3.
Final Render
Bila semua sudah disatukan dan diedit, akan dilakukan
render terakhir
untuk mendapatkan hasil final film
animasi yag telah dibuat agar dapat ditayangkan.
2.2
Tinjauan Khusus
2.2.1. Sejarah Wayang di Indonesia
WAYANG salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang
paling menonjol di antara banyak karya budaya lainnya. Budaya wayang
meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis,
seni pahat, dan juga seni perlambang. Budaya wayang, yang terus
berkembang dari zaman ke zaman, juga merupakan media penerangan,
dakwah, pendidikan, hiburan, dan filsafat
Menurut penelitian para ahli sejarah kebudayaan, budaya wayang
merupakan budaya asli Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Keberadaan
wayang sudah berabad-abad sebelum agama Hindu masuk ke Pulau Jawa.
Walaupun cerita wayang
yang populer di masyarakat masa kini merupakan
adaptasi dari karya
sastra India, yaitu
Ramayana dan Mahabarata. Kedua
induk cerita itu dalam pewayangan banyak mengalami pengubahan dan
penambahan untuk menyesuaikannya dengan falsafah asli Indonesia.
Penyesuaian konsep filsafat ini juga menyangkut pada pandangan
filosofis masyarakat Jawa terhadap kedudukan para dewa dalam pewayangan.
Para dewa dalam pewayangan bukan lagi merupakan sesuatu yang bebas dari
salah, melainkan seperti juga makhluk Tuhan lainnya,
kadang-kadang
bertindak keliru, dan bisa jadi khilaf. Hadirnya tokoh panakawan dalam_
pewayangan sengaja diciptakan para budayawan Indonesia (tepatnya
budayawan Jawa) untuk memperkuat konsep filsafat bahwa di dunia ini tidak
ada makhluk yang benar-benar
baik, dan yang benar-benar jahat. Setiap
makhluk selalu menyandang unsur kebaikan dan kejahatan.
Mengenai asal-usul wayang ini, di dunia ada dua pendapat. Pertama,
pendapat bahwa wayang berasal dan lahir pertama kali di Pulau Jawa,
tepatnya di Jawa Timur. Pendapat ini selain dianut dan dikemukakan oleh
para peneliti dan ahli-ahli bangsa Indonesia, juga merupakan hasil penelitian
sarjana-sarjana Barat.
|