Start Back Next End
  
Steve Blandford, Barry Keith Grant
dan Jim Hillier : Pembuatan film yang
subyeknya adalah masyarakat, peristiwa atau suatu situasi yang benar-benar terjadi di
dunia realita dan di luar dunia sinema.
2.2.3
Gaya Bertutur Dalam Dokumenter
Terdapat banyak sekali gaya bertutur yang digunakan dalam penceritaan film
dokumenter, disini penulis akan menggunakan beberapa, diantaranya adalah :
1.
Sejarah, digunakan dalam menampilkan fakta sejarah sesuai dengan waktu
terjadinya, lokasi peristiwa, dan tokoh yang terlibat.
2.
Docudrama, rekonstruksi dari sebuah cerita peristiwa atau potret kejadian
yang di presentasikan dengan kreatif, gaya ini bersifat komersial.
3.
Nostalgia, yaitu mengangkat suatu kilas balik sejarah yang pernah terjadi.
Dalam film dokumenter Perdagangan candu di jawa ini penulis akan
menampilkan kilas balik sejarah berupa fakta dari sebuah kejadian, lokasi,
tokoh yang terlibat, dan direkonstruksi ulang menggunakan teknik animasi.
2.2.4
Cara Umum Struktur Penuturan
Pada proyek animasi dokumenter ini penulis memilih untuk menggunakan
struktur penuturan kronologis. Maksud dari kronologis tersebut adalah dimana
peristiwa dituturkan sesuai dengan urutan
waktu terjadinya dari awal hingga akhir.
Dengan struktur ini, waktu menentukan konstruksi atau alur kisah disesuaikan
dengan perjalanan waktu.
Disini penulis membuat timeline animasi dokumenter Perdagangan Candu Di
jawa ini mengikuti dan sesuai dengan data sejarah yang ada. Dimulai dari latar
belakang masuknya candu (opium) ke tanah jawa, sampai dengan dibubarkannya
bandar candu yang terakhir.
2.2.5
Prinsip – Prinsip Komposisi
Menurut Jon Krasner ada beberapa prinsip motion graphic, dan berikut adalah
komposisi
yang sekiranya akan penulis aplikasikan di dalam film dokumenter ini.
Antara lain adalah : 
1.
Unity : sebuah prinsip yang menentukan koherensi dari segala elemen, sebuah
benang merah yang menyatukan semua bagian sehingga mendukung gagasan
utama.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter