isolation menjadi simpel.Umumnya di ring, sebuah sinyal berputar sepanjang
waktu. Jika satu device
tidak bisa menerima sinyal dalam jangka waktu
tertentu, maka akan memicu alarm. Alarm
akan memberi tahu network
operator masalah dan lokasinya.
Topologi Hybrid
Sebuah jaringan bisa bersifat hybrid. Untuk contoh, kita bisa
mempunyai topologi star dimana setiap cabangnya terhubung ke beberapa
stasiun menggunakan topologi bus.
Gambar 2.5 Topologi Hybrid
2.1.3 Model Jaringan
Menurut Forouzan (2007 : 13) jaringan komputer dibuat oleh entitas
yang berbeda.Sebuah standar dibutuhkan agar jaringan yang heterogen bisa
berkomunikasi satu dengan yang lainya. Dua dari standar yang paling
terkenal adalah OSI model dan the Internet Model.
Ada dua kategori jaringan yang umumnya diketahui yaitu local-area
networks
dan wide-area networks. Kategori ini ditentukan dari besarnya
ukuran yang dicakup. Sebuah LAN biasanya menutupi sebuah area kurang
dari 2 mi, sedangkan WAN bisa digunakan untuk cakupan worldwide. Ukuran
dari jarang direfer sebagai metropolitan area networks dan mencakup 10 mil.
|
![]() 13
Local Area Network
Sebuah LAN biasanya digunakan secara private dan men-link device
di sebuah kantor, bangunan, atau kampus. Tergantung dari kebutuhan
masing-masing organisasi dan tipe teknologi yang dipakai, sebuah LAN bisa
sesimpel seperti dua PC dan sebuah printer di sebuah kantor; atau itu bisa
diluaskan ke seluruh perusahaan dan termasuk audio dan video peripherals.
Umumnya, ukuran LAN terbatasi hanya untuk beberapa kilometer.
Gambar 2.6 Contoh Local Area Network
LAN didesain untuk mengizinkan sumber daya untuk di sebarkan
keantara komputer personal atau work station. Sumber daya yang bisa disebar
termasuk hardware
(printer dan lain-lain), software
(application program),
atau data. Contoh umum dari LAN ditemukan di banyak lingkungan bisnis,
workgrouplinks dari task komputer yang terkait, untuk contohnya,enginering
workstation
atau PC akuntansi. satu dari komputer mungkin akan diberikan
kapasitas disk yang besar dan menjadi sebuah server ke client. Software bisa
di simpan di server sentral dan digunakan sebagai kebutuhan seluruh grup.Di
contoh ini, ukuran dari LAN ditentukan dari jumlah user
per copy
dari
software, atau dari restriksi atas jumlah user
yang dibolehkan untuk
mengakses sistem operasi.
Wide Area Network
WAN menyediakan long-distance transmission of data, gambar,
audio, dan informasi video dengan area geografi yang besar yang mungkin
|
![]() 14
mengkompres sebuah negara, benua, bahkan seluruh dunia. Sebuah WAN
bisa sekompleks seperti backbone
yang terhubung ke internet. Kita
mengartikan yang pertama sebaga switched
WAN dan yang kedua sebagai
point-to-point
WAN. Switched
WAN terhubung ke ends system, yang
biasanya tergabung ke router
yang terhubung ke LAN atau WAN lainnya.
Point-to-point
WAN biasanya digunakan sebagai garis terusan dari telepon
atau provider TV kabel yang terhubung ke komputer rumah atau LAN kecil
kepada ISP. Jenis WAN ini sering digunakan untuk menyediakan akses
internet.
Gambar 2.7 Contoh Wide Area Network
Gambar 2.8 Point-to-Point WAN
Contoh awal untuk WAN adalah X.25, sebuah jaringan yang didesain
untuk menyediakan konektivitas antara end users. Sekarang X.25 telah
digantikan oleh high-speed, lebih efisien yang disebut Frame Relay. Sebuah
|
15
contoh dari switched
WAN adalah asynchronous transfer mode
(ATM)
network, sebuah jaringan dimana terisi dengan data unit paket yang
sudah
ditetapkan ukurannya yang disebut cells.
Metropolitan Area Networks
MAN merupakan sebuah jaringan dengan ukuran diantara LAN dan
WAN. Biasanya bisa untuk meng-cover
sebuah area di dalam kota. Man
terdesain untuk kostumer yang menginginkan high-speed connectivity,
biasanya untuk internet, dan memiliki endpoints yang tersebar diseluruh kota
atau sebagian. Sebuah contoh dari MAN adalah bagian dari perusahaan
jaringan telepon yang bisa menyediakan jalur high-speed
DSL kepada
kostumer. Contoh lainnya adalah jaringan TV kabel yang awalnya didesain
hanya untuk TV kabel, sekarang bisa berfungsi sebagai koneksi data high-
speed untuk internet.
2.1.4 Open System Interconnection (OSI) Model
Dennis (2007 : 17) mengatakan OSI model membantu dalam merubah
wajah dari komputing jaringan. Sebelum model OSI, kebanyakan jaringan
komersial digunakan oleh businesses
yang dibuat menggunakan teknologi
nonstandardized developed oleh satu vender. Akhir tahun 1970, International
Organization for Standardization
(ISO) membuat sebuah komite yang
bernama Open System Interconnection Subcommitte
dimana tugasnya untuk
mengembangkan sebuah framework standard untuk komunikasi komputer ke
komputer.Tahun 1984, usaha ini memunculkan OSI model.
Osi Model memiliki tujuh layer:
Layer 1: Physical Layer
Lapisan physical
memusatkan kepada transmitting data bits
(zero ke
zero) dari sirkuit komunikasi. Layer ini mendefinisikan aturan antara satu dan
zero yang ditransmisi, contohnya ukuran voltase dari listrik, jumlah bits yang
terkirim per detik, dan format physical
dari kabel dan konektor yang
digunakan.
|
16
Layer 2: Data Link Layer
Lapisan data link
mengatur transmisi sirkuit physical di layer 1 dan
merubahnya menjadi sirkuit yang bebas dari eror transmisi sejauh layer
diatasnya. Karena layer 1 menerima dan men transmit hanya stream mentah
dari bits tanpa mengetahui arti atau strukturnya, lapisan data link
harus
membuat dan mengenali batasan pesan: yaitu harus menandai ketika suatu
pesan dimulai dan berakhir. Tugas layer
2 juga adalah untuk mengatasi
masalah yang disebabkan oleh pesan yang rusak, hilang, atau terduplikat
sehingga kesuksesan lapisan dilindungi dari eror transmisi. Jadi, layer
2
melakukan deteksi eror, koreksi, retransmission, dan juga memutuskah
apakah alat bisa mentransmit sehingga dua komputer tidak mencoba untuk
mentransmit dalam waktu yang bersamaan.
Layer 3: Network Layer
Lapisan Network
melakukan routing.
Hal itu memutuskan apakah
pesan di komputer selanjutnya harus dikirim sehingga bisa mengikuti ruter
terbaik melewati jaringan dan menemukan alamat lengkap komputer jika
diinginkan.
Layer 4: Transport Layer
Berurusan kepada masalah end-to-end, contohnya sebuah prosedur
untuk memasuki dan pergi dari jaringan.
Transport layer
membuat,
memaintain, dan mematikan koneksi logikal untuk transfer data antara
pengirim original dan tujuan final dari pesan. Hal ini juga bertanggung jawab
untuk mendapatkan alamat dari end user
(jika dibutuhkan), memecah data
transmisi yang besar menjadi paket yang lebih kecil (jika diinginkan),
memastikan bahwa paket telah diterima, menghapus paket duplikat, dan
melakukan flow control
untuk memastikan bahwa tidak ada komputer yang
kewalahan dalam menerima jumlah pesan. Walaupun kontrol eror dilakukan
oleh data link
layer, transport layer
juga bisa melakukan error checking,
dimana hal ini menjadi hal yang sia-sia.
|
17
Layer 5: Session Layer
Session Layer bertugas dalam inisiasi, maintaining, dan menghapus
masing-masing sesi logikal antara end user.Untuk memahami layer
sesi,
bayangkan sebuah telepon. Ketika mengangkat reciever, mendengarkan dial
tone, dan menghubungi sebuah nomor, kita mulai untuk membuat koneksi
physical
yang pergi melalui lapisan 1. Ketika kita mulai berbicara dengan
orang di ujung lainnya, kita meluncurkan person-to-person session, sesinya
adalah dialog antar dua orang.
Layer
ini bertanggung jawab untuk mengatur dan menstruktur semua
sesi. Inisiasi sesi harus diatur untuk servis yang diinginkan dan dibutuhkan
antara partisipan sesi seperti login
kedalam peralatan sirkuit, transfer file,
menggunakan berbagai macam tipe terminal, dan melakukan security check.
Terminasi sesi menyediakan sebuah cara untuk mengakhiri sebuah sesi, yang
artinya untuk mematikan sesi secara prematur.
Layer 6: Presentation Layer
Memformat data untuk presentasi ke user.Tugasnya adalah
mengakomodasi perbedaan interface di setiap terminal atau komputer yang
berbeda sehingga program aplikasi tidak perlu khawatir tentang
mereka.Dipusatkan untuk tampilan, formating, editing input dan output user.
Untuk contohnya, Layer
6 akan melakukan kompresi data, mentranslati
antara data yang berbeda format, dan formating layar. Fungsi lainya (kecuali
di layer
1 sampai 5) yang ditanya ulang sering kali untuk mencari solusi
umum yang ditempatkan di layer presentasi, meskipun beberapa di fungsi ini
bisa di lakukan dengan hardware dan software terpisah.
2.1.5 Model Internet
Dennis (2007 : 19) juga mengatakan bahwa meskipun model OSI
banyak dibicarakan dalam bidang model jaringan, yang mendominasi
software dan hardware sekarang adalah Internet model. Tidak seperti model
OSI yang dikembangkan oleh komite formal, model internet berkembang dari
usaha ribuan orang yang mengembangkan bagian dari internet. Model OSI
|
18
adalah standar formal yang didokumentasikan dengan satu standar, tetapi
model internet belum pernah didefinisikan secara formal; artinya harus
dienterpretasikan dari beberapa jumlah standard. Dua model ini memiliki
beberapa persamaan. Ringkasnya modelinternet menggabungkan tiga layer
teratas menjadi satu layer.
Layer 1: Physical Layer
Physical Layer
di model internet, seperti di model OSI, adalah
koneksi fisikal antara pengirim dan penerima. Berperan sebagai petransfer
elektrikal, gelombang radio, ada gelombang cahaya keseluruh
sirkuit.Physical Layer
termasuk dalam semua device
hardware
(komputer,
modem, dan hubs) dan media fisikal (seperti kabel dan satelit).
Physical
Layer menggolongkan tipe koneksi dan sinyal elektrik, gelombang radio, dan
gelombang cahaya yang melaluinya.
Layer 2: Data Link Layer
Data Link Layer
bertanggung jawab untuk menggerakkan pesan ke
satu komputer ke komputer lainnya di sebuah jalur jaringan dari pengirim ke
penerima.
Layer data link
di model internet melakukan tiga hal yang sama
seperi layer
data link
di model OSI. Pertama, mengontrol lapisan physical
dengan menentukan kapan untuk mengirim pesan ke media.Kedua,
memformat pesan dengan indikasi kapan dimulai dan kapan berakhir.Ketiga,
mendeteksi dan mengkoreksi eror yang mungkin terjadi ketika transmisi.
