8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
Pada bagian teori umum ini penulis akan menajabarkan teori teori yang
tentunya dipakai pada penelitian kali ini, topic yang peneliti pilih adalah content
analysis program siaran radio atau televisi. Teori yang ada kali
ini tentunya
adalah teori yang berhubungan dengan topic yang sedang diteleti oleh penulis.
2.1. Teori Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan
yang dihasilkan, pembaca atau pendengar maupun penonton yang akan coba
untuk diraihnya dan juga efeknya terhadap mereka. Komunikasi massa
merupakan disiplin kajian ilmu social yang relative muda jika dibandingkan
dengan ilmu psikologis, sosiologi, ilmu politik dan ekonomi.
Dalam Perkembangannya Komunikasi massa berasal dari pengembangan
kata media of mass communication (media komunikasi massa) dalam hal ini
media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran
dalam komunikasi massa.(Davis Denis, Baran Stanley)
2.1.1 Definisi Teori Komunikasi massa
Berikut adalah beberapa defisini yang ada mengenai komunikasi massa
yang sudah dipaparkan oleh beberapa pakar (Ardianto Elvinaro, 2000)
1.
Jay Back dan Frederick C. Whitney
dalam bukunya yang berjudul
Introduction to mass communication mengatakan bahwa komunikasi
|
9
massalebih menunjuk pada media mekanis yang digunakan dalam
komunikasi massa yakni media massa. Sedangkan bisa dikatakan bahwa mass
communication lebih menunjuk pada proses dalam komunikasi massa.
2.
John
R Bittner (1996) memberikan penjelasan bahwa Komunikasi massa
sendiri bergantung pada adanya gatekeeper (filter informasi), definisi ini
sendiri menekankan bagaimana pentingnya gatekeeper
dalam proses
komunikasi massa. Menurutunya media massa tidak berdiri sendiri, di
dalamnya terdapat beberapa individu yang bertugas untuk mengolah
informasi sebelum informasi tersebut ditangkap oleh audience. Dalam hal ini
gatekeeper
berfungi untuk menghindari adanya salah paham dan salah
tangkap informasi yang ditangkap oleh audience. Gatekeeeper disini
berfungsi sebagai filter informasi agar informasi yang ditangkap sesuai
dengan maksudnya,
3.
Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986), menyatakan bahwa
sesuatu bisa di definisikan sebagai komunikasi massa apabila memiliki hal
hal sebagai berikut :
1.
Komunikator dalam media massa memakai peralatan modern dalam
menyampaikan informasinya, seperti misalnya memakai surat kabar,
majalah, televisi atau gabungan media yang ada.
2.
Komunikator dalam komunikasi massa dalam penyebaran informasi
bermaksud menyebarkan informasi kepada jutaan orang yang saling tidak
tahu satu sama lain
3.
Pesan adalah milik public artinya pesan yang disampaikan bisa diterima
banyak orang( Public)
|
10
4.
Komunikator yang ada biasanya berasal dari suatu lembaga, dan lembaga
ini tidak bersifta organisasi sukarela atau nirlaba.
5.
Dalam Komunikasi massa memiliki gatekeeper (filter informasi). Pesan
yang disebarkan kepada jutaan orang dikontrol dan disaring terlebih duu,
agar maksud dan tujuan informasi dapat disampaikan dengan tepat tanpa
adanya salah paham.
6.
Umpan Balik dalam komnikasi massa sifatnya tertunda. Berbeda dengan
jenis komunikasi lain yang memiliki umpan balik langsung.
4.
Jay Black dan Frederick C
mengemukakan bahwa
Komunikasi massa
adalah sebuah proses dimana pesan pesan yang di produksi secara missal atau
tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim,
dan juga heterogen
2.1.2 Fungsi dari Komunikasi massa
Komunikasi massa sendiri memiliki beberapa fungsi yang beragam, berikut
adalah beberapa fungsi dari komunikasi masa (Davis Denis, Baran Stanley) :
1.
Informasi
Informasi adalah salah satu fungsi yang terpenting dalam komunikasi
massa, komponen dari informasi yang paling penting adalah isi dan juga
konten acara yang ada, selain itu juga iklan memiliki beberapa fungsi
informasi di dalamnya yang dapat diterima oleh public. Dalam paradigm
lama buku termasuk dalam media massa yang memiliki fungsi sebagai
informasi. Buku yang dimaksud disini tentu adalah buku yag ditulis
berdasarkan fakta bukan berdasakan fiksi ataupun khayalan.
|
11
2.
