Start Back Next End
  
26
6.
Garis Astronomis
Setiap peta harus mencantumkan garis astronomis, yaitu garis
lintang dan garis bujur. Garis  lintang adalah garis khayal yang
melintangin permukaan bumi. Sedangkan garis bujur adalah garis khayal
yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan, serta digambarkan
bujur. Karena merupakan garis khayal, kedua garis itu sesungguhnya
tidak ada dan hanya ada dalam peta. Garis tersebut berfungsi memperjelas
kita dalam membaca peta.
Ditinjau dari sifat -
sifat asli yang akan dipertahankan,
penggambaran dari peta ke bidang datar, proyeksi memiliki syarat sebagai
berikut :
a.
Peta harus conform, artinya bentuk peta yang tergambar harus
sebangun dengan keadaan sebenarnya, meskipun gambar itu kecil,
tidak boleh mengubah bangun – bangun kenampakan yang ada.
b.
Peta harus ekidistam,
artinya setiap jarak yang tergambar pada peta
harus sesuai dengan keadaan sebenernya, seperti menggambarkan
jarak dari suatu kota ke kota lain, disesuaikan dengan jarak
sebenernya dibagi dengan skala peta.
c.
Peta harus ekuivalen, artinya harus sesuai dengan skala yang sudah
dicantumkan didalamnya.
2.2.3 Algoritma Penentuan Rute
Algoritma dijkstra merupakan algoritma yang dipakai untuk
memecahkan permasalahan jarak terpendek (shortest path problem) untuk
sebuah graf berarah dengan bobot-bobot sisi (edge weights) yang bernilai tak-
negatif. Walaupun algoritma ini ditujukan pada graf berarah,  algoritma
dijkstra tetap benar untuk graf tak berarah. Algoritma ini mencari lintasan
terpendek dalam sejumlah langkah. Algoritma ini menggunakan strategi
algoritma greedy. Pada setiap langkah, ambil sisi yang berbobot minimum
yang menghubungkan sebuah simpul yang sudah terpilih dengan sebuah
simpul lain yang belum terpilih. Lintasan dari simpul asal ke simpul yang
baru merupakan lintasan yang terpendek di antara semua lintasan ke simpul-
simpul yang belum dipilih (Mahfudhi, M. G. 2011).
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter