| 
 Bidang non-desain yang harus dipahami ilustrator dalam  
bahasan sejarah dan budaya  
ini ialah antropologi dan arkeologi.  
Antropologi sebagai ilmu tentang kebudayaan, dan arkeologi sebagai  
studi mengenai peninggalan sejarah manusia. Di sini ilustrator memiliki  
peran penting dalam pengolahan akurasi dan kendali data yang  
terdokumentasi, ke dalam bentuk visual.  
Namun era baru digital memberikan peluang untuk menciptakan  
kembali masa lalu (dan masa depan) dalam bentuk hyperreality. Terkait  
dengan target komunikasi proyek ini penggunaan ilustrasi kontemporer  
yang dipilih bersifat konseptual dengan sentuhan modern. Ilustrasi  
kontemporer hiper-realis mampu memberikan sebuah perspektif baru  
dalam mencitrakan sejarah yang erat dengan gaya realisme.  
Pemaparan kisah sejarah juga tidak lepas dari pemahaman  
mengenai teknik bercerita (storytelling). Ilustrasi umumnya  
digunakan  
dalam publikasi buku cerita yang didominasi oleh karya-karya yang  
dikhususkan bagi pembaca muda dan anak-anak. Seni  
pada buku  
bacaan pembaca dewasa lebih mengutamakan seni menulis  
dibandingkan seni dalam bentuk ilustrasi. Meski demikian, ilustrasi  
masih dibutuhkan untuk menyampaikan intrik visual, atmosfir dan  
drama yang dikisahkan pada buku tersebut.   
Penggabungan kata-kata dan gambar menjadi penting ketika  
teks dan imej mampu diolah secara berimbang sebagai suatu kesatuan  
buku yang baik.  
2.2.1.5 Tipografi  
Menurut Danton Sihombing, MFA, tipografi bukan lagi  
merupakan pelengkap suatu visual namun sudah menjadi sajian utama  
komunikasi grafis yang berbentuk buku, katalog dan brosur. Baik  
sebagai pelengkap suatu bentuk visual maupun sebagai unsur utama,  
huruf memainkan peran yang sangat penting dalam keberhasilan suatu  
komunikasi grafis.  
 |