Hiburan
Fungsi hiburan menduduki posisi yang paling tinggi untuk media
elektronik dibandingkan dengan fungsi yang lainnya. Dalam sebuah
keluagra , televisi bisa sebagai perekat keharmonisan suatu keluarga.
Hiburan yang beredar pun tidak hanya sekedar memberikan hiburan
kepada masyarakat, tetapi juga bisa memberikan pembelajaran kepada
masyarakat yang ada. Tentunya pembelajaran yang didapat melalui acara
hiburan ini berbeda dari yang di dapat di bangku sekolah maupun bangku
kuliah, sehingga terkadang banyak orang lebih senang mempelajari
sesuatu dari televisi, itulah sebabnya mengapa Hiburan menduduk posisi
tertinggi dalam fungsi komunikasi massa.
3.
Persuasi
Fungsi ini tidak kalah pentingnya dengan dua fungsi diatas ( Hiburan dan
Informasi), tanpa kita
sadari media yang kita lihat (cetak ataupun
elektronik ) memiliki kalimat kalimat yang bernuansa Persuasif. Menurut
Josep A. Devito (1997), persuasi dapat dating dari berbagai bentuk :
a)
Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai
seseorang
b)
Mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai sesorang
c)
Menggertak seseorang untuk melakukan sesuatu
d)
Menawarkan etika atau menawarkan system nilai tertentu
Persuasi di dalam media massa dapat memberikan banyak efek terhadap
penerima informasi yang ada di dalamnya. Maka dari itu
media massa
dapat menunjukan etika baik maupun etika yang buruk dari sebuah
tindakan persuasi.
|
12
4.
Transmisi Budaya
Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi dari komunikasi massa
yang jarang dibicarakan, tapi fungsinya tidak dapat dielakkan dan selalu
hadir di setiap individu yang ada. Penerimaan informasi terhadap setiap
individu memiliki arti yang berbeda di dalamnya, serta bagaimana setiap
individu mewariskan informasi ke generai berikutnya tentunya bisa
berbeda beda. Sementara itu secara historis uman
manusia telah dapat
melewati atau menambhakn pengalaman baru untuk membimbingnya ke
masa depan. Alfred Korzybski (1962) menyatakan bahwa manusia sebagai
mahluk di bumi telah dapat menyimpan informasi secara sadar dan
melupakannya dari generasi ke generasi selanjutnya.
5.
Mendorong Kohesi Sosial
Kohesi secara umum dapat berarti gaya tarik menarik antar partikel yang
ada ( Sumber : http://wawanfisika.wordpress.com/2010/09/30/kohesi-dan-
) . Di dalam media massa kohesi berarti sebuah penyatuan,
maksudnya adalah media massa mendorong masyarakat untuk bersatu.
Akan tetapi, ketika media massa memiliki peluang untuk menciptakan
sebuah intregasi social tanpa disadari media juga memiliki fungsi
menciptakan disintregasi social. Menurut Lazarfeld dan Merton Media
massa yang tidak dikelola secara professional, atau dikelola berdasarkan
moral yang baik bisa sangat berbahaya bagi masyarakat yang ada. Media
massa dapat menjadi sebuah racun yang tumbuh di masyarakat apabila
tidak dikelola oleh pihak yang memiliki moral yang baik.
|
13
6.
Pengawasan
Menurut Laswell, Komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai
pengawasan, artinya komunikasi massa menunjuk pada pengumpulan dan
penyebaran informasi mengenai kejadian kejadian yang ada di sektiar
kita. Fungsi pengawasan ini sendiri dapat dibagi menjadi dua ;
1.
Pengawasan Peringatan
Pengawasan peringatan berarti media massa melakukan fungsinya
sebagai alat yang memberitahu mengenai kejadian di sektiar kita
yang memiliki unsure vital, misalnya seperti kejadian alam dan
juga info info yang bersifat urgent atau Darurat.
2.
Pengawasan Instrumental
Pengawasan instrumental disini berarti penyeberan informasi yang
berguna bagi masyarakat, informasi yang berguna untuk
masyarakat ini maksudnya adalah informasi yang berguna untuk
kebutuhan sehari sehari, misalnya mengenai harga kebutuhan
sehari hari atau informasi tentang produk baru yang beredar di
pasaran.
Charles R. Wright
membuat table tentang pelaksanaan fungsi dan juga
disfungsi yang nyata dan tersembunyi dari komunikasi massa sebagai
berikut :
|
![]() 14
Tabel 2.1 Pelaksanaan Fungsi dan Disfungsi
Masyarakat
individu
Subkelompok
tertentu
Kebudayaan
Fungsi
Disfungsi
Peringatan
Bahaya dari
alarm,
serangan
musuh dan
perang
Insrumental :
Berita berita
yang
essential/penti
ng bagi
lembaga
lembaga
lainnya
etisiasi.
