1
Selain itu untuk membuat adegan yang sukses, biasakan menggunakan ukuran
kamera yang tepat (long shot, medium atau close up shot). Jangan membuat bingung
pemirsa dengan adegan yang susah; cukup dengan shot-shot yang simpel tapi mengena,
maksimalkan penggunaan background untuk memperkuat suasana, jangan sebaliknya
justru mengganggu adegan keseluruhan.
11. Appeal
Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Kita
bisa dengan mudah mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang dengan hanya
melihatnya sekilas. Kita juga bisa melihat style animasi buatan Disney atau Dreamworks
cukup dengan melihatnya beberapa saat. Hal ini karena mereka memiliki appeal
atau
gaya tersendiri dalam pembuatan karakter animasi.Ada juga yang berpendapat bahwa
appeal adalah tentang penokohan, berkorelasi dengan kharisma seorang tokoh atau
karakter dalam animasi. Sehingga visualisasi animasi yang ada bisa mewakili
karakter/sifat yang dimilkiki.
12. Exaggeration
Agar penonton mengetahui action yang tengah terjadi, maka detail gerakan-
gerakan seperti menghela nafas, ekspresi marah atau sedih akan lebih jelas terlihat oleh
penonton bisa gerakan animasinya dilebih-lebihkan. Dalam film animasi gerakan yang
dibuat berlebihan ini bertujuan untuk menunjukkan kondisi sebenarnya tetapi dalam
bentuk yang lebih ekstrim.
Misalnya seorang tokoh melempar kue tart terlihat menjadikan beberapa gerak
animasi lebih karikatural. Apalagi ada ungkapan yang menyatakan bahwa; film animasi
yang tidak lebay (berlebihan) itu artinya film biasa dan bukan film animasi.Namun pada
penggunaan prinsip berlebihan ini perlu diperhatikan juga keselarasan dengan
keseluruhan gaya dalam satu film animasi, artinya jangan sampai gerakan ekstrim
karikatural ini malah mengganggu keutuhan film. Tetap kembali pada kebutuhan
cerita/skenario.
Sumber : Nganimasi Bersama Mas Be!
|