BAB 2
JASA
2.1  Pengertian Jasa
Sejumlah ahli pada bidang jasa telah melakukan berbagai upaya dalam tujuan 
untuk  dapat  merumuskan  definisi  jasa,  namun  demikian  hingga  saat  ini  belum  ada 
satu definisi  yang  dapat  diterima secara  bulat. Keanekaragaman  definisi  tentang  jasa 
tersebut dapat dilihat dari pendapat beberapa ahli ekonomi sebagai berikut : 
Definisi jasa menurut Kotler (2007). 
“Setiap tindakan  atau kegiatan  yang dapat  ditawarkan oleh  satu pihak kepada 
pihak lain,  yang pada d asarnya tidak  berwujud dan  tidak mengakibatkan kepemilikan 
apapun. Produksinya  dapat dikaitkan atau  tidak dapat dikaitkan d engan  suatu produk 
fisik”. 
Tjiptono (2008) mendefinisikan 
“Jasa sebagai  tindakan  atau perbuatan  yan g  dapat  ditawarkan oleh  suatu  pihak 
kepada  pihak  lain  yang  pada  dasarnya  bersifat  intangible  (tidak  berwujud  fisik)  dan 
tidak memiliki kepemilikan sesuatu”,  
Berdasarkan  definisi  diatas,  pada  dasarnya  jasa  tidak  berwujud,  tidak 
menghasilkan  kepemilikan,  dapat  memberikan  kepuasan  serta  untuk  menghasilkan 
tersebut mungkin perlu atau tidak perlu juga memerlukan penggunaan benda nyata.  
2.2   Karakteristik Jasa
Jasa  memiliki  karakteristik  yang sangat  mempengaruhi perencan aan  program 
pemasarannya  tersendiri.  Tjiptono  (2008) menyatakan  lima  karakteristik pokok  pada 
jasa yang membedakannya dengan barang. Kelima karakteristik iti antara lain : 
1.  Intangibility (tidak berwujud) 
Jasa  berbeda  dengan  barang.  Bila  barang  merupakan  suatu  objek,  alat, 
atau benda,  maka jasa  adalah  suatu  perbuatan,  tindakan,  pengalaman,  proses, 
kinerja  (performance),  atau  usaha.  Oleh  sebab  itu,  jasa  tidak  dapat  dilihat, 
dirasa, dicium, ddidengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. 
  
20 
2.  Insperability (tidak dapat dipisahkan) 
Barang  biasanya  diproduksi,  kemudian  dijual,  lalu  dikonsumsi. 
Sedangk an  jasa  pada  umumn ya  dijual  terlebih  dahulu,  baru  kemudian 
diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yan g sama.  
3.  Variability (berubah-ubah) 
Jasa  bersifat  sangat  variabel  karena  merupakan  non-standardized 
output,  artinya  banyak  v ariasi  bentuk,  kualitas,  dan  jenis,  tergantung  kepada 
siapa, kapan, d an dimana jasa tersebut diproduksi.
4.  Perishability (kurangnya daya tahan ) 
Perishability  berarti  jasa  tidak  tahan  lama  dan   tidak  dapat  disimpan.
Bila  permintaan  bersifat  konstan,  kondisi  ini  tidak  menjadi  masalah,  karena 
staf dan penyedia jasa bias direncanakan untuk memenuhi permintaan.  
5.  Lack of ownership
Lack  of  ownership  merupakan  perbedaan  dasar  antara  jasa  dan  bar ang.
Pada pembelian  barang, konsumen memiliki  hak  penuh  atas  penggunaan  dan 
manfaat  produk  yang  dibelin ya.  Mereka  bias  mengkonsumsi,  menyimpan 
atau  menjualnya.  Di  lain  pihak,  pada  pembelian  jasa,  pelanggan  mun gkin 
hanya  memiliki  akses  personal  atas  suatu  jasa  untuk  jangka  waktu  yang 
terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerban gan, dan pendidikan)  
2.3  Spesifikasi Jasa
Seperti  yang  telah  dijelaskan  sebelumnya  pad a  bab  1,  bahwa  bisnis  ini 
berger ak  pada  jasa  konstruksi.  Jasa  konstruksi  dapat  didefinisikan  sebagai  layanan 
jasa  konsultasi  perencanaan  pekerjaan  konstruksi,  layanan  jasa  pelaksanaan 
pekerjaan  konstruksi,  dan  layanan  jasa  konsultasi  pengawasan  pekerjaan  konstruksi. 
Sedangkan  pekerjaan  konstruksi  adalah  keseluruhan  atau  sebagian  rangkaian 
kegiatan  perencanaan  dan/atau  pelaksanaan  beserta  pengawasan  yang  mencakup 
pekerjaan  arsitektural,  sipil,  mekanikal,  elektrikal,  dan  tata  lingkungan  masing-
masing  beserta kelengkapannya untuk mewujudk an suatu  bangunan  atau  bentuk  fisik 
lain (Bab1, pasal 1 Undang-undang no.18 Tahun 1999, Tentang Jasa Konstruksi).  
2.3.1   Usaha Jasa Konstruksi
Produk usaha jasa konstruksi berupa prasarana fisik  merupakan produk paling 
hilir  yang  dibutuhkan  oleh  industri-industri  lain.  Produk  usaha  jasa  konstruksi 
  