Mengancam
Peringatan
Instrumental.
Menambah
prestise
pemuka
pendapat
Penganugeraha
n status
Kecemasan;
Instrumental:
Kegunaan
informasi bagi
kekuasaan
Deteksi :
Pengetahuan
tentang
perilaku yang
menyimpang
dan subversif
Mengatur opini
public,
memonitor, dan
mengontrol
mengerahkan
kekuatan,
penganugeraha
n status.
Mengancam
Meningkatka
n kontak
antabudaya
meningkatka
n
pertumbuhan
Memungkink
|
![]() 15
stabilitas;
berita-berita
tentang
masyarakat
yang lebih
baik.
Menimbulkan
kepanikan
privatisasi,
apatis, dan
narkotisasi
kekuasaan;
berita-berita
tentang realitas
propaganda
musuh, dan
ekspos-ekspos
an invasi
kebudayaan
(sumber : Charles R. Wright, 1988)
7.
Korelasi
Fungsi dari korelasi yang dimaksud disini adalah peran media massa
sebagai penghubung antar berbagai komponen masyarakat. Masyarakat
yang ada dapat melakukan komunikasi dengan media massa, dan isi pesan
dari masyarakt ini dapat merubah pola piker serta memiliki dampak yang
cukup dalam bagi sebuah peristiwa. Charle R. Wright juga mengatakan
bahwa fungsi korelasi juga termasuk menginterpretasikan pesan yang
|
16
menyangkut lingkungan dan tingkah laku tertentu dalam merekasi
kejadian kejadian yang ada
8.
Pewarisan Sosial
Dalam hal ini media massa memiliki fungsi sebagai seorang pendidik,
baik itu formal ataupun informal yang mencoba meneruskan ilmu
pengetahuan, nilai, norma, piñata, dan etika dari satu generasi ke generasi
yang berikutnya. Jay black dan Frederick C. Whitney (1988)
mengatakan
bahwa transmisi budaya media massa dapat memperkuat kesepakatan
nilai social yang ada di dalam masarakat, dalam hal ini menyatakan
bahwa proses penerimaan informasi yang ada dapat meningkatkan norma
dan juga nilai social yang ada di masyarakat.
9.
Melawan kekuasaan dan kekuatan represif
Komunikasi massa berperan memberikan informasi, tetapi informasi yang
diungkapkannya ternyata mempunyai motif motif terntentu untuk
melawan nilai kemapanan dan juga
nilai kualitas dari informasi itu
tersebut. Memang Media massa dapat memperkuat sebuah kekuasaan
tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa media massa dapat
menimbulkan dampak sebaliknya.
2.1.3 Elemen dari komunikasi massa
Pada dasarnya elemen yang terdapat dalam Komunikasi juga terdapat
di dalam Komunikasi massa. Perbedaan komunikasi massa dengan
komunikasi pada umumnya lebih berdasarkan pada jumlah pesan. Berikut
adalah elemen elemen yang ada di dalam komunikasi massa :
|
17
a)
KOMUNIKATOR
Komunikator disini meliputi jaringan , stasiun local, direktur, dan juga
staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara di teleivis. Jadi jelas
ada perbedaan antara komunikator dalam komunikasi massa dengan
komunikator dalam bentuk komunikasi. Komunikator dalam
komunikasi massa bersifat mencari keuntungan.
b)
ISI
Masing masing media massa memiliki kebijakan tersendiri dalam
pengelolaan isinya. Sebab , masing masing media melayani
masyarakat yang berbeda beda. Menurut Ray Hiebert ( 1985 )
setidaknya isi dari sebuah media dapat dibagi menjadi enam kategori :
1.
Berita dan Informasi
2.
Analisi dan interpretasi
3.
Pendidikan dan Sosialisasi
4.
Hubungan masyarakat dan persuasi
5.
Iklan dan bentuk penjualan lainnya
6.
Hiburan
Ketika media massa dengan informasi dan analisanya memberikan
ilmu pengetahuan
pada masyarakat, secara tidak langsung media
sudah memfungsikan diinya sebagai seorang pendidik. Dengan kata
lain, apa yang disajikannya mengandung unsur pendidikan. Saat itu
juga media massa sedang endidik masyarakat, fungsi pendidikan ini
secara tidak langsung ada kaitannya dengan sosialisasi, karena
pendidikan itu sama saja dengan sosialisasi suatu ilmu pengetahuan
dari generasn satu ke generasi selanjutnya.
|
18
c)
AUDIENCE
Audience dalam komunikasi massa sangat beragam, dari jutaan
penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah , Koran atau jurnal
ilmiah. Masing masing audience berbeda satu sama lain dalam pola
piker serta menanggapai pesan yang diterimanya. Akan tetapi masing
masin individu dapat saling mereaksi pesan yang diterimanya.
Menurut Hibert dkk
Audience dalam komunikasi massa setidaknya
memiliki lima karateristik sebagai berikut :
1.
Audience cenderung berisi individu individu yang condong
untuk berbagai pengalam yang dipengaruhi oleh hubungan
social di antara mereka.
2.
Audience cenderung besar. Besar disini berarti tersebar ke
berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa.
3.
Audience cenderung heterogen, karena mereka berasal dari
berbagai lapisan dan juga dari berbagai kategori social
yang berbeda beda.
4.
Audience cenderung anonim, yakni tidak mengenal satu
sama lain
5.
Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator, yang
dimaksud disini adalah audience dan sumber pesan bisa
jadi berada di tempat yang berjauhan.
d)
GATEKEEPER
John R. Bittner ( 1996)
mengartikan gatekeeper
sebagai invidiu
individu atau kelompok orang yang memantau arus komunikasi dalam
sebuah saluran komunikasi ( massa). Dengan demikian, mereka yang
|
19
disebut sebagai gatekeeper
antara lain reporter, editorberita, bahkan
editor fim atau orang lain dalam media massa yang ikut menentukan
arus informasi yang disebarkan.
2.2 Media massa
Media massa adalah alat yang digunakan untu menyampaikan pesan dari
sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat alat komunikasi
mekanis seeperti surat kabar, film, radio dan elevisi. Media massa
tersendiri
dewasa ini berkembang menjadi hal yag cepat, selain media cetak (surat kabar,
majalah,dll) dan media elektronik (televisi, radio, dll) saat ini telah berkembang
media internet. Media internet juga merupakan suatu akses dan portal baru
dalam mendapatkan informasi yang ada.
2.2.1 karateristik Media massa
Media massa sendiri memiliki karateristik sebagai berikut :
1.
Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri
dari banyak orang, mulai dari pengumpulan data hingga penyajian
informasi.
2.
Bersifat satu arah, artinya komunikator dan penerima pesan tidak
memungkinkan adanya terjadi dialog, kalo pun memungkinkan
biasanya hal itu terjadi memalu feedback( umpan balik) dan hal itu
cenderung membutuhkan proses serta waktu.
3.
Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan
juga jarak, karena ia memiliki kecepatan dalam penyampaian
informasinya
|
20
4.
Memakai Peralatan teknis atau mekanis, misalnya radio, televisi,
surat kabar, dan lainnya.
5.
Bersifta terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan
juga dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin dan juga suku
bangsa.
Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang terkuat dan
teraktual dalam menyampaikan informasi, dalam prakteknya media massa
tidak memiliki batasan dan juga jarak dalam penyampaian informasi, bahkan
masyarakat dapat menerima informasi apa yang sedang terjadi saat ini. Jadi
Media massa adalah sumber informasi yang paling kuat dalam penyampaian
informasi dan juga.
2.3
Televisi
2.3.1 Karateristik televisi
Media komunikasi, dalam hal ini televisi memeliki karateristik sebagai
berikut (Wawan Kuswandi, 1996:95) :
1.
Pesan televisi dapat diterima dimana mana
Televisi merupakan salah satu sumber informasi yang paling akurat
dan juga mudah dimengerti dalam penyampaiannya, karena disini
televisi menyampaikan informasi dalam bentuk audio dan juga visual,
selain itu televisi juga menjangkau hinga ke pelosok pelosok.
2.
Pesan televisi bersifat audiovisual, sehingga mudah dipahami dan
lebih mendekati realitas yang ada.
Salah satu kekuatan dari televisi adalah pesan yang disampaikan
sangat mudah untuk ditangkap, karena televisi menayangkan daam
bentuk audio gan juga visual atau bisa disebut sebagai audiovisual.
|
21
3.
Pesan yang disampaikan beragam sehingga dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Kebutuhan akan informasi setiap individu tentu berbeda satu dengan
yang lainnya, dalam hal ini televisi memiliki keberagaman program di
dalamnya guna memenuhi kebutuhan akan informasi.