Layer 3: Network Layer
Layer network
di model internet melakukan hal
yang sama seperti
layer network
di model OSI. Pertama, melakukan routing, yang memilih
komputer selanjutnya untuk kemana pesan akan dikirim. Kedua, menemukan
alamat dari komputer jika tidak diketahui sebelumnya.
Layer 4: Transport Layer
Layer transport
di model internet sangat mirip dengan model OSI.
Melakukan tiga tugas. Pertama, bertanggung jawab untuk linking software
|
19
layer
aplikasi ke jaringan dan membuat end-to-end connection
antara
pengirim dan penerima ketika koneksi dibutuhkan. Kedua, menyediakan tools
agar alamat yang digunakan bisa ditranslasi menjadi alamat numerik yang
digunakan di layer
yang lebih rendah. Ketiga, bertanggung jawab atas
memecahkan pesan yang panjang menjadi beberapa pesan yang lebih kecil
untuk memastikan kemudahan saat transmisi.
Layer transport
juga bisa
mendeteksi pesan yang hilang dan meminta untuk dikirim ulang.
Layer 5: Application Layer
Merupakan aplikasi software
yang digunakan dalam jaringan user,
termasuk apa yang model OSI miliki di layer application, presentation, dan
session. merupakan akses user
untuk masuk ke jaringan. Dengan
menggunakan software aplikasi, user
bisa menerjemahkan pesan mana yang
dikirim kedalam jaringan.
2.1.6 Arsitektur Aplikasi
Sebuah
arsitektur aplikasi
adalah sebuah cara dimana fungsi dari
software layer
aplikasi disebar
ke
beberapa client
dan server
di sebuah
jaringan.
Pekerjaan yang telah dilakukan oleh semua aplikasi bisa dipecah
menjadi empat fungsi utama. Pertama adalah penyimpanan data. Kebanyakan
program aplikasi memerlukan data untuk disimpan dan diambil kembali,
entah itu hanya data kecil seperti memo yang dihasilkan oleh word processor
ataupun database
besar seperti rekaman akutansi organisasi. Fungsi kedua
adalah data access logic, proses yang membutuhkan akses data, yang sering
diartikan bahwa queries database
di SQL (structured query language).
Fungsi ketiga adalah
application logic
(kadang disebut business logic),
dimana bisa sangat simpel ataupun sangat kompleks, tergantung dari
informasi dari user
dan penerimaan perintah user.Keempat fungsi ini, data
storage, data access logic, application logic, dan presentation logic, adalah
hal basic dari seluruh aplikasi.
Ada banyak cara untuk mengalokasi keempat fungsi ini diantara
komputer client
dan server
di jaringan.Ada tiga arsitektur aplikasi yang
fundamental yang digunakan sekarang.
Di host-based architectures.
Server
|
20
(atau komputer host) melakukan semua pekerjaan.
Di client-based
architectures, komputer client yang melakukan semua pekerjaan.
Di client-
server architecture, semua pekerjaan di bagi antara server dan client. Client-
server architectures menjadi arsitektur yang dominan sekarang.
Arsitektur Host-Based
Data komunikasi paling pertama di jaringan dikembangkan pada
tahun 1960 ketika host-based, dengan server (biasanya komputer mainframe
yang besar) melakukan keempat fungsi.Client
(terminal) mengizinkan user
untuk mengirim dan menerima pesan dari atau kepada komputer host. Client
menangkap keystrokes, mengirim ke server untuk pemrosesan, dan menerima
instruksi dari server tentang hal apa yang akan ditampilkan.
Arsitektur yang sederhana ini bekerja dengan baik.
Software
aplikasi
dikembangkan dan disimpan di satu server
bersamaan dengan semua
data.Jika anda pernah menggunakan terminal (atau komputer mikro dengan
software
Telnet), anda
telah menggunakan host-based application.Ada satu
point dari skala ekonomi, karena semua sumber daya komputer di sentralisasi
(tetapi cost bertambah selanjutnya).
Ada dua masalah fundamental dengan jaringan host-based. Pertama,
server
harus memproses semua pesan. Ketika permintaan jaringan aplikasi
bertambah, banyak server
akan overload dan tidak bisa menanggapi proses
dengan cepat. Prioritas user
menjadi lebih sulit. Respons menjadi lebih
lambat, dan network manager yang dibutuhkan menghabiskan banyak uang
untuk mengupgrade server.
Arsitektur Client-Based
Di akhir 1980, ada peledakan dalam penggunaan komputer mikro dan
komputer berbasi LAN. Sekarang lebih dari 90 persen kebanyakan total
proses komputer organisasi menggunakan komputer berbasis LAN, tidak
disentralisasikan kedalam komputer mainframe. Bagian dari ekspansi ini
dipicu oleh jumlah dari low-cost, aplikasi yang populer seperti word
processor,
spreadsheets, dan presentasi gambar. Hal itu juga dipicu oleh
frustasi manajer dalam penggunaan software
komputer mainframe.
|
21
Kebanyakan software
komputer mainframe
tidak mudah digunakan sebagai
software
mikro komputer, dan jauh lebih mahal, serta membutuhkan
bertahun-tahun untuk pengembangan.
Dengan client-based architecuters, client
adalah komputer mikro di
LAN, dan server biasanya adalah komputer mikro lainnya di jaringan yang
sama. Software aplikasi di komputer client bertanggung jawab atas presentasi
logic, aplikasi logic, dan data akses logic; server
hanya digunakan untuk
menyimpan data.
Permasalahan yang fundamental di client-based network adalah semua
data di server harus pergi ke client untuk diproses. Contohnya, jika user ingin
mendisplay list dari semua pegawai dengan asuransi perusahaan. Semua data
harus disimpat ke sirkuit jaringan kepada client, dimana akan memeriksa
setiap record
untuk melihat kecocokan dengan data yang diinginkan oleh
user. Hal ini bisa menyebabkan overload kepada sirkuit jaringan karena data
yang ditransmisi lebih besar daripada data yang client butuhkan.