21 
merupakan pendorong  pertumbuhan industri lain.  Usaha jasa konstruksi memberikan 
kontribusi  pada  upaya  peningkatan  kesempatan  kerja  dan  peningkatan  kesempatan 
berusaha, baik secara langsung maupun tidak langsung. 
Produk  usaha  jasa konstruksi  berupa  prasarana fisik mempunyai karakteristik 
antara lain : 
1.  Produk  dijual  sebelum  proses produksi  dimulai,  jadi  semua  perencanaan  dan 
penawaran  harga  dilakukan  sebelum  adanya  kesepakatan  dan  proses 
produksi. 
2.  Produk  bersifat  custom  made,yaitu  bersifat  dapat  disesuaikan  dengan 
permintaan  konsumen  sehingga  dari  1  produk   dengan  produk  yang  lain 
berbeda kebutuhannya. 
3.  Lokasi  pembangunannya  berpindah-pindah,  lokasi  yang  diinginkan  oleh 
konsumen tentu berbeda-beda karena sesuai dengan permintaan. 
4.  Proses  produksi  melibatkan  berbagai  pihak  yang  berasal  dari  berbagai 
organisasi/instansi  yan g  berlainan,  tidak  hanya  k onsumen  dan  produsen  saja 
yang  terlibat  contoh  lainnya  adalah:  pemerintah,  dan  supplier.  Karena 
sebelum  proses  produksi  dilakukan  harus  di  setujui  oleh  pemerintah  dan 
proses  produksi  tidak  akan  berjalan  dengan  baik  apabila  tidak  adanya 
keterlibatan dari supplier. 
5.  Proses  produksi  berlangsung  di  alam  terbuka,  lokasi  proses  produksi 
konstruksi  adalah  tanah  terbuka  yang  sudah  diberikan  izin  untuk  adanya 
pembangunan. 
6.  Penjualan  produk  melalui  prosedur  pelelangan  yang  bersifat  kompetitif  oleh 
karena  itu  sumber  daya  manusia  dan  kinerja  perusahaan  sangat  penting  agar 
mendapatkan  kepercayaan  untuk  bertanggung  jawab   membuat  suatu 
pekerjaan. 
7.  Usaha  jasa  konstruksi  melibatkan  berbagai  organisasi  /instansi  karena 
pembangunan  adalah  kunci  keberhasilan  suatu  negara,  oleh  karena  itu 
pemerintah memegang penuh dan mendukung adanya pembangunan. 
8.  Proses  produksi  membutuhkan  berb agai  jenis,  tipe,  dan  kapasitas  peralatan, 
melibatkan  berbagai  klasifikasi  dan  kualifikasi  tenaga  kerja,  serta 
mengaplikasikan berbagai tingkat teknologi. 
  