Daya tarik yang merupakan kekuatan dari media televisi terletak pada
kata-kata, musik, dan sound effect juga unsur visual berupa gambar.Gambar
tersebut bukan gambar mati, melaikan gambar hidup yang mampu
menimbulkan kesan mendalam pada penonton. Sifatnya yang audio visual
menjadi kekuatan utama televise
2.3.2 Manfaat televisi sebagai media komunikasi massa
Saat ini bisa dikatakan bahwa televisi yang menjadi media komunikasi
massa paling populer. Pada hakekatnya, media televisi lahir karena
perkembangan teknologi. Bermula dari ditemukannya elecctrische telescope
sebagai perwujudan gagasan dari seorang mahasiswa di Berlin (Jerman Timur)
yang bernama Paul Nipkov, untuk mengirim gambar melalui udara dan satu
tempat ke tempat lain. Hal ini terjadi antara tahun 1883-1884.Akhirnya Nipkov
diakui sebagai bapak televisi (Wawan Kuswandi, 1996:6).
Televisi sendiri merupakan paduan dua kata yaitu tele yang berarti jauh
sedangkan vision yang berarti pandangan, maksudnya adalah televisi dapat
dilihat dimana saja dalam jarak sejauh apapun dari studio televisi tempat
penyiaran tersebut dilakukan, selain itu televisi juga menampilkan tayangan
audio dan juga visual ( gambar hidup). Hal inilah yang memudahkan setiap
|
22
individu dalam menangkap informasi dari televisi, dan hal inila yang membuat
televisi menjadi media komunikasi favorit dalam informasi dan juga hiburan
Komunikasi massa melalui televisi ialah proses komunikasi antara
komunikator dengan komunikan ( massa) melalui sebuah sarana yaitu televisi.
Dalam proses praktek dan penyelengaraannya media televisi tidak bergerak
secara individu ( perseorangan) tetapi melalui banyak orang di dalam suatu
organisasi yang kompleks yang tentunya dengan biaya yang sangat besar.
Tujuan akhir dari penyampaian pesan melalui televisi juga sangat beragam,
bisa menghibur, mendidik, control social, sebagai bahan infromasi dan juga
masih banyak lagi tergantung dari pola pikir setiap individu yang menerimanya
(Wawan Kuswandi, 1996:17).
Keberhasilan setiap televisi dalam menyampaikan pesan tergantung dari
bagaimana pengemasan sebuah acara dan juga informasi di dalamnya, selain
itu ada juga yang namanya feedback (umpan balik) baik secara langsung
maupun tidak langsung, dan hal ini adalah salah satu cara mengukur
keberhasilan dalam penyampaian pesan terhadap pemirsa ( massa).
2.3.3 Jenis program acara
Stasiun televisi setiap harinya selalu menyuguhkan program-program
yang beragam dan bervariasi. Apapun itu dapat dijadikan program di televisi
asalkan program terseebut disukai oleh audience, tidak melanggar norma yang
ada, dan juga tidak melanggar aturan aturan penyiaran yang ada.
Program televisi sendiri dibagi menjadi dua kategori yang ada, dua
kategori ini akan menjadi cabang besar dalam program program televisi :
|
23
1.
Program Informasi, segala jenis siaran ayng bertujuan untuk memberitahukan
informasi kepada audience, Program berita (news )dibagi menjadi dua
kategori .
a.
Berita keras (hard news); berita ini adalah segala jenis informasi yang
harus ditayangkan saat ini juga, dan khalayak (audience)
harus
mengetahui secepatnya.
i.
Straight news, merupakan berita singkat yang tidak ada detail, dan
hanya memberitakan sesuatu yang penting saja dari setiap
kejadian.
ii.
Infotaiment,
berita yang berisi tentang kehidupan public figure
dan juga celebrity
b.
Berita Lunak
atau biasa disebut sebagai soft news, adalah berita yang
penting dan menarik untuk disampaikan, namun berita ini tidak harus
segera ditayangkan.
i.
Feature; berisi informasi yang ringan tetapi masih menarik untuk
dilihat.
ii.
Current Affair, berisi informasi mengenai sebuah peristiwa yang
ada sebelumnya, namun disajikan secara lebih lengkap dan
mendalam.
iii.
Dokumenter, adalah program yang disajikan untuk pendidikan
dan juga pembelajaran namun dikemas secara menarik agar tidak
bosan ketika dilihat, dan memudahkan dalam menangkap
informasinya.
|
24
iv.
Talkshow, adalah program yang menampilkan satu atau dua orang
yang pakar dalam suatu bidang untuk membahas suatu topic,
biasanya dipandu oleh pembawa acara.
v.
Magazine, adalah program yang mementingkan aspek menarik
dari suatu informasi ketimbang aspek seberapa penting informasi
tersebut.
2.
Program Hiburan, adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
memberikan manfaat hiburan kepada audience, contohnya seperti dalam
bentuk music, lagu, cerita, ataupun games ( permainan .
a.