Arsitektur Client-Server
Kebanyakan organisasi hari ini bergerak ke
arah arsitektur client-
server. Arsitektur client-server
menyeimbangkan proses antara client
dan
server dengan menggunakan keduanya untuk melakukan beberapa logic. Di
jaringan ini, client bertanggung jawab untuk presentasi logikal, dimana server
bertanggung jawab untuk logic
akses data dan penyimpanan data. Aplikasi
logikal mungkin akan menyampingkan client, server, ataupun keduanya.
Kasus sederhananya adalah dengan logikal presentasi dan logikal
aplikasi di client dan logikal data access dan penyimpanan data di server. Di
kasus ini, software aplikasi menerima permintaan user dan melakukan logikal
aplikasi yang menghasilkan permintaan database yang ditransmisi ke server.
Software server
kemudian menerima permintaan data, melakukan logikal
penyimpanan data, dan mentransmisi hasilnya ke client.Software
aplikasi
client menerima hasil dan menunjukkan kepada user.
Contohnya, jika user
meminta sebuah daftar dari seluruh pegawai
yang mempunyai
asuransi perusahaan, client
akan menerima permintaan,
memformat sedemikian rupa sehingga bisa dimengerti server, dan
mentransmit ke server. Di penerimaan, server
mencari database
dari semua
|
22
record permintaan dan mentransmit hanya kepada record
yang cocok kepada
client, dimana akan mempresentasikan kepada user.
Kelebihan dari client-server
adalah mengizinkan software
dan
hardware
dari vendor yang berbeda sehingga bisa digunakan bersamaan.
Tetapi hal ini menjadi kerugian tersendiri karena bisa menyulitkan untuk
mendapatkan software dari beberapa vendor untuk bekerja sama. Satu solusi
dari masalah ini adalah middleware, software
yang duduk diantara software
aplikasi di client
dan server.
Middleware
mempunyai dua tugas.
Pertama,
menyediakan cara standar untuk komunikasi sehingga bisa diterjemah
oleh
vendor software yang berbeda.
Kedua adalah untuk mengaatur
transfer pesan dari client
ke server
sehingga client tidak perlu tahu server
yang spesifik yang mempunyai data
aplikasi. Software aplikasi di client
mengirim semua pesan ke middleware,
dan
mengoper ke server
yang benar.
Software aplikasi di client
melindungi
dari perubahan di jaringan physical.Jika layer network
berubah, hanya
aplikasi middleware yang harus di update.
Arsitektur 2-Tier, 3-Tier, dan n-Tier
Ada banyak cara dimana application logic bisa dipartisi antara client
dan server.Dalam kasus ini, server
bertanggung jawab untuk data, client,
aplikasi dan presentasi. Hal ini disebut two-tier architecture, karena hanya
menggunakan dua set komputer, satu set client dan satu set server.
Sebuah n-tier architecture menggunakan lebih dari tiga set komputer.
Di kasus ini, client
bertanggung jawab untuk presentation logic, sebuah
database server
bertanggung jawab atas data access logic
dan penyimpanan
data, dan application logic tersebar sepanjang dua atau lebih set server.
Keuntungan utama dari n-tier client-server architecture dibandingkan
dengan two-tier architecture
(atau three-tier
dengan two-tier) adalah
membedakan proses sehingga menyeimbangkan load di beberapa server.
Ada dua kerugian dari n-tier architectures
dibandingkan two-tier
architecture
(atau three-tier architecture
dengan two-tier). Pertama, lebih
menghasilkan load
yang lebih besar di jaringan. Kedua, lebih susah bagi
program dan tes software
di n-tier architectures
daripada di two-tier
|
23
architecture karena lebih banyak device
yang harus dikomunikasikan untuk
menyelesaikan transaksi user.
2.2 Monitoring Jaringan
Dennis (2007 : 478) berkata bahwa kebanyakan organisasi besar dan kecil
menggunakan software manajemen jaringan untuk memonitor kontrol jaringan. Satu
fungsi yang disediakan dengan sistem ini adalah untuk mengumpulkan statistik
operasional dari device
jaringan. Untuk jaringan yang lebih kecil, network
monitoring
seringkali dilakukan oleh satu orang, dibantu dengan beberapa tools
sederhana. Tools
ini mengkoleksi informasi dan mengirimkannya ke komputer
network manager.
Di jaringan yang lebih luas, network monitoring
menjadi lebih penting.
Jaringan besar yang mensupport
organisasi selama 24 jam sehari berarti penting,
dimana masalah jaringan bisa menjadi konsekuensi bisnis. Contohnya, bayangkan
hasil dari kegagalan jaringan karir umumnya seperti AT&T atau untuk sistem kontrol
udara.Jaringan ini seringkali mempunya network operations center
(NOC) yang
bertanggung jawab untuk monitoring dan menyelesaikan masalah. Hal penting ini di
staff kan oleh teknisi jaringan yang ahli yang menggunakan software
manajemen
jaringan yang sophisticated. Ketika masalah terjadi, software
dengan cepat
mendeteksi masalah dan mengirim alarm kepada staff
NOC. Staff
mendiagnosa
masalah dan terkadang bisa membetulkannya dari NOC (me-restart
device
yang
mati).Waktu lainnya, ketika device
atau sirkuit gagal, mereka harus merubah tabel
routing
untuk merutekan traffic
menjauhi device
dan menginformasikan teknisi
untuk menggantinya.
Parameter yang dimonitor oleh network management system
dibagi kearah
dua kategori: statistik jaringan physical dan informasi logikal jaringan. Statistik di
jaringan physical termasuk dari monitoring operasi dari jaringan modem,
multiplexer, linking sirkuit serta berbagai macam device hardware, dan sebagainya.
Memonitoring jaringan physical termasuk dalam memantau sirkuit yang mungkin
down dan tracing device yang tidak berfungsi. Logical network parameters termasuk
dalam pengukuran performa sistem yang memantau response times user, jumlah dari
traffic
di sirkuit yang spesifik, tujuan dari rute data yang menjelajahi berbagai
macam jaringan, dan indikasi yang menunjukkan level of service
yang disediakan
oleh jaringan.
|
24
Beberapa tipe dari software manajemen beroperasi secara pasif, mengkoleksi
informasi dan melaporkan kembali ke pusat NOC. Lainnya aktif, dan mereka dengan
rutin mengirim pesan tes ke server atau aplikasi yang di monitor (contoh: HTTP Web
page request) dan menyimpan response time. Satu tipe umum dari pendeketan
monitoring
adalah network wehater map, yang menampilkan
penggunaan dari
seluruh sirkuit jaringan secara real time.
Tracking
performa sangat penting karena memungkinkan manajer jaringan
untuk proaktif dan merespon kepada masalah peforma sebelum user memberikan
komplain. Laporan networking yang buruk akan bertuju kepada performa perusahaan
yang buruk dan downtime yang besar.
2.2.1 Simple Network Management Protocol (SNMP)
Menurut Forouzan (2007 : 877) SNMP merupakan framework untuk
memanage device di sebuah internet menggunakan protokol TCP/IP. Hal ini
menyediakan sebuah set operasi fundamental untuk monitoring
dan
maintanin sebuah internet. SNMP menggunakan konsep sebuah manager dan
agent. Sebuah manager biasanya berupa host,
mengkontrol dan memonitor
sebuah set dari agents, yang biasanya berupa router.
SNMP merupakan protokol application-level dimana sedikit manager
station
mengkontrol beberapa agent. Protokol ini didesain di level aplikasi
sehingga bisa memonitor alat yang dibuat berbagai manufaktur dan terinstal
di jaringan physical
yang berbeda. Dengan kata lain, SNMP membebaskan
tugas managemen dari kedua karakteristik fisikal dari device dan menggaris
bawahi teknologi jaringan. Hal ini bisa digunakan sebagai variasi internet
yang dibuat berbagai macam LAN dan WAN yang terhubung oleh router
yang dibuat berbagai manufaktur.
Manager dan Agent
Sebuah management station, disebut manager, adalah sebuah host
yang menjalankan program client
SNMP. sebuahstation
yang dimanage,
disebut agent, adalah router
(atau host) yang menjalankan program server
SNMP. Manajemen dapat tercapai melalui interaksi sederhana antara
manager dan agent.
|
25
Agent menjaga informasi performa di database. Manager mempunyai
akses ke nilai database.
Untuk contoh,
sebuah router
bisa menyimpan di
jumlah paket yang diterima atau dikirim kembali.
Manager bisa mengambil
dan membandingkan kedua nilai dari paket tersebut untuk melihat apakah
router bisa berjalan atau tidak.
Manager juga bisa membuat router melakukan beberapa aksi. Contoh
sebuah router mengecek statistik nilai dari konter reboot untuk melihat kapan
harus men-reboot
dengan sendirinya. Akan men-reboot
sendiri dengan
contoh, jika nilai dari konter sama dengan 0. Manager bisa memakai fitur ini
untuk men-reboot
agent
secara remote
kapan saja.Cukup hanya mengirim
paket untuk memaksa nilai 0 ke konter.
Agent
juga bisa berkontribusi dalam proses manajemen. Program
server
yang berjalan di agent bisa untuk mengecek lingkungan, dan
menyadari ada hal yang tidak biasa, lalu mengirim sebuah pesan warning,
yang disebut trap, kepada manager.
Komponen Manajemen
Untuk melakukan tugas manajemen, SNMP menggunakan dua
protokol lainya :
Structure of Management Information
(SMI) dan
Management Information Base
(MIB). Di lain kata, manajemen
di internet
telah dilakukan dengan kerjasama dari tiga protokol SNMP, SMI, dan MIB.
Peran SNMP
SNMP mempunyai peran yang spesifik di management
jaringan.Menerjemahkan format sebuah paket untuk dikirim dari sebuah
manager ke sebuah agent dan sebaliknya. Dan juga mengintepertasikan hasil
dan statistik yang dibuat (sering dengan bantuan dari software
manajemen
lainnya). Pertukaran paket termasuk dari nama objek dan statusnya. SNMP
bertanggung jawab untuk pembacaan dan perubahaan nilai tersebut.
Peran SMI
Untuk menggunakan SNMP, kita membutuhkan aturan untuk
penamaan objek.Hal ini penting karena objek di SNMP membentuk struktur
|
26
hirarki. Bagian dari nama bisa di wariskan dari orang tuanya. Kita juga
membutuhkan aturan untung mendefinisikan tipe dari objek.
Kita membutuhkan aturan ini karena kita tidak tahu arsitektur dari
komputer yang mengirim, menerima, dan menyimpan nilai tersebut. Pengirim
mungkin berasal dari komputer hebat yang integernya disimpan sebagai 8-
byte
data; penerimanya mungkin dari komputer rendah yang menyimpan
integer
di 4-byte
data.SMI merupakan protokol yang mengartikan aturan
tersebut. Akan tetapi, kita harus mengerti bahwa SNMI hanya didefinisi oleh
aturan; hal ini tidak mendefinisikan berapa objek yang di manage
di satu
entity atau objek apa yang menggunakan suatu tipe. SMI merupakan koleksi
dari aturan umum untuk menamai objek dan mendaftarnya di tipe mereka
masing-masing.
Peran dari MIB
Untuk setiap entitas yang di managed, protokol ini mendefinisi
jumlah dari objek, nama mereka menurut aturan yang didefinisi oleh SMI,
dan mengasosiasi tipe setiap nama objek. Protokol ini bernama MIB. MIB
membuat sebuah set dari objek yang terdefinisi untuk setiap entitas yang
mirip di database
(kebanyakan metadata di database, nama dan tipe tanpa
nilai).
2.2.2 Quality of Service (QoS)
QoS adalah sebuah sebuah flow yang ditargetkan. Ada empat atribut
dalam QoS yaitu: reliability, delay, jitter dan bandwidth.
Keandalan (Reliability)
Merupakan karakteristik yang diperlukan oleh flow. Kekurangan
atas reliability berarti kehilangan sebuah paket dari sebuah rentransmisi.
Tetapi, sensifitas dari program aplikasi untuk reliabilitas merupakan hal
yang berbeda. Untuk contoh, lebih penting untuk email, transfer file, dan
akses internet agar mempunyai transmisi yang reliable
dibandingkan
telepon atau konferensi media.
|
27
Kelambatan (Delay)
Source-to-destination
delay
merupakan sebuah karakteristik flow.
Aplikasi hanya bisa mentoleransi delay di derajat tertentu. Di kasus ini,
telepon, konferensi audio, konferensi video, dan remote-log
membutuhkan delay
yang sangat minim, ketika delay
pada transfer atau
email kurang penting.
Jitter
Jitter merupakan variasi di paket delay yang berada di flow yang
sama. Untuk contoh, jika empat paket berangkat pada waktu 0, 1, 2, 3 dan
tiba pada 20, 21, 22, 23, semua mempunyai waktu delay yang sama yaitu
20 unit. Di lain hal, jika keempat paket tersebut tiba pada 21, 23, 21, dan
28, mereka mempunyai delay yang berbeda: 21, 22, 19, 24.
Untuk aplikasi seperti audio dan video, untuk kasus pertama
merupakan hal yang bisa diterima: kasus kedua tidak. Untuk aplikasi ini,
tidak masalah apakah paket tiba dengan delay yang panjang atau lebar
sepanjang delaynya sama untuk semua paket. Untuk aplikasi ini, kasus
kedua tidak dapat diterima.
Jitter didefinisikan sebagai variasi dari paket delay. Jitter yang
tinggi berarti perbedaan antar paket sangat besar; Jitter rendah berarti
variasinya sedikit.
Bandwidth
Aplikasi yang berbeda membutuhkan bandwidth yang berbeda. Di
konferensi video kita membutuhkan untuk mengirim jutaan bit per detik
untuk kebutuhan refresh
warna layar ketika jumlah bits di sebuah email
tidak mencapai nilai jutaan.
2.2.4 Secure Socket Layer (SSL)
Menurut Forouzan (2007 : 1008) Secure Socket Layer didesain untuk
menyediakan layanan keamanan dan kompresi data yang digeneralisasi dari
layer aplikasi. SSL bisa menerima data dari semua protokol layer aplikasi,
|
28
tetapi biasanya berupa HTTP. Data yang telah diterima dari aplikasi akan
dikompres, ditandai, dan dienkripsi. Lalu data akan dijalankan melalui layer
transport yang reliabel seperti TCP. Netscape mengembangkan SSL
pada
tahun 1994, yang kemudian versi 2 dan 3 dirilis pada tahun 1995.
2.2.4 PRTG Network Monitor
PRTG adalah tool network monitoring system open source
yang
mempunyai skalabilitas yang tinggi. PRTG sendiri merupakan suatu produk
dari Paessler yang telah membuat network monitoring tools sejak 1997.
PRTG sendiri mempunyai sertifikat dari banyak pemimpin teknologi seperti,
Cisco compatible, Works with Windows 2008 Server by Microsoft, Vmware
Technology Alliance Partner, dan lain-lain. Beberapa fitur yang diberikan
PRTG antara lain:
|
29
Download, Instalasi, dan konfigurasi yang cepat
o
Download file hanya 120 MB dan customer tidak akan mengalami
kesulitan registrasi.
o
Tersedia untuk semua versi Windows setelah Windows XP, server
atau workstation, 32 bit atau 64 bit.
o
Install
hanya dalam 3 menit dan tidak perlu mendownload file -
file
tambahan (.NET, SQL Server, dan lain - lain).
o
Untuk setup awal, pengguna tidak perlu membaca manual.
o
Bisa secara otomatis membaca dan membuat sensor pada jaringan (1
menit per device) atau pengguna bisa juga mengatur device
atau
sensor secara manual (5 menit per device).
Mudah digunakan
o
Menggunakan web browser sebagai interface, dengan website
berbasis AJAX
o
Untuk browser keluaran lama seperti IE 6 / 7 / 8 dan mobile
deviceseperti iPhone, Android, Blackberry menggunakan website
berbasis HTML
o
Bisa juga dengan hanya menggunakan 1 aplikasi Windows yang
digunakan untuk monitoring seluruh jaringan.
o
Tersedia juga aplikasi untuk iOS (iPhone atau iPad) dan smartphone /
tablet PC Android.
o
Semua interface menggunakan SSL sehingga aman digunakan saat
diakses secara lokal atau pun secara remote dari jarak jauh. Dan
semua interface juga bisa digunakan secara bersamaan.
Network Monitoring secara menyeluruh
o
Memiliki lebih dari 190 tipe sensor yang mencakup semua aspek
network monitoring.
o
Monitoring Uptime / Downtime.
o
Monitoring bandwidth menggunakan SNMP, WMI, NetFlow, sFLow,
jFlow, Packet Sniffing.
|
30
o
Monitoring Aplikasi.
o
Monitoring Virtual Server.
o
Monitoring SLA.
o
Monitoring QoS. Contohnya saat menggunakan VoIP.
o
Monitoring lingkungan keseluruhan jaringan.
o
Monitoring LAN, WAN, VPN, dan Multiple Site.
o
Event log yg luas dan lengkap.
o
Mendukung IPv6.
