![]() 10
2.2.2 Software Engineering
Menurut Pressman (2010:13) software engineering adalah pembentukan dan
penggunaan prinsip
prinsip untuk memperoleh perangkat lunak yang ekonomis,
handal, dan bekerja secara efisien. Setiap pendekatan rekayasa (termasuk rekayasa
perangkat lunak) harus ditumpu
pada komitmen organisasi terhadap kualitas.
Semakin tinggi komitmen yang dibangun atau dipunyai oleh organisasi tersebut
maka kualitas yang akan dihasilkan akan semakin baik. Manajemen kualitas total,
enam sigma, dan filosofi yang sama mendorong proses budaya perbaikan terus-
menerus, dan itu adalah budaya yang pada akhirnya mengarah pada pengembangan
pendekatan semakin lebih efektif untuk rekayasa perangkat lunak. Landasan yang
mendukung rekayasa perangkat lunak adalah kualitas.
Gambar 2.1 Software Engineering Layers
Tahapan yang dibentuk dalam software engineering
menurut Pressman
(2010:14) pada gambar 2.1 adalah sebagai berikut:
1.
Tools: sebuah alat yang secara otomatis maupun semi otomatis memberikan
bantuan
/
dukungan terhadap tahapan methods
dan proses.
Jika tools
diintegrasikan sehingga informasi yang dibuat dengan menggunakan tools
lain maka sistem yang mendukung
pengembangan software
tersebut biasa
disebut computer-aided software engineering (CASE).
2.
Methods: dalam software engineering
metode yang digunakan berhubungan
mengenai cara untuk membangun sebuah software
yang baik. Metode
tersebut mencakup hal yang cukup luas diantaranya communication,
requirements analysis, design
modeling, program
construction, testing, dan
support.
3.
Process: Sebuah kerangka proses menetapkan dasar bagi proses software
engineering secara lengkap dengan mengidentifikasi sejumlah kecil aktivitas
kerangka kerja yang berlaku untuk semua proyek software, terlepas dari
|