Drama, suatau program acara yang menyajikan sebuah cerita, yang
terdiri dari beberapa tokoh dan juga karakter yang diperankan oleh
pemain dan melibatkan konflik serta emosi.
b.
Permainan ( game show)
adalah suatu program yang melibatkan
individu maupun kelompok yang berlomba untuk mendapatkan
sesuatu.
c.
Musik program ini menampilkan pertunjukan sesorang maupun
kelompok pada lokasi tertentu ( studio atau outdoor) . Dalam program
musi arti merupakan salah satu pemegang peran besar dalam menarik
audience, selain itu bagaimana konsep acara music itu juga
mempengaruhi minat audience.
d.
Pertunjukan, biasa dikenal sebagai talent show
di masa kini, adalah
suatu acara yang menampilkan invidu ataupun kelompok dengan
kemampuan mereka, baik di dalam maupun luar studio.
|
25
Soenarto juga membagi proram menjadi dua jenis :
1.
Program Drama
Drama sendiri berisi tentang acara dan juga tayangan fiksi, dewasa ini
Drama disebut sebagai sinetron, format sinetron sendiri dibagi
menjadi siinetron drama legenda, drama komedi, drama saduran, dan
juga sinetron yang dikembangkan dari buku novel atapaun cerita
pendek dan sejarah.
2.
Program non drama
Program non drama adalah mayoritas dari program yang ada di
televisi yang kita liat, acara non drama tentu adalah acara yang seperti
apa adanya, tidak disertai dengan tambahan cerita ataupun khayalan
lainnya, seperti misalnya program documenter. Program non drama
sendiri contohnya adalah reality show, talkshow, kuis, games,
features, dan masih banyak lagi adalah program program yang
menghiasi hari hari kita dengan wacana. Sedangkan program televisi
seperti berita, talkshow,
live cooking, dan juga lainnya biasa disebut
sebagai variety show.
2.4 Program hiburan
a. Asal usul hiburan
Kata hiburan sendiri memiliki makna segala sesuatu baik yang berbentuk
kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur
hati yang susah atau sedih. Pada umumnya hiburan dapat berupa music, opera,
film, dan masih banyak lagi.
Sejak jaman dahulu hiburan merupakan salah satu sarana menghilangkan
kebosanan, tidak luput dari yang namanya informasi hiburan menjadi salah satu
|
26
aspek penting dalam kehidupan di masyarakat.Zaman dahulu hiburan tidak
kurang memberikan adanya informasi yang bermanfaat, fungsi hiburan sendiri
pada dahulu adalah sebuah acara yang berguna untuk menghibur masyarakat.
Namun pada proses perkembangannya hiburan atau yang biasa kita kenal
sebagai entertainment saat ini memiliki beberapa proses pengembangan, hiburan
saat ini tidak hanya membuat orang menjadi bahagia dan tertawa saja, namun
juga ada unsur unsure informasi yang menarik di dalamnya untuk kita lihat dan
kita simak.
Dewasa ini, hiburan memiliki kekuatan tersendiri dalam media massa (
khususnya televisi),
tidak hanya sebagai pemegang peranan
penting dalam
media penyiaran saja , hiburan juga memiliki perkembangan yang lebih pesat,
berbagai macam acara
hiburan berkembang di dalamnya seperti music, game
show, dan talent show. Selain itu beberapa acara juga berkembang menjadi acara
yang menghibur tetapi juga memberikan informasi yang menarik dan saying
kalau dilewatkan, misalnya seperti acara, live cooking, Travelling,documenter
dan masih banyak lagi. Hiburan dengan informasi adalah salah satu cara baru
dalam menambah pengetahuan dan juga informasi.
b. Features
Features memiliki pengertian yang hamper sama dengan softnews. Namun
karena features
berisi informasi menarik tapi tidak harus segera ditayangkan
maka pembuatannya pun sangat flexible. Dalam penyajiannya Features memiliki
bobot yang ringan, dalam arti tidak langsung pada pokok persoalan ( straight
news ). Pemaparan bahasannya bertutur dan sifat laporannya investigasi, maka
Features bisa juga disebut sebagai bagian dari liputan mendalam. Features
adalah gabungan antara unsure opini, documenter, dan expresi.
|
27
Features di televisi memiliki pengaruh yang sangat dalam bagi pemirsa,
karena dapat dilihat secara fisik tanpa narasi panjang. Gambar dan atmosfer
yang terekam di dalam kamera lebih memberikan gambaran yang sesungguhnya.
