![]() 41
158 10011110 kt 236 11101100 mt
159 10011111 ks 237 11101101 ms
160 10100000 kd 238 11101110 md
161 10100001 km 239 11101111 mm
162 10100010 kp 240 11110000 mp
163 10100011 kb 241 11110001 mb
164 10100100 ra 242 11110010 pa
165 10100101 rn 243 11110011 pn
166 10100110 re 244 11110100 pe
167 10100111 ri 245 11110101 pi
168 10101000 rk 246 11110110 pk
169 10101001 rr 247 11110111 pr
170 10101010 ru 248 11111000 pu
171 10101011 rt 249 11111001 pt
172 10101100 rs 250 11111010 ps
173 10101101 rd 251 11111011 pd
174 10101110 rm 252 11111100 pm
175 10101111 rp 253 11111101 pp
176 10110000 rb
254 11111110 pb
Sebagai contoh, diberikan kalimat “binus” maka kalimat ini dapat dirubah
menjadi :
“bi” tidak terdapat dalam kamus maka dirubah menjadi :
b => 98 (nilai desimal ASCII).
i => 105 (nilai desimal ASCII).
“nu” terdapat dalam kamus maka dirubah menjadi 22 (nilai desimal kamus).
“s” dirubah menjadi 115 (nilai desimal ASCII).
Maka kalimat “binus” dapat direpresentasikan menjadi “98 105 22 115”.
2.2.5 Metode Evaluasi
2.2.5.1 Peak Signal to Noise Ratio (PSNR)
Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) merupakan metode pengujian secara
objektif yang digunakan untuk men gevaluasi kualitas stego-image b erdasarkan
perhitungan matematika. Sehingga semakin tinggi nilai PSNR maka perbedaan
antara cover-imag e dan stego-image semakin kecil (Pan, Huang, C.Jain, & Zaho,
2013, P.9).
|