Sistem Notifikasi secara lengkap
o
9 teknologi notifikasi : email, SMS / Pager, syslog dan SNMP trap,
HTTP,
event log, bunyi alarm, Amazon SNS, dan teknologi lainnya
yang bisa dipicu oleh file EXE atau file batch.
o
Status alert (up, down, warning).
o
Limit alert (nilai di atas atau di bawah x).
o
Threshold alert (di atas atau di bawah x dalam y menit).
o
Multiple condition alert (x dan y down).
o
Excalation alert (notifikasi ekstra setiap x menit selama downtime).
o
Dependencies (menghindari alarm floods).
o
Acknowledge alarm (tidak ada lagi notifikasi untuk alarm ini).
o
Alert Scheduling (tidak ada alert berprioritas rendah saat malam hari).
PRTG Cluster Failover
o
Di dalam PRTG Cluster bisa mencakup 5 nodes yang bekerja sama
membentuk sistem monitoring failover.
o
Bahkan saat software update, tidak menyebabkan downtime pada
PRTG cluster.
o
Cluster menjalankan failover secara otomatis : Jika node utama gagal
atau hilang koneksi dari cluster, secara langsung node yang lain akan
menjadi server master dan juga mengirim notifikasi. Notifikasi pasti
akan selalu terkirim walaupun master utama tidak terkoneksi ataupun
mengalami crash.
|
31
o
Semua node memonitoring setiap sensor sepanjang waktu. Ini berarti
waktu respon diukur dari lokasi yang berbeda dalam jaringan (LAN,
WAN, VPN) dan bisa dibandingkan satu dengan yang lainnya.Selain
itu, agregat dari uptime / downtime bisa dihitung.
Monitoring menggunakan Remote Probes
o
Memonitor semua anak perusahaan dari kantor pusat.
o
Memonitor jaringan yang terpisah dari perusahaan (misalnya DMZ
dan LAN).
o
Sebagai MSP, bisa juga memonitor jaringan
customer
dan
meningkatkan kualitas layanan.
Publikasi data dan peta jaringan
o
Dashboard secara real time. Performa jaringan dan informasi tentang
status jaringan bisa dilihat secara langsung
o
Dashboard untuk privat dan publik. Contohnya untuk tampilan layar
di pusat divisi jaringan berbeda dengan pegawai lain yang hanya bisa
melihat peta jaringan dengan sedikit informasi.
o
Peta yang didesain secara interaktif ini memiliki lebih dari 300 objek
peta yang berbeda (ikon jaringan, ikon status, grafik lalu lintas
jaringan, daftar top 10, dan lain - lain).
Laporan secara mendalam
o
Laporan dalam format HTML atau PDF.
o
Laporan bisa secara terjadwal (per hari, per minggu, per bulan)
ataupun bisa di custom sesuai keinginan misalnya laporan untuk hari
atau bulan tertentu ataupun dalam waktu tertentu.
o
History monitoring data bisa diexport ke HTML, XML, atau CSV.
Didesain untuk bekerja cepat dan memiliki standar keamanan yang
tinggi
o
PRTG bisa memonitor dari 1 sampai 20.000 sensor per instalasi
(jumlah sensor maksimal dalam kondisi optimal).
|
![]() 32
o
Sistem database
yang dimiliki Paessler sangat dioptimalkan untuk
monitoring data (data bisa diakses melalui API). Lebih cepat dari SQL
servers dengan CPU
usage
yang lebih sedikit dan kuat untuk
menampung data tahunan untuk ribuan sensor.
o
System Requirement
yang rendah : Bahkan sebuah Netbook
bisa
memonitor 1.500 sensor.
o
Multiple Probes
mengizinkan untuk mendistribusikan beban yang
tinggi.
o
Untuk monitoring ke tingkat anak perusahaan menggunakan enkripsi
SSL untuk koneksi probe dan cluster.
o
Menggunakan SSL web server
(HTTPS) untuk web, Windows, iOS,
dan Android GUI
o
Multiple User accounts dengan shared dan private sensors.
Memungkinkan untuk kostumisasi
o
Web interface yang bisa diubah sesuai keinginan.
o
Sensor yang bisa dikostumisasi (EXE, CMD, Powershell, dan lain -
lain).
o
Notifikasi yang bisa dikostumisasi.
o
Template device yang bisa dikostumisasi.
o
Import dari file MIB.
o
PRTG RESTful API memungkinkan untuk membuat / mengedit /
menghapus objek monitoring dan mengakses data monitoring.
PRTG Network Monitor juga tersedia dalam beberapa versi yang bisa
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna :
Versi freeware. Versi ini hanya terbatas untuk 10 sensor tetapi bersifat
gratis untuk selamanya.
Versi trial. Versi ini hanya berlaku
selama 30 hari namun sensornya
tidak dibatasi.
Versi
licensed. Untuk versi licensed tersedia paket -
paket
berdasarkan jumlah sensor yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna.
(Sumber : http://www.paessler.com/prtg/features)
|
33
2.3 Hasil Penelitian Sebelumnya
Sesuai dengan hasil peneletian sebelumnya yang berjudul Monitoring Trafik
Jaringan Pada Local Area Network USUnet Pusat Sistem Informasi Universitas
Sumatera Utara, yang ditulis oleh Zuhria Fitriyani, program studi S-1 Ilmu
Komputer Universitas Sumatera Utara, berikut adalah kutipan abstrak penulisan
Ilmiah tersebut :
Monitoring jaringan diperlukan untuk mengevaluasi performa dan untuk
memastikan efisiensi dan stabilitas operasional. Analisa dan monitoring trafik
diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan jaringan dengan penggunaan analisa
statistik untuk
memperoleh karakteristik trafik. Statistik ini menyediakan isyarat
yang penting tentang
kualitas layanan dan throughput jaringan. Karena adanya
keheterogenan kebutuhan
bandwidth oleh arus trafik yang dihasilkan dari aplikasi
berbeda, hasil data dapat digunakan untuk menentukan sifat alami IP trafik dan untuk
mempertimbangkan karakteristiknya. Jenis
data pertama adalah data yang tersedia
dari Simple Network Management Protocol (SNMP) ke node jaringan. Kedua adalah
dari pemonitoran arus IP. Kombinasi dari kedua jenis data ini
menyediakan suatu
pondasi yang kokoh untuk analisa dan monitoring trafik
Dari hasil penelitian ini, selain dari penggunaan SNMP akan di gunakan
software
monitoring jaringan PRTG. Dengan software
PRTG ini, monitoring
jaringan tidak akan terbatas dari pengawasan bandwidth atau trafik data saja
sehingga monitoring jaringan di PT Gajah Tunggal tbk menjadi optimal.
Sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang berjudul NETWORK
MONITORING : Using Nagios as an Example Tool, yang ditulis oleh Afeez Abiola
Yusuff, berikut adalah kutipan abstrak penulisan Ilmiah tersebut :
Tujuan dari thesis ini adalah untuk mengimplementasikan sebuah
monitoring jaringan menggunakan utilitas manajemen jaringan terbuka untuk
memeriksa keadaan dari elemen jaringan dan service yang berhubungan. Sebuah alat
manajemen harus mempunyai kemampuan untuk mendeteksi dan merespon kepada
kesalahan di jaringan dengan menghasilkan alarm
yang cocok untuk menotifikasi
sistem admin dengan tepat.
|
34
Inti Nagios telah digunakan sebagai utilitas manajemen jaringan untuk
demonstrasi jaringan sebagai latihan. Fungsi teorikal dari Nagios Core telah di
tunjukan dan deskripsi dari SNMP telah ditujukan dalam hubungan fungsi dari
Nagios. Nagios telah dikonfigurasi dengan plug-ins nya dan digunakan melawan tes
laboratorium jaringan yang berjalan di lingkungan Linux. Tes jaringan dilakukan di
dua swicth, satu router
dan server Nagios. Hasil dari tes demonstrasi laboratorium
ditunjukan di framework.
Lebih lanjut lagi, implementasi dari Nagios untuk optimalisasi peforma bisa
dikembangkan, tetapi pengalaman saya dengan Nagios dan hasil sumber daya
terbukti masih cukup. Nagios direkomendasikan untuk penggunaan di perusahaan
dan institusi untuk monitoring jaringannya. dan juga, bagian laboratorium di tesis ini
bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk mahasiswa dengan tujuan
mendapatkan keahlian dan mengenal kepentingan dari monitoring jaringan.
Dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya, monitoring tools
yang
digunakan adalah Nagios, karena disesuaikan dengan sistem operasi yang digunakan.
Nagios cukup banyak digunakan untuk sistem operasi Linux karena banyaknya fitur
yang ditawarkan dibandingkan aplikasi lainnya. Selain itu aplikasi ini juga cukup
mudah untuk dioperasikan, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
bisa mengoperasikannya.
Berbeda dengan sistem operasi Windows, Nagios juga memiliki aplikasi
monitoring yang dirilis untuk sistem operasi ini yang bernama NagWin. Akan tetapi,
NagWin hanya memiliki fitur yang terbatas dibandingkan dengan Nagios pada
Linux. Oleh karena itu, pada skripsi ini digunakan aplikasi PRTG
System Monitor
sebagai monitoring tools. Pemilihan aplikasi ini menyangkut kepada sistem operasi
perusahaan yang
menggunakan Windows sebagai sistem operasi server. Pada
Windows, PRTG dinilai memiliki fitur dan kemampuan yang lebih baik apabila
dibandingkan dengan aplikasi lainnya.
Sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang berjudul Proposing an
Optimum Multicasting Routing Algorithm Using Ant Colony for Improving QoS in
Wireless Mesh Network, yang ditulis oleh A.Mojtaba Khayat, B. Mohsen Afshari, C.
Mohsen Shakibafakhr, D. Nayereh fathlipour, berikut adalah kutipan abstrak
penulisan Ilmiah tersebut :
|
35
Wireless
mesh
networks
(WMNs) merupakan jaringan baru yang telah di
antisipasi untuk menyelesaikan masalah dari limitasi jaringan ad-hoc, jaringan
sensor, dan LAN wireless dan meningkatkan performa mereka. Tetapi, masih banyak
tantangan penelitian yang belum dipecahkan di area ini. Di artikel ini kita telah
menunjuk protokol source-specific
multicast
untuk jaringan wireless
mesh, yang
mana mempunyai banyak aplikasi multimedia, radio, dan multikasting TV dan
pembelajaran jarak jauh. Kami telah menggunakan pendekatan berbasis inti untuk
membangun minimum
cost
tree
(MCT) diantara member
nodes
dan
mengoptimalisasikan tree
ini untuk banyak metrics
dengan mengaplikasi semua
koloni di metafor optimalisasi.
Penelitian tersebut membahas sebuah novel agent
berbasis protokol source
specific
multicast. Menggunakan pendekatan used
core-based
untuk membangun
kost tree yang minimal (MCT) antara member nodes dan mengoptimalkan tree ini
untuk banyak metricks dengan aplikasi semua koloni ke metafor maksimal. Dengan
hal ini, QOS akan meningkat sehingga penggunanaan PRTG sebagai aplikasi
monitoring menjadi optimal.
Dengan menggunakan swarm
intelligence
untuk optimasi jalur, telah
membuka cara untuk optimalisasi pencarian jalur baru dari matriks. Dalam hal ini,
telah menggunakan jumlah rata-rata dari 2 matriks jaringan; delay dan jumlah dari
node yang non-forwarding di jalur yang baru untuk menghitung jumlah value, tetapi
kita bisa menyebar matrik mencakupi bandwidth, jitter, atau metrics pengamanan.
Dengan penelitian ini, diharapkan QoS yang ditargetkan oleh PT Gajah Tunggal Tbk
bisa tercapai sehingga optimalisasi jaringan berjalan lancar.
|
36
|