Ciri features televisi lebih luwes pendekatannya dibandingkan dengan hard
news.Struktur Feature tidak terikat dengan piramida terbalik, dimana pokok
utama pikiran bisa disajikan di tengah maupun di akhir acara.
b.1 Features Kiat ( petunjuk praktis )
Features ini berkisah kepada pemirsa bagaimana menuntun, mengajarkan
dan juga melakukan sesuatu hal, misalnya bagaimana teknik dalam
fotografi,
cara beternak hewan peliharaan, mereparasi mobil jenis jenis tertentu dan masih
banyak lagi. Features seperti ini seringkali lebih singkat ketimbang jenis feature
lain yang lebih sulit dan rumit penggarapannya. Features kiat memiliki manfaat
dimana bisa menjadi sumber belajar dan juga informasi mengenai hobby yang
pemirsa sukai.
b.2 Features Perjalanan (traveloque)
Features ini mengajak pemirsa untuk mengenali lebih jelas tentang suatu
kegiatan perjalanan wisata yang dinilai memiliki daya tarik
karena objeknya
yang popular, budaya yang unik, dan juga kehidupan masyarakat yang beragam.
Tayangan ini mengajak permirsa untuk lebih melihat berbagai tempat wisata
yang popular atau yang belom pernah dikunjungi, Features ini memiliki manfaat
dalam memberikan informasi tentang tempat tempat serta keindahan alam yang
ada di dalamnya, juga sebagai salah satu cara mengetahui keindahan pariwisata
yang ada.
|
28
2.5
Teori khusus
2.5.1 Teori Minat
Tomi Darmawan
memandang minat sebagai kecenderungan yang
relative menetap terhadap sesuatu sebagai bentuk menekuni sesuatu maupun
bidang
yang yang disukai. Sedangkan menurut Sujipto
minat memiliki arti
kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah, atau situasi yang
memiliki kaitan dengan dirinya, maksudnya adalah minat harus dipandang
sebagai suatu yang sdara, sebab minat adalah aspek psikologi dimana
individu menaruh perhatian yang tinggi terhadap sesuatu dan menekuninya
dengan serius.
Dampak dari media massa yaitu, kognitif, afektif, dan konatif :
1. Kognitif
Kognitif akan memberikan penjelasan bagaimana invidiu
mendapatkan informasi untuk dirinya, bagaimana media massa memberikan
informasi sesuai dengan apa yang diinginkan. Dampak dari Kognitif adalah
bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh
audience. Apabila televisi menyebabkan kita lebih mengenal tentang bahasa
Indonesia yang baik dan benar, maka televisi telah menimbulkan efek
prososial kognitif ( Nawiroh. Vera)
2. Afektif
Apabila dampak kognitif masih dalam tahap pengetahuan informasi
dan juga pengetahuan, maka dampak afektif sudah mulai melibatkan perasaan
dan juga emosi. Kadar dari dampak ini tentunya akan lebih tinggi daripada
|
29
dampak kognitif. Tujuannya adalah agar Khalayak dapat ikut merasakan
perasaan yang bermacam macam (Nawiroh. Vera).
3. Konatif
Dampak pesan media massa yang berupa pola tindakan, kegiatan atau
perilaku yang dapat diamati. Pada Dampak ini berisi tentang perilaku dari
khalayak setelah mendapatkan pesan dari media massa. Secara teoritis
dampak pesan media massa biasanya hanya sampai pada tahap kognitif dan
afektif. Tapi ada beberapa kondisi dimana pesan media massa sampai pada
tahapan Konatif antara lain :
a. Exposure (jangkauan )
Terjadi apabila sebagian besar khalayak telah terexpose oleh media massa
b. Kredibilitas
Jika pesan media massa memiliki kredibilitas yang tinggi, dimana
khalayak dapat mempercayai kebeneran dari informasi yang disampaikan.
c. Konsonasi
Jika isi informasi yang disampaikan oleh beberapa media massa, baik
media massa, materi arah serta orientasi waktunya sama ataupun serupa.
d. Signifikasi
Terjadi bila materi pesan media massa signifikan dalam arti berkaitan
secara langsung dengan kepentingan dan kebutuhan khalayak.
e. Sensitif
Apabila materi dan penyajian pesan pesan media massa menyentuh hal hal
yang sensitive.
|
30
f. Situasi kritis
Jika terjadi ketidakstabilan structural yang menyebabkan masyarakat
berada dalam situasi kritis.
g. Dukungan komunikasi antar pribadi
Jika informasi melalui media massa menjadi topic pembicaraan yang
didukung komunikasi antar pribadi ( Nawiroh. Vera,)
2.5.2 Uses and Effect
Pertama kali dikemukakan Sven Windahl (1979), merupakan sintesis
antara pendekatan uses and gratifications dan teori tradisional mengenai
efek. Konsep use (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting
atau pokok dari pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan
media akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil
dari suatu proses komunikasi massa. Penggunaan media dapat memiliki
banyak arti.Ini dapat berarti exposure yang semata-mata menunjuk pada
tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat
menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi terkait harapan-
harapan tertentu untuk dapat dipenuhi, fokus dari teori ini lebih kepada
pengertian yang kedua.
Penggunaan teori uses and effect, merujuk pada kebutuhan media
yang merupakan kebutuhan masyarakat. Penggunaan media pun memilik
efek di dalamnya, serta memiliki kaitan efek untuk media di dalamnya.
Asumsi dasar Teori ini adalah lebih menekankan bagaimana
penggunaan media akan menghasilkan efek kepada individu.
(sendjaja,
2001:5.41)
|
31
Hasil dari sebuah proses komunikasi massa dan beberapa kaitannya
dengan kegunaan media akan membawa pada bagian penting berikutnya
dari teori ini. Hubungan antara penggunaan dan hasilnya dapat disajikan
dalam beberapa bentuk yang berbeda yaitu :
1. Penggunaan media hanya dianggap sebagai perantara dan hasil dari
prosesnya dinamakan efek.
2. Penggunaan media dapat mengecualikan,mencegah,atau
mengurangi aktivitas lainnya.
3. Penggunaan media dapat melakukan dua proses secara serempak
dan akan menerima efek dan konsekuensi.
2.6
Operasional Konsep
Adapaun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Hipotesis teori
Penulis memakai teori Uses and Effect, penulis ingit mengetahui seberapa
besar efek
yang didapat
penonton terhadap acara Klik Arbain
Rambey.Dalam hal ini efek
yang ada di dalamnya bisa negative maupun
positif.
2. Hipotesis penelitian
Ho : Tidak ada pengaruh Klik Arbain rambey
di Kompas TV terhadap
minat fotografer pada fotografi ( Studi kasus fotografer level pemula
dan lanjutan di daerah Jakarta barat di regional jelambar dan
palmerah)
|
32
Ha: ada pengaruh Klik Arbain Rambey di Kompas TV terhadap minat
fotografer pada fotografi ( Studi kasus fotografer level pemula dan
lanjutan di daerah Jakarta barat di regional jelambar dan palmerah)
|
![]() 33
Tabel 2.2 Operasional Konsep
Variabel X
Dimensi
Indikator
KLIK ARBAIN
RAMBEY DI KOMPAS
TV
1. Program Klik Arbain
rambey di Kompas TV
1. terdapat informasi dan
juga pengetahuan tentang
fotografi.
2. sebagai sarana
tambahan informasi dan
juga ilmu para fotografer
dalam fotografi
2. Isi Program Klik
Arbain Rambey di
Kompas TV
1. berisi tentang
perkembangan fotografi
dan tekniknya.
2. memberikan ilmu
tambahan dan juga tips
tips mengenai fotografi
pada fotografer dan
masyarakat
3. Memberikan
informasp tempat tempat
indah untuk fotografi
|
![]() 34
3. Pembawa acara
1. Memiliki kemampuan
dan pengetahuan
fotografi professional
2. Komunikatif dan
memamakai istilah yag
mudah dalam
penyampaian informasi
4. Durasi
Durasi dari setiap acara
adalah 30 menit, tayang
setiap hari sabtu dari
pukul 10.30-11.00 di
Kompas TV
5. Dampak informasi
1. penonton mendapatkan
informasi yang berguna
mengenai fotografi
2. Penonnton memahami
dan merespon yang baik
terhadap tayangan Klik
Arbain Rambey
3. Penonton
mendapatkan
perkembangan tentang
fotografi secara umum
|
![]() 35
Operasional Konsep
Variabel Y
Dimensi
Indikator
MINAT FOTOGRAFER
PADA FOTOGRAFI
1. Kognitif
1. Klik Arbain Rambey
menjadi salah satu
sumber informasi untuk
fotografi
2. penonton mendapatan
hal baru dalam fotografi.
3. dapat memakai dan
mengaplikasikan tips/
informasi mengenai
fotografi yang didapat
2. afektif
1. seberapa besar
pengaruh Klik Arbain
Rambey bagi penonton
2. Seberapa banyak
pengetahuan mengenai
fotografi yang didapat
penonton
3.seberapa besar
|
![]() 36
keinginan penonton
menonton Klik Arbain
Rambey
Konatif
1. Seberapa sering
penonton mengikuti dan
menonton Klik Arbain
Rambey
|