22 
9.  Perhitungan-perhitungan  dalam  segi  logistik  memerlukan  ketelitian  dan 
kecermatan  karena sangat  mempengaruhi dalam  aspek harga agar  tidak salah 
memberikan penawaran. 
10.  Penawaran  suatu  pekerjaan  konstruksi  umumnya  berdasarkan  pengalaman 
melaksanakan pekerjaan  sejenis 
11.  Pelaksanaan  pekerjaan  konstruksi  berisiko  mengalami  untung  atau  rugi 
sangat  divergen  yang  baru  dapat  diketahui  pada  saat  proyek  selesai 
dilaksanakan secara tuntas. 
Perusahaan  kontraktor  memiliki  kegiatan  utama  yang terdiri dari  tiga  bagian 
yaitu : 
1.  Pemasaran proses kegiatan  untuk medapatkan  kontrak pelaksanaan pekerjaan 
konstruksi (proyek) dari pengguna jasa. 
2.  Pelaksanaan  proyek,  proses  operasional  lapangan  sampai  menjadi  suatu 
bangunan  yang siap untu k digunakan.  
3.  Penyerahan  proyek,  proses  pen yerahan  hasil  pekerjaan  kontruksi  yang  telah 
diselesaikan sesuai kontrak kepada pengguna jasa. 
Sedangkan kegiatan penunjang meliputi : 
1.  Manajemen  Sumber  Daya  Manusia  (SDM),  Mengingat  sangat 
berpen garuhnya  sumberdaya,  terutama  sumberdaya  manusia  dalam 
pelaksanaan  suatu  pro yek  maka  diperlukan  pengelolaan  proyek  yang  baik, 
yang  dapat  menciptakan  strategi  yan g  tepat,  yaitu  menentukan  bagaimana 
caranya  agar  setiap  sumber  daya  manusia  dalam  organisasi  proyek  memberi 
kontribusi secara optimal terhadap p encapaian tujuan pro yek 
2.  Manajemen   Keuangan,  Sistem  akuntansi  proyek  merupakan  bagian  dari 
sistem  akuntansi  perusahaan.  Proses  akuntansi  proyek  harus  terintegrasi 
dengan  proses  akuntansi  perusahaan  agar  manajemen  keuangan  dapat 
berjalan dengan baik.  
3.  Manajamen  Mutu,  Adapun  ketiga  p roses  mutu  tersebut  adalah  perencanaan 
mutu  (Quality  Planning),  pengendalian  mutu  (Quality  Control)  dan 
penjaminan mutu (Quality Assurance)  
PT.  Exsano  Internasional  merupakan  perusahaan  yang  menyediakan  jasa 
konstruksi  yaitu  didefinisikan  sebagai  jasa  untuk  pen yusunan  (model,  tata  letak) 
suatu  bangun an  (jembatan,  rumah,  dan  lain  sebagainya)  Walaupun  kegiatan 
konstruksi  dikenal  sebagai  satu  pekerjaan,  tetapi  dalam  kenyataann ya  konstruksi 
  
23 
merupakan  satuan  k egiatan  yang  terdiri  dari  beberapa  pekerjaan  lain  yang  berbeda 
(Asiyanto,  2009).  Seperti  yang  sudah  dijelaskan  pada  bab  sebelumn ya,  bahwa  PT. 
Exsano  Internasional  memiliki  beberapa  produk  unggulan  diantaranya  adalahjasa 
yang meliputi pembangunan sebagai berikut : 
• 
Konstruksi 
Konstruksi  merupakan  suatu  kegiatan   membangun  sarana  maupun 
prasarana.  Dalam  sebuah  bidang  arsitektur  atau  teknik  sipil,  sebuah 
konstruksi  juga  dikenal  sebagai  bangunan  atau  satuan 
infrastrukturpadasebuah  area  atau  pada  beberapa  area.  Secara  ringkas 
konstruksi  didefinisikan  sebagai  objek  keseluruhan  bangunan  yang  terdiri 
dari  bagian-bagian   struktur.  Misal,  Konstruksi  Struktur  Bangunan   adalah 
bentuk/bangun  secara  keseluruhan  dari  struktur  bangunan.  contoh  lain: 
Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi Kapal, dan lain-lain. 
Konstruksi  dapat  juga didefinisikan sebagai  susunan  (model, tata letak)  suatu 
bangunan  (jembatan,  rumah,  dan  lain  sebagain ya).  Walaupun  kegiatan 
konstruksi  dikenal  sebagai  satu  pekerjaan,  tetapi  dalam  kenyataannya 
konstruksi  merupakan  satuan  kegiatan  yang  terdiri  dari  beberap a  pekerjaan 
lain  yang berbeda. 
Pada  umumnya  k egiatan  konstruksi  diawasi  oleh manajer  proyek, 
insinyur disain, atau arsitek pro yek. Orang-oran g ini bekerja  di  dalam  kantor, 
sedangkan  pengawasan  lapangan  biasanya  diserahkan kepada mandor proyek 
yang  mengawasi  buruh  bangun an,  tukan g  kayu,   dan  ahli  bangunan  lainnya 
untuk men yelesaikan fisik sebuah konstruksi. 
Untuk  keberhasilan  pelaksanaan proyek konstruksi,  perencanaan yan g 
efektif san gatlah  penting.  Hal  ini  terkait  dengan  rancang-bangun (d esain  dan 
pelaksanaan)  infrastruktur  yang  mempertimbangkan  mengenai  dampak  pada 
lingkungan  / AMDAL, metode penentukan   besarnya biaya  yang  diperlukan 
/ anggaran,  disertai  dengan jadwal perencanaan  yan g  baik,keselamatan 
lingkungan  kerja,  ketersediaan material bangunan, logistik,  ketidaknyamanan 
public  terkait  dengan  yang  disebabkan  oleh  keterlambatan  persiapan  tender 
dan penawaran. Produk konstruksi  kami mencakup   rumah, hotel, kantor, dan 
lain-lain. 
  
