Start Back Next End
  
24
Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran
sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau
tujuan dari sebuah karya desain.Dalam perencanaan Corporate
Identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek
identitas.Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss, bahwa warna
digunakan dalam symbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud
dari symbol-simbol tersebut.Sebagai contoh adalah penggunaan warna
merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap, dan
hijau untuk
jalan.Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu
memberikan impresi yang cepat dan kuat.
Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu
menimbulkan efek- efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J.
Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sebagai berikut:
Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja,
warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam
penelitian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan
bermacam-macam benda.
Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain
hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi
perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut
mementukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut ini
adalah potensi karakter
warna yang mampu memberikan kesan pada
seseorang :
Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan
sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan
kegelapan (juga dalam hal emosi).
Putih, sebagai warna yang paling terang,
melambangkan cahaya, kesucian.
Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan
tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.
Merah, bersifat menaklukan, ekspansif (meluas),
dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter