![]() 26
Cewek yang sering pacaran selama masa remaja
awal. Cenderung
memiliki pencapaian masa depan yang rendah dan mengalami banyak stres.
Romantisme abad pertengahan terlalu muluk menggambarkan sosok cowok
idaman. Kenyataanya, cowok akan memperlakukan cewek bagai putri hanya
ketika sedang PDKT, baru jadian, atau takut kehilangan—itu mungkin karena
cowok jarang baca novel. Pada abad pertengahan, kesatria terikat dengan
domnei. Begitu juga dengan bangsawan lainya. Romantisme abad
pertengahan menyublimasi hasrat seksual namun, romantisme modern justru
sebaliknya.
Konsep tentang Cinta romantis konon berakar dari budaya Perancis
pada akhir abad sembilan belas. Romansa yang tadinya hanya berupa narasi
menjelma ke dalam kehidupan individu. Kemunculan Cinta romantis kurang
lebih bersamaan dengan berkembangnya sastra novel. Sejak saat itulah,
romantisme diasosiasikan dengan kebebasan. Dalam perkembanganya, ide
romantisme membentuk ikatan kuat antara kebebasan dan realisasi konsep
diri.
Remaja pada era agraris dan awal revolusi industri, mempunyai
tanggung jawab yang setara orang dewasa: Berladang, mengurus adik,
berdagang, dll. Ini yang memperkenalkan mereka pada tanggung jawab sedini
mungkin. Berbeda dengan remaja di era modern yang baru akan menghadapi
dunia nyata lekas setelah lulus sekolah/kuliah. Mereka belum terbiasa dengan
dunia yang penuh konsekuensi—termasuk percintaan.
Remaja sulit memikirkan konsekuensi. Dikarenakan—sirkuit emosi
mereka—amigdala yang belum secara sempurna terhubung dengan—pusat
pertimbangan baik—pre frontal cortex (PFC). Segala tindakan remaja akan
bermotif emosi sesaat (impulsif). Tapi, manusia bukan hanya makhluk yang
dikendalikan oleh faktor biologis.
Manusia juga dipengaruhi oleh lingkungan. Remaja yang punya
penghargaan diri tinggi tidak mudah dipengaruhi tekanan teman sebaya.
Kontak dengan teman sebaya makin intens dan ekstensif akhir-akhir ini.
Keseharian di sekolah yang dilanjutkan dengan pelajaran tambahan. Telah
|