24 
•  Rumah 
Rumah  adalah  salah  satu  bangunan  yang  dijadikan  tempat  tinggal 
selama  jangka  waktu  tertentu.  Sebagai  b angunan,  rumah  berbentuk  ruangan 
yang  dibatasi  oleh dinding dan atap.  Rumah  memiliki  jalan  masuk 
berupa pintu den gan  tambahan  berjendela.  Lantai  rumah  biasanya 
berupa tanah, ubin, babut, keramik, atau bahan material lainnya. 
  
Gambar 2.1 Contoh Rumah Bergaya Minimalis
Sumber : Dennisa Windina Marsya, 2014 (berdasarkan data yang diolah) 
Rumah memiliki berbagai model  dan tipe desain yang beragam, selain 
model  rumah  minimalis,  terdapatjugabeberapa  model  rumah  lain  seperti 
model  rumah  kontemporer,  rumah  tradisional  dan  model  rumah  modern. 
Selain  memiliki  beragam  model  rumah  saat  ini  juga  memiliki  ukuran  baku, 
sepertirumah typ e 36, rumah type 45, rumah type 54. 
Yang  harus dilakukan  ketika  membangun rumah  yang pertama adalah 
Survey,  dimaksudkan  untuk  dapat  mengetahui  dengan  lebih  jelas  dan  detil 
kondisi  lokasi  yang  akan  dibangun  atau  direnovasi.  Hasil  pengukuran  dan 
analisa pada saat surv ey.  
  
25 
Gambar 2.2Contoh Desain Denah Rumah
Sumber : Dennisa Windina Marsya, 2014  (berdasarkan data yang diolah) 
Desain denah  rumah  ad alah kegiatan  kedua  setelah survey  pada perencanaan 
arsitektur  tempat  tin ggal  idaman  menyesuaikan  kondisi  tanah  yang  tersedia  dan 
jumlah spesifikasi ruangan yang diharapkan.  
Desain  adalah  sebuah  visualisasi  yang  menggambarkan  bagaimana  bentuk 
rumah jadi  yang akan  dibangun  nantinya. Biasanya  desain  dibuat dalam visualisasi  3 
dimensi  (3D)  yang  menggambarkan  bentuk  muka  rumah  (fasade)  d an  tampilan 
lainn ya yang dperlukan. 
Sedangkan  gambar  kerja  atau  gambar  rencana  adalah  visualisasi  detil  teknis 
rencana  rumah  yan g  akan  dibangun  yang  berfungsi  sebagai  panduan  pelaksanaan 
pekerjaan  bangun rumah  sehingga  kontraktor atau pemborong yan g  mengerjakannya 
dapat  bekerja den gan mudah, cepat  dan terencana. Baik gambar k erja  maupun  desain 
dapat diperoleh dari arsitek. 
Yang  ketiga  adalah  tahap 
produksi  atau  proses  pembangunan  rumah  dimulai 
dari  pembuatan pondasi  sampai  pemasangan  genteng  yang  bisa  dilihat  pada  gambar 
berikut. 
  
  
26 
  
Gambar 2.3Contoh Proses Pembuatan Rumah
Sumber: Dennisa Windina Marsya, 2014 (berdasarkan data yang diolah) 
• 
Hotelberasal  dari  kata  hostel,  konon  diambil  dari bahasa  Peran cis kuno. 
Bangunan  publik  ini sudah disebut-sebut  sejak akhir abad ke-17. Maknanya 
kira-kira, adalah  tempat penampungan buat pendatang atau  bisa juga  adalah 
bangunan  pen yedia  po ndokan  dan  makanan  untuk  umum.  Jadi,  pada 
mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat.  
Gambar 2.4 Hotel Holiday Inn Kemayoran
Sumber: Dennisa Windina Marsya, 2014 (berdasar kan data yang diolah) 
  
27 
Ide  membangun hotel  harus dimulai  dengan  adanya lok asi tanah  yang 
nantinya  akan  di  bangun  hotel  di  lokasi  tersebut.  Lu as  tanah  bias  bervariasi 
tergantung  jenis  hotelnya.Untuk  hotel  kelas  non  bintang  atau   budget  hotel, 
luas  tanah  mulai  500 m2  pun bisa dibangun  hotel.  Namun  dengan  luas tanah
yang  kecil  tersebut,  tentu  hanya  sekitar 60-70  %  yang d apat dibangun karena 
adan ya  aturan  pemerintah  tentang  Koefisien  Dasar  Bangunan  atau  KDB. 
Banyakn ya  jumlah  kamar  atau  lantai  bangunan  akan  ditentukan  berdasarkan 
Koefisien Luas Bangunan atau KLB di lokasi tersebut. 
Setelah  calon  pemilik  hotel  memperoleh  informasi  KDB  maupun 
KLB  serta  boleh  tidaknya  di  lokasi  tersebut  dibangun  hotel,  maka  langkah 
selanjutnya  adalah  d engan  mengajukan  izin  prinsip   kepada  Kepala  Daerah 
setempat melalui Dinas Perizinan Terpadu. 
Berbekal izin prinsip  serta  perkiraan  KLB,  maka  langkah  selanjutnya 
adalah  d engan  meminta  bantuan  Konsultan  Perencana  untuk  membuat 
rencana gambar  denah  dan arsitektur hotel sampai  dengan keluarnya Rencana 
Anggaran  &  Biaya  (  RAB  )  pembangunan  hotel.  Pada  saat  yang  bersamaan, 
pemilik  hotel  biassambilmengurusizin  UKL/UPL  , IzinGangguan,  serta 
Analisa  Dampak Lalulintas. Izin-izin serta gambar arsitektur hotel dibutuhkan 
untuk pengajuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) hotel di lokasi tersebut.  
Gambar 2.5 Proses Pembangunan Hotel Holiday Inn
Sumber: Dennisa Windina Marsya, 2014 (berdasarkan data yang diolah) 
  
28 
•  Kantor  adalah  sebutan  untuk  tempat  yang  digunakan  untuk  perniagaan
atau perusahaan  yang  dijalankan  secara  rutin.  Kantor  bisahan ya  berupa 
suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi. 
  
Gambar 2.6 Contoh Kantor Melia Sehat
Sumber: Dennisa Windina Marsya, 2014 (berdasarkan data yang diolah) 
Proses  pembangunan  k antor  maupun  hotel,  hampir  sama  den gan 
proses pembangunan rumah namun desain dan model saja yan g berbeda.  
Gambar 2.7 Proses Pembangunan Kantor
Sumber: Dennisa Windina Marsya, 2014 (berdasarkan data yang diolah) 
  
29 
2.4   Kekuatan danKelemahan
Perbedaan perusahaan  yang ditawarkan oleh PT. Exsano Internasional dengan 
perusahaan  yang lainnya terletak di keunggulan: 
• 
Team  Work  dan  Kualitas  SDM  yang  baik  merupakan  aset  yang  dimiliki  oleh 
PT. Exsano Internasional 
• 
Peralatan  yang  dimiliki  oleh  kami  dalam  mengerjakan  pekerjaannya  supaya 
dapat mengerjakan  sesuai  dengan  kontrak  dan  tidak mengalami  kesulitan  dan 
keterlambatan.  
• 
Sudah terjalin  hubungan  dengan  distibutor material yan g  baik sehin gga dapat 
memudahkan  PT.  Ex sano  Internasional  untuk  dap
mengerjakan  pekerjaan 
dengan lancar. 
  Weakness  merupakan  kondisi  yang  terdapat  dalam  organisasi,proyek,  atau 
konsep  bisnis  yang ad a. Kelemahan  tersebut  dianalisis dari dalam  organisasi, proyek 
atau  konsep  bisnis  itu  sendiri.  Kelemahan  dari  PT.  Ex sano  Internasional  adalah 
sebagai berikut: 
• 
Kurangnya  pengalaman  dan  reputasi  yang  dimiliki  kontraktor  golongan  non 
Besar membuat perkembangan kontraktor untuk sulit. 
• 
Metode  konstruksi  pekerjaan  yang  sering  tidak  efektif  dan  efisien  membuat 
pekerjaan sering terlambat dan kurang sesuai dengan kesepakatan.  
• 
Rendahn ya loyalitas karyawan. 
• 
Kurangnya tenaga marketing. 
• 
Kurangnya sumber pendanaan